Selasa, 25 Agustus 2009

telekomunikasi

PT Telkom Tbk siap menjalin kerja sama pemakaian infrastruktur bersama dengan PT PLN serta pemeliharaan perangkat dan jaringan bersama PT Inti (Industri Telekomunikasi Indonesia) akhir tahun ini. Telkom akan bekerja sama dengan PT Inti dalam hal penyediaan perangkat dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi yang dikembangkan dalam pola bagi hasil. Kerja sama tersebut akan mulai dilaksanakan akhir tahun ini di mana pembagian keuntungannya akan sama besar. Telkom juga sebenarnya telah memiliki divisi yang berkaitan dengan pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur tersebut namun dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan kedua pihak bisa mengembangkan pasar yang lebih luas. Untuk tahap awal, kerja sama pengadaan dan pemeliharaan perangkat tersebut akan diarahkan pada alat-alat produksi milik Grup Telkom. Telkom tidak menampik kemungkinan adanya pendirian perusahaan baru hasil kerja sama antara Telkom dengan PT Inti tersebut dalam beberapa tahun mendatang, meski hal tersebut masih harus dikaji kembali. PT Inti adalah perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki pemerintah dengan lini bisnis utamanya saat ini bidang jasa telekomunikasi setelah pada periode sebelumnya bergelut di bidang manufaktur. Saat ini Telkom juga tengah menjajaki kerja sama pemakaian infrastruktur bersama dengan PLN yang kemungkinan besar baru akan diterapkan tahun depan. Pemakaian infrastruktur bersama tersebut bisa berupa jaringan serat optik atau lainnya mengingat jangkauan PLN yang telah melayani hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia.(Bisnis Indonesia)




Pemerintah akan mempertimbangkan permintaan konsorsium Palapa Ring yang meminta keringanan atau pembebasan bea masuk komponen perangkat keras proyek tersebut. Pertimbangan tersebut dimungkinkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang ada. Sebelumnya, Konsorsium Palapa Ring meminta pemerintah memberikan kemudahan dalam proyek pembangunan jaringan kabel optik Palapa Ring. Diperkirakan total investasi yang diperlukan tidak kurang dari Rp 3 Triliun. Jaringan ini nantinya akan berkapasitas 20 giga byte per detik. Pengerjaan proyek akan dilakukan beberapa operator yang tergabung dalam konsorsium, yakni PT Bakrie Telecom, XL, Macca, dan Powertek , Indosat, Infokom Elektrindo dan Telkom. Namun konsorsium belum menyebutkan komponen-komponen apa saja yang dimintakan pembebasan bea masuknya. Mereka juga minta pemerintah memberikan kemudahan perizinan saat membangun pekerjaan penggalian di daerah. Saat ini konsorsium masih menyusun desain global dan detail untuk proyek terebut. Setelah selesai, desain ini akan digunakan bagi pengadaan dan tender. Selain tak mudah, katanya, desain ini nantinya juga akan mempengaruhi metode pemasangan dan panjang jaringan secara konkrit di wilayah yang akan dilalui. Baru setelah desain siap, pemerintah akan meminta perizinan ke departemen terkait dan pemerintah daerah yang akan dilalui proyek tersebut. Pemerintah juga sedang menyiapkan perizinan bawah laut untuk jaringan antar wilayah. Bila jaringan tersebut melalui wilayah laut tertentu seperti Selat Malaka, harus mendapat izin dari pemegang otoritas wilayah terebut. Dia mengatakan, begitu desaian selesai, maka bisa langsung dilakukan pengadaan dan diimplementasikan, dites dan diverifikasi.(Tempo Interaktif )


Pemerintah akan mengeluarkan teknologi WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) versi Indonesia pada Mei tahun depan atau bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 28 Mei 2008. Bila dilihat lebih dari separuh belanja modal sektor telekomunikasi nasional yang mencapai Rp 40-50 triliun dipergunakan untuk membeli produk teknologi impor. Karena itu, saat ini beberapa universitas dan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi di Indonesia tengah melakukan riset untuk menyelesaikan pembuatan WiMax. Beberapa universitas yang terlibat antara lain Institut Teknologi Surabaya, Institut Teknologi Bandung, Univesritas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Hasanuddin. (Tempo Interkatif)



Telecom rules need to be updated, say experts
Thanks to the performance of its mobile telecoms subsidiary Telkomsel, state owned PT Telekomunikasi Indonesia was recently named as one of Forbes' Asia Fabulous 50 companies for the first time this year. Telkom, however, is not alone. Most of the players in the industry enjoy hefty profits. "Telecommunications is a strategic sector due to its contribution to the economy and its ability to increase a country's productivity. "However, the available policies and regulations have failed to keep pace with the development of services and equipment," said analyst Arif Arryman during a discussion organized by the Centre for Strategic and International Studies (CSIS) last week. Arif is also an independent commissioner of Telkom. Chatib Basri, the chairman of the University of Indonesia's Institute for Economic and Social Research (LPEM-UI), said the country must quickly design an appropriate competition policy as more players entered the market. "The Business Competition Supervisory Commission (KPPU) has an important role to play in maintaining healthy competition," he said.

The use of 800 Mhz frequency
PT Telkom Divisi Regional (Divre) III West Java-Banten gave its support to the Telkom Flexi telecommunication using 800 Megahertz (Mhz) frequency as from the prior 1900 Mhz frequency. “We have kept on trying to apply it with the tester number since September 20,” said Dwi Sasongko Purnomo, the executive general manager of Telkom Divre III, in Bandung last week. Dwi said some regions undergoing the trial are of the quite remote areas such as Cijulang in Garut, Tanggeung in Cianjur, up to Pangandaran. “The result is clear voice quality. We keep on undergoing try out so as to be optimum when the frequency is shifted,” he added.

Telkom followed USO tender
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) expressed its interests to join the tender for the Universal Service Obligation (USO) program which is now on the prequalification step. USO is considered program launched by the government in its effort to make people living in 38,000 remote rural areas categorized into 11 blocks enjoy the telecommunication facilities. The winner of the USO tender would have got incentive for using spectrum of 2.3 Mhz frequency for the Broadband Wireless Access (BWA) technology. “We have taken necessary documents for the USO tender. We have not yet declared on how much would be the investment and other technicalities given that this is qualification step. One thing for sure is that we will make use of the synergy of infrastructure and subsidiary company later on,” said Eddy Kurnia, the VP Marketing and Public Relation of Telkom, when contacted last week. Separately, the directorate general for post and telecommunication’s general affair and public relations manager, Gatot Dewa S Broto acknowledged that Telkom was the first company registering itself for the USO tender. “The tender was advertised on Friday (21/9) and Telkom registered straight forward,” he said.

“We just ask for print-out”
The head of Jakarta City Police’s monetary and foreign exchange in the Special Crime Detective Directorate, Adj. Sr. Comm. Aris Munandar, acknowledged that the police asked Telkom Flexi for the printed out communication and SMS records of Tempo journalist, Metta Dharmasaputra. The request here was meant to probe whosoever help Vincent’s escape.

Police commission commits to process 'Tempo' SMS case
The National Police Commission says it is committed to resolving a case involving the interception by the National Police of a Tempo magazine reporter's private SMS message Commission secretary Ronny Lihawa said Monday he was optimistic that the case could be resolved within a few days, without the involvement of third parties. Metta said that Telkom's release of his private SMS messages to third parties was illegal.He said that Tempo did not know whether the National Police or attorney general had submitted an information release request to Telkom. In a separate statement, Telkom said that it received a request from law enforcement in connection, with Metta's SMS correspondence.

Press Freedom: Ministers Clarifies Tapping Case
Minister of Communication and Informatics Mohammad Nuh said he would clarify a tapping case against Tempo journalist, Metta Dharmasaputra. He will question PT Telkom, whether the tapping was lawfull or not. If he found that the tapping was illegal, he would give a sanction.

Telkom To Make Use of PLN’s Network From 2008
PT Telkom Tbk has invited a subsidiary of PT PLN (The State Power Company), PT Indonesia Comnet+ (Icon+) to organize joined service operation by using the network infrastructures they have. Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom, Eddy Kurnia, said the form of cooperation had been discussed by each side and had been predicted to start operating from early 2008. "The chance of cooperation is quite good for Telkom due to the access connected to PLN’s network having reached remote areas around the country,” he said. The statement Eddy put forward has also responded to the cancellation of Telkom’s plan to acquire Icon+ and other company, PT Inti. "There is no program to acquire the two companies. There is only an agreement of business cooperation. Our cooperation with PT Inti is only in the form of business maintenance,” he further added.

President Director of PT Telkom Tbk, Rinaldi Firmansyah: Telkom The Biggest Player in Data Business and Internet
Extraordinary Shareholders’ General Meeting of PT Telkom Tbk, last 28 February 2007, confirmed Rinaldi Firmansyah as the President Director of PT Telkom Tbk. For executives of PT Telkom Tbk, the name Rinaldi Firmansyah is very familiar. Previously Rinaldi Firmansyah held the position of Financial Director in PT Telkom Tbk. According to Rinaldi, in the Future Telkom will totally enter the TME business. In this case TIME is an acronym thought over by Rinaldi, namely for Telecommunication, Information, Media, and Entertainment. Rinaldi acknowledged the competition in telecommunication business in Indonesia was quite tough, especially in the cellular phones service business. Even though, according to him, it did not mean that the business opportunity had been saturated. Telecommunication business is quite prospective and continues to grow following the technology advancement.

Index of Stock Exchange Opened Weakening
The Composite Stock Index (IHSG) of Jakarta Stock Exchange (JES) on Monday (24/9) at 09:30 went down by 7.22 points (0.309 percent) to the level 2,327.561. The decrease was due to a correction to the stock prices of 25 emittents among others Telkom which was down by Rp 200 (1.79 percent) to Rp 10,950, Timah by Rp 100 (0.79 percent) to Rp 12,500 and Bumi Resources by Rp 75 (2.17 percent) to Rp 3,375

Flexi to move in October
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) will provide compensation to the Flexi subscribers starting from October. Eddy Kurnia, the Telkom’s Vice President for Public and Marketing Communication, said there have been 105 registered Flexi subscribers. They are subscribers affected by the Flexi frequency swap as from 1900 Mhz to 800 Mhz. The compensation, according to Eddy, could be in the forms of exchanged phone device, or other options such as voucher and extra balance, that is a combination of voucher and coupon of phone credits. Some device brands offered here include Nokia, Motorola, and Sanex. “However, the options could be more than three brands here,” he added.

Cooperation Between Telkom Divre III-Kodam III Siliwangi
Deputy EGM of Telkom Regional Division (Divre) III West Java, Banten, Elvizar KH (left) is signing a Cooperation Agreement on Speedy services together with Chief of Staff of Military Area Commander (Kodam) III Siliwangi, Brig Gen. Markus Kusnowo in Bandung some time ago. The agreement stipulated that PT Telkom was going to give a training on Internet as well as to award free modems to the medium level officers in the executive line of Kodam III Siliwangi.

Heard in Asia: Telkom is poised to ride surge in Indonesian cellphone use
Investor looking to tap into one of Asia's fastest growing cellular markets Indonesia should follow some simple advice: Biggest is best. Many analysts say buying stock in 51% state controlled Telekomunikasi Indonesia, the country's largest telecommunications company, offers foreign investors the best prospects of profiting from one of the world's fastest growing cell phone markets. Telkom, as the leading phone utility is known, is poised to benefit more than others from this growth, most analysts say. It owns 65% of unlisted Telekomunikasi Selular, the nation's largest cellphone company. Telkomsel, which accounts for about 70% of Telkom's net profit, has 43 million customers, or more than half of the total Indonesian market. And Telkomsel's subscriber numbers have grown almost 50% in the past 12 months, outstripping the expansion rates of rivals. Its nearest competitor, Indonesia Satellite, owner of Indonesia's second largest cellphone operator, has a 25% market share, according to ROA Gr©up. Excelcomindo Pratama, the third largest operator, recently rolled, put a campaign to offer calls at one rupiah a second to postpaid subscribers who meet certain minimum usage criteria. Telkomsel says its least expensive postpaid rate is 11 rupiah a second, though it points out that this is without special offers or conditions. Its closest competitor, Indosat, has a network half as large.

RECOMMENDATION
Optima Investama : he strengthening index was mostly supported by some blue chips except TLKM which weakened. Currently the index is on strengthening trend and tried to reach the level 2.400 which would be achieved this week. Today's index would in a range 2.330-2.380 with selected shares: ANTM, ASH, TINS, BUMI, and PGAS.

Telkomsel 3G in the world’s top 10
The number of third generation (3G) cellular service subscribers of PT Telkomsel has so far reached 3.25 million up to June and is expected to increase into four millions by the end of the year. On the other side, Indosat has been recorded as the operator with the most Blackberry services for the Blacberry Connect devices in Indonesia. “With the number of 3G subscribers reaching 3.25 millions, Telkomsel is included on the top ten countries with the highest number of 3G subscribers including Japan, Korea, Taiwan, China, Hong Kong, England. France, and Germany,” said Bambang Riadhy Gemar, the Telkomsel’s Planning and Development director, on the press release in Jakarta Thursday (20/9).

Bharatayuda in the cellular phone
Telkomsel will launce an M-Komik service in the efforts to revive the local hero figures. The comic service through mobile phone will come true in the near future. The president director of Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, called the service Mobile Comics (M-Komik). It would not only be derived from puppet-inspired comics or local superheroes. Kiskenda promised to release humorous comics, drama, martial arts, and adventurous comics for children. The very moment here will hopefully become the turning point to revive the Indonesian comics industry.

One Year 3G Telkomsel, Get subscribers 3.25 million
For commemoration one year 3G in Indonesia, Telkomsel officially 3G services at Pekanbaru as the 49th city which enjoy 3G services. The existing of new era, 3G services (combination of sound, text, picture, and video) will give value added for that area as business centre of Riau Province.

TELKOMSEL’ CARE:
Telkomsel delivered aid worth Rp. 100 million to the victims of earthquake at Padang and bengkulu. This aid sent by GM Telkomsel Sumbagteng Gatut Hadi Widodo directly to victims representation, Padang Deputy Mayor, Drs H Yusman Kasim di at Nanggalo District, Padang (one worst area)

Failed because of document
Excelcomindo failed to win a bid on international fixed direct call. Infrastructure preparedness was not a factor. Since the beginning, the announcement of the bid in the end of June, Excelcomindo President Director, Hasnul Suhaimi, was optimistic to win the bid. Compared to other bidders, such as PT Natrindo Telepon Seluler, PT Bakrie Telecom, and PT Mobile-8 Telecom, which later resigned, only Excelcomindo which has developed infrastructure. In fact, the winner is PT Bakrie. Director General of Post and Telecommunication Basuki Yusuf in a meeting with Hasnul said there was a big mistake which was on its Excelcomindo documents which were equipped with the company's establishment document. Hasnul felt that he had attached i, but not the preliminary document, instead of the latest document. "According to us, it's a minor, but according to the selection team, it was mayor," said Hasnul.

EYEING RAJAWAL IN EXCELCOMINDO
ALFA Telecom International Mobile (Altimo) does not want to go home to Russia empty handed. Failed to get shares of PT Indosat Tbk, five months ago, Altimo changed its direction. Now, the telecommunication giant is eyeing 16 percent of shares of Rajawali Corporation in PT Excelcomindo Pratama (XL), the third largest cellular operator in Indonesia. There is a green light from Peter Sondakh, the owner of Rajawali Group. He wants to sell the shares in XL to investors "If the price is good, Rajawali will release it," Rajawali spokesman Fritz E. Simandjuntak, said.

JP Morgan handles sales of 20 percent of XL stocks owned by Rajawali
JP Morgan Securities Indonesia handled the sales of 20 percent of PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) stocks owned by Rajawali Group. Rumors said the XL stocks here would be sold to the Russian telecommunication company, Altimo. However, JP Morgan has not yet received formally the sales scheme here.

BTEL anticipated the traffic on Lebaran
Bakrie Telecom (BTEL) has increased the network capacity two to three times higher than the recent capacity in the attempt to anticipate the communication traffic jump done by 2.5 million Esia subscribers on the celebration of Idul Fitri. “The increase here is undertaken long before the fasting month. Even after Lebaran we will boost the capacity given that we (BTEL) has undergone an expansion,” said Erik Meijer, the Bakrie Telecom’s vice president director. It was explained that the anticipative measures for the mounting traffic this year should be carried out given that BTEL has recently opened its services in six new cities which commonly serves as the exodus destination. Those cities are Surabaya, Malang, Semarang, Solo, Yogyakarta and Medan. “Last year we failed to reap the swelling traffic on Lebaran commemoration due to the fact that the urban subscribers across Greater Jakarta went home,” he said. Following the development of service areas, BTEL keeps on working out the Esia GoGo system and telephone internet access code for public (ITKP), that is 01010 to give low-priced tariff of 01010 for any subscriber when they are out of code area.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Sep 28, 2007 10:11 am

--------------------------------------------------------------------------------
27 September 2007


PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), operator telekomunikasi pemilik brand Esia, bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hari ini meluncurkan layanan SMS Banking Mandiri. Dengan diresmikan kerja sama SMS Banking ini, maka Bakrie Telecom telah memperkuat posisinya sebagai operator CDMA pertama dengan layanan SMS Banking bagi para pelanggannya. Kerja sama ini melengkapi keberhasilan Bakrie Telecom melakukan kerja sama SMS Banking dengan total 9 bank, termasuk: Bank Permata, Bank Niaga, BRI, BNI, CitiBank, Bank DKI, Bukopin, dan BCA. Layanan online ini merupakan bentuk komitmen dari Bakrie Telecom untuk selalu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggan Esia. Selain SMS Banking mempermudah pelanggan Esia untuk dapat membeli voucher isi ulang atau membayar kartu pascabayar baik untuk Esia/ Wifone/Wimode, kami juga memberikan tarif yang murah untuk setiap SMS Banking Mandiri. Hanya dengan Rp500/sms, seluruh pelanggan Esia dapat menikmati SMS Banking ini. Semua layanan tersebut terintegrasi oleh Bank Mandiri yang memungkinkan para pelanggan Esia/Wifone/Wimode mendapatkan informasi saldo, informasi suku bunga, mutasi rekening, transfer uang, pembelian isi ulang pulsa dan pembayaran tagihan kartu pascabayar, kartu kredit, PLN, Asuransi, PDAM hingga pembelian tiket Kereta Api dan Pesawat. Kerja sama dengan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia menjadi kebanggaan bagi Bakrie Telecom. Dengan pelayanan dan sistem perbankan yang kuat dari Bank Mandiri, Bakrie Telecom yakin kerja sama ini dapat menjadi suatu bentuk pelayanan yang berkualitas bagi seluruh pelanggan Bakrie Telecom yang juga merupakan nasabah Bank Mandiri. (OkeZone)


Setelah memenangkan SLI, Bakrie Telecom langsung pede mengikuti tender-tender lainnya. Kali ini untuk tender universal service obligation (USO). Sejak awal tender ini dibuka, Postel baru menerima empat perusahaan yang mendaftar, yaitu Telkom, PSN, CSM, dan Powertel. Baru beberapa hari kemudian Bakrie menyatakan keikutsertaannya diikuti perusahaan lain yang menyusul mendaftarkan diri. Bakrie akan berkompetisi dengan Telkom dan 10 perusahaan telekomunikasi lainnya untuk memperebutkan izin penyediaan sarana telekomunikasi untuk pedesaan. Termasuk di antaranya adalah internet dan wi-max. Bakrie dan Telkom sangat optimistis dengan kemenangan di depan mata, mengingat keduanya telah memiliki izin SLI yang berarti pula infrastruktur memadai untuk pengadaan jaringan ataupun backbone internet maupun telekomunikasi. Bahkan kesediaan mereka yang telah bergabung dengan konsorsium Palapa Ring. Sedangkan 9 perusahaan lainnya dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan internet. Termasuk CSM dan PSN yang telah didukung dengan infrastruktur jaringan via satelit. Artinya infrastruktur tersebut juga cukup untuk mengadakan layanan jaringan telekomunikasi. Saat ini total perusahaan yag telah mendaftar berjumlah 11 perusahaan. Selain Bakrie, Telkom, CSM dan PSN, juga terdapat Powertel, Corbec Comm, Tangara Mitracom, JAsnita Telekomindo, Indointernet, Indopratama Teleglobal, dan Horizon Telekomunikasi. Jumlah perusahaan yang mendaftar diperkirakan akan terus meningkat karena waktu pendaftaran akan berakhir sampai 2 Oktober mendatang. (OkeZone)


PT Telekomunikasi Selular optimistis dapat menyediakan layanan high speed downlink packet access (HSDPA) di 15 kota akhir tahun ini. Sebagian besar penyebaran site layanan itu akan didukung Nokia Siemens Network. Telkomsel optimistis dapat menyediakan HSDPA di lebih dari 15 kota di akhir 2007. Penyebaran node untuk HSDPA itu akan mulai menjangkau kota-kota pendukung di sekitar kota-kota utama Jakarta, Bandung, Medan dan Denpasar. "Misalnya Bekasi, Tangerang dan lainnya," katanya. Perbandingan perkembangan 3G di negara lain yang masih minus berbeda dengan perkembangan di Indonesia dalam lima bulan terakhir. Untuk Telkomsel Flash saja sudah lebih 70.000 pelanggan, ini termasuk cepat untuk segmen high. Saat ini jaringan 3G sudah menjaring 3,25 juta pelanggan di 46 kota dan merupakan potensi pengembangan HSDPA. Target minimal 3G sudah dilampaui sehingga saat ini misi selanjutnya adalah membantu pelanggan mendapat informasi yang murah dan cepat dan andal. Saat ini Telkom mengklaim Flash menyediakan akses Internet berkecepatan sampai 3,2 Mbps dan tersedia di 12 kota. Teknologi HSDPA memberikan kecepatan 10 kali dari 3G saat ini. HSDPA merupakan teknologi pengembangan selanjutnya dari wideband CDMA atau juga populer dengan 3,5G. Teknologi itu lebih dikhususkan untuk pengembangan transmisi data dan performa maksimum untuk kecepatan download-nya mencapai 14,4 Mbps. Telkomsel menargetkan jumlah pelanggan seluler generasi ketiga (3G) mencapai empat juta orang akhir tahun ini, atau meningkat sekitar 23% dari catatan saat ini yang mencapai sekitar 3,25 juta pelanggan. (Bisnis Indonesia)


Regulator akan memberikan peringatan kepada operator yang mempromosikan tarifnya kepada masyarakat tidak secara informatif, apalagi sampai menjebak pelanggan telekomunikasi. Hal tersebut dikemukakan menyusul maraknya iklan sejumlah operator mengenai tarif murah yang cenderung tidak transparan dan dikhawatirkan menipu masyarakat. UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen secara jelas menyatakan bahwa iklan harus informatif dan memuat seluruh aspek syarat dan ketentuan sehingga tidak malah terkesan menjebak. PT Excelcomindo Pratama Tbk mengawali promosi tarif murah dengan Rp1 per detik hingga menit kedua, kemudian PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan Rp38 per menit, PT Telkom Tbk dengan Rp49 per menit, PT Bakrie Telecom dengan Rp50 per menit, serta PT Indosat Tbk dengan Rp50 per 30 detik. Sebagian besar iklan tarif operator tersebut tidak mencantumkan durasi waktu pemberlakuan tarif dan cakupan wilayah yang dimaksud sehingga cenderung tidak transparan. Direktur Regional Sales PT Indosat Tbk Syakieb A. Sungkar mengklaim pihaknya telah menerapkan iklan tarif secara transparan dan tidak menjebak karena mulai dari menit pertama sampai 15 tarif berlaku sama, yaitu Rp100 per menit. Indosat meminta regulator untuk menertibkan persoalan promosi tarif operator telekomunikasi terutama yang tidak transparan dan cenderung menjebak pelanggan. Indosat sendiri mengklaim tarifnya lebih murah dari kompetitor hingga 93% mengingat kebanyakan operator sering menjual produk tertentu dengan keterangan yang tidak lengkap karena biasanya di balik promosi tarif murah ternyata di dalamnya banyak berisi jebakan. Penelitian internal Indosat, sekitar 97% percakapan telepon memiliki durasi waktu di bawah dua menit sehingga bila tarif murah baru diberlakukan setelah menit tersebut akan percuma saja. Secara terpisah, Direktur Layanan Korporasi Mobile-8 Telecom Merza Fachys mengatakan pihaknya mengandalkan tarif Rp38 per menit dalam menjaring pelanggan baru. Tarif kami sangat transparan dan sama dalam setiap menitnya sehingga tidak menjebak.(Bisnis Indonesia)


Upaya mempercepat pembelajaran akses internet kepada masyarakat, Telkom Divre V Jatim membangun Broadband Learning Center (BLC) di beberapa kota di Jawa Timur (Jatim). Yakni di Banyuwangi, Situbondo, dan semua kantor cabang Telkom di seluruh Jawa Timur yang berjumlah 25 buah. BLC merupakan tempat belajar internet yang disediakan bagi masyarakat dengan akses internet kecepatan tinggi. Telkom juga telah menggelar Telkom Internet Goes 2 Schools (disingkat TIG2S) sejak 2002. Melalui TIG2S, Telkom memberikan training internet bertahap per sekolah di Jatim, dan memberikan bantuan komputer untuk laboratorium sekolah. Sampai dengan pertengahan 2007, lebih dari 1.000 sekolah di Jatim telah mendapat training internet dalam program TIG2S. Terkait dengan program tersebut Telkom juga memberikan bantuan komputer kepada Ponpes Asembagus Situbondo. Tidak hanya itu, masih dalam rangka akses internet itu, Telkom memperluas pembangunan hot spot, tidak saja di kota Surabaya melainkan juga di ruang publik di daerah-daerah. Akhir pekan lalu, Telkom meresmikan operasionalisasi hot spot di Banyuwangi dan Situbondo, tepatnya di alun-alun kedua kota tersebut. Saat ini masyarakat semakin haus akan informasi baru. Akses internet di area publik sangat membantu masyarakat untuk membuka informasi dari dunia maya di manapun, bahkan di alun-alun. Layanan free internet ini, tambah Djadi, bisa diakses pengunjung dengan laptop yang memiliki modem nirkabel atau telepon seluler (ponsel) yang memiliki fasilitas wireless fidelity (Wifi), seperti Communicator atau Personal Digital Assistance (PDA). Telkom sedang membangun layanan Speedy hotspot di seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur pada 2007. Sebelumnya, Telkom juga telah menyediakan layanan hot spot di alun-alun beberapa kota lainnya seperti di Nganjuk, Jember, Malang , Probolinggo. Bukan hanya di alun-alun, hot spot di area publik juga disediakan di lokasi-lokasi lain, seperti di Surabaya antara lain adalah di RSUD Dr Sutomo Surabaya, Taman Bungkul, Techo Park, Monumen Kapal Selam, Masjid Agung Al Akbar, Tunjungan Plasa, BJ Junction, dan tempat lain. Rencananya, Telkom menyediakan akses hot spot Speedy di 200 titik di Jawa Timur. Diharapkan seluruh alun-alun di 38 kota kabupaten seluruh Jatim dapat diselesaikan fasilitas hot spot-nya sebelum 10 November 2007.(investor Daily)

BRTI doubts Telkom to open long distance access code
The Indonesia Telecommunication Regulation Body (BRTI) doubted that Telkom would meet its commitment to open access code for long distance call (SLJJ) in five cities for Indosat on Thursday (27/9). The five cities here are Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar and Makassar. A national code access opening should have been done on April 1, 2010 as required by the Minister Regulation of the communication and information No 6/2005. “The opening process since 2005 and nationwide opening should have been done by April 1, 2010. It is not meant the access would start in 2010. Telkom must not use its perception in this case. If it (Telkom) remains inflexible, the regulator would ask it to return its SLI license,” said Heru Sutadi, memberi of BRTI committee. In response, the Telkom’s VP for Public and Marketing Communication, Eddy Kurnia explained that the code access opening has its own mechanism. “We just wait for the progress, ”he said declining to mention the cities with their opened long distance call access code.

Incentives Scheme for USO Winner Considered Positive
Awarding incentives in the form of using frequency spectrum 2,3 GHz and awarding the license for local fixed network and provision of telephoni internet service for public interests (ITKP) to the winner of the Universal Services Obligation (USO) tender was considered positive by industry players. An observer on telecommunication, media and information (telematika) from STT Telkom, Miftadi Sudjai, said that the incentives awarded were to assure the continuity of USO program in a village because the operator does not only do its duty to build infrastructure, but also to develop services in under-developed villages. On a separate occasion Telkom President Director, Rinaldi Firmansyah, was optimistic to win the tender. When asked about a worry about the emergence of a monopoly over telecommunication networks if Telkom participates in building USO, he explained the tender focused more in an operator’s readiness in accessing a remote area. "This is not a matter of monopoly or not monopoly. Like in Bengkulu yesterday, it is Telkom’s network, which was most ready. If One is worried about monopoly, who is going to build then?” he insisted.

Public Phone:
Two peoples were using Telkom’s public phone facility. PT Telkom is one of bid participants of USO bid.

The Parliament To Summon Telkom
The Commission for Communication of House of Representatives will summon on PT Telkom Tbk. to investigate who ordered the tapping on SMS belonging to a journalist of Tempo when revealing the case of alleged tax embezzlement in Asian Agri Group, the second biggest holding company of Raja Garuda Mas Group.. "Journalist must be free in carrying out their job," said Deddy Djamaludin Malik, a member of the Commission for communication from National Mandate Party Faction in the meeting between the Commission and the directors’ line and journalists of Tempo in Nusantara Hall of the House yesterday.

A Little Bit Stronger
Today, composite index has prospect to increase even only a little, but not so high as yesterday. berpeluang untuk menguat. The rising stocks of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) and PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), support the increasing index.

NOKIA SIEMENS FOR INDOPOS BY TEKNOLOGI:
Nokia Siemens Networks launched Indonesia Broadband Initiative Program with holds special meeting for journalists by theme "HSDPA Media Gaming Competition". This program in which collaborate with Telkomsel gives chance to journalists to use HSDPA technology.

Telkomsel 3G and HDSPA enters secondary cities
PT Telkomsel will have additional access for 3G and High Speed Downlink Packe Access (HSDPA) at secondary cities in Indonesia. Following its operational access in 12 major cities, the leading cellular telecommunication operator in Indonesia here will three or five additional cities including Tangerang, Cirebon, Probolinggo, Malang, Jember, and other cities. “From business perspective, we observe the development of 3G and HSDPA is very big this year and next year. The growth here is not only dominated by business community in major cities but also students community. Rural community is either considered a quite potential market,” said Agus Setiabudi, the Telkomsel’s general manager for value added services.
Agus said the company was surprised by the growth of 3G and HSDPA this year. He recorded Telkomsel has more or less 2.5 million 3G subscribers and about 70,000 HSDPA subscribers. The figure here is surprising given the fact that the initial launch of 3G and HSDPA was designed to meet the high end market. But recently, the mobile phone vendors offered 3G and HSDPA mobile phones with affordable prices.

Broadband technology one step forward
A unique collaboration of Telkomsel-Nokia Siemens Networks
The potential development of internet on the basis of 3G and High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) will surely be increasing. As from the world channel users in Indonesia which reach 25 million subscribers, only few of them use the high speed mobility service such as smartphone or laptop. One of the attractive mobile broadband is TelkomselFlash from PT Telkomsel Tbk. Only within five months after the release, the subscribers reach 70,000, and 3G service users reach 3.25 millions. “The service give more facilities to Telkomsel subscribers with internet access speed up to 3.2 Mbps,” said Agus Setiabudi, the Telkomsel’s general manager value added services, on the HSDPA Media Gaming Competition.

Some cellular telephone providers actively in religious service
Some cellular phone providers have been active in providing religious services. Telkomsel has held a program called NSP Islami. In this years’ program is included among others fast breaking schedules, prayer schedules, alms, and religious sermons. Meanwhile Mobile-8 has provided SMS Taubat (Repentant). According to Business Manager B Mobile, Said Hafidz, SMS Taubat contained variable daily repentant prayers, words of wisdom about door to repentant as well as consultation.

Price of Bonds Settlement of Tunas Baru Unfair
The plan to settle the bonds of Tunas Baru went on toughly. This was due to some holders of the bonds remaining to refuse the company’s intention. This condition was very different from the case of PT Excelcomindo Pratama Tbk, a cellular operator whose shares were in the control of Telekom Malaysia, when they planned to settle bonds in rupiahs some years ago. Excelcomindo was willing to settle their bonds in rupiahs more quickly at the price level of 105% because the company intended to build good relationship in the future with bonds holders.

Contact fails
In response to the reader’s letter in Kompas (12/9) on “Problems on XL Dompet Pulsa” addressed by Ms Natalia Magdalena, we would like to clarify that we had tried to make contact with Ms Natalia Magdalena several times by her XL number but failed to get connected. To follow up the complaint here, it would be better for Ms Natalia Magdalena to provide reachable phone number. Or, you could contact our customer service by dialing 818 from XL, (021)57959818 from other provider, or sending email to customerservice@xl.co.id MYRA JUNOR GM Corporate Communication PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL)

SMS BANKING:
Vice President Director PT Bakrie Telecom Tbk Erik Meijer (right) was making conversation with Senior Vice President Mass & Electronic Banking Group Bank Mandiri Inkawan D. Jusi (centre) and Vice President Director PT Bakrie Telecom Tbk M. Danny Buldansyah at the launching of SMS Banking Mandiri in Jakarta.

10 Companies Interested in All Packages of USO Tender
Ten out of 18 companies having enrolled in the tender of access to telecommunication and information services to rural areas have been interested in taking all or eleven packages in the project. The ten companies are PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Citra Sari Makmur, PT Tangara Mitracom, PT Bakrie Telecom, PT Indopratama Teleglobal, PT Arumindo Karya Utama, PT Primacom Interbuana, PT Infokom Elektrindo, and PT Sampurna Telekomunikasi Indonesia. Meanwhile the company that takes the fewest packages is PT Starcall Siskom. This company is interested only in three packages in the project well known as universal service obligation (USO). Government had previously offered eleven packages of public telecommunication service areas all over Indonesia. In order that all areas will be worked on the government is intending to make cross packages between difficult and disadvantaged areas with advantaged packages.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Sep 28, 2007 1:57 pm

--------------------------------------------------------------------------------
28 September 2007


Ratusan pelanggan StarOne yang ada di Surabaya memadati kantor Indosat Regional East Java Bali Nusra di jalan Kayoon No 72 Surabaya. Mereka datang berbondong-bondong setelah mendapat SMS pemberitahuan dari operator tentang pergantian kartu. SMS itu sendiri datang mulai Rabu (27/9/2007 pukul 18.00 WIB ke semua pelanggan StarOne. Tentu saja, SMS ini membuat para pelanggan bingung dan gelisah. Sebab, mereka diharuskan untuk mengganti kartu lamanya dengan kartu baru, sehubungan dengan pergantian frekuensi. Pelanggan semula khawatir, bakal mengalami antrean yang panjang. Rupanya, kekhawatiran tersebut terbukti. Namun setelah di depan petugas customer service, Pelanggan bisa merasa lega. Sebab dalam waktu tiga menit, pelanggan sudah menerima kartu yang baru. Dia tidak dikenakan biaya. Namun, beberapa pelanggan disarankan dan diperbolehkan pulang saat petugas mengetahui frekuensi kartu lamanya masih bagus. Hingga siang ini, pelanggan masih memadati kantor Indosat. Dan di area parkir motor dan mobil masih penuh.(Detik)


Dua investor asing telah menyatakan minatnya kepada pemerintah untuk membangun infrastruktur backbone internasional serat optik mulai dari Jakarta hingga Perth, Australia, tanpa pamrih. Disebutkan, kedua investor asing itu bernama Indigo dan Moratel. Kedua investor tersebut tidak meminta kompensasi apa-apa atas pembangunan backbone yang bisa mencapai ratusan ribu kilometer itu. Australia, merupakan jalur alternatif yang diinginkan pemerintah sebagai backbone internasional, mengingat jalur biasa yang ditempuh untuk mencapai tier-1 melalui Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Hong Kong, pernah mengalami gangguan hebat akibat gempa di Taiwan beberapa waktu lalu. Selain kedua investor tersebut, dirjen juga menyebutkan ada 10 perusahaan yang meminta izin penyelenggaraan jaringan tertutup (jartup) dengan penawaran membangun backbone internasional ke Singapura. Tiga perusahaan penyelenggara jaringan dan lima operator sudah kami berikan lisensi karena telah menyatakan siap membangun. Namun, bila komitmen mereka tak dipenuhi, pemerintah bisa mencabut izinnya sewaktu-waktu. Infrastruktur jaringan di Indonesia yang terus akan membaik, misalnya saja pembangunan serat optik Palapa Ring di kawasan Timur serta pembangunan backbone internasional Jakarta-Singapura oleh pemenang tender SLI, Bakrie Telecom, mulai tahun depan menyusul Kupang-Darwin lima tahun berikutnya. Dengan semakin kuatnya infrastruktur serat optik di seluruh Indonesia, masyarakat Indonesia akan mendapatkan konektivitas akses tingkat tinggi hingga ke rumah-rumah (Fiber to the Home), di mana selama masa transisi pemerintah akan membuka kembali tender layanan akses nirkabel pita lebar atau broadband wireless access (BWA). Seiring hal tersebut, seluruh desa-desa tertinggal juga akan terlayani fasilitas teleponi dasar melalui program Universal Service Obligation (USO) yang kemudian bisa di-upgrade kemampuannya menjadi layanan teleponi berbasis internet.(Detik)


Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) RI Muhammad Nuh, mewakili Presiden RI menyerahkan penghargaan pemerintah kepada direksi dan komisaris PT Telkom yang telah berjasa dalam membangun teknologi telekomunikasi yang menunjang pembangunan negara Indonesia. Pemerintah memberikan penghargaan Satyalancana Pembangunan kepada Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah, Direktur Network and Sollution I Nyoman Gede Wiryanata, dan Komisaris Independen Telkom Arif Arryman. Selain membangun bangsa dengan teknologi komunikasi, mereka juga telah membangun pondasi baru bagi Telkom sebagai perusahaan sehingga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar lagi. Dalam rangka menyambut Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi ke-62 ini, pemerintah juga memberikan penghargaan Satyalancana Wirakarya kepada tujuh pejabat di lingkungan PT Telkom, yaitu Direktur Keuangan Sudiro Asno, Direktur Complience and Risk Management Prasetio, Direktur Information Technology Indra Utoyo, Direktur Human Capital and General Affair Fasial Syam, Deputy eksekutif General Manager Divisi Regional V Jatim Djoni Girsang, Officer I Divisi Regional IV Jateng-DIY Ferdi Rosman, dan Deputy EGM Divre I Sumatera Syamsul Bahri. Selain kepada direksi dan komisaris, Kementrian Komunikasi dan Informasi, tambah Nuh, juga menganugerahkan penghargaan Prawara (Teladan) kepada tiga karyawan Telkom, yaitu Kandatel Jaksel Ismanto, Kandatel tanggerang Dadang Kurniawan, serta Manager Quality and CM Suradi. Dalam Hari Bhakti Postel ke-62, PT Telkom juga meresmikan beroperasinya lembaga pendidikan Peliteknik Telkom yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah berharap, Politeknik Telkom ini dapat mencetak tenaga handal dan siap pakai serta dapat membantu percepatan informasi dan komunikasi di Indonesia. (OkeZone)



Telkom Jawa Timur siap aktifkan Sentral Soft Switch (SSS) untuk pelanggan Flexi pada minggu pertama bulan Oktober. Sentral canggih berbasis Internet Protocol (IP) dengan kapasitas tiga kali lipat sentral biasa. Ini merupakan Sentral Soft Switch pertama di Indonesia. Jika ditambah dengan kapasitas sentral kami yang lama, saat ini sentral Telkom dapat meng-cover 7 juta pelanggan Flexi. Padahal saat ini pelanggan Flexi di Jatim 1,8 juta. Jadi tidak perlu khawatir saat Lebaran nanti traffic overload. Minggu kedua September, TelkomFlexi juga telah menambah kapasitas SMSC nya (SMS Center) menjadi dua kali lipatnya, sehingga 76,8 juta SMS bisa dikirim dalam waktu satu hari. Telkom juga telah menambah kapasitas Home Location Register (HLR) sebanyak 3 juta, sehingga total menjadi 8 juta. Moment Lebaran membuat mobilitas pelanggan Flexi ke luar dari kode areanya sangat besar, sehingga tahun ini Telkom telah menambah alokasi nomor COMBO Jatim sebanyak 330 ribu nomor, atau naik hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu sebanyak 186 ribu nomor. Untuk kota Surabaya sendiri dialokasikan 110 ribu nomor. Dari data tahun sebelumnya, dimana occupancy trafik Flexi meningkat hampir empat kali lipat di daerah-daerah, sementara di hari biasa occupancy trafiknya rata-rata berkisar 10%-15%, maka network yang dialokasikan sudah sangat mencukupi. Sedang pada moment tersebut justru trafik Surabaya bisa turun menjadi setengahnya seperti tahun lalu akibat mobilitas pelanggan ke daerah-daerah. Namun demikian, Telkom tetap akan mempercepat pembangunan BTS-BTS baru. Sepanjang September ini, 25 BTS baru telah ON, sehingga total telah ada 340 BTS di Jawa Timur untuk meng-cover 1,75 juta pelanggan Flexi. Sampai Lebaran, Telkom merencanakan akan meng-ON kan 52 BTS baru lagi. Di luar itu, Telkom juga memperbanyak jumlah repeater di sepanjang jalur mudik. Selama Lebaran, Telkom tetap berkomitmen memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui beberapa pintu layanan seperti Call Center 147 dan Plasa Telkom. Pelanggan tetap bisa mendapatkan informasi ataupun mengeluhkan gangguan telepon melalui Call Center 147 yang tetap akan aktif 24 jam selama 7 hari dalam seminggu. Komitmen petugas teknik pun mendapat perhatian Telkom. Sementara itu seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkom juga telah menyiapkan 9 Posko Mudik di Jawa Timur, 3 diantaranya dibangun bersama Telkom Group. Posko Mudik ini akan disiapkan pada H-5 sampai dengan H+5. Total di seluruh Indonesia terdapat 27 Posko Mudik. Sedangkan yang di Jawa Timur terdapat di Pelabuhan Tanjung Perak, Dermaga Kamal Madura, Rumah Makan (RM) Simpang Raya Tuban, RM Tongas Asri, RM Duta Ngawi, RM Utama Caruban, Stasiun KA Gubeng, Stasiun Pasar Turi Surabaya, dan Stasiun KA Malang. Di setiap Posko Mudik, Telkom telah menyediakan berbagai layanan yang bersifat umum, sampai kepada layanan produk dan berbagai cinderamata. Bahkan tersedia layanan telepon flexi gratis dan berinternet gratis menggunakan Speedy, juga pijat reflexi. Selain Itu Telkom Divre V Jawa Timur tahun ini menyiapkan 20 bus mudik gratis guna membantu masyarakat yang akan mudik Lebaran, untuk enam jurusan. Dari 20 bus tersebut lima diantaranya khusus untuk para guru, sedangkan sisanya diprioritaskan untuk mitra Telkom seperti para teknisi jaringan, Flexi Frontliner Club, Flexter (komunitas pengguna Flexi) dan para pengelola warnet dan wartel. Sementara untuk seluruh Indonesia, Telkom Group telah menyiapkan 90 bus yakni 40 dari Telkom sedangkan 50 bus lainnya dari Telkomsel. Program mudik bersama yang diberi nama Mudik Asyik Bersama Flexi Combo itu menurut rencana akan diberangkatkan pada 11 Oktober mendatang dari kantor Telkom Divre V Jatim di Ketintang Surabaya. kegiatan mudik gratis bareng Telkom ini digelar kedua kalinya di Jatim. Pertama dilaksanakan 20 Oktober 2006 lalu dengan memberangkatkan sekitar 600 peserta mudik dengan menggunakan 11 bus. (Suara Surabaya)



PT Excelcomindo Pratama Tbk Jabodetabek meningkatkan kapasitas trafik sebesar 300% untuk menjaga kualitas layanan menyusul perubahan pola komunikasi pelanggan. Setelah promo tarif Rp1 per detik terjadi perubahan pola [komunikasi] pelanggan. Lebih jauh, peningkatan kapasitas itu untuk meningkatkan layanan pelanggan di Jabodetabek yang saat ini sudah mencapai 3,48 juta nomor dan melayani trafik panggilan maupun data yang meningkat di beberapa tempat yang juga relatif lebih tinggi dari wilayah lainnya. Layanan XL Jabodetabek yang diklaim paling luas ini menjangkau Banten yaitu di titik-titik seperti Serang, Malingping, Bayak, Pasar Kurai, serta Pelabuhan Ratu. XL mengatakan pihaknya telah menambah kapasitas jaringan yang sudah ada maupun membangun menara base transceiver station (BTS) baru serta melakukan pemantauan di Network Operating Center. Okupansi trafik mencapai 60% saja dari kapasitas, sudah dipersiapkan. Bahkan di beberapa tempat sudah 100%. Peningkatan kapasitas itu bersifat permanen dan bukan hanya untuk mengantisipasi pemakaian selama Ramadan hingga menjelang Lebaran. XL Jabodetabek didukung oleh 3.189 menara BTS. Distribusi untuk penjualan pulsa XL di Jabodetabek saat ini didukung oleh lebih dari 8.000 diler baik tradisional maupun non-tradisional. Sedangkan perbandingan penggunaan pulsa elektronik dengan sistem voucher fisik sudah mencapai 60%:40%. Dari total 3,48 juta pelanggan itu 96% merupakan pelanggan prabayar Bebas dan Jempol. Seperti tahun-tahun sebelumnya, XL Jabodetabek menyisipkan Posko Mudik di sembilan titik lokasi strategis di area Jabodetabek meliputi tiga lokasi seperti area peristirahatan Cikampek Km 19, Km 40 serta Ciawi dan enam lokasi di area keberangkatan yakni Pelabuhan Merak, Stasiun Gambir, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Lebak Bulus, Terminal Pulogadung serta Terminal Kalideres.(Bisnis Indonesia)


Akibat gencarnya perang tarif yang dilakukan operator pesaing, penjualan kartu prabayar market leader di bisnis telekomunikasi mulai terkoreksi. Koreksi turun terjadi pada penjualan prabayar Simpati. Penurunan mencapai 15% sejak awal bulan ini. Biasanya penjualan Simpati di area Jawa Bali mencapai 1,5 juta sekarang turun hanya 1,2 juta kartu. Meski penjualan turun, volume penjualan Simpati masih relatif terbesar dibanding operator yang lain. Pelanggan Telkomsel juga masih signifikan. Sebagai pemimpin pasar di bisnis ini, Telkomsel menyatakan tidak ikut perang tarif meski juga tetap meresponnya dengan peluncuran paket promosi. Telkomsel menilai perang tarif tidak akan lama. Hanya akan berlangsung dua tiga tahun lagi. Sesudah itu, akan ada operator yang berdarah-darah karena tarif yang diberlakukan sudah menggerus pendapatan hingga tidak ada laba buat perusahaan. (Suara Surabaya)


Dilemma of Deleting SLJJ Codes
Access codes of Long Distance Direct Call (SLJJ) so far under control of PT Telkom have been open for long. In this way telecom-munication operators are free to organize access codes of SLLJJ. This is meant to build a fair competition atmosphere for telecommunication in Indonesia. It is unfortunate, however, that this plan has been left only as a discourse on a paper. Since it was announced in 2005, the implementation has not been realized until now. In reply to this matter Eddy Kurnia, VP Corporate & Marketing Communication of PT Telkom Tbk said, "The access codes must be given to operators that have the same technology development as owned by Telkom, the same coverage as Telkom’s, and the same customers base as well.” In September 2005 an MoU was agreed made between PT Indosat and PT Telkom concerning interconnection of long distance fixed network and international fixed network. A most important implementation of this cooperation is the application of one code of SLJJ for customers of the two companies. As a consequence telephone customers of each party can make SLJJ calls across providers. Previously SLJJ calls across providers were only channeled via PT Telkom’s SLJJ network.

One Tower for Three Operators
In the future telecommunication operators cannot build towers of Base Transceiver Station (BTS) by themselves anymore so as to "expand coverage ". Local Government of DKI Jakarta will organize via a managing company, namely Regional Enterprise (BUMD), PT Jakarta Propertindo (Jakpro). President Director of Jakarta Propertindo, IGKG Suena, stated that they would relocate and maximize the function of one function, which was previously used by 1 operator to 3 operators. President Director of PT Telkom Tbk (holder of the majority of PT Telkomsel’s shares-red) Rinaldi Firmansyah, put as an example the banking industry, where banks are not prohibited to have their own ATM even though there have been many third parties providing services of shared ATM.

DPR Required Clarification on Tapping by Police and Telkom
Commission I of the House of Representatives (DPR) considered there was a party that had acted without concerns for others in the case of tapping the phone owned by a journalist of the Tempo, Metta Dharmasaputra. DPR has intended to summon PT Telkom and the police to clarify this matter.

Government and DPR Not Yet Agreed on Tariffs of Cost Based Interconnection
PT Telkom still has to be more patient waiting for the signing of regulation by Minister for Communication and Information, which regulates new tariff scheme of cost based interconnection. Cost based interconnection which was implemented on 1 January 2006 has a consequence of an increase of local interconnection tariffs on one hand and a decrease of SLJJ and cellular. However, the regulation has not been fully implemented due to a refusal from DPR. It must be admitted that an increase of local interconnection tariffs has been waited by Telkom. The maintenance cost of Telkom’s infrastructure such as cables are currently very expensive, so if local interconnection is not raised, it is worried that Telkom’s service quality to public will decline

President awarded medal of honor to Telkom’s top management
President Susilo Bambang Yudhoyono awarded medal of honor called Satyalancana Pembangunan and Satyalancana Wirakarya to boards of directors and commissioners of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). The president director of Telkom, Rinaldi Firmansyah, Network and Solution director I Nyoman Gede Wiryanata, Telkom’s Independent Commissioner Fr Ir Arief Arryman MEng, Dipl, were among the receivers of the Satyalancana Pembangunan award. Satyalancana Wirakarya awards went to seven recipients, namely Telkom’s Finance Director Sudiro Asno, Information Director Indra Utoyo, Information Technology director Faisal Syam, Human Capital and General Affair director Djoni girsang, Deputy Executive General Manager Regional Division V East Java Djoni Girsang and Deputy EGM Regional I Division Sumatera Syamsul Bahri.

Received Awards:
Board of Management PT Telkom, each of President Director Rienald Firmansyah, Chief Information Technology Indra Utoyo, Director Human Capital & General Affair Faisal Syam and Director Network & Solution I Nyoman Gede Wiryanata took a chat after received medal of honor Satyalancana Pembangunan and Satyalencana Wirakarya in Bandung, West Java, Thursday (17/9).

World condemned the journalist’s phone record leakage
Not only domestic but also international world condemned the tap of telephone of Tempo journalist, Metta Dharmasaputra. The World Press Freedom Committee and International Federation Journalist (IFJ) are among the international institutions condemning the case here. For instance, the World Press Freedom Committee said the tap of journalist’ telephone record has violated the principal of press freedom principals. “This case has frontally violated democratic society,” said Markham Bench of the Committee E executive director. The copy of short messaging service (SMS) record done by Metta with Telkom Flexi and Vincentius Amin Sutanto, the former staffer of PT Asian Agri, has spread out among the national mass media. The communication was engaged when Metta investigated the alleged tax evasion committed by the Asian Agri, owned by Sukanto Tanoto. Telkom, the operator of Flexi, has recently acknowledged to make to public the copy of SMS record to the law enforcers.

The prospect of information and communication industries needs 320,000 professionals
The prospect of information and communication industries in Indonesia remains having widely open vacancies. It is predicted that the needs for professionals in information and communication reache 320,000 by 2010. The condition shows the high demand for professionals in this field. However, the limited supply of professionals in the information and communication industries have not yet met the needs. “Upon noting the bright prospect of the industry here, it is expected that the graduates of information and communication will be able to fulfill the demand for information and communication development in Indonesia,” said Rinaldi Firmansyah, the president director of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) over the sideline of official release of the Telkom Polytechnics at the Central Telkom at Jalan Japati, Bandung, Thursday (27/9).

Fast and cheap internet era.
Almost 6,000 queuing to be FastNet 384 subscribers “Internet access speed up to 384 kilobyte per second with unlimited use is only Rp99,000 per month.” This is the advertisement of PT First Media Tbk, one of the Lippo Group subsidiaries. With the tempting name of FastNet 384 and Rp99,000 subscription fee (excluding the value added tax), subscribers can have 24 hour internet access without any dial up or password nor additional telephone charges.
The emerging FastNet has in a way threatened Telkom. The vice president for public and marketing communication of Telkom, Eddy Kurnia, admitted that in such a competition today, all can be deemed competitors. “Telkom Speedy is ready to compete,” he said. Unlike FastNet that covers only subscribers in Jakarta, Telkom Speedy can lead in terms of the number of subscribers and coverage areas. As to Eddy, Speedy subscribers reach 108,000 in 30 cities nationwide.

Telkomsel released Simpati Talkmania
Telkomsel released Simpati Talkmania program starting from September 27 up through to October 26, 2007. Hendri Mulya Syam, the Telkomsel’s VP Marketing and CRM, said the Simpati subscribers should register themselves through free SMS to get confirmation for the new service. “Upon receiving confirmation, Simpati subscribers can make phone call the whole day to more than 44 million Telkomsel numbers for only Rp25,000 from 07.00 until 22.00,” said Hendri on the release of Simpati Talkmania in Jakarta Thursday (27/9). However, not all Simpati subscribers can enjoy the service within a day given that Telkomsel only provides chances to 100,000 first registrants every day. “By limiting the users here, the service could have maximum talk time without any interference,” said Nirwan Lesmana, Telkomsel’s GM Marketing.

SIMPATI TALKMANIA:
Director of Commerce Telkomsel Yuen Kuan Moon (right) and VP Marketing & CRM Hendri Mulya Syam launched ‘Simpati TalkMania’ Program in Jakarta, yesterday. Now, Simpati subscribers free on call one day long (07:00-22:00) to more than 44 million numbers of Telkomsel with only Rp25,000 by sending sms (free) type TALKMANIA to 8999.

3G PEKANBARU, Subcribers Reach to 3.25 million
To mark 3G service (combination of sound, text, picture, and video) in Indonesia, Telkomsel launched 3G in Pekanbaru, last week. "We hope this service could be as catalyst to promote Riau so that could improve investment, business and job opportunities, " said GM Sales and Customer Service Telkomsel Sumbagteng Gatut Hadiwidodo.

3G AFTER A YEAR:
The Telkomsel’s director for planning and development, Bambang Riadhy Oemar, and the GM SCS Sumbangteg, Gatut Hadiwidodo, and Synergy VP, Agus Simorangkir, are making video call with Governor Riau Rusli Zainal to mark the 3G service in Pekanbaru, Wednesday (19/9). A year after pioneering 3G service in Indonesia, Telkomsel has so far had 3.25 million subscribers in 49 cities.

XL improves network capacity in greater Jakarta by 300%
PT Excelcomindo Pratama Tbk for Greater Jakarta increased its traffic capacity by 300% to keep quality service following the change of pattern of communication of customers. General Manager Sales for XL Greater Jakarta Bambang Parikesit said his company has increased the capacity."After the promotional program off Rp1 per second, there is a change on pattern of communication of customers," he said on Wednesday. Achmad Setyawan, Manager Field Operation XL for Greater Jakarta said the company has increased the capacity and built new base transceiver station (BTS) and monitored in Network Operating Center. "Occupancy traffic reached 60% of our capacity. We are ready to increase. Even in some areas, it reached 100%,"he said.

XL CONTACT CENTER:
PT Excelcomindo Pratama (XL) is improving its customer service via telephone by presenting XL Contact Center 818 in Yogyakarta. With the presence of Contact Center in Yogyakarta, XL has two contact centers that operate during 24 hours, before XL Contact Centre has present in Jakarta. XL Contact Center 818 is located in Reksa Arkade, 22 Urip Sumoharjo Street, Yogyakarta. "Every complaint from customer is important input to increase our performance and service quality,” said XL President Director, Hasnul Suhaimi.

Bank Mandiri cooperates with Bakrie Telecom on SMS Banking service
Located at Bakrie H Building, PT Bank Mandiri Tbk made joint cooperation with PT Bakrie Telecom (BTEL), the fixed wireless phone operator, to release SMS Banking Mandiri service on September 26, 2007. SMS Banking helps ease the Esia subscribers not only to buy refill voucher or to pay post paid card for Esia, Wifone, Wimode but also to provide low-priced tariff for every SMS Bankin Mandiri. Only for Rp500 per SMS, all Esia subscribers could get SMS Banking access. All services here are integrated by Bank Mandiri in such a way that Esia subscribers could get information on their balance, interest rates, account mutation, money transfer, phone credit refill and payment for post paid card, PLN, insurance, PDAM up to railway and flight tickets reservation.

Reaching all regions and segments
Smart network will reach 80 percent of Java by the end of 2007. Offering cheap rate. Slow movement of Indonesian telecommunication market become the main reason for Smart Telkom to enter the industry. Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smart Telecom, viewed the low of market cellular penetration due to expensive price of cellular phone and rate. "Smart network could be afforded by medium and small groups with affordable rate," said Djoko. "We are optimistic that our target of one million customers could be achieved this year,"said President Director of PT Smart Telecom Sutikno Widjaja. The rate for among Smart customers of Rp 45 per minute while to other operators of Rp 550 per 30 second for local and Rp 660 per 30 seconds for non local. While SMS among Smart Rp 25, to other operators of Rp 275. Internet rate of Rp 2,2 per kb.

Response from Hutchison CP Telecom
HUTCHISON CP Telecom Indonesia expresses its gratitude for feedback and comments addressed by Mr Budi Sasmiko in the reader’s letter published on Media Indonesia September 24, 2007. We have contacted and given explanation to him that the 3 card would be expired within 30 days following the active periods. We have resolved well the complaints and the subscriber here could accept and understand well.
ARZAM WIDOWATI DGM Marcom and PR Hutchison CP Telecom Indonesia

USO, Expectation of Isolated Villages Residents
Tender of Universal Service Obligation (USO) has come to pre-qualification period from 21 September to 2 October 2007. It has been promised that the government’s program will enable 38.471 villages throughout Indonesia to connect to telephone access in 2009.

WiMAX In Indonesia Inhibited by Frequency
Technology of Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX), which is said to be more powerful than Wi-Fi, is coming soon into Indonesia. However until now there has been a tug of war due to frequency to be used. On one hand some party claims that Broadband Wireless Access (BWA) WiMAX had better operate at frequency 2,3 GHz or 5,8 Ghz. On the other hand some party wants BWA WiMAX to operate at frequency 3,5 GHz. Until now the government via Indonesian Telecommunication Regulating Agency (BRTI) has not yet specified the frequency to use. "We are taking about technology, so whether it is WiMAX or WiBro, what is certain is our concern over development of Wireless Access (BWA). BRTI had held a public discussion that Regulation by the Minister has been issued, except for 2,3 GHZ," said Heru

Post and telecommunication directorate omits one bidder
Directorate general for post and telecommunication of the ministry of communication and information left out PT Horizon Telekomunikasi from the temporary list of the bidders in the universal service obligation (USO) tender. PT Horizon has not yet to acquire telecommunication permit.
“They have just got principal permit for telecommunication,” said Gatot S Dewa Broto, the spokesperson of the post and telecommunication directorate general. PT Horizon still has chances to re-register on October 2 at the latest provided that it accomplishes operational fit and proper test and acquires permit.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Sep 28, 2007 2:04 pm

--------------------------------------------------------------------------------
28 September 2007

Migrasi Frekuensi StarOne Mundur
Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Jakarta - PT Indosat Tbk menangguhkan sementara waktu proses perpindahan frekuensi StarOne dari 1900 MHz ke 800 MHz.
Direktur Utama Indosat Johnny Swandi Sjam menjelaskan, migrasi frekuensi yang semula dijadwalkan kelar akhir September ini terpaksa mundur karena terbentur Hari Raya Idul Fitri.
"Migrasi StarOne terpaksa mundur karena Lebaran. Tapi awal November nanti sudah akan beres," ungkapnya usai berbuka puasa bersama wartawan di gedung pusat Indosat, Jakarta, Kamis malam (27/9/2007).
Sementara itu, terkait jumlah pelanggan, Indosat menurut Johnny telah berhasil memeroleh tambahan pelanggan sebanyak 1,5 juta nomor sejak Juli hingga Agustus. "Total pelanggan kami sekarang sudah 21,5 juta," ucapnya.
Johnny merasa, tambahan pelanggan yang berhasil diraih pihaknya berkat kerja keras tim Indosat dalam memperluas jangkauan layanan dan menciptakan program pelanggan yang menarik.
"Kami berhasil menambah 55% BTS (menara pemancar telekomunikasi- red) di Jawa. Semoga hal itu turut mendukung penambahan 6-7 juta pelanggan yang kami targetkan hingga akhir tahun. Saat ini kami telah berhasil memeroleh tambahan 4,8 juta dari tahun lalu," urainya.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Sep 28, 2007 2:07 pm

--------------------------------------------------------------------------------
Telkomsel Tawarkan Program Telepon Sepuasnya
Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Jakarta - Telkomsel menawarkan skema tarif alternatif kepada pelanggan Simpati yang menginginkan percakapan telepon sepuasnya ke pelanggan antarsesama jaringan.
Namun untuk mendapatkan benefit itu, pelanggan Simpati harus rela dipotong pulsanya sebanyak Rp 25 ribu jika ingin bisa menelepon sepuasnya sejak pukul 07.00 hingga 22.00 di hari yang sama.
"Begitupun untuk hari-hari selanjutnya, pelanggan Simpati cukup mengetik Talkmania dan mengirimkan SMS aktivasinya ke nomor 8999, di mana setiap harinya Telkomsel memberikan kesempatan bagi 100.000 pendaftar pertama untuk menikmati layanan ini," kata Direktur Niaga Telkomsel Yuen Kuan Moon, dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikINET, Jumat (28/9/2007).
Seiring dimulainya program promosi 'bebas telepon' yang berlaku 27 September hingga 26 Oktober 2007, Telkomsel juga mengumumkan perpanjangan Bonus Bicara dan SMS hingga tahun depan, 31 Januari 2008.
"Bahkan kini pelanggan bisa memakai bonusnya dengan durasi tiga jam lebih lama dari sebelumnya, yakni jam 10 malam hingga 10 pagi," kata VP Marketing & CRM Telkomsel Hendri Mulya Syam. (rou)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Mon Oct 01, 2007 11:10 am

--------------------------------------------------------------------------------
1 Oktober 2007


PT Telkom Kadatel Solo menyediakan sejumlah fasilitas layanan informasi mengenai pertanahan di Kabupaten Klaten. Bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional Klaten, Kadatel Solo meluncurkan Layanan Call Center 290066 melalui Interactive Voice Response System atau IVRS. Warga Klaten cukup menelepon dari rumah dengan menekan angka 290066 untuk memperoleh informasi pertanahan seperti persyaratan pengukuran tanah, permohonan sertifikat, peningkatan hak guna bangunan menjadi hak milik, dan pemindahan atau peralihan hak atas tanah. Layanan informasi pertanahan melalui call center tersebut merupakan yang pertama kali diterapkan BPN di Propinsi Jawa Tengah. Selain melalui call center, PT Telkom Solo juga menyediakan fasilias touch screen dan informasi melalui SMS dengan nomor 1103. Namun untuk layanan SMS masih dalam tahap pengembangan. Kerja sama BPN Klaten dengan Telkom Kadatel Solo tersebut telah ditandatangani beberapa waktu lalu. kalau selama ini masyarakat yang hendak mengurus administrasi pertanahan harus datang langsung ke kantor BPN. (Tempo Interaktif)


Pelanggan simPATI kini semakin hemat berkomunikasi dengan diluncurkannya program ‘simPATI TalkMania’ yakni bebas telepon seharian ke lebih dari 44 juta nomor Telkomsel atau lebih dari 50 persen pengguna ponsel di Indonesia, hanya dengan biaya Rp 25.000. Untuk menikmati layanan ini, pelanggan cukup SMS (gratis) ketik: TALKMANIA kirim ke 8999. Selanjutnya akan mendapat SMS konfirmasi dan mulai bisa bertelpon ria bebas sepuasnya seharian ke seluruh Indonesia (mulai pukul 07.00 – 22.00) hanya dengan Rp.25.000 yang dipotong dari pulsa yang dimilikinya. Contoh pelanggan SMS aktivasi jam 07.30, maka saat itu juga dapat langsung menikmati (setelah notifikasi SMS dari 8999) hingga pukul 22.00 hari yang sama. Begitupun untuk hari-hari selanjutnya cukup SMS aktivasi dengan cara sama, dimana setiap harinya Telkomsel memberikan kesempatan bagi 100.000 pendaftar pertama untuk menikmati layanan ini. Seiring dengan dimulainya program TALKMANIA ini yang berlaku 27 September hingga 26 Oktober 2007, Telkomsel juga mengumumkan perpanjangan Bonus Bicara dan SMS hingga tahun depan (31 Januari 2008) bahkan kini pelanggan bisa memakai bonusnya dengan durasi tiga jam lebih lama dari sebelumnya, yakni jam 10 malam hingga 10 pagi. Pelanggan cukup menggunakan simPATI-nya seperti biasa, dimana setiap bicara minimal 3 menit atau kirim 6 SMS dan kelipatannya ke semua nomor operator antara jam 07.00 s/d 22.00, maka secara otomatis pelanggan akan mendapatkan bonus bicara atau SMS sejumlah durasi dan banyaknya pemakaian. Bonus yang terakumulasi secara otomatis tersebut, langsung bisa digunakan untuk menelpon atau ber-SMS gratis antara jam 10 malam s/d 10 pagi dan tidak akan hangus apabila tidak digunakan pada hari itu juga. Pulsa TALKMANIA bersifat prioritas, jadi apabila pengguna simPATI tersebut memiliki Bonus Menit dan/atau Pulsa Telkomsel, maka TALKMANIA akan tetap menjadi prioritas untuk digunakan lebih dahulu. Untuk mengecek status aktivasi TALKMANIA maupun bonus lainnya, pelanggan dapat mengakses menu *889# langsung dari ponselnya. Sedangkan untuk melakukan pengecekan transaksi terakhir, termasuk yang menggunakan pulsa TALKMANIA, dapat mengaksesnya melalui *887#.”(Studio HP)


PT Indosat Tbk secara terbuka mendesak PT Telkom Tbk untuk merealisasikan pembukaan kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) di lima kota hingga akhir tahun ini guna mengoptimalkan layanan Star One yang akan diluncurkan kembali November. Kode akses SLJJ merupakan komponen yang sangat penting pada penyelenggaraan jaringan tetap lokal untuk mengurangi biaya interkoneksi pada keterhubungan jarak jauh dalam jaringan (on net) sehingga memungkinkan penerapan tarif flat secara nasional. Berbeda dengan seluler yang memiliki cakupan nasional sehingga pada hubungan on-net jarak jauh, suatu operator tidak harus membayar biaya inerkoneksi kepada Telkom. Sebenarnya layanan Star One sudah bisa diluncurkan pada Oktober seiring selesainya migrasi dari frekuensi 1.900 MHz ke frekuensi 800 MHz. Indosat sudah membuka akses sambungan langsung internasional (SLI) kepada Telkom, maka sudah sewajarnya lah BUMN telekomunkasi tersebut juga membuka akses SLJJ bagi anak perusahaan ST Telemedia itu. Melalui surat No. 253/ BRTI/TelkomVII/2007, Ketua BRTI Basuki Yusuf Iskandar menyatakan Telkom perlu membuka kode akses SLJJ di lima kota yang meliputi Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam paling lambat 27 September. Berdasarkan ketentuan yang ada, kode akses seharusnya sudah dibuka sejak 2005 dan terlaksana sepenuhnya 2010. Sebagai kompensasi pembukaan kode akses itu, Telkom akan menerima Rp478 miliar yang telah dibayarkan sebagian serta telah mendapatkan lisensi kode akses SLI. Telkom sudah mengajukan surat kepada regulator untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penundaan pembukaan kode akses. Rencananya, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia akan memanggil jajaran direksi Telkom untuk dimintai penjelasan terkait kode akses tersebut pada 1 Oktober (hari ini).(Bisnis Indonesia)


Prakulafikasi USO yang digelar sejak tanggal 21 September 2007 lalu mengundurkan jadwal penyerahan dokumen sampai 4 Oktober. Mundur satu hari dari yang ditetapkan pertama kali tanggal 3 Oktober. Perubahan ini dikarenakan adanya kemunduran terhadap jadwal pendaftaran yang berlaku sampai 2 Oktober, diundur menjadi 3 Oktober. Hal ini membuat jadwal pemasukkan dokumen pun berubah sehari menjadi tanggal 4 Oktober. Saat ini tercatat 34 perusahaan penyelenggara telekomunikasi yang telah mengajukan diri untuk memperebutkan tender universal service obligation (USO) ini. Beberapa diantaranya merupakan operator ternama seperti Telkom, Telkomsel, XL, Indosat, dan Bakrie Telecom. Pengumuman peserta yang lulus prakualifikasi akan berlangsung pada tanggal 5 Oktober 2007 mendatang. (Oke Zone)


Sampai dengan September Tahun 2007 ini, sedikitinya sudah ada dua operator seluler baru beroperasi di Yogyakarta. Setelah Bakrie Telekom melalui kartu esia dilaunching dua pekan lalu, kini giliran Sinar Mas hadir dengan produk Smart Telecom di tengah-tengah masyarakat DIY. Industri telekomunikasi di Indonesia tetap memliki daya tarik yang kuat, yang mendasari Group Sinar Mas sebagai kelompok usaha yang telah berkiprah di berbagai industri termasuk seluler. Smart dibangun dengan teknologi CDMA 2000 1X EVDO-Rev A di frekuensi 1900 Mhz. Pemilihan teknologi itu didasari pertimbangan kalkulasi bisnis yang matang. Selain itu, manajemen Smart berkeinginan untuk menghadirkan layanan komunikasi yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas. Target pembangunan jaringan sebanyak 1500 BTS dan belanja modal sebesar Rp3 triliun, Smart Telecom ingin melaju cepat untuk mendapatkan pelangan Rp1 juta sampai akhir tahun ini. Setelah ini untuk tahun 2008, Smart akan hadir di tengah masyarakat Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, disusul Papua dan Ambon. Berbagai paket building handset, langsung digelar Smart dengan harga terjangkau. da hanphoe dan paket perdana Smart yang seharga Rp300 ribuan, ada juga yang menengah dan ada pula yang kelas PDA. Yang jelas tariff Smart paling urah saat uini, Rp45 per menit sesame kartu Smart, sms Rp25, ke operator lain telepon Rp550-650 per 30 detik. (OkeZone)


Setelah mundur ditengah jalan dalam tender SLI beberapa waktu lalu, Mobile-8 tidak berniat ikut tender pengadaan universal service obligation (USO). Namun mereka optimis akan ikut tender SLJJ. Kemunculan USO nantinya akan melebar pada pengadaan frekuensi 2,3 Ghz, jaringan tetap lokal dan lainnya sehingga core bisnis akan semakin melebar dari core sebelumnya. Sedangkan SLJJ sangat wajib untuk diikuti oleh Mobile-8 mengingat mereka juga memiliki izin FWA. Tender SLJJ sendiri baru akan dibuka dalam waktu dekat. Pelaksanaannya diharapkan akan berlangsung tahun ini. Saat ini baru Telkom dan Indosat yang memiliki izin akses SLJJ. Pembukaan tender SLJJ ini memang sangat diharapkan mengingat biaya interkoneksi SLJJ sangat mahal dan mampu menambah pundi-pundi kedua operator tersebut. Dengan dibukanya tender ini maka operator pemenang tidak perlu membayar interkoneksi yang mahal, mendapatkan layanan SLJJ melalui clear channel dan melupakan jalur VoIP yang konon menghasilkan layanan yang kurang baik.(OkeZone)

--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Oct 04, 2007 1:21 pm

--------------------------------------------------------------------------------
3 Oktober 2007


Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) melayangkan teguran pada PT Telkom. Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu punya deadline hingga akhir bulan. Peringatan tersebut diberikan kearena tidak dibukanya kode akses untuk Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) Indosat di lima kota. Lima kota yang dimaksud adalah Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam. Telkom selama ini terlihat menunda pembukaan kode akses Indosat (011) di lima kota itu. Bahkan, Telkom sempat meminta agar kode akses itu dibuka pada 2010. Oleh karena itu, BRTI memberikan surat peringatan. Dalam surat itu BRTI memberikan batas waktu sampai 30 Oktober 2007 bagi Telkom untuk membuka kode akses yang dimaksud, artinya hanya 28 hari sejak surat itu dikeluarkan. Di sisi lain, Telkom mengatakan sudah memberikan masukkan pada BRTI. BRTI sudah menanggapinya dengan baik, yaitu terjadi diskusi dan dialog. Telkom akan patuh terhadap keputusan regulator atau pemerintah.(Detik)


Setali tiga uang dengan ST Telemedia, SingTel mengatakan akan naik banding jika Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan Temasek melakukan indikasi monopoli melalui Telkomsel dan Indosat. STT optimis hasil dari keputusan nanti akan positif buat STT. Tapi, kalaupun hasilnya negatif STT akan menyiapkan bukti-bukti bahwa STT tidak melakukan monopoli. STT akan naik banding dan minta eskalasi. Hal itu diungkapnya seusai buka puasa bersama dan penyerahan sumbangan Rp 200 juta dari Telkomsel Jabotabek pada 1.200 anak yatim piatu di Balai Kartini, Jakarta, Senin malam. Temasek merupakan BUMN Singapura yang memiliki saham mayoritas di SingTel dan ST Telemedia. SingTel di Indonesia merupakan pemilik saham 35 persen di Telkomsel, sedangkan ST Telemedia menguasai saham Indosat melalui kepemilikan di Asia Mobile Holding. Telkomsel tak akan sempat berkolusi dengan Indosat. "Tiap hari kita lawan Indosat, mana sempat kita kolusi?". Temasek merupakan investor di SingTel dan tidak pernah ikut campur dalam urutan operasional. Meski pemilik saham mayoritas, Temasek hanya memiliki satu komisaris di SingTel. Itu pun bukan komisaris utama dan tidak ada intervensi. Kalau untuk urusan supervisory, itu sudah pasti ada. Sedangkan di Indonesia, peranan Telkom sebagai pemegang saham Telkomsel lebih besar dari Temasek. Apalagi, dengan posisi Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah sebagai Komisaris Telkomsel. (Detik)


PT Indosat Tbk. siap melaporkan hasil pembangunan jaringan tetap lokal dan code division multiple accses (CDMA) kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Bagi Indosat, kesiapan ini penting untuk melaksanakan kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Sejak mendapatkan modern licensing untuk menyelenggarakan CDMA, Indosat sudah mulai membangun jaringan. Realiasi pembangunannya sudah lebih dari 100 persen. Indosat memang harus membangun jaringan dalam kapasitas tertentu untuk mendapatkan modern lisencing. Pembangunan jaringan tetap sesuai modern licensing pada 2004 sudah mencapai 113,4 persen. Sedangkan pada 2005 mencapai 102,7 persen dan pada 2006 sudah mencapai 129,4 persen. Adita juga mengatakan Indosat sudah membangun kapasitas terpasang hingga lebih dari 2,5 juta pelanggan di akhir 2006. (Tempo Interaktif)


Layanan internet murah dan tanpa batas yang ditawarkan oleh Firstmedia mendapat sambutan luar biasa bahkan dalam satu bulan sejak diluncurkan awal September lalu, penyedia jasa internet tersebut berhasil memperoleh 14 ribu lebih pelanggan baru. Dari situs Firstmedia, dalam satu bulan ini jumlah hit-nya mencapai 23 juta. Mereka berupaya untuk mencari informasi mengenai layanan yang ditawarkan. Dari website tersebut, lanjutnya, sekitar 8.000 calon pelanggan mendaftar untuk menjadi pelanggan. Namun dari jumlah tersebut hanya bisa terlayani setengahnya yaitu 4.000 pelanggan, sementara sisanya tidak terlayani karena belum masuk dalam area layanan. Sementara peminat yang menanyakan langsung ke call center, menurut dia, pernah dalam satu hari mencapai sekitar 15.000 telepon. Firstmedia pertama kali meluncurkan layanan internet murah tanpa batas tersebut awal September lalu. Layanan dengan harga hanya Rp99.000 per bulan (untuk 384 kbps) belum termasuk kabel modem seharga sekitar Rp500 ribu ini justru memperoleh sambutan luar biasa setelah berganti nama menjadi Firstmedia dari sebelumnya Kabel Vision. Jumlah pelanggan baru yang masuk dalam satu bulan ini bahkan melebihi jumlah pelanggan yang dicapai selama tujuh tahun ketika masih belum berganti menjadi Firstmedia. Dari tiga layanan yang diberikan Firstmedia, baru layanan fastnet yaitu internet yang dikedepankan, sementara layanan TV kabel dan data belum secara besar-besaran. Dalam bulan ini, kata pihaknya juga akan mengeluarkan produk baru baik untuk TV Kabel dan juga internet khusus bagi pelanggan warnet dan bisnis. Hingga saat ini layanan kabel Firstmedia telah melewati sekitar 350 ribu rumah, dan pada akhir tahun ini ditargetkan menjadi sekitar 425 ribu rumah. Sementara target hingga tahun 2009, kabel Firstmedia diharapkan bisa melalui satu juta rumah.(Antara)


Qatar Telecom QSC (Qtel) melirik pasar telekomunikasi Indonesia. Perusahaan telekomunikasi asal Qatar ini rencananya akan meperluas jaringan telekomunikasi dan investasinya di wilayah Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Saat ini, Qtel sebenarnya secara tidak langsung telah mengenal pasar telekomunikasi Indonesia melalui mitra bisnisnya Singapore Technologies Telemedia (STT) yang kini menguasai 41,94 persen saham PT Indosat Tbk. Qtel dan STT, kata Nasser, sama-sama memiliki saham di Asia Mobile Holding (AMH). Qtel menguasai 25 persen saham di AMH dan 75 persen saham lainnya dikuasai Singapore Technologies Telemedia. Investasi di AMH memungkinkan Qtel mempunyai pijakan di dua pasar Asia, yaitu di Singapura dan Indonesia, melalui Starhub dan Indosat.(Tempo Interaktif)


Modem could not connect
Responding to the letter at Kompas (22/9) "Telkom Speedy Disappointing" expressed by Mrs. Dhania, we apologized for the inconvenient. We need to explain that Speedy disturbance period on the modem. After being reset the modem, the service resumed normally on September 14, 2007.RETNO DYAH Communication Division Manager of Divre II Jakarta PT Telkom Indonesia Tbk

SLJJ ACCESS CODE: Telkom Given Chance Until 30 October 2007 Indonesian Telecommunication Regulating Agency (BRTI) has given a chance to PT Telkom to open the access code of long distance direct call (SLJJ) in five cities until 30 October 2007. "We have met them and asked PT Telkom for clarification. We have also handed in a warning letter,” said Chairman BRTI, Basuki Yusuf Iskandar, on Tuesday (2/10) in Jakarta. BRTI is also planning to summon Indosat on Thursday (4/10), still in the context of SLJJ. Telkom has received a compensation for termination of monopoly over local telephone and SLJJ amounting to Rp 478 billion. The compensation was given after the government distributed the licenses of local telephone and SLJJ to PT Indosat Tbk. Besides receiving compensation fund Telkom was also given a right to organize international direct call service, which was previously owned only by Indosat. Vice President Public and Marketing Communication of Telkom, Eddy Kurnia, said his management had received a notification letter from BRTI. However, his management is still studying the letter from BRTI. "Basically Telkom will abide by regulations," said Eddy Kurnia. Previously Telkom had given some input to BRTI and had been well responded with discussions and dialogues.

IHSG Made A New Record
The composite stock index (IHSG) in the transaction on Tuesday (2/10) made a new highest record at level 2,464.94 or increased by 65.49 point compared to one day before. The increase of the index in the transaction on Tuesday was supported by the strengthening prices of high-ranking stocks with biggest market capitalization. The recorded volume of transaction was also quite high reaching 5.72 billion of shares. The shares of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) contributed an increase to the index of 19.4 points, after its shares increase by Rp 650 to Rp 12,000.

Frequency interference to be discussed next week
The government has yet to define the frequency for railway and cellular service operators. It planned to discuss the frequency interference matter which happened to the railway and cellular operators next week. The spokesperson of the directorate general post and telecommunication, Gatot S Dewa Broto, said the settlement of the interference problem was important so as to prevent the railway communication traffic and cellular phone users in some areas from disruption during the exodus in conjunction with the Idul Fitri celebration this year. Gatot explained the frequency interference happened in Yogyakarta in the past happened not only to the Smart Telecom’s networks, but also to the Telkomsel and Hutchinson. The director of Hutchinson CP Telecom Indonesia, Sidharta Sidik, confirmed the interference here. “We actually has indicated such frequency interference since the year before,” said Sidik. However, the SmartCom director, UbaidillahFatah acknowledged not all areas were exposed to such interference.

Telkom targets more Flexi subscribers in Sumatra
PT Telkom Tbk attempted hard to increase the target of fixed wireless access (FWA) subscribers in Sumatra so as to reach 1.5 million subscribers by the end of 2007. To acquire the target, Telkom Divre I planned to construct additional networks infrastructure up to 301 base transceiver stations (BTS) this year. “With the additional here, the available capacity of Flexi will reach more than 2.3 million subscribers,” said Muhammad Awaluddin, the Executive General Manager (EGM) of Telkom Divre I, in East Belitung yesterday.

Commission To Summon Telkom’s DirectorsThe case involving a Tempo journalist, Meta Dharmasaputra, which was triggered by the leak of SMS has heated up. This is due to the content of the SMS that has been spreading widely, being quite startling. Therefore the police is expected to investigate all parties including a businessman with an initial ES. However a member of Commission 1 of FPDS faction, Jeffrey Massie, has stressed that the case had been a bad precedent for the development of democracy. He urged that the police should reveal the case. He regretted the attitude of Dept of Telecommunication and Information (Depkominfo), which he considered not proactive. "It Is unfortunate that Depkominfo has been only calm. In fact this problem is very crucial. We demand the minister should participate in solving the case," he said. In addition he insisted that PT Telkom has to be summoned. Because they have been considered careless in pgiving a copy of SMS involving a journalist. "Laws on Telecommunication stipulate that a tapping can be done only against a terrorist, a narkoba (forbidden narcotics and drugs) criminal, and a corruptor, not against a journalist, he explained.

Two Telkomsel Directors Changes
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) changes the composition of board directors for Director Planning and Development. Director Planning and Development Bambang Riadhy Oemar has changed by Syarif Syarial Ahmad. Formerly, , Syarif is appointed as Head Division Flexi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). Meanwhile Director Operational that formerly appointed by Alan Ho, replaced by David' Ng

Influx Simulation:
President Director PT Telkomsel Kiskenda Suriahardja (left) with Kasubdit Jianma Dirlantas Polri Kombes Pol A. Sukri Pasaribu were monitoring GSM signal at influx map, while in travel to Ciamis, West Jawa, yesterday. The operator is carrying out influx simulation Jakarta – Solo trough south stripe strip

Breaking Together:
VP Area II Jabotabek-Jabar, Agoes Soekarno (second left) is talking with Director Telkomsel Yuan Kuan Moon among 1200 orphans when breaking with telkomsel in Jakarta, monday. In this CSR program, Telkomsel donates Rp 200 jmillion to 12,000 orphans.

Workers seal off phone tower
Workers have sealed off a base transceiver station (BTS) owned by cellular telecommunication operator PT Telkomsel in Donggala regency, Central Sulawesi, because its project holder, PT Thiess Contractors Indonesia, allegedly failed to pay them. Muklis Hakim said Sunday they constructed the tower in Palolo district for PT Thiess Contractor, which was appointed by PT Siemens Indonesia to build a number of BTS towers. Siemens won the tender from Telkomsel. The Palolo tower is just one of seven towers Muklis was assigned by Thiess to build, at a cost of Rp 32.65 million each. "We finished the Palolo tower in August but Thiess has not paid us yet so we have decided to seal off the tower until the company pays us."

Its Three Superiorities Targeted MURI Record
Three superiorities of Telkomsel namely Telkomsel Siaga Service for11 years, broadest coverage in Indonesia, and most complete features of Telkomsel Siaga have targeted a record in MURI (Indonesian Records Museum). President Director of PT Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, explained it had been so long that Telkomsel Siaga had become a company tradition. Therefore Telkomsel Siaga will be held every year. "The program has become a form of our commitment in helping public going back to their home towns/villages (mudik) to make fraternity with their families and relatives,’ explained Kiskenda when stopping in a Command Post of Telkomsel Siaga in Cileunyi, South Bandung on the occasion of a drive test via south transport line.

Moody's Determined Ba2 Rating to Excelcomindo Hong Kong-Moody's Investors Service has determined corporate family rating in the local currency Ba2 to Excelcomindo Pratama Tbk (XL) and Ba3 to XL bonds in foreign currencies. The outlook of the rating in the local currency remained positive, meanwhile the rating of bonds in foreign currencies is currently under monitoring for a possible rise in line with a monitoring of top limit rating of Indonesia. Establishment of this rating is a follow up to Moody's decision to have given rating A2 owned by Telekom Malaysia (TM), the main shareholder of XL, for a possible descend following TM’s announcement about its plan to split the business of fixed-line and broadband domestic (Fixed Co) from domestic and foreign cellular operation (Region Co).

XL share shifting viewed negative
Standard & Poors considered negative a plan by Telekom Malaysia Bhd, the second largest telecommunication company in South East Asia, to transfer its shares in PT Excelcomindo Pratama Tbk to a new company in the region (RegionCo). But, XL still gets long term rank of BB from S&P.
S&P Credit analyst Yasmin Wirjawan said the rank for XL was based on supporting factor from majority shareholder, Telekom Malaysia. "Some dollar bonds of Telekom Malaysia which will mature in 2014, has cross default. This mechanism could impact on its cellular business, including XL."

RALS targeted Rp 1.000, BTEL reached Rp 600
Kim Eng Securities analyst team recommends "buy" PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) with a target price of Rpl,000 per share in next 12-months . PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) share price has a chance to technically reach level of Rp600 per share until December 2007, while in the next 12-month to reach level Rp 1,000 per unit. The potential is showed from the increasing volume of share transaction. The government's trust to Bakrie Telecom in September to conduct International Direct Call (SLI) service and the bullish market are predicted to push its share price to the level, said stock analyst from PT Mahakarya Artha Securities, Willy Sanjaya.

Capital Expenditures:
Staff activities have seen at one Bakrie Telecom’s retail shop in Jakarta. Total capital expenditures Bakrie Telecom worth US$220 million or equivalent to Rp2 trillion, about 50% used to extened new network in outside Jakarta, Banten, and Java.

Qatar-based telco sees high growth prospects in Indonesia
Qatar Telecom, or Qtel as it is familiarly known, one of the Gulf region's largest telecommunications operators, sees Indonesia as being among three potentially high growth markets in Asia Pacific for its telecommunications services."As the world's fourth most populous nation, Indonesia is an important market for Qtel," the firm's chief executive officer Nasser Marafih said in a statement made available Monday."We see our investment in Indosat as strategic to our overall growth plan and for the long term. Together with our partner in Asia Mobile Holdings (AMH), we are committed to helping Indosat achieve enduring success in Indonesia."

Depkominfo Coordinates Lebaran Information Service. Operators’ Service Quality To Be Evaluated Soon
Department of Communication and Information (Depkominfo) has made coordination with Department of Transportation (Dephub) in providing information on Lebaran on Day-7 until Day+7. Depkominfo is going to evaluate tightly the service quality given by telecommunication operators. "In concrete form we have had a meeting with Dephub as well as other related institutions and is going to support from collection to distribution of information," said Minister of Denkominfo, Muhammad Nuh, recently. The evaluation includes how an operator gets a new customer.
--------------------------------------------------------------------------------
MAS - Thu Oct 04, 2007 2:02 pm

--------------------------------------------------------------------------------
Quote:
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) melayangkan teguran pada PT Telkom. Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu punya deadline hingga akhir bulan. Peringatan tersebut diberikan kearena tidak dibukanya kode akses untuk Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) Indosat di lima kota. Lima kota yang dimaksud adalah Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam. Telkom selama ini terlihat menunda pembukaan kode akses Indosat (011) di lima kota itu. Bahkan, Telkom sempat meminta agar kode akses itu dibuka pada 2010. Oleh karena itu, BRTI memberikan surat peringatan. Dalam surat itu BRTI memberikan batas waktu sampai 30 Oktober 2007 bagi Telkom untuk membuka kode akses yang dimaksud, artinya hanya 28 hari sejak surat itu dikeluarkan. Di sisi lain, Telkom mengatakan sudah memberikan masukkan pada BRTI. BRTI sudah menanggapinya dengan baik, yaitu terjadi diskusi dan dialog. Telkom akan patuh terhadap keputusan regulator atau pemerintah.(Detik)


wekekekekeke dr jaman gw msl ini lum slese2 juga
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Oct 04, 2007 4:45 pm

--------------------------------------------------------------------------------
begitulah kang, belum lagi SLI yg telpon rumahan (PSTN) selalu mengarah ke 007
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Oct 04, 2007 4:51 pm

--------------------------------------------------------------------------------
4 Oktober 2007


Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah memberikan peringatan pada Telkom. Raksasa telekomunikasi nasional itu diminta membuka kode akses 011 (milik Indosat) di lima kota. Selain peringatan itu, BRTI juga berencana untuk memanggil Indosat pada Kamis (4/10/2007). Pemanggilan ini antara lain dilakukan untuk mempertanyakan kesiapan jaringan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) 011 Indosat. Jaringan Indosat untuk telepon tetap sudah disiapkan di jaringan StarOne sesuai modern licensing. Saat ini Indosat sudah membangun lebih dari 2,5 juta kapasitas StarOne. Dan itu sudah 100 persen di atas target modern licensing. Kapasitas StarOne yang disyaratkan harus dibangun adalah 1,7 juta. Sedangkan hingga akhir 2007 jumlah 2,5 juta sambungan diyakini akan terlampui. Indosat mendapatkan lisensi telepon tetap SLJJ pada 2004. Target tiap tahun yang diminta sudah dilampaui dalam tiga tahun terakhir. Di 2004, terbangun 113,4 persen dari yang diminta. Tren pelampauan ini berlanjut pada 2005 (102,7%) dan 2006 (129,4%). Mengacu pada data itu, Indosat mengatakan telah memenuhi komitmen yang diminta. Oleh karenanya, Indosat kini layak mendapatkan akses 011 di lima kota. Lima kota yang dimaksud adalah Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam. Adita mengatakan pihaknya juga mendukung langkah BRTI meminta Telkom membuka kode akses tersebut dengan disertai tenggat. (Detik)


Untuk menyambut para pemudik, Tekom Divre Jateng dan DIY telah menyiapkan 1 juta nomor Combo Flexi. Dengan jumlah itu diharapkan semua pemudik yang menggunakan kartu Flexi bisa mendapatkan nomor Combo sehingga kartunya tetap aktif selama berada di kampung halaman. Tersedianya nomor Combo dalam jumlah besar itu agar setiap pemudik pengguna Flexi mendapatkan nomor Combo. Masa berlaku Combo juga diperpanjang, dari biasanya tiga hari menjadi sepuluh hari. Selain peningkatan jumlah nomor Combo, Telkom juga meningkatkan kemampuan server SMS menjadi dua kali lipat dibanding kondisi biasanya. Hal itu karena dipastikan akan terjadi peningkatan penggunaan SMS selama masa lebaran. Untuk daerah Surakarta, diperkirakan pengguna terbesar nomor Flexi yang akan melakukan mudik adalah pemudik asal Wonogiri dan Klaten. Untuk itu pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan. Termasuk yang dipersiapkan adalah ikut melancarkan perjalanan 50 bus mudik ke berbagai kota di Jawa yang dibiayai PT Telkom yang barangkat H-4 dari Jakarta. 50 bus pemudik yang dibiayai Telkom itu adalah pembantu rumah tangga para karyawan Telkom, pengelola outlet-outlet serta warnet Flexi di Jakarta. Telkom juga akan mendirikan posko-posko peduli yang didirikan tersebar dari jalur pantura, jalur selatan hingga pedalaman. Selain itu, Telkom Solo juga mendukung posko di dalam Kota Solo dengan memberikan bantuan telepon lokal gratis. Posko yang didirikan Telkom Group (Telkom, Telkomsel, TelkomVision dan Infomedia) berada di Masjid Annur Comal untuk pemudik yang melewati jalur utara dan di RM Berkah Sehat Maos untuk pemudik yang melewati jalur selatan. Sedangkan posko yang dirikan sendiri oleh Telkom berada di RM Kali Pening Kendal, Stasiun KA Tawang Semarang, Stasiun KA Tugu Yogyakarta, Masjid Al-Ikhlas Kutoarjo dan Masjid Atta'un Delanggu. Di setiap posko Telkom menyediakan hidangan buka puasa, telepon lokal gratis, internet gratis dan pijat refleksi. (Detik)


Tingkat penetrasi internet belum setinggi penetrasi selular. Menyiasati hal tersebut, operator menggunakan dunia pendidikan sebagai area strategi untuk meningkatkan penetrasi internet. Satu diantaranya, yang dilakukan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) melalui pemanfaatan komunikasi data untuk dunia pendidikan. Pemanfaatan komuninasi data di dunia pendidikan sangat beragam. Apalagi saat ini belajar tidak lagi mengenal batas dengan adanya e-learning. Kondisi geografis Indonesia sendiri, sangat memungkinkan pengembangan e-learning. Dengan demikian, ada suatu kolaborasi antara kemajuan teknologi telekomunikasi dengan dunia pendidikan. Sampai saat ini pelanggan selular mencapai 80 juta atau tingkat penetrasi selulas di kisaran 30%. Sementara yang menggunakan komunikasi data termasuk diantaranya pengembangan e-learning masih sangat kecil. Tahun ini pengguna internet baru 20 jutaan. Dengan basis yang dikembangkan termasuk kolaborasi dengan dunia pendidikan, di harapkan ke depan makin bertambah. Basis e-learning juga sesuai dengan konteks XL sebagai penyedia ICT. Layanan komunikasi data juga banyak dimanfaatkan korporat. Total pelanggan korporat XL tercatat 1800 perusahaan dan ini melebihi target dari yang direncanakan untuk tahun 2007. Sedangkan pelanggan 3G sekitar 100 ribu. (Suara Surabaya)


PT Telkomsel memastikan pelayanan di sepanjang rute jalur mudik di Pulau Jawa tahun ini optimal. Peningkatan jaringan 3G di jalur itu juga dipersiapkan untuk menciptakan pasar baru bagi operator tersebut. Telkomsel telah meningkatkan kapasitas jaringan dua kali lipat dari biasanya dan memastikan kesiapannya dengan melakukan drive test sepanjang jalur mudik melalui pantai utara (pantura) atau jalur selatan. Sampai saat ini hasil drive test layanan 2G untuk panggilan suara dan SMS berjalan baik. Sedangkan layanan 3G terus dalam tahap pengembangan.. Di samping itu, perpindahan antara 2G dengan 3G dinilai berjalan mulus. Di rute Jakarta-Solo, misalnya, cakupan 3G mencapai 36% dan 64% sisanya adalah 2G. Dipastikan di sepanjang jalur mudik dan persinggahan tidak ada lagi yang blankspot. Berdasarkan pengalaman tahun lalu trafik komunikasi SMS saat puncak Lebaran meningkat 114% atau sama dengan 230 juta SMS per hari. Operator yang saat ini telah menjaring 44 juta pelanggan itu memperkirakan lonjakan trafik SMS bisa mencapai antara 400 juta dan 500 juta SMS per hari. Dari sisi lonjakan trafik per wilayah tahun lalu, lonjakan di wilayah Jawa Tengah terbesar dengan peningkatan 82%. Kemudian diikuti Sumatra bagian selatan 64%, serta Jawa Timur dan Jawa Barat masing-masing meningkat 48% dan 45%. Sementara itu, penurunan hanya terjadi di Jabotabek sekitar 7%. Telkomsel meningkatkan visitor location register (VLR) rata-rata secara nasional untuk menunjang fasilitas jelajah (roaming) sebesar 21,55% atau menjadi 56 juta dari rata-rata nasional 45 juta tahun lalu. Khusus untuk jalur mudik Jawa-Bali, kapasitasnya ditingkatkan menjadi 28 juta dengan kelonggaran 30%-40%. Secara rinci dan unik berdasarkan pola per wilayah, di Jabotabek VLR ditingkatkan sebesar 28,06%, diikuti Jawa Tengah 18,58%, Padang 12,95% dan Jawa Barat 12,8% serta wilayah lainnya dengan tingkatan yang berbeda. Operator itu juga memberikan perhatian khusus pada jaringan 3G untuk memberikan pengalaman baru bagi pelanggan. Telkomsel juga telah melakukan estimasi bisnis terkait dengan peningkatan kapasitas dan penyebaran 3G di jalur itu maupun titik-titik atau di kota-kota sekitarnya untuk menyiapkan fasilitas layanan masa depan dan mulai merintis penciptaan pasar 3G. Sampai saat ini Telkomsel sudah melayani 3G di 49 kota dan berencana menggarap wilayah lebih luas yaitu tingkat kabupaten maupun titik persinggahan.(Bisnis Indonesia)


PT Indosat Mega Media (IM2) membidik kalangan eksekutif muda pelajar, dan mahasiswa untuk produk layanan multiple akses. Saat ini IM2 telah menyediakan lebih dari 160 titik hotspot. Untuk membidik kalangan pendidikan, IM2 akan menerapkan layanan di semua kampus di Indonesia mulai 2008. IM2, baru memiliki 13 ribu pelanggan, tapi akhir tahun ini ditargetkan menjadi 25 ribu pelanggan. IM2 akan penambahan based transceiver station (BTS) di Jakarta dan sekitarnya. Saat ini IM2 memiliki sekitar 300 BTS. Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 500 BTS. Akhir-akhir ini permintaan untuk pelanggan broadband internet 3,5G cukup besar. Untuk menggenjot jumlah pelanggan, IM2 menawarkan paket ECO, yaitu layanan broadband yang akan fokus di ke perkotaan, khususnya di kota-kota besar.(Tempo Interaktif)


LONG DISTANCE ACCESS CODE
PT Telkom negotiates to open access code
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk attempted to negotiate with the Communication and Information Ministry and the Indonesian Telecommunication Regulation Body (BRTI) concerning with the opening of long distance call access code in five cities. Telkom would have time span until October 30 at the latest. “We will study first (the decision made by BRTI). At the time we requested to review it upon some considerations,” said Rinaldy Firmansyah, the Telkom president director, Wednesday (3/10). One of the reasons Telkom refusal of access code opening was owing to the thought of being old fashioned. Long distance calls have been done mainly by cellular operators instead of using long distance access code.

SLJJ Access Code Questioned
Serikat Karyawan (Sekar) (Union of Workers) of PT Telkom Tbk has urged regulator to withdraw Regulations by Minister for Telecommunication and Information (permenkominfo) No. 6/2005 on Code Access of SLJJ (Long Distance Direct Call) due to the competition in using the access code being irrelevant with development of technology. Chairman of Sekar Telkom, Wisnu Adhiwuryanto, said the government should have urged Indosat to build their own network instead of making use of Telkom’s network using the code access and fighting over the cake of access code amounting Rp 6 trillion. "Access code has been irrelevant anymore because with cellular technology an operator can make long distance direct calls (SLJJ) while there is almost no influence to the growth of teledensity," he said after meeting executives board of Post and Telecommunication Directorate General (Ditjen Postel) and Indonesian Telecommunication Regulating Agency (BRTL) yesterday.

A Potential Loss of Rp 4 T to Telkom’s Income
Serikat Karyawan (Sekar) (Union of Worker) of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) has predicted a minimum of Rp4 trillion of the company’s income would be lost if the opening of access code of long distance direct calls (SLJJ) for five cities was really done. Even though, according to Sekar Telkom, the loss of income was not the main reason for the company to have refused to open SLJJ access code in Jakarta, Surabaya, Denpasar, Batam, and Medan last 27 September 2007. Chairman II of SekarTelkom, Wisnu Adhi Wuryanto, after meeting Indonesian Telecommunication Regulating Agency (BRTI) yesterday said Telkom’s refusal was more due to the regulation of opening the code access having been irrelevant anymore to the present condition. On a separate occasion Indosat’s Head of Public Relations, Adita Irawati, was unwilling to give more comments. "But if the issue of readiness of fixed network is questioned, Indosat has fulfilled its commitment to build fixed network," she said. Currently Indosat’s capacity of developing fixed network via the service of StarOne has reached 2.5juta million customers spreading in 24 cities.

Telkom Divre I Builds 100 Telkom Hotspots
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) through Telkom Divre I would build 100 Telkom hotspots until the end of this year across the Sumatra to provide customers with Speedy broadband internet access service. Telkom Divre I Executive General Manager, Muhammad Awaluddin explained that among 100 hotspots in Sumatra 50 hotspots would be built in Riau islands, 15 hotspots in southern Sumatra, 14 in Medan, 4 in Aceh, 2 in North Sumatra, 5 in West Sumatra, 4 in Riau mainland and in Lampung.

Total of "Buy Back" II of Telkom Shares Reached 8,65 Million
The total of shares that have been bought back for the second phase by PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), including those in New York Stocks Exchange (NYSE) has so far increased to 8,65 million shares out of the maximum allowed number of purchase of 215 million shares.
Vice President for Investors Relations and Corporate Secretary of Telkom, Harsya Denny Suryo, in his report to Chairman of Bapepam-LK (Capital Market Supervisory Agency- Financial Institute) in Jakarta yesterday said the number was reached after the company had made a buy back on 24 September 2007 for 750.000 shares or 2,78 percent of the market volume 26,998,000 shares.

DPR decides 2 Targets Different BUMN Dividend
Two institutions which deliberate budget at the House of Representatives (DPR) , the Budget Committee and the Commission XI, decided two different targets on dividend of state enterprises (BUMN) in 2008. The decision was made due to two different basis of calculation used by the two institutions which are partners of the Ministry of Finance. The Budget Committee decided a target income on dividend of Rap 21,4 trillion, while the Commission XI targeted of Rap 31,5 trillion. As many as 17 BUMN among 27 BUMN control 75 percent of assets worth Rp 1,000 trillion. The companies are PT Pertamina, PT Telkom, and PT Bank Mandiri. They are expected to pay dividend worth Rp 29,4 trillion.

Telkom Service Very Slow
On September 10, 2007, I visited Plaza Telkom on Jl. DI Panjaitan, Prumpung, Jakarta, to ask the change of address for number (021)8197884. The application was received with a letter number 975207 and I was promised to be informed in the next two or three working days. But, after waiting for a week, I have not been informed. I'm very disappointed with Telkom service. I badly need the phone in the new address. I beg Telkom attention before I change my mind to use telephone and internet from other company.

Telkomsel Broke A World Record
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) has succeeded in breaking a world record in the largest and the most complete telecommunication services to people going home towns/villages (mudik) in Lebaran (Moslem festive end of Ramadan). This was expressed by Chairman of Indonesian World Record Museum (Muri) Jaya Suprana in Solo, Central Java on Wednesday (3/10). "Actually this is a record breaking for Indonesia, but because there is no tradition of mudik Lebaran in other parts of the world, I assure this has also become a world record,” said Jaya.For Muri this record is the 2.809th one. "Telkomsel has deserved receiving Muri award due to its coverage reaching 19 provinces in the services of 3G, 2G, and HSDPA (high speed downlink packet access), mudik command post numbering 580 units, 200 partners, and 5.000 people going on mudik, and it has been in the service for 10 consecutive year since 1996," Jaya explained.

Telkomsel strengthens networks along exodus routes
PT Telkomsel ensured that the service provided along the exodus routes in Java this year has been at optimum level. The Telkomsel president director, Kiskenda Suriahardja, said the company has doubled the capacity of the networks as from normal and ensured the preparedness through test drive along the exodus route on the north coast line and south routes. As to Kiskenda, the test drive of 2G service for voice and SMS services has run well. Meanwhile, the 3G service is on the continuous development. The operator here also pays special attention to 3G networks to give new experiences to the customers. “We want to be different and prioritize the 3G service in particular,” said Kiskenda.
Simpati Packages:
Director Commerce Telkomsel Yuen Kuan Moon (right) and VP Marketing & CRM Hendri Mulya Syam introduced Simpati service so called ‘TALKMANIA’, in Jakarta, last week. With tariff Rp 25 thousand, Simpati subscribers can make calls along 15 hours.

Exodus Routes:
President Director Telkomsel Kiskenda Suriahardja (left) with Head Sub Directorate Directorate Traffic Police Head Superintendent Pol. Drs A Sukri Pasaribu (centre) and vice President Regional II Richard Osal (right) were watching at monitor signal in the travel to Ciamis, West Java. This operator carried out exodus drive test with route Jakarta-Solo through south stripe.

Economize with Simpati Talkmania
Telkomsel launched the newest program so called Simpati Talkmania. User of Simpati prepaid can make call from morning 07.00 to night 22.00 to peer Telkomsel number with only Rp25 thousand. To enjoy this service, just send SMS to 8999 and type ‘TALKMANIA’. The program will send to 100 thousand only per day, and valid from September 27 to October 26.

Excelcomindo Owner Restructures
Telekom Malaysia Berhad would separate its business lines between mobile and fixed sectors. He plan was announced in Malaysia Stock Exchange on September 28. In its information transparency to the Jakarta Stock Exchange, PT Excelcomindo Pratama Tbk., as a subsidiary of Telekom Malaysia , said the separation aimed to speed up operation and business growth. As the execution, Telekom Malaysia will do restructuring which will result two separate business lines: RegionCo and RxedCo.

Malaysia telecommunication has chance to buy Rajawali to release XL Rp 8 trillion stakes
The Rajawali Group is willing to 16 percent of it stakes to the top three biggest cellular operator in Indonesia, PT Excelcomindo PRatama Tbk (XL), which is worth by Rp8 trillion. It means the company owned the tycoon, Peter Sondakh, requested the price above the premium prices. “The value here is upon the request of Rajawali. In fact, the price of the 16 percent of XL stakes is about Rp3-4 billion,” said a resource for the Investor Daily in Jakarta Wednesday (3/10). “Altimo from Russia seems not to be interested to buy Rajawali stakes given the fact that it has yet to discuss the matter officially,” said the resource. Darjoto Setyawan, the Rajawali Group managing director, declined to comment on the sales of XL stake. “I don’t want to comment anything about it,” he said. Similarly, the CEO of Rajawali Group, YW Yuuardy, also declined to comment. “Mr Darjoto will explain it. But if he refused to comment, neither did I,” he said.

Overlapping frequency with Railway Company, BRTI asks Smart Telecom to stop cellular service
Not long entering telecommunication business,, Sinar Mas Group with its flag Smart Telecom was asked to stop its cellular service in some areas due to frequency intervention to the frequency of state-run railway company PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). "New interference happened in Yogyakarta and surrounding areas between Smart and PT KAI," BRTI member, Heru Sutadi. BRTI just knew the matter after Smart Telecom which was established earlier September, expanded its network in the region with frequency 1900 Mhz through CDMA. Technology. "From the time being, for public interest, I ask Smart do not activate its service in the interference region," said

War of Cellular Tariffs Only In Promotion
The coming of some new players in cellular industry has caused competition among operators to be tougher, especially in terms of tariffs. Two new players that have made promotions incessantly in cellular industry are 3 Seluler and Smart Telecom owned by Sinar Mas Group. Operator 3 Seluler, for example, has entered Indonesian market with a luring tariff. "In 3 we believe that our services are quite good, in terms of network quality as well as prices. However, low prices do not mean low quality as well," expressed Chief Marketing Officer Hutchison CP Telecom (HCPT) Indonesia, Suresh Reddy. The service coverage of 3 keeps on developing and until August 2007 the network of 3 has succeeded in reaching Bali, Lombok, Batam, and Bintan. At end of 2007 3 is also planning to organize our services reaching important regions in Sumatera Island. This will be followed by network expansion of 3 to Kalimantan and Sulawesi until end of 2008.

Unfair Practice and Fight against PT Telkom
Worker Union of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Sekar Telkom) viewed the change in the Indonesian Telecommunication Regulatory Body (BRTI) is needed to be conducted soon."BRTI is better to focus in improving regulations which anticipate fast development in telecommunication sector, such as technology convergence," Sekar Telkom secretary general, Amir Fauzi said in Jakarta, yesterday. Amir added that one of the needless regulations is regulation on PSTN or Standard Quality of Service (QoS) which is better to be handed over to the market mechanism. Similar thing is on the force decision to ask Telkom to open access code of distance call (SLJJ) without considering its negative impact.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 09, 2007 10:32 am

--------------------------------------------------------------------------------
5 Oktober 2007


Bakrie Telecom mundur dari tender pembangunan sarana telekomunikasi publik di 38.741 desa yang bernilai Rp 1,1 triliun dalam program Universal Service Obligation (USO). Dari 45 perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi yang mendaftar, hanya 27 perusahaan di antaranya saja yang menyerahkan dokumen persyaratan. Sementara sisanya, yang diantaranya merupakan Bakrie Telecom, tidak mengajukan dokumen yang diminta. Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa operator jaringan tetap dan seluler papan atas seperti PT Telkom, PT Telkomsel, PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama, PT Bakrie Telecom, dan PT Pasifik Satelit Nusantara, menyatakan berminat untuk membangun telepon di seluruh blok wilayah yang ditawarkan pemerintah. Btel membenarkan bahwa pihaknya memilih mundur dari tender USO kali ini agar bisa lebih berkonsentrasi membangun infrastruktur jaringan sambungan langsung internasional (SLI) yang baru saja dimenanginya.(Detik)


Lonjakan trafik Indosat wilayah Jawa Timur naik cukup signifikan, per 1 Oktober 2007. Lonjakan trafik ini berdasarkan indikasi reload dan kebutuhan voucher. Mengantisipasi road coverage dimana coverag belum ada atau masih dalam tahap pembangunan, Indosat menyediakan 15 mobile BTS. Dari 15 BTS tersebut, 10 diantaranya sudah terinstal yakni di Bojonegoro 3 mobile BTS, Blitar 4 BTS, Jombang 2 BTS dan Mojokerto 1 BTS. Sementara 5 mobile BTS yakni di Madiun dan Madura ditargetkan on pada Sabtu (06/10) mendatang. Keberadaan mobile BTS tersebut, untuk menjaga agar sinyal tidak putus pada jalan-jalan yang belum ada coverage-nya. Disamping mobile BTS, kita sediakan repeter. Sedangkan jumlah BTS yang beroperasi termasuk roll out tahun 2007 mencapai 1100 lebih BTS dimana 90% berada di Jawa Timur. Sebagai pelopor Safari Ramadhan Mudik sejak 2003 dengan konvoi nasional dari Sumatera ke Jawa, Indosat wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusra telah melakukan persiapan. Bahkan pada Minggu (07/10) mendatang, dilakukan test drive terhadap titik-titik mudik yang sudah disiapkan Indosat. Total Indosat di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusra memiliki 47 Posko Mudik baik yang didukung Indosat pusat maupun regional. Kita juga bekerjasma dengan restoran, pelabuhan dan terminal yang menjadi titik distribusi pemudik. Aspek layanan lain yang disiapkan yakni galeri untuk melayani wilayah urban seperti pantai utara Tuban, Bojonegoro dan Gresik. Wilayah selatan, mulai Madiun, Tulungagung, Blitar, Malang dan Jember. (Suara Surabaya)


Badan Regulasi Telekomunikasi dan Indonesia (BRTI) akan memverifikasi pembangunan jaringan tetap dan CDMA (code division multiple access) milik PT Indosat Tbk. Verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa Indosat siap melaksanakan kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dan telpon tetap tanpa kabel atau fixed wirless access (FWA). BRTI telah mengadakan pertemuan dengan Indosat untuk menerima penjelasan tentang kesiapan pembangunan jaringan itu kemarin.(Tempo Interaktif)


60 persen pelanggan Telkom Flexi yang mendaftar dalam migrasi frekuensi memilih kompensasi berupa penggantian handset. Mulai bulan ini, PT Telkomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) memulai memberikan kompensasi dengan jumlah pelanggan yang mendaftar mencapai 110 ribu pelanggan. Saat ini Telkom masih memverifikasi para pelanggan yang mengambil memilih penggantian handset. Telkom juga memberikan pilihan lain, seperti voucher dan extra balance atau gabungan kupon pengganti pulsa dan voucer. Seperti diberitakan, Flexi harus pindah ke frekuensi 800Mhz mulai awal 2008 setelah sebelumnya menempati frekuensi 1900Mhz. Sebab frekuensi ini digunakan untuk teknologi telepon seluler generasi ketiga. Karena itu, pelanggan Flexi yang memiliki handset single band harus mengganti dual band atau memakai frekuensi 800 Mhz.(Tempo Interaktif)


PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL) jual pulsa on-line di jaringan kantor pos. PT Pos Indonesia memiliki jaringan yang luas, hingga saat ini jumlah kantor pos yang sudah on-line mencapai 1.875 kantor di seluruh Indonesia. Nilai nominal pulsa yang dijual di kantor pos sama dengan yang dijual oleh gerai resmi XL. Pulsa jempol tersedia Rp 5000 - 200.000 dan pulsa bebas tersedia Rp 5000 – 300.000. Kantor pos akan tetap buka saat cuti bersama lebaran agar pelanggan XL lebih mudah mendapatkan pulsa. Arief berharap kerja sama ini terus berlangsung. Sementara itu layanan 3G XL setiap harinya digunakan secara aktif oleh 120.000 pelanggan di wilayah cakupan nasional XL. Dari angka tersebut hampir seluruhnya menggunakan layanan video call. Bertelepon tatap muka dalam layanan video call rupanya akan menjadi dominan saat lebaran nanti. Bahkan XL menawarkan tarif yang sangat murah untuk layanan ini dengan perhitungan yang sama dengan tarif menelepon biasa. aat ini telah tercatat 252.000 pelanggan XL yang menjadi subscriber di layanan 3G. Baik itu untuk pelanggan Xplor, Bebas maupun Jempol. Angka ini didapat berdasarkan pelanggan yang melakukan registrasi tapi untuk pengguna XL 3G secara keseluruhan didapat lebih dari angka tersebut. Hal ini dikarenakan jaringan XL secara otomatis dapat mengenali ponsel pelanggannya yang dilengkapi dengan jaringan generasi ketiga. Dari angka 252.000 subscriber tersebut tercatat sebanyak 250.000 atau hampir keseluruhan subscriber pernah menggunakan layanan video call. Sedangkan perhitungan perhari terdapat 120.000 pelanggan yang aktif menggunakan 3G setiap harinya. Dari 120.000 tersebut tercatat 21.000 pengguna XL 3G sangat aktif menggunakan jaringan 3G sebagai media browsing internet. Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, trafik baik sms maupun telepon diproyeksikan akan mengalami lonjakan. Namun demikian, XL sebagai salah satu penyedia jasa telekomunkasi terkemuka di Indonesia sudah siap mengahadapi hal ini dan telah melakukan antisipasi. Jaringan XL saat ini diperkuat dengan lebih dari 9.700 BTS baik 2G dan 3G, juga jaringan fiber optic yang membentang di sepanjang pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke pulau Sumatra, Batam, Kalimantan, dan Sulawesi. Diharapkan melalui kekuatan tersebut XL akan menghadirkan komunikasi berkualitas bagi pelanggan XL selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Saat ini, trafik SMS di hari-hari normal pada jam sibuk mencapai 1.500 pesan per detik, dengan total SMS 40 juta per hari. Sementara trafik panggilan keluar rata-rata adalah 105 juta/hari. Diperkirakan di Lebaran tahun ini akan terjadi lonjakan trafik hingga 250 persen.
(Tempo Interaktif)


PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) memperoleh kontrak pengerjaan induk pembangunan serat optik PT Indosat Mega Media (IM2) di wilayah Jabar, Banten, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan senilai Rp2,1 miliar. Kontrak yang berlaku efektif hingga Agustus 2008 itu didapat setelah perusahaannya menduduki ranking pertama dalam tender yang dilaksanakan IM2. Kontrak tersebut, juga memberi kesempatan kepada BUMN itu untuk menunjang implementasi proyek oleh pemenang tender ranking kedua dan ketiga apabila terjadi masalah di lapangan.(Bisnis Indonesia)


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyatakan akan lebih fokus meningkatkan pangsanya di pasar pelanggan korporat, menyusul kontribusi segmen itu yang mencapai 35%-40% terhadap total pendapatan perseroan. Telkom menargetkan pada 2010 jumlah pelanggan korporat dapat menyentuh angka 7.500 dengan kontribusi terhadap total pendapatan unconsolidated sebesar 45%. Dalam tiga tahun terakhir, segmen korporasi Telkom tumbuh rata-rata di atas 20%. Dari tiga klaster yang ada, klaster satu dengan nilai transaksi lebih dari Rp500 juta memberi kontribusi 50% terhadap pendapatan dari korporat, disusul kemudian klaster dua (Rp100 juta-Rp500 juta) sebesar 30%, dan klaster tiga (Rp50 juta-Rp100 juta) sebanyak 20%. Berdasarkan enam segmen usaha yang dilayani, segmen perdagangan dan jasa menjadi penyumbang pendapatan terbesar diikuti oleh segmen keuangan dan perbankan. Saat ini total pelanggan korporat Telkom sekitar 6.000 perusahaan. Sementara itu, Telkomsel bertekad melakukan penguatan konten dan aplikasi untuk mendorong tumbuhnya layanan seluler generasi ketiga (3G). Dari 3,25 juta pelanggan 3G Telkomsel yang tercatat aktif menggunakan layanan ini mecapai 1 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, 63% di antaranya menggunakan layanan video call, 30% mobile TV, dan sisanya akses data. Telkomsel terus melakukan pengembangan konten dan aplikasi sesuai dengan kecenderungan minat pelanggan terhadap informasi, hiburan, dan edukasi. Telkomsel Wilayah Sumatra mempersiapkan tujuh titik posko siaga yang dapat melayani para pemudik ke daerah ini. Telkomsel siaga ini penting untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan Telkomsel yang mudik ke Sumatra.(Bisnis Indonesai)


PT First Media Tbk akan mengemas kembali (repackaging) layanan televisi kabel berbayarnya setelah minat pasar pada TV kabel sempat surut. Perusahaan itu juga kewalahan menerima tingginya minat terhadap layanan akses cepat Internet, Fastnet, yang di luar ekspektasi awal. Pengemasan layanan TV kabel (HomeCable) itu melengkapi layanan akses Internet cepat, Fastnet, yang sudah diluncurkan sebelumnya serta layanan komunikasi data yang akan digelar untuk korporat sebagai bagian dari strategi layanan yang disebut triple play. "Di segmen HomeCable, sebenarnya Fisrt media sudah lebih dulu dikenal [Kabelvision] dan menjaring lebih dari 200.000 pelanggan. Di kemasan ulang itu, anak usaha grup Lippo itu berencana menyediakan paket dengan harga yang lebih terjangkau untuk menarik minat pasar TV kabel. Strategi First Media adalah menyediakan 88 kanal dengan konten-konten Asia dan lokal untuk membidik pelanggan yang dinilai sudah terpola dalam menikmati program TV berbayar dan akan bersaing dengan program TV terestrial. Saat ini pasar potensial TV kabel berada di Jabodetabek yang memiliki total populasi 23 juta penduduk dan 4,8 juta rumah di antaranya mengakses TV. Target pelanggan adalah tingkat ekonomi A, B dan C plus yang potensinya sebesar 1,7 juta rumah. Di lini layanan akses cepat Internet, paparnya, First Media menargetkan dapat menjaring 150.000 pelanggan baru dalam 12 bulan ke depan. First Media tidak menduga permintaan bisa mencapai 15.000 per bulan sehingga manajemen perlu menata kembali strategi pelayanannya. Untuk itu, First harus merekrut installer tambahan karena instalasi baru 9.000 dan masih 19.000 yang belum terinstalasi.(Bisnis Indonesia)


Menyambut bulan suci Ramadhan 1428 H dan mengekspresikannya dengan suka cita, Bakrie Telecom meluncurkan program bertajuk Ekspresia Ramadhan. Program dilaksanakan mulai 1 September – 31 Oktober 2007, berbentuk berbagai kemudahan, bonus, dan kuis bagi pelanggan Esia, prabayar maupun pascabayar. Grand prize untuk program ini adalah kesempatan melaksanakan ibadah umroh bagi 2 pasang (4 orang) pelanggan Esia yang beruntung, selain hadiah lain berupa voucher belanja senilai total Rp60 juta, puluhan HP, MP3 Player, dan DVD Player. Sebagai operator yang selalu berupaya memberikan nilai lebih kepada para pelanggannya, Bakrie Telecom memandang penting kesempatan untuk menunaikan ibadah umroh. Disadari oleh operator yang baru saja membuka layanan ke 6 kota baru, kesempatan umroh sering diberikan oleh operator telekomunikasi lainnya. Tetapi segmen pelanggan operator tersebut berbeda dengan segmen pelanggan Bakrie Telecom yang kebanyakan dari masyarakat luas dengan pendapatan terbatas. Selain berkesempatan melaksanakan umroh gratis, pelanggan Esia dan Wifone (prabayar maupun pascabayar) dapat menikmati Sambungan Langsung Internasional (SLI) dengan tarif sangat hemat, hanya Rp. 599,-/menit (belum termasuk PPn). Program yang merupakan bagian dari Ekspresia Ramadhan ini hanya berlaku untuk nomor-nomor tujuan telepon rumah (PSTN) dan mencakup hingga 59 negara. Cara penggunaannya cukup sederhana, pelanggan cukup menekan 01010 + kode Negara (tanpa menggunakan “0”/nol) + kode area + nomor telepon rumah tujuan. Tarif SLI hemat ini diberlakukan sejak 20 September hingga 20 Desember 2007. Pelanggan Esia dapat mengikuti program Ekspresia Ramadhan dengan cara yang mudah. Cukup mengirimkan SMS ke 888 dengan mengetik REG REJEKI. Setelah pengiriman sms registrasi ini, pelanggan akan mendapatkan SMS konfirmasi untuk memastikan bahwa pelanggan memang benar hendak mengikuti program ini. Setelah terdaftar aktif mengikuti program Ekspresia Ramadhan, pelanggan setiap harinya akan menerima 3 (tiga) SMS yang berisi : informasi dan petunjuk jawaban soal kuis (berbayar), soal kuis (berbayar), dan tausyiah yang dilengkapi alamat URL WAP Link untuk mendownload content audio doa (gratis). Selain kesempatan untuk melaksanakan ibadah umroh, Bakrie Telecom bekerja sama dengan Harian Republika juga mengadakan lomba cipta lagu muslim. Lagu-lagu yang menjadi pemenang akan diterbitkan dalam satu album. Masyarakat juga bisa menjadikan lagu tersebut sebagai nada sambung pribadi dalam ponselnya. Nada sambung special tersebut terdiri dari banyak pilihan, antara lain dari kompilasi album Lomba Cipta Lagu Muslim, berbagai pilihan lagu-lagu Muslim, baik regular maupun spesial. Mengaktifkannya juga cukup sederhana, pelanggan cukup mengirim SMS ke 888 dengan mengetikkan RING untuk berlangganan bulanan atau RING untuk berlangganan mingguan. Cara lain yang lebih canggih dan sederhana adalah melalui Portal Suara canggih Esia, pelanggan cukup menelepon ke 888 dan mengatakan “Nada Sambung”. Tak henti berinovasi, pelanggan Esia juga akan dimanjakan dengan adanya fasilitas Greeting Messaging Service Special Lebaran. Pelanggan Esia dapat saling berkirim ucapan pribadi dan lagu pilihan dari album Lomba Cipta Lagu Muslim. Penerima akan dapat mendengarkan pesan pribadi dari suara pengirim, plus lagu-lagu istimewa yang dipilih. Program ini dilaksanakan mulai 13 September 2007. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tradisi mudik/pulang kampung tentu tak akan lepas dari masyarakat. Khusus untuk pelanggan Esia, dapat menikmati program Esia Mudik. Program ini terdiri dari Info Mudik (informasi arus mudik dan sarana transportasi langsung dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya /DLLAJR). Pelanggan Esia yang melakukan perjalanan juga akan terlindungi dengan BakrieLife Insurance. Asuransi ini memberikan perlindungan dari segala bentuk kecelakaan selama perjalanan (baik cacat maupun meninggal) selama jangka waktu 1 bulan. Selain program-program tersebut di atas, Bakrie Telecom juga memberlakukan bonus Isi Esia. Bagi pelanggan yang melakukan top up (pengisian ulang Talktime) sebesar 35 ribu selama bulan Ramadhan lewat Isi Esia, akan mendapatkan Gratis talk time senilai Rp10 ribu dengan masa aktif 20 hari. (OkeZone)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 09, 2007 2:33 pm

--------------------------------------------------------------------------------
8 Oktober 2007


Seminggu menjelang Lebaran, permintaan nomor Flexi COMBO di Jawa Timur meningkat 40 persen dibanding hari-hari biasa, namun H-3 sampai dengan H+3 permintaan bisa mencapai 400%. Saat ini, rata-rata perhari permintaan nomor COMBO berkisar 50 ribu nomor. Permintaan terbanyak masih untuk area code 031 atau Surabaya. Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan di saat mudik, Telkom akan memperpanjang masa berlaku COMBO menjadi 10 hari bagi pelanggan yang melakukan aktivasi mulai tanggal 6-19 Oktober 2007. Pelanggan juga tidak usah mengingat-ingat kapan habis masa berlaku COMBO nya, karena system kami akan melakukan reminding sebanyak 2 kali melalui SMS di hari ke-10. Artinya sesuai contoh diatas, pada tanggal yang ke 10, pelanggan akan menerima 2 kali SMS untuk mengingatkan, yaitu pada periode pk. 09.00 - 13.00 dan pukul 16.00 - 20.00. Oleh karena itu, Lebaran tahun ini Telkom Jatim telah melipatgandakan stock nomor COMBO menjadi dua kali lipat dari periode tahun lalu, atau dari 186 ribu nomor menjadi 330 ribu nomor. Sementara itu, Prediksi kemacetan lalu lintas di Jl. Raya Porong yang akan berakibat pada kepadatan trafik percakapan Flexi sempat mencemaskan masyarakat. Pemudik tak perlu khawatir tidak mendapatkan sinyal, karena Raya Porong sudah kami cover dari 4 BTS yang berdekatan yaitu dari Porong, Tanggulangin, Gempol, dan Tulangan. Pada Sabtu (06/10) malam Telkom Flexi telah mengaktifkan sentral baru Flexi atau dikenal dengan nama MSC-WSS (Mobile Swithing Center-Wireless Soft Switching). Sentral cerdas berbasis teknologi IP (Internet Protocol) ini akan mampu menghandle 3 kali lipat dari kapasitas MSC (Mobile Switching Center) sebelumnya. Sehingga saat ini, kedua type sentral tersebut bisa total menghandle 7 juta pelanggan Flexi. Apa yang diantisipasi Telkom ini sangat beralasan, sebab dari pantauan, trafik percakapan Flexi mulai merangkak naik sejak 2 hari menjelang Ramadhan. Hingga saat ini, rata-rata per hari terjadi 95 juta call, atau naik 18 % dibanding hari-hari biasa yang hanya 80 juta call. Sementara untuk meningkatkan penetrasi pasar Flexi Trendy di daerah-daerah, 250 ribu Kartu Trendy Dahsyat telah didistribusikan ke 17 area code di Jawa Timur per 1 Oktober 2007. Memang hanya di 17 area code, tidak seluruhnya di 24 area code, karena kami ingin meningkatkan occupancy network yang masih rendah di 17 lokasi itu. Ke-17 area code tersebut adalah : Banyuwangi (0333), Blitar (0342), Bondowoso (0332), Lamongan (0322), Lumajang (0334), Nganjuk (0358), Pacitan (0357), Pamekasan (0324), Ponorogo (0352), Probolinggo (0335), Sampang (0323), Situbondo (0338), Sumenep ( 0328), Tanggul (0336), Tuban (0356), Tulungagung (0355).(Suara Surabaya)

Peluang operator 3G memperbesar kerja sama interkoneksi diperkirakan baru terlaksana tahun depan. Operator besar itu optimistis layanan digitalisasi dan broadband yang mulai marak 2008. Kerja sama lintas operator untuk memperluas interkoneksi 3G diperkirakan akan terlaksana tahun depan dan menegaskan Telkomsel tidak akan memonopoli 3G. Pada prinsipnya interkoneksi 3G sudah berjalan namun masih pada batas kapasitas kecil. Karena 3G masih baru, lanjutnya, operator 3G masih memilih untuk sama-sama memastikan meningkatkan produk 3G mereka masing-masing dan menghindari sengketa (dispute) satu sama lain. Digitalisasi, broadband ataupun 3G perlu pengelolaan bertahap, mulai dari jangkauan, kualitas layanan hingga benar-benar teruji. Setelah itu baru operator 3G ideal melakukan interkoneksi 3G. Saat ini pendapatan Telkomsel dari jaringan 3G sebesar 5% dari total pendapatan dengan trafik total 3,2 juta pelanggan 3G yang mayoritas menggunakannya untuk Internet dan video call. Dari total itu, yang digolongkan aktif ada 850.000 dan 200.000 pelanggan dengan aktivitas yang sangat tinggi. Terkait dengan broadband, Telkomsel telah mengalokasikan 15% dari belanja modal Rp1,5 triliun tahun ini termasuk untuk layanan high speed data packet access (HSDPA) yang membidik pengguna Internet rumahan ataupun kantoran dengan penyesuaian tarif berdasarkan pola penggunaan. Untuk HSDPA, dalam lima bulan, pelanggan Telkomsel Flash mencapai 71.000 atau tumbuh 77% dari bulan ke bulan. Telkomsel telah mendapat lampu hijau dari Bank Indonesia untuk menyediakan aplikasi e-wallet yaitu Telkomsel tunai untuk kemudahan pembayaran mikro. Layanan itu akan diluncurkan pada tahun ini. Telkomsel merupakan satu-satunya operaor yang mendapat izin, dengan mencontohkan bentuk aplikasi itu bisa diterapkan secara online ataupun offline memakai radio frequency identification (RFID). Saat ini Telkomsel sudah memiliki prototipe dalam bentuk kartu Telkomsel tunai. Kartu tersebut, sudah melalui 45 hari masa uji dan berhasil menempuh 23 mata ujian termasuk dari aspek keamanannya. Potensi pasar e-wallet itu akan fokus untuk membidik pelanggan Telkomsel dalam hal pembayaran mikro atau kemudahan pembayaran dalam jumlah kecil atau maksimum Rp1 juta. Seiring rencana perluasan, 3G Telkomsel dari saat ini melayani 49 kota dan akan menjangkau kabupaten. Operator tersebut memperkirakan pada saatnya akan ada permintaan pasar di sepanjang jalur mudik. (Bisnis Indonesia)


Dari total 27 pendaftar prakualifikasi USO, hanya 24 pendaftar saja yang lulus seleksi. Telkom, Telkomsel, Indosat dan XL masuk diantara mereka yang lulus seleksi. 12 penyelenggara dinyatakan lulus penyelenggaraan USO di seluruh blok yang ditawarkan, diantaranya Telkom dan Telkomsel. Namun Indosat dan XL hanya mendapatkan wilayah USO dalam jumlah yang tidak sesuai dengan permintaan. Awalnya Indosat dan XL menyatakan kemampuannya dalam menjalankan USO di 11 wilayah yang ada. Namun dalam proses seleksi Indosat hanya mendapatkan dua wilayah saja sedangkan XL hanya mendapatkan lima wilayah. Adapun tiga pendaftar lain yang tidak lulus seleksi adalah PT Multidata Rancana Prima, PT Pasifiktel Indotama dan PT Rahajasa Media Internet. Dari 24 penyelenggara telekomunikasi ini, tingkat kelulusannya juga beragam karena ada yang lulus untuk semua blok wilayah pelayanan universal telekomunikasi) WTUP dan ada juga yang lulus secara terbatas pada beberapa blok tertentu. Adapun kriteria kelulusannya ini adalah berdasarkan kelengkapan seluruh dokumen yang dipersyaratkan dalam evaluasi prakualifikasi USO ini untuk setiap blok yang diminati. Setelah pengumuman ini, pihak penyelenggara tender mempersilakan adanya hak sanggah kepada para pendaftar. Waktu yang diberikan sampai dengan tanggal 22 Oktober 2007. Dalam pengadaan tender USO kali ini, XL hanya mendapatkan jatah lima blok WPUT dari pemerintah dari 11 blok yang diminatinya untuk mencover telekomunikasi di wilayah pedesaan. Awalnya XL menyatakan kesiapannya dalam menjalankan telekomunikasi universal service obligation (USO) di 11 blok yang ditawarkan pemerintah. Namun apa mau dikata, pemerintah menganggap XL hanya mampu menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi di lima wilayah tertentu saja, yaitu blok 1, 2, 3, 8, dan 11. Menurut situs resmi Postel, blok wilayah pelayanan universal telekomunikasi (WPUT) 1 meliputi wilayah Aceh, Sumatera utara dan Sumatera Barat dengan jumlah desa sebanyak 10,520 buah. Blok WPUT 2 meliputi desa-desa di Kepulauan Riau, Jambi dan Bangka-Belitung yang berjumlah 1,967 desa. Sama halnya dengan Indosat, XL pun kebagian blok WPUT 3 yang meliputi wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung dengan jumlah desa sebanyak 3,711 buah. Blok WPUT 8 meliputi wilayah Papua dan Irian Jaya Barat dengan total desa berjumlah 3.015 buah. Sedangkan blok WPUT 11 meliputi Banten, Jawa barat, Jawa tengah, DIY dan Jawa Timur dengan total desa berjumlah 7.116 desa. XL memiliki jatah blok yang lebih banyak, walaupun tidak sebanyak jatah yang diberikan oleh Telkom dan Telkomsel, mengingat mereka memiliki izin jaringan tertutup yang memungkinkan penggunaan teknologi backbone dan gateway internet serta fiber optik untuk telekomunikasi. Dengan demikian XL berhak mengikuti tahap seleksi berikutnya untuk mempertahankan tender di blok ini. Sementara itu Indosat hanya mndapatkan dua blok saja. Pada saat pendaftaran Indosat menyatakan kesiapannya mencover keseluruh blok yang diinginkan pemerintah, yang jumlahnya mencapai 11 blok. Namun saat seleksi dilakukan, pemerintah hanya mengijinkan dua blok saja yang dapat dicover oleh Indosat, blok 3 dan 5. Blok wilayah pelayanan universal telekomunikasi (WPUT) 3 meliputi wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung dengan jumlah desa sebanyak 3.711 buah. Sedangkan blok WPUT 5 meliputi wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan dengan jumlah desa sebanyak 2.209 buah. Keputusan yang cukup mengejutkan mengingat Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki teknologi satelit sebagai dukungannya. Belum ada konfirmasi dari pihak Indosat maupun Postel, sebagai penyelanggara, sampai tulisan ini diturunkan. (okeZone)



Vendor ponsel patungan India-China, Haier Mobile, memasok peranti ponsel untuk lima operator telekomunikasi di Indonesia dengan basis teknologi jaringan CDMA dan GSM. Hingga akhir tahun, vendor itu optimistis dapat memasok 1,5 juta unit ponsel. Heier kini merambah segmen GSM dengan menjalin kerja sama dengan PT Telkomsel untuk memaket ponsel dengan produk prabayar, kartu As. Animonya tinggi, jadi kami optimistis bisa memaket 300.000 unit hingga akhir tahun. Program itu mempertimbangkan aspek jaringan yang bebas drop call dari layanan Telkomsel itu. Sedangkan saat ini aktivasi penggunaan kartu As Telkomsel sudah mencapai 20 juta nomor secara nasional. Paket itu menyediakan ponsel dengan harga Rp299.000 plus bonus pulsa Rp40.000. Dengan kerja sama itu maka dalam tempo kurang dari satu tahun beroperasi di Indonesia, Haier Mobile sudah memasok produk untuk lima operator telekomunikasi. Selain Telkomsel, setahun ini Haier memasok ponsel untuk PT Telkom untuk produk Telkom Flexi, PT Bakrie Telecom untuk Esia, PT Sinas Mas Telecom untuk Smart dan Mobile-8 untuk Fren. Penjajakan berikutnya adalah program paket bersama PT Excelcomindo Pratama dan PT Indosat. Kelebihan dari program-program paket yang diluncurkan Haier yang didukung tiga distributor itu adalah menyediakan produk bermutu dengan harga terjangkau dan fitur yang mudah digunakan.(Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 09, 2007 2:49 pm

--------------------------------------------------------------------------------
10 Oktober 2007


Surat teguran dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) ke Telkom tentang pembukaan ases sambung langsung jarak jauh (SLJJ) sudah disampaikan dan akan menunggu hasilnya sampai 30 Oktober 2007 ini. Disinggung kemungkinan dicabutnya izin SLJJ, Telkom menyatakan bahwa Telkom selama ini sudah memenuhi segala ketentuan yang berlaku. Sementara pihak BRTI menyatakan sejauh ini belum menerima respons apapun dari Telkom. Ditanya kemungkinan terburuk jika Telkom tidak membuka akses SLJJ, maka BRTI akan memberikan sanksi dengan mengacu kepada aturan yang berlaku. Ditanyakan mengenai alasan Telkom enggan membuka SLJJ, kemungkinan Telkom keberatan dikarenakan mereka telah membangun jaringan dengan susah payah mengapa kemudian dinikmati oleh penyelenggara telekomunikasi lain. (OkeZone)



PT Hutchison CP Telecom Indonesia (HCPT) atau 3 (Three) resmi mulai menggelar layanan di pulau Sumatra dengan menjangkau Lampung. Optimistis pengembangan jaringan dan layanan 3 di Sumatera akan berkesinambungan untuk memenuhi keterjangkauan pasar di wilayah itu. Strategi 3 adalah memadukan kualitas jaringan yang kuat, keterjangkauan harga, dan produk inovatif. Melalui pengembangan jaringan ini, 3 juga melanjutkan penawaran layanan seperti promo SMS gratis dan skema tarif terbaru, yaitu tarif setengah harga. Mulai 8 Oktober 2007, semua pengguna 3 juga akan dapat menikmati tarif istimewa yang belum pernah ada sebelumnya, khusus bagi pelanggan 3. (Bisnis Indonesia)



Sejumlah operator seluler di Jateng dan DIY semakin memperkuat jaringan dan menambah kapasitas SMS guna memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang mudik ataupun melintas di wilayah ini. Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo, Bakrie Telecom, dan Hutchison wilayah Jateng serta DIY sebagai operator seluler kini mulai mengantisipasi terjadinya lonjakan penggunaan telekomunikasi seluler baik percakapan maupun SMS. Caranya dengan memperkuat jaringan, melakukan penambahan kapasitas layanan SMS dan percakapan serta sejumlah BTS. Saat ini kapasitas layanan SMS Indosat mencapai 250 juta per hari, sedangkan rata-rata di luar arus mudik dan Lebaran hanya 22 juta per hari. di perkirakan saat pemakaian puncak [H-1 dan H+1] pengiriman SMS mencapai 75 juta per hari. Kapasitasnya masih lebih dari cukup, karena tahun lalu hanya 50 juta per hari atau naik sekitar 50%. Untuk menambah sinyal, juga ditambahkan BTS sebanyak 150 unit sehingga totalnya kini mencapai 800 unit lebih. Selama arus mudik dan balik, kemungkinan gangguan sinyal untuk wilayah Jateng-DIY hanya sekitar 1%. Telkomsel memprediksikan pada saat Lebaran akan ada 6,5 juta pelanggan yang berada di dua provinsi ini. Dari pelanggan sebanyak itu, tercatat 4,5 juta merupakan pelanggan asal, dan sisanya merupakan pemudik. Dengan jumlah itu, diprediksikan trafik SMS dan percakapan akan naik dua kali lipat dan Telkomsel sudah mengantisipasi penambahan kapasitas SMS mencapai sembilan kali lipat dari trafik saat ini.(Bisnis Indonesia)


Indonesia Telecommunication User Group (Idtug) meminta pemerintah untuk selektif dalam memilih pemenang tender universal service obligation (USO) agar kegagalan di masa lalu tidak terulang. Sejumlah operator yang dulu menjadi pelaksana USO telah gagal meningkatkan teledensitas di daerah terpencil terbukti masih banyak desa-desa yang belum tersentuh akses komunikasi. Dengan anggaran Rp45 miliar, program USO versi pemerintah mulai dilaksanakan pada 2003 dengan membangun fastel di 3.010 desa yang belum terjangkau. Perinciannya, desa-desa di Sumatra sebanyak 1.049 unit (35%), Kalimantan 542 (18%), dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) 1.384 (47%). Program USO tahap kedua dilaksanakan 2004 untuk 2.680 desa dengan besar anggaran seperti tahun sebelumnya. Pada tahun tersebut, pemerintah telah menetapkan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pemenang tender untuk teknologi berbasis IP (Internet Protocol) selain pemenang tender untuk VSAT dan radio masing-masing PT Citra Sari Makmur (CSM) dan PT Telkom, sedangkan untuk teknologi seluler telah ditunjuk PT Mandara Selular Indonesia. Menanggapi pernyataan Idtug tersebut PSN menuturkan kegagalan USO di masa lalu bukan sepenuhnya kesalahan operator pelaksananya Kegagalan tersebut lebih kepada metode dan sistem yang kurang tepat mengingat pelaksana tidak memiliki infrastruktur USO," katanya di sela-sela acara buka puasa bersama PSN. Selain itu, kurang siapnya masyarakat pedesaan dalam menerima infrastruktur komunikasi juga menjadi kendala terbesar dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan USO. PSN menilai dalam USO tahun ini operator akan lebih berat lagi dalam melaksanakan USO mengingat faktor sosial yang masih menjadi kendala terbesar yaitu mencapai 80% sementara sisanya adalah faktor teknis seperti ketersediaan listrik yang baru mencakup 25% dari desa yang menjadi target pembangunan telekomunikasi. Pemerintah telah mengumumkan 24 penyelenggara telekomunikasi yang lulus prakualifikasi USO dari total 27 yang dievaluasi. Itu berarti terdapat tiga perusahaan yang tidak lulus prakualifikasi yaitu PT Pasifiktel Indotama, PT Multidata Rancana Prima, dan PT Rahajasa. (Bisnis Indonesia)


PT Indosat Tbk menegaskan keseriusannya dalam penyelenggaraan layanan jaringan tetap lokal melalui produk Indosat Phone, dan layanan telepon tetap nirkabel berteknologi CDMA dengan layanan StarOne. Keseriusan itu diperlihatkan dengan pencapaian pembangunan infrastruktur jaringan tetap lokal yang berhasil melewati kewajiban yang sebelumnya ditetapkan. Pada tahun lalu misalnya Indosat telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur berbasis nirkabel untuk layanan CDMA berkapasitas 2,65 juta nomor dengan 1.100 base transceiver station (BTS) atau lebih tinggi dibandingkan kapasitas yang wajib didirikan oleh operator ini yaitu sebesar 1,75 juta nomor. Hingga akhir tahun ini Indosat akan merampungkan pembangunan jaringan-jaringan untuk layanan CDMA dengan penambahan kapasitas menjadi 3,2 juta. Layanan StarOne kini telah beroperasi di 24 kota dan meraih 600.000 pelanggan. Indosat menargetkan wilayah pemasaran StarOne akan mencapai 42 kota pada akhir 2007. Sementara itu, layanan Indosat Phone yang kini tersedia di 11 kota telah memiliki 30.000 pelanggan, yang berasal dari pelanggan perorangan dan korporasi. Pernyataan keseriusan ini merupakan tanggapan yang diberikan Indosat atas peringatan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. Saat ini Regulator masih sangat prihatin dengan tingkat kemajuan layanan telepon tetap & CDMA yang tidak sebanding secara signifikan dengan tingkat kemajuan di bidang layanan GSM.(Bisnis Indonesai)


Next Year's Dividend Target Lowered
As many as 17 state enterprises are ready to add their contributions. Dividend target of the enterprises was lowered. Working Committee on the State Enterprises of the House of Representatives agreed that the dividend would reached Rp 26 trillion, a decrease from Rp 31,5 trillion. From the 1 enterprises, some companies are the largest contributors: Pertamina, Telkom, BRI, BNI, PGN, Timah, Bank Mandiri, Pupuk Sriwijaya, Aneka tambang, Jamsostek,' Pelindo, PTPN, Semen Gresik, PPA, and construction companies.

Telkom Promises on Active USO
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) guaranteed if the company win the bid on universal service obligation (USO), it would develop active phone without any damage. Telkom spokesman Edy Kurnia, said many USO villages are poor villages with limited infrastructure, such as have no electricity. The USO bid winner should prepare infrastructure to guarantee the phone service in the areas. PT Pasifik Satelit Nusantara Director Rian Alisjahbana said earlier that a geographical condition and electricity are the main challenges in USO project. According to him, 25 percent of the villages have no electricity.

SEKAR TELKOM AUDIENCED WITH BRTI:
Board of Management Sekar Telkom and all region executives in Indonesia carried audiences with BRTI at DG Post Office, Jakarta, Wednesday last week. Sekar telkom refused the BRTI ultimatum to PT Telkom to open access code of long distance connection and asked regulator to create fair competition among telecommunication operators. At the picture: Chairman Sekar Wartono Purwanto (sitting, third right second row) and Chairman I Sekar Bambang Budiono (sitting, fourth right second row).

Bank INA Cooperates with PT Telkom Divre II
Bank INA cooperates with PT telkom to accept PT Telkom billing payment online host to host. The agreement was signed at Hotel Horison Bekasi, Monday (3/9/07) by Director Operational & IT Bank INA Adiyunianto and EGM Divre II Adeng Achmad. In this cooperation, Bank INA acting as Collecting Agent (CA) PT Telkom.

TELKOM EXODUS POST: One traveler tried free telephone flexi at Telkom Group Care’s Post, witnessed by Executive General Manager PT Telekomunikasi Indonesia Divre II Jakarta Adeng Ahmadi (right) and General Manager Jakarta Djoko Rahardjo (second right) at Gambir Train Station, Jakarta. Exodus Post provides free massage, free internet and telephone also held in Tanjung Priuk, Puncak, Cikampek, and Serang.

Speed of Speedy Access Too Slow:
To response reader’s letter in Kompas daily (17/9) “Change Speedy to Slowly” written by Mr. Maman Hermansyah, we are apologize for the inconvenience matter. We need to explain that based on our check out at customer’s house, Speedy access was so slow. We have replaced the modem, and the speed has change to normal. RETNO DYAH Manager Communication Division Divre II Jakarta PT Telkom Tbk

Telkom Share, Who Get Advantage?
Share buy back which was conducted by Telkom managed to push the company's value. Some analysts warned that the program should be cautiously watched. ARWIN Rasyid, is no longer the number one in PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). But one of his policies two years ago, buying back shares in New York Stock Exchange and Jakarta Stock Exchange continued. In December 2005, when Arwin proposed the program, TLKM share price reached Rp 6.000. Two weeks ago the share price reached Rp 12,000, a 100 percent increase. "Until September, we have disbursed Rp 70 billion for the second stage," said Sudiro Asno, PT Telkom Finance Director. With the amount of money, Telkom managed to recollect about 8.65 million shares, meaning the company bough back 220 million shares in the stock exchanges. "Shares which we have bought back are less than 1 percent of all shares in the market. We planned to buy back 5 percent of the shares in the market" said Eddy Kurnia, Vice President Public & Marketing Communication of PT Telkom

Already quit, still get the bill
I'm a customer of Telkomsel Halo card. In June, through Gerai Halo Depok, I shifted to Halo Hybird and asked activation of Halo Bebas abonemen (free monthly fee). I was informed that my HaloBebas abonemen was not activated. But few days later, my number was barred and pay my July bill. But I still receive bill in July , August and September. I then visited Gerai Halo Depok and I was surprised that I was asked to quit and should undergo administrative process, if not the bill would be continued. The problem is why the Gerai Halo did not say that my number was not active and did not tell about the process? If Telkomsel is the best operator, the company should be aware of the customers.
DANNI FERIANTO Jl Gandaria Raya 174 Depok Telepon 08111885447

Haier optimistically sells 300,000 GSM cellular phones bundled with Telkomsel
PT Haier Telecom Indonesia makes joint cooperation with PT Telkomsel to market GSM Haier Zi600i cellular phone product bundled with Telkomsel’s AS starter kit cost Rp299,000. PT Haeir Telecom Indonesia’s general manager, Sentot Andalas, targeted 300,000 units sales by the end of the year. Haeir has previously sold CDMA cellular phones package. Within a year, Haeir has cooperated with five cellular phone operators in Indonesia namely Telkomsel (AS), Telkom (Flexi), Mobile-8 (Fren), Bakrie Telecom (Esia), and Smart Telecom.

TELKOMSEL COMMUNITY:
G M Customer Relationship Management Telkomsel Helmi Wahidi (left) and Manager Grapari Bogor M. Ridwan (right) gave symbolically prayer rug, sarong, and fund AzZahra Foundation in beaking together with Telkomsel community in Bogor, last week. Participate in this breaking is 300 Simpatizoners, 300 Gen ASIK subscribers, 300 Telkomsel Priority subscribers, and 100 orphans.

Telkomsel sets surveillance video in Porong
PT Telkomsel sets up surveillance video service in anticipation of traffic congestion in Porong, Sidoarjo in East Java. The service uses the third generation cellular technology (3G). Telkomsel’s vice president for Java and Bali Irfandi Firmansyah said the set surveillance video was considered important due to the fact that the area here, particularly the one plying to the east including to Probolinggo, Malang and surroundings, was prone to traffic congestion. “Many people have so far hoped to monitor directly the traffic in Porong in anticipation of traffic jam,” he said.

Takaful Safari:
Mudik (Going Home) Safe with travel protection to Rp 100 million with only Rp. 8.800. PT. Asuransi Takaful Keluarga provide various products, including Takaful Safari, is an accident insurance based on sharia for people who conduct air, land travel in 10 days. "With Takaful Safari, the insurance is easy only type SMS: name and age and send to 25700, the people than join the insurance," said Mudzakir, Assistant Vice President (AVP), Alliance Strategy, Takaful Keluarga. The participants who join the SMS would only pay cost of Rp Rp 8.800 including tax, which is reduced from the phone balance. The program cooperated with Telkomsel. Participants should Telkomsel cards, such as SimPATI, KartuAs, Halo and SimPATI Jitu.

CARE: (photo news)
President Director Telkomsel Kiskenda Suriahardja (right) and Director Planning and Developmentktur Syarif Syarial Ahmad (left) distributed aids to orphan foundation in closing Safari Ramadhan.

PROGRAM CSR:
GM Corporate Communication PT Excelcomindo Pratama Myra Junor (left) gave souvenir to blind singer, Fiersha, in breaking together with street children in Taman Mini Indonesia Indah CTMII) Jakarta. About 100 street children from two transit houses in Menteng and Matraman were introduced about TMII tourism object, as a part of XL CSR Program

ESIA’S PERFORMANCES:
Director of Corporate Services PT Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi assisted by (right) GM Corporate and Communication, Norman Ilyas explained performance of PT Bakrie Tahun 2007 to reporters in Jakarta, Thursday (4/10). Bakrie Telecom focuses on national license and international connection and commits to provide cheap tariff.

Bakrie Telecom built SLI infrastructure in 2008
PT Bakrie Telecom, the winning bidder for the international direct call (SLI), would start building SLI infrastructure networks early 2008. At the moment, Bakrie is on the process of acquiring principal permits and SLI permit to the government. The corporate service director of PT Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi, said the company started to build five international gateway central networks (SGI) in Jakarta, Surabaya, BAtam, Makssar, and Medan. “Based on our commitment, the networks will be built by early next year,” said Rakhmat to KONTAN Monday (8/10).

Hutchison Expand to Lampung
PT Hutchison CP Telecom Indonesia (HCPT) or 3 (Three) officially opened service in Sumatra Island by reach Lampung Province. President Director HCPT Rajiv Shawney optimistist the network development will sustainable. As to rajiv, 3 has strategy to integrate network quality, coverage, price, and innovation product.

'USO project should not fail again'
The government should be selective in appointing the winner of a bid on universal service obligation (USO) to avoid failure of USO program, starting in 2003 by developing telephone facilities in 3.010 villages. The second stage for 2,680 villages. The government has appointed PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) as the bid winner for IP (Internet Protocol) VSAT and radio PT Citra Sari Makmur (CSM) and PT Telkom, while for cellular technology is PT Mandara Selular Indonesia. PT Pasifik Satelit Nusantara Director Rian Alisjahbana said the USO failure in the past was not on the operators. "The failure in on the method and system since the operators have no USO infrastructure," he said in the sidelines of fast breaking program with PSN.

Price War Among Operators, Customers Get Profit
We are really lucky living in an era without monopoly practices in public services, including telecommunication service. Besides its pioneer, Telkomsel, now people could choose other operators, such as Excelcomindo, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8 Telecom, Natrindo Selular, Sampurna Telekom, and Pasifik Satelit Nusantara. In the end, cell phone would be more attractive than fixed phone. In the future, operators would realize that the key to win the competition is not on the cheap price but on the quality service and network and various features. S Sahala Tua Saragih, the writer is telecommunication observer and lecturer at Communication faculty of the Padjadjaran University.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Wed Oct 10, 2007 4:40 pm

--------------------------------------------------------------------------------
Review dari sebuah blog

Code:
http://bramrider.wordpress.com/2007/10/09/dian-sastro-diserang-wanita-berlabel-1-rupiah/


Sudah lihat iklannya Dian Sastro yang mengusung “Cuma Rp. 0“? Ya, iklan tersebut sebenarnya menerangkan bahwa Mentari mempunyai sebuah kelebihan untuk masalah tarif yaitu paket freetalk 5000, artinya jika pada hari tersebut sudah menggunakan pulsa sebesar Rp 5000,- maka mendapatkan gratis telepon sebesar Rp 5000,-. Sehingga freetalk ini yang disebut cuma Rp 0,-. Nah, karena Mbak Dian ini sudah memberikan saran “Ayo itung lagi!” ternyata mendapat respon yang baik dari Wanita berbaju orange bertuliskan Rp 1,-



Selasa 9 okt 2007 sebuah iklan yang terpampang lebar di koran KOMPAS seluas 1 halaman koran yang isinya nampak sekali memancing suasana keruh di bulan puasa ini. Seharusnya dibulan puasa ini kita harus mampu menahan nafsu apalagi emosi. Apa sih isi iklan tersebut?



Kalau melihat dari iklan itu nampak sekali suatu nilai emosional yang ditonjolkan dan tidak menampakkan nilai edukasi sama sekali.
1. Tong kosong nyaring bunyinya : nampaknya kalimat tersebut ingin memojokkan “rivalnya” yang mungkin terlalu sering menampilkan iklan-iklannya di media masa dan televisi.
2. Hati hati janji si NOL : dari sini keliatan sekali, siapa “rivalnya” itu ditambah lagi gambar cewek sedang duduk di tong yang dibawahnya tutup tong dengan tulisan Rp 0 hanya utk 3 menit, bukan lain “rivalnya” yaitu Mbak Dian Sastrowardoyo.
3. Dari kata2 janji tersebut, Cewek baju orange itu mulai menjelaskan/membuktikan sesuatu tabel perhitungan yang menurut dia, rivalnya tidak menepati janji. Sehingga dia bilang “Tetap Termurah Rp 1,-“
4. Dibawahnya lagi ditambah kalimat yang membuat orang membaca makin memantabkan posisi dia.
5. Lalu dibawah sendiri ditambahi keterangan “Tabel perbandingan tarif JABODETABEK“

Dari keterangan diatas, nampak sekali bila nilai emosi yang sangat ditonjolkan. Sehingga, dimana fungsi iklan sebagai informasi terhadap masyarakat tidak nampak dan tidak memberikan nilai edukasi apalagi hiburan. Lalu kesannya seperti apa? Coba anda rasakan sendiri? Apalagi jika dijabarkan mengenai tabel yang sudah dijelaskan oleh Cewek Orange itu, maka apa yang dituliskan oleh dia, sebenarnya menampakkan citranya dia sendiri.
Tabel perhitungan tersebut membandingkan dengan nilai pulsa 5000.

Jika ada pulsa 5000 maka si Rp 1,- dapat digunakan selama 29 menit sedangkan si Rp 0,- hanya bisa digunakan selama 6 menit.
Apakah benar seperti itu? seperti mbak Dian bilang ayo hitung lagi! . Untuk si Rp 0,- , jika punya pulsa 5000 maka sebenarnya perhitungan yang dilakukan adalah berdasarkan fitur si Rp 0,- yaitu ada namanya program hebat Berlima. Program hebat berlima ini perhitungannya adalah berikut, jika digunakan untuk telpon ke 4 nomor yang sudah didaftarkan program hebat berlima maka tarif teleponnya menjadi Rp 50,- per 30 detik. Sehingga jika pulsa 5000 maka dapat digunakan untuk 50 Menit. Nah, itu belum lagi ditambah jika penggunaan pulsa 5000 tesebut mendapatkan freetalk 5000 , sehingga ditambah lagi waktu percakapan selama 50 menit, maka total percakapan yang dapat dilakukan adalah 100 Menit !! Lalu, kenapa ditabel tersebut menghitungnya 6 menit, karena dia mengunakan hitungan tarif Rp 1500,- / menit. Seharusnya tabel tersebut bertuliskan :
Jika ada pulsa 5000 maka si Rp 1,- dapat digunakan selama 29 menit sedangkan si Rp 0,- dapat digunakan selama 100 menit.
Lalu, bagaimana dengan 5 point yang sudah ditulis tadi diatas? Masyarakat sekarang sudah pintar, sudah dapat melakukan penilaian sendiri, dan biarkan mereka mencoba dulu sebagai bukti kebenaran agar tidak terkesan “Tong kosong bunyinya nyaring”. Dan ingat, mereka menganut aturan BEBAS, maka bebas untuk berbicara, bebas untuk menulis, bebas untuk berfikir dan bebas untuk berbuat. Dan betul, BEBAS MEMANG TAK ADA BATAS! seperti slogannya. Nah ini yang saya bilang, tidak ada nilai edukasinya.

Ada baiknya mbak Dian bilang “Itungan masih salah! Ayo itung lagi….”.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 23, 2007 7:29 am

--------------------------------------------------------------------------------
22 Oktober 2007

Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai pembukaan kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) oleh PT Telkom kepada PT Indosat bisa dilakukan bila pelanggan kedua operator itu seimbang. Namun, persolan asas keadilan, efisiensi, keseimbangan dan pemenuhan kewajiban perizinan tetap perlu ditegakkan oleh regulator. Jika dalam implementasinya tidak mempertimbangkan asas tersebut, akan ada operator yang secara teknis dirugikan. Sementara itu, pendatang baru yang mayoritas sudah asing akan menangguk keuntungan tanpa harus memenuhi seluruh kewajiban pembangunan jaringan sesuai perizinan yang dimiliki. Mastel menilai kode akses sebagai sarana SLJJ akan optimal bagi kedua operator bila pelanggan PSTN antara Indosat dan Telkom seimbang. Organisasi itu menyarankan agar kode akses dibuka bertahap dan dimulai di kota yang rasio pelanggan antarkedua operator sudah mencapai 2:1. Artinya, pelanggan Indosat sudah mencapai setengah dari jumlah pelanggan incumbent yaitu Telkom. Ditjen Postel dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menerima proposal Telkom terkait kode akses. Inti dari proposal yang diajukan Telkom adalah penolakan terhadap pembukaan kode akses. Padahal, regulator telah mengirimkan surat peringatan kepada PT Telkom Tbk terkait kewajiban pembukaan kode akses di lima kota yang hingga saat ini belum dilaksanakan. Operator itu diberikan waktu selambat-lambatnya hingga 30 Oktober untuk memenuhi pembukaan kode akses tersebut. Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar menuturkan pihaknya akan membicarakan proposal Telkom terkait kode akses tersebut dengan Menkominfo Mohammad Nuh mengingat persoalan tersebut berada pada level kebijakan. Dalam perkembangannya BRTI juga sudah mempelajari komitmen Indosat untuk membangun jaringan tetap kabel dan telepon tetap nirkabel sebelum realisasi pembukaan kode akses tersebut. Kode akses SLJJ menjadi komponen yang sangat penting untuk menghilangkan biaya interkoneksi pada keterhubungan jarak jauh dalam jaringan (on-net) sehingga memungkinkan penerapan tarif flat secara nasional. PT Indosat Tbk secara terbuka mendesak PT Telkom Tbk untuk merealisasikan pembukaan kode akses sambungan langsung jarak jauh di lima kota hingga akhir tahun ini guna mengoptimalkan layanan Star One yang akan diluncurkan kembali November. (Bisnis Indonesia)


PT Indosat Tbk menggelar program penggantian peranti genggam pelanggan Star One yang masih menggunakan pesawat frekuensi tunggal (1.900 MHz) selama sebulan. Sebagai bagian dari kegiatan perpindahan frekuensi Star One, diadakan program peningkatan kualitas frekuensi 800 MHz untuk pelanggan di wilayah Jabodetabek. Pelanggan yang menggunakan pesawat single band dapat melakukan registrasi dan verifikasi serta penukaran handset dari 1-31 Oktober 2007. (Bisnis Indonesia)


Telkomsel menerima penghargaan dari Menteri Perhubungan atas partisipasi dan komitmennya dalam mendukung pelayanan masyarakat di musim mudik 2007. Sebelumnya, operator seluler ini telah menerima penghargaan dari MURI dan Polri atas upayanya dalam memberikan pelayanan mudik lewat program Telkomsel siaga dan Mudik Bareng. Lewat program Mudik Bareng ini, Telkomsel berupaya memberikan kepedulian dalam melayani masyarakat khususnya pelanggan Telkomsel, di mana mudik merupakan salah satu tradisi masal tahunan yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Untuk kenyamanan komunikasi, Telkomsel telah menyiapkan seluruh elemen jaringannya pada sepanjang jalur mudik utama Sumatra, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, serta akses khusus *123# yang menyediakan fasilitas mudik mulai dari posko mudik, bengkel, polisi, rumah sakit, peta mudik, Ringbacktone, SMS rohani, kuis hingga infak. Musim mudik tahun ini menjadi lebih spesial dengan pengalaman baru berbagai fasilitas 3G seperti konferensi video dan panggilan video. Pelanggan juga bisa menikmati berbagai layanan Mobile TV, Mobile Video serta high speed browsing dan download data mencapai 3,2 Mbps.(Studio HP)


Regulator menilai lalu lintas suara dan layanan pesan singkat (SMS) melalui jaringan operator telekomunikasi sepanjang musim Lebaran tahun ini berjalan relatif lancar dan tidak ada gangguan yang berarti. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada operator yang dinilai telah memberikan layanan terbaik bagi masyarakat tanpa gangguan yang signifikan sepanjang musim mudik Lebaran tahun ini. Regulator telah mengevaluasi secara garis besar trafik layanan pesan singkat (SMS) dan percakapan seluruh operator telekomunikasi yang umumnya berjalan cukup lancar, terutama di segmen percakapan. Yang tersendat hanya layanan pesan singkat, namun masih dalam tahap wajar, karena dari beberapa pengujian mayoritas SMS dapat terkirim dalam 24 jam. Bahkan ada yang sampai di bawah enam jam. Regulator memang terus memantau dan mengawasi kinerja operator telekomunikasi selama masa puncak yaitu sepanjang Ramadan dan musim mudik Idulfitri agar masyarakat tidak terganggu terhadap kemungkinan adanya gangguan atau tumbangnya jaringan penyelenggara telekomunikasi. Puncak trafik suara dan SMS yang tercatat oleh BRTI terjadi pada 12 Oktober sore hingga 13 Oktober siang. Regulator memperkirakan SMS Lebaran telah mengalir sejak H-1 Lebaran sementara pada 14 Oktober trafiknya telah kembali normal. Regulator berharap kualitas layanan yang cukup baik dari operator tersebut bisa terus dipertahankan hingga perayaan Natal, Iduladha, dan Tahun Baru. Sementara itu, Indonesia Telecommunication User Group (Idtug) memberikan catatan tersendiri pada layanan SMS dan percakapan antaroperator atau interkoneksi yang berjalan tersendat sepanjang mudik Lebaran tahun ini. Pengiriman SMS antaroperator rata-rata lebih dari 12 jam, bahkan ada yang lebih dari 24 jam sementara layanan percakapan sering gagal. Idtug juga mencatat pengisian pulsa, terutama elektrik pada sebagian besar operator sama sekali tidak bekerja karena kapasitas jaringan yang tidak memadai pada H-2 sampai H+2. Jumadi berharap operator lebih menyiapkan jaringannya lebih baik lagi, terutama pada saat liburan Tahun Baru nanti. Secara garis besar, lalu lintas komunikasi suara pelanggan telekomunikasi selama Lebaran tahun ini mengalami lonjakan hingga enam kali lipat dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Komunikasi SMS pelanggan mengalami kenaikan 100% dibandingkan hari biasa. PT Excelcomindo Pratama Tbk mengalami lonjakan trafik panggilan keluar 500% pada 12-13 Oktober dibandingkan dengan Idulfitri 2006 yang mencapai 60 juta panggilan. Sementara itu, trafik SMS tertinggi Telkomsel terjadi pada 12 Oktober yang mencapai 419 SMS. Pada 13 Oktober trafik SMS menurun menjadi 412 juta dan pada 11 Oktober sebesar 288 juta. Telkomsel telah mengantisipasi kenaikan pengiriman SMS tersebut dengan meningkatkan kapasitas pusat layanan SMS dari 14.300 SMS per detik pada tahun lalu menjadi 25.000 SMS per detik. Trafik telekomunikasi seluler PT Indosat Tbk meningkat sejak 11 Oktober. Trafik suara naik dibandingkan dengan trafik pada awal Oktober, sedangkan trafik SMS menjadi sekitar 157 juta SMS. (Stuido HP)


WiMax akhirnya dapat bersanding dengan 3G di ponsel setelah teknologi tersebut direstui otoritas telekomunikasi dunia (ITU) menjadi standardisasi global untuk akses internet nirkabel pita lebar bergerak. Dengan demikian, ponsel 3G yang menggunakan jaringan dengan standardisasi IMT-2000 sejatinya akan bisa digunakan untuk jaringan layanan berbasis WiMax nantinya. Maksud dari penyatuan jaringan mobile WiMax--yang beroperasi di frekuensi 2,5 GHz-2,69 GHz--dengan jaringan 3G, bertujuan untuk menyetarakan penetrasi dan teledensitas layanan internet bergerak di area pedesaan dan perkotaan. Sementara Associated Press menulis, kehadiran teknologi WiMax di ponsel akan meningkatkan penggunaan akses internet dari layanan tersebut sehingga menarik minat investor baru dan sekaligus menurunkan harga perangkat. Secara teknologi, masuknya Wimax kian menyemarakkan keluarga besar IMT-2000 selaku standardisasi akses nirkabel untuk perangkat bergerak. Sebelumnya, IMT-2000 juga mendukung empat akses teknologi berbeda lainnya, yakni OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access), FDMA (Frequency Division Multiple Access), TDMA (Time Division Multiple Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access). WiMax yang disingkat dari kata Worldwide Interoperability for Microwave Access, dinilai mampu menghantarkan akses nirkabel pita lebar dengan kecepatan lebih dari 70 megabits per detik (Mbps). Cakupan dari teknologi semacam Wi-Fi (wireless fidelity) ini diperkirakan mampu menjangkau hingga 50 kilometer.(Detik)


Pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring di kawasan timur Indonesia yang sudah harus dieksekusi sebelum 25 November 2007 diperkirakan telah mencapai 90% kesiapannya. Pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan secara konsorsium tersebut telah memasuki pembahasan tahapan finalisasi. Konsorsium tujuh perusahaan dalam Palapa Ring dikepalai oleh Grup Telkom dan beranggotakan PT Bakrie Telecom, PT Excelcomindo Pratama (XL), PT Indosat, PT Infokom Elektrindo (penyedia jaringan Mobile-8), PT Macca System Infocom, serta PT Powertek Utama Internusa. Setelah fisik jaringan Palapa Ring terbangun, ketujuh perusahaan tersebut berhak menjual jasa akses pita lebar tanpa dikenai pungutan semisal BHP telekomunikasi dan BHP frekuensi. Mereka akan mendapat kompensasi berupa kemudahan dalam hal perizinan. Postel akan turun tangan dan memfasilitasi bila ada kendala dengan pihak Pemerintah Daerah.(Detik)


Palapa Ring starts preparing tender (22/10)
Seven telecommunication companies joint with the Palapa Ring will sign memorandum of understanding to mark the kick off of the first stage of physical development of optical network in the eastern parts of Indonesia next month. Following the contract sign will be issued a Request for Proposal (RfP) for optical network development tender. The tender participants shall not be allowed to have any kind of connection among the consortium members. Another commitment stipulated in the contract is the percentage of investment value as the obligation of consortium members. PT Telkom is the major investor with the biggest investment of 40 percent or Rp1.08 trillion as from the total investment of US$3000 million or Rp2.7 trillion.

Following Idul Fitri, foreign investors dominate stocks transaction (22/10)
Following the Idul Fitri celebration, stock transaction at the Jakarta Stocks Exchange (JSE) ran very well. The rumors on Bakrie Telecom (BTEL) take over Indosat Tbk (ISAT) stocks have in fact lure stock market investors. The stocks affiliated with Bakrie Brothers Group practically climb up thereafter. The increment of index was led by the mining commodity-based stocks including Bumi Resources (BUMI), Aneka Tambang (ANIM), MEdco International (MEDC), and other blue chips such as TLKM and PGAS. Meanwhile, the Jakarta Composite Indexes (IHSG) on Friday was closed at 2,563,752 level or a drop of 52,988 points.

COMPUTERS AND BOOKS (22/10)
President Director of Telkomsel, Kiskenda Suriahardja was handing over an aid of 10 packages of reading books and one unit of computer to SMP 105 Jakarta. The presentation of the aid was part of Ramadan Safari and fast breaking together with 13,000 orphans.

XL Facilitates UPH Smart Fair (22/10)
GM Integrated Marketing Services of PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) Business Solutions, Ventura Elisawati (left) was talking to the Rector of University of Pelita Harapan (UPH) Jakarta Jonathan L Parapak after facilitating a video conference of UPH Smart Fair Surabaya some time ago. Ventura Elisawati who was there representing XL in the Program said the support given by XL to facilitate the live video conference was an initial strategic measure in making education community, especially Universitas Pelita Harapan (UPH) campus, as a partner in growing together.

Rajawali to hold XL beauty contest (22/10)
The Rajawali Group will hold a beauty contest in its bid to sell the 16 percent of all of its stocks to PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) which is worth by Rp8 trillion. The contest will be open to any new XL stake holders including Telekom Malaysia ™ and the Russian-based Altimo. The 67 percent of XL stakes have so far been possessed TM, 16.8 percent by Khazanah Bhd, and 16 percent by Rajawali Group. The rest (0.2 percent) is owned by public investors. XL is the third leading cellular operator in Indonesia. The head of Ff Mega Capital Indonesia research, Felix Sindhunata, admitted the XL financial performance has so far been good. However, in the stock market, the EXCL stocks has not lured investors to collect it due to its not liquidity nature. This is because the less number of stocks in the public or only 0.2 percent. For the reason, he recommended the XL management to have rights issue to improve the liquidity of stock market.

When The Plaque of Bakrie’s Shares Struck the Exchange (22/10)
Investors are having a mania for hunting the shares of companies of Bakrie Family business group, one of great tycoons in Indonesia. Even it seems they did not care that the prices of some shares of Bakrie family’s companies have risen sharply up to hundreds percents since beginning of this year. What is important is they can have them in their hands. "If you buy Bakrie shares, they seem they just close their eyes. They say holding Bakrie’s share will certainly make profits,” said the broker. There are six Bakrie’s companies exist in the floor of the stock exchange. Outside there still possibility that Bakrie also has shares in other public companies. The six companies are PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), and PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Bank INA Has Made Cooperation With PT TELKOM Regional Division (Divre) II (21/10)
in receiving telephone bill payment of PT Telkom on line Host to Host. This event took place in the Horison Hotel Bekasi on Monday (3/9/07). The signing of cooperation was done by Director Of Operation & IT of Bank INA, Adiyunianto and EGM Divre II, Adeng Achmad. In the cooperation Bank INA acts as the Collecting Agent (CA) of PT Telkom. Bank INA facilitates all customers in the payment of telephone bills, either for flexi or speedy in all branch Offices of Bank INA.

Esia-Huawei Bundling (21/10)
With only Rp119,000 at hands, customers can now afford an Esia-Huawei C2601 series bundling. Normally at mobile counter outlet, the price reaches Rp265,000-Rp300,000 per unit including 10 percent VAT. The corporate communication of PT Bakrie Telecom Tbk (BTel), A Norman Ilyas, said public responded it very well. People surely want to afford low-priced and qualified communication device with affordable price. “Therefore, we keep on trying to expand this product,” he asserted. Formerly, Esia jointly with LG also released new mobile phone with the first color monitor in Indonesia cost Rp499,000. “The bundling cooperation with various types and brands of mobile phone shows that Esia starter kit is applicable to any type of mobile phone. People need not to worry about it noting the fact that they can enjoy Esia service with any type of CDMA-based mobile phone with 800 MHz frequency,” said Norman.

KPPU Accused Temasek Of Controlling Telkomsel 20/10)
Telkomsel’s measures in keeping high tariffs have been against the Laws of Monopoly Practices Restriction. The Commission For Supervision on Business Competition (KPPU) has not only sniffed Temasek Holdings’ cross ownership in PT Indosat Tbk. and PT Telkomsel as a practice of monopoly. KPPU has also found another Telkomsel’s violation by keeping high tariffs in the cellular segment. This has also been considered a violation against the Laws Number 5/1999 on Restriction of Monopoly Practices and Unfair Business competition. KPPU has come to the conclusion about this after finding a proof that 35% of Telkomsel’s shares are in the control of Temasek via its subsidiary, Singapore Telecommunications Ltd. (Singtel), which has misused its dominant position to restrict market and development of technology. This has made KPPU accused Telkomsel without any hesitation of violating against The Laws of Monopoly Practices Restriction. The two presumptions of violation convicted by Telkomsel were mentioned in the Report of Futher Investigation Results by KPPU, the copy of which has been obtained by KONTAN. The 109 pages of data have been the result of investigation made by Investigating Team headed by M. Nawir Messi from 23 May until 27 September.

2008, USO Project Complete 20/10)
Minister for communication and Information (Menkominfo), Muhammad Nuh, has targeted development of telecommunication facilities (fastel) in remote villages to finish in 2008. "There used to be 74,000 villages which were out of reach of telecommunication facilities, now there are only about 38,000 villages. I am optimistic that the development of fastel in 38,000 villages will finish in 2008," said Nuh.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 23, 2007 3:46 pm

--------------------------------------------------------------------------------
23 Oktober 2007

Trafik SMS (short message service Indosat wilayah East Java Bali Nusra (EJBN) melonjak dua kali lipat pada Lebaran 2007. Kalau hari normal 25 juta SMS/hari, pada H-1 dan H-2 lebaran menjadi 46 juta SMS/hari. Lonjakan trafik sudah dirasakan sejak minggu kedua September yakni 20%. Saat puncak lebaran lonjakan menjadi 90%. Kontribusi trafik SMS tertinggi dari Madiun hingga 180%. Posisi usai lebaran pada Oktober ini trafik SMS masih cukup tinggi dibanding hari normal yakni 36 juta SMS/hari. Dibanding periode yang sama tahun lalu, trafik SMS normal 21 juta SMS-22 juta SMS dan saat lebaran trafik naik 200%. Melihat tingginya trafik SMS, EJBN berada di rangking kedua setelah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang dan Bekasi. Sementara untuk trafik Call, ASEP menjelaskan, selama peak season lebaran naik di kisaran 80%-90%. Kalau trafik SMS nasional mencapai 200 juta SMS/hari. Selain peningkatan trafik SMS dan Call, dari sisi subscriber customer based juga meningkat 120%. Kontribusi terbesar dari Surabaya (46%), Madiun (21%), Malang (16%), Jember (10%) dan Bali-Nusra (7%). Sedangkan pelanggan aktif meningkat 93% dengan kontribusi dari Madiun (38%), Surabaya (36%), Jember (15%), Malang (14%), Bali-Nusra (7%). Untuk growth subscriber dari Agustus ke September naik 26%. Dan growth sales per 20 Oktober kemarin, di kisaran 21%. Indosat juga berhasil tekan turn card sampai minus 20%. (Suara Surabaya)


Pemerintah masih kesulitan menentukan metode untuk mengukur standar kualitas pelayanan penyelenggaraan telekomunikasi. Padahal metode itu penting untuk menyelesaikan rancangan peraturan menteri tentang Standar Kualitas Pelayanan Penyelenggaraan Telekomunikasi. Beberapa standar kualitas pelayanan sudah melalui konsultasi publik dan menunggu finalisasi. Tinggal format hukum dan metode pengukurannya. Di negara maju, penerapan standar kualitas layanan penyelenggaraan telekomunikasi sudah lebih dari 75 persen. Penerapan standar kualitas layanan dibagi per regional untuk memudahkan pengukuran. Di India misalnya, pengukuran dibagi di 744 lokasi untuk telekomunikasi seluler dan 27 lokasi untuk fixed line. Pengukuran dilakukan setiap tiga bulan. Indonesai juga membandingkan metode itu dengan beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura,dan Arab Saudi.(Tempo Interaktif)


Permintaan nomor FlexiCombo yang sempat diprediksi naik 400%, malah naik 550,43% dibanding hari biasa. Lebaran tahun ini Telkom telah melipatgandakan stock nomor Combo menjadi 330 ribu nomor. Namun H-2 Telkom menambah lagi, karena permintaan yang antre di server Telkom sangat tinggi. Telkom menambah lagi sampai 61 ribu nomor menjadi 391 ribu. Nomor-nomor yang ditambah alokasinya untuk kota Malang, Nganjuk, Kediri, Tulungagung masing-masing ditambah 10 ribu nomor. Madiun, Bojonegoro, Blitar masing-masing ditambah 5 ribu nomor. Mojokerto dan Banyuwangi masing-masing ditambah 3 ribu nomor. Puncak permintaan nomor Combo, terjadi pada 13 Oktober 2007 (Hari H Lebaran) dengan permintaan terbesar adalah untuk Kota Malang. Permintaan ini sangat tinggi karena selama moment Lebaran, Telkom memperpanjang masa berlaku nomor Combo dari 3 hari menjadi 10 hari. Tingginya permintaan nomor Combo tersebut berdampak pada tingginya trafik call ke Call Center 147. Trafik call ke Call Center 147 melonjak 600 persen. Biasanya sehari kami melayani 10 ribu call, pada moment Lebaran ini kami menerima tak kurang dari 60 ribu call dalam sehari. Hal ini terjadi karena permintaan nomor Combo yang antre di server, sementara pelanggan sudah meninggalkan kota asal. Akhirnya, pelanggan meminta nomor Combo melalui 147. Semetara itu, Trafik percakapan dan SMS Flexi rata-rata naik 300% pada moment Lebaran tahun ini. Pada H-2, terjadi peak trafik percakapan, sistem kami mengolah tak kurang dari 50 juta panggilan dalam satu hari. Berbeda dengan trafik percakapan, peak trafik SMS terjadi pada hari H Lebaran. Pada hari H tersebut, sistem kami memproses lebih dari 20 juta SMS. Lancarnya layanan voice dan SMS selama moment Lebaran 2007 ini juga didukung dengan telah beroperasinya sentral baru MSC-WSS (Mobile Switching Center-Wireless Soft Switching) seminggu sebelum Lebaran. MSC yang berkapasitas 3 kali lipat MSC eksisting ini bisa menghandle 7 juta pelanggan sekaligus. Pelanggan Flexi di Jatim saat ini lebih dari 1,8 juta pelanggan. Saat ini di Jawa Timur, Flexi merupakan operator CDMA pertama yang mengantongi market share hampir 80%. Ada layanan Flexi terbaru, yakni status report "delivered" ke nomor tujuan yang semula hanya dinikmati oleh pelanggan GSM, mulai Lebaran tahun ini bisa dinikmati oleh pelanggan Flexi. Pada hari H, kami telah meluncurkan delivery report status ini kepada pelanggan Flexi dalam bentuk SMS. Dengan delivery report status ini, maka apabila Flexi mengirim SMS ke nomor tujuan, sedang nomor tujuan sedang OFF, maka SMS akan mengalami pending, dan SMS status "delivered" baru akan diterima Flexi pengirim saat nomor tujuan sudah ON kembali.(Suara Surabaya)


Persaingan layanan CDMA di Banjarmasin kian ketat. Pasalnya, Mobile-8 kini mengembangkan layanan CDMA di kota tersebut, Senin (22/10). Peluncuran layanan Mobile-8 di Kalimantan Selatan tersebut merupakan bagian dari rencana bisnis perusahaan untuk memperluas jaringan layanan yang saat ini mencapai 42% menjadi lebih dari 80% dari total populasi pada 2010, termasuk menjangkau kawasan timur Indonesia. Mobile-8 yang saat ini memiliki sekitar 2.5 juta pelanggan, juga menargetkan untuk membidik satu juta pelanggan dari berbagai kawasan di luar Pulau Jawa sebagai bagian dari target tahun ini yang mencapai empat juta pelanggan. Banjarmasin satu diantara kota bisnis utama dan merupakan kota pertama yang diresmikan untuk layanan Fren di Kalimantan. Mobile-8 menjadikan kota Banjarmasin sebagai salah satu kota yang mendapatkan prioritas utama dalam hal pengembangan jaringan layanan kami di luar Pulau Jawa. Untuk melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat di Kalimantan Selatan, Mobile-8 menyiapkan tidak kurang dari 50.000 nomor Fren, baik untuk Fren Prabayar maupun Fren Pascabayar, serta 15.000 handset ponsel. Disamping itu, layanan Fren di Kalimantan Selatan saat ini telah didukung oleh 32 BTS dari keseluruhan 50 BTS yang akan dibangun hingga akhir tahun 2007 ini. (Suara Surabaya)



14,000 Telkom subscribers in East Java were blocked
About 70 percent of 20,000 Telkom subscribers in East Java were isolated due to the fact that they used Citibank auto debit system to pay their billing. Telkom failed to record those payments due to technical problems. The external communication of Telkom Divre V East Java, Ivone Handayani, admitted the problem here. “The data of subscribers paying the phone billing by the use of Citibank auto debit were not recorded up to the due date on 20 of the month and so the date of 21 was automatically isolated,” Ivone said. However, the problems were settled down and hopefully back to normal on the 23rd.

Telkom Sent An Input Letter On SLJJ. Better For Telkom To Return The Compensation Money
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) has sent a second input letter to the Indonesian Telecommunication Regulating Board (BRTI) concerning the opening of access codes of long distance direct call (SLJJ). The content of the letter is a new input for BRTI. The spokesman of Telkom, Eddy Kurnia, said the letter was sent a few days ago. However, he was reluctant to give an explanation about details of the letter. "The letter was sent to BRTI. So, we cannot deliver the content openly,” said Eddy in Jakarta yesterday. A member Of Indonesian Telecommunication Committee, Srijanto Tjokrosudarmo, considered the opening of SLJJ access codes was not fair for Telkom. This is due to the number of Telkom’s fixed being about 10 million compared to that of Indosat’s being only about 30,000. Srijanto proposes that Telkom should return the compensation money from the government about Rp 478 billion instead of opening the access for Indosat.

The government stays alert with stocks exchange depressed due to the oil price hike
Despite the 2007 amended State Budget is relatively secured, the government should stay alert with the oil price hike. The oil price yesterday on the level of US$88 per barrel depressed the Jakarta Stocks Exchange Composite Index as much as 110 points. On the yesterday trade, the Jakarta composite index here was closed at the plunge of 110.541 points (4.31 percent) and was back to the level of 2,400. The stocks exchange yesterday was marked by great sales of the stocks. All blue chips which supported the composite index performance including Astra International and Telkom fell down.

Create a Market Opportunity, Not Only Assess Potential
Telkomsel’s 3G services keeps on penetrating 49 cities in Indonesia, they have not only served market demands in big cities. Telkomsel’s intention to expand the services has created a big question. Are the markets of the big cities ready to receive the services? Telkomsel has a tactical answer. The company has been committed to create a market and not only to grab an existing opportunity. President Director of Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, gave his reason, “Previously we did not know that SMS service would be booming as it is now. So I believe 3G service will be booming as well." 3G services, which have been mostly favored, is video calling, but there is a more interesting thing, namely video surveillance or monitoring a place from a distance.

TELKOMSEL CHARITY
President Director Telkomsel Kiskenda Suriahardja (right) gave donation to orphanages as closing program of Safari Ramadhan in Jakarta, last week. In line with service cares of telecommunication market and industry, Telkomsel always add value added to environment nd community. Within Ramadhan Telkomsel has donated Rp 3 billion to 13,000 orphans on 9 cities.

Telkomsel accommodates the holidaymakers
As the corporate concern and support to the government’s public service, for the third times Telkomsel held free program for holidaymakers. The program departed 5,000 holidaymakers by all kinds of transportation means including by motorcycles, airplane, bus, car community, families with Innova, and train. The exodus this year has become more special along with the 3G/HSDPA networks reaching more than 50 cities as the destinations nationwide.

Protection on SMS Customers Limited To Dismissal
The Court has refused a lawsuit of printing out an SMS. Printing out the content of an SMS must be with permission from the police or a court. MONICA Miranda Kristani has not given up although her lawsuit has been refused by the District Court of Central Jakarta on 25 September. She is still committed to bring the case of printing out the content of SMS or her SMS by PT Mobile 8 to the course of law. According to her the printing out of the SMS was clearly against the law. Monica was previously an employee of the telephone operator Fren. The printing out of the SMS had become the reason for her dismissal. The case of printing out an SMS turns out to be uneasy. The spokesperson of PT Excelcomindo Pratama, Myra Junor, said that customers of Excelcomindo could ask for a print out of SMS recorded in their own numbers. But XL operator keeps only the data of to whom and when an SMS was sent, it does not keep the content. Besides giving a heavy load to the system, said Myra, they did not have any interest in the content of an SMS. “It is a privacy,” she said. PT Indosat does not keep the content of SMS of a customer. This is a heavy load to the system,” said its spokesperson, Adita Irawati. Even if they are asked to do so, the only data available are the time number sent of an SMS. According to a telecommunication expert, Onno W. Purbo, an operator must not easily print out the content of an SMS. Even though it is the customer who makes the request. “To print out the content of an SMS must be done with a permission from the police or a court,” he said.

The Regulator Considering Awards For QoS
The Regulator is considering giving awards to an operator if it has given prime service to its customer during a year. The Regulator is also considering giving a special award for Quality service (QoS) to an operator for its service during Lebaran. General Secretary of Association of Indonesian Cellular Telecommunication (ATSI), Merza Fachys, asked BRTI to make use of the Lebaran momentum to evaluate on QoS of operators. "After Lebaran season has been over, BRTI is hoped to announce the ranking of each cellular operator in its QoS. This assessment will push cellular operators to seriously prepare their services during next Lebaran season. And to the best QoS performer, BRTI should also award beneficial incentives, he said.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Wed Oct 24, 2007 3:53 pm

--------------------------------------------------------------------------------
24 Oktober 2007

Selama ini SMS premium dianggap hanya sebuah konten yang perjalannya hanya diatur oleh content provider (CP) dan operator. Kini pemerintah merasa perlu untuk campur tangan. Sebenarnya rancangan undang-undangnya sudah ada sejak dua tahun yang lalu tapi hanya mendekam begitu saja tanpa ada finalisasi. Awalnya, peraturan penyelenggaraan SMS premium hanya self regulated yang ditetapkan oleh operator dan CP. Namun dalam perjalanannya, ternyata SMS premium banyak menimbulkan komplen dari pelanggan yang merasa dirugikan. Sehingga, dirasa perlu untuk membuat undang-undang resmi yang mengaturnya. Bahkan menurut lembaga YLKI, walaupun sms premium yang ada saat ini cukup marak sayangnya tidak diiringi dengan edukasi yang cukup, informasi yang kurang berimbang dan promosi yang terkesan membingungkan. Hanya saja masih menjadi perdebatan panjang ketika peraturan penyelenggaraan SMS premium ini harus memilih antara dua proses. Proses hukum dalam peraturan perundang-undangan resmi atau hanya peraturan yang berdasar pada kode etik. Memang dibutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk menyusun undang-undang ini. Bahkan, jika sudah melalui rekomendasi dari bagian Litbang kominfo, tahap selanjutnya akan disusul dengan konsultasi publik. Mudah-mudahan pada akhir tahun ini undang-undang tersebut sudah bisa ditetapkan.(OkeZone)


Kontroversi mengenai pembukaan kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) milik Telkom terus berlanjut. Dalam sebuah diskusi telekomunikasi, pemerintah didesak untuk membatalkan pembukaannya dengan alasan biayanya akan sangat besar. Biaya pembukaan kode akses bisa mencapai triliunan rupiah berupa upgrade di sentral-sentral Telkom dan biaya sosialisasi hingga ke mancanegara. Waktu untuk sosialisasi penomoran baru kode akses diprediksi membutuhkan waktu lebih dari lima tahun sehingga masyarakat dan aktivitas bisnis juga banyak dirugikan. KNTI juga menilai biaya yang ditanggung operator incumbent untuk mengubah sentralnya tidak sebanding dengan biaya kompensasi yang diterimanya, sementara pihak asing banyak diuntungkan karena mendapat banyak pemasukan tanpa membangun infrastruktur. Tidak adil rasanya bila Indosat yang baru memiliki jumlah pelanggan jaringan kabel tetap sekitar 30.000 sambungan harus berbagi infrastruktur dengan Telkom yang telah memiliki pelanggan hampir 9 juta sambungan. Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR belum lama ini, Telkom mengklaim perlu memperbarui 389 sentral telepon existing yang memerlukan biaya triliunan rupiah dengan waktu sekitar 3-5 tahun. Dalam tanggapannya, Direktur Marketing Indosat Guntur S. Siboro menandaskan pihaknya memiliki komitmen tinggi untuk membangun jaringan tetap di mana saat ini kapasitasnya telah melebihi 2 juta sambungan atau lebih tinggi dari lisensi modern yang disyaratkan. Selain itu, KNTI mengungkapkan dari sisi regulasi, pemerintah dan regulator juga cenderung berubah-ubah dalam menetapkan peraturan sehingga membingungkan pelaku industri. Regulasi mengenai kode akses dimulai dengan lahirnya Permenhub No. 4/2001 mengenai Fundamental Technical Plan di mana kode akses jarak jauh menggunakan prefiks 01x, sementara Internet Telephony untuk Kepentingan Publik (ITKP) menggunakan prefiks 010xy. Kemudian dalam Keputusan Dirjen Postel No. 199/2002 diberikan izin percobaan lima penyelenggara VoIP menggunakan kode akses 011, 016, 017, 018, dan 019 di mana prefiks 01x seharusnya untuk SLJJ. Namun karena kode akses tersebut tidak jalan dan banyaknya protes dari masyarakat, maka terbitlah Keputusan Dirjen Postel No. 199a/2002 tentang Pembatalan Keputusan Dirjen Postel 199/2002. Pada Kepmenhub No. 23/2002 pemerintah memberikan izin VoIP kembali kepada lima operator di atas dengan kode akses yang sama. Dan pada Kepmenhub No. 28/2004 pemerintah merubah kembali penomoran atau prefiks untuk SLJJ menjadi 01x. Sementara melalui Kepmenhub No. 31/2004 penyelenggara ITKP memperoleh prefiks kode akses 010xy. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) masih memberikan waktu kepada Telkom untuk mulai membuka kode akses di lima kota besar hingga 30 Oktober. Telkom mengklaim di negara lain seperti AS, kode akses tidak bisa dijalankan karena persoalan infrastruktur dan sosialisasi. Menurut Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), pembukaan kode akses SLJJ oleh PT Telkom kepada PT Indosat bisa dilakukan bila pelanggan kedua operator itu seimbang. Organisasi itu menilai kode akses sebagai sarana SLJJ akan optimal bagi kedua operator bila pelanggan PSTN antara Indosat dan Telkom seimbang. Organisasi itu menyarankan agar kode akses dibuka bertahap dan dimulai di kota yang rasio pelanggan antarkedua operator sudah mencapai 2:1. Melalui surat No. 253/BRTI/TelkomVII/2007, Telkom perlu membuka kode akses SLJJ di lima kota yang meliputi Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam paling lambat 27 September yang kemudian diperpanjang hingga 30 Oktober. Kode akses SLJJ merupakan komponen yang diperlukan bagi penyelenggara jaringan tetap untuk melakukan panggilan jarak jauh ke sesama pelanggannya tanpa dikenai biaya interkoneksi. Di segmen seluler, penerapan nomor tiap operator pada kode akses tidak perlu dilakukan dengan penambahan prefiks, melainkan dibedakan dengan angka keempat dari nomor seluler pelanggan.(Bisnis Indonesia)


Singapore Technologies Telemedia (STT) menilai tuduhan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat yang ditujukan kepadanya adalah tidak berdasar dan tanpa bukti. STT sama sekali tidak memiliki kontrol mayoritas di Indosat sementara dengan Telkomsel pihaknya tidak memiliki kaitan apa pun. Temasek, STT, dan SingTel merupakan perusahaan yang terpisah dengan dewan direksi yang terpisah serta tidak adanya manajemen sentral dari induk. Temasek tidak mengarahkan ataupun ikut campur dalam bisnis dan memberikan keputusan operasional untuk STT.Oleh karena itu, ketiga perusahaan tersebut tidak melanggar UU tentang Persaingan Usaha No. 5/1999 khususnya Pasal 27. Dalam kesimpulan pemeriksaan lanjutan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terungkap bahwa Grup Temasek diduga telah melanggar UU No. 5/1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sehingga berpotensi merugikan negara dan masyarakat sebagai konsumennya. Perusahaan asal Singapura itu juga mengungkapkan antara Indosat dan Telkomsel merupakan dua perusahaan yang berbeda di mana Telkom sebagai pemegang saham ma-yoritas mengontrol jalannya manajemen Telkomsel, bukannya Temasek. Sekitar 40% dari saham Indosat dimiliki oleh Asia Mobile Holdings. Sekitar 75% saham Asia Mobile Holdings dimiliki oleh STT dan 25% oleh Qatar Telecom sehingga secara efektis, lanjut Melinda, pihaknya hanya memiliki 30% saham operator seluler terbesar kedua di Indonesia tersebut. STT mengaku pihaknya selalu mendukung persaingan yang sehat di berbagai pasar yang kompetitif di seluruh dunia termasuk AS dan Eropa. Tekanan kompetitif di Indonesia yang dibuktikan dengan banyaknya operator telekomunikasi, menjadikannya merupakan salah satu negara yang memiliki average revenue per user (ARPU) terendah di dunia. Indonesia, menurut STT, kini memiliki tingkat kartu hangus tinggi hingga 8% dibandingkan dengan sebelum 2002 sekitar 1%. Akuisisi saham Indosat oleh STT saat ini menimbulkan kemajuan pada sisi finansial, peningkatan jumlah pelanggan hingga 400%, peningkatan pendapatan bersih hingga 310%, dan jangkauan jaringan ganda pada lebih dari 7.200 unit base transceiver station (BTS). Investasi dilaksanakan secara transparan termasuk keterbukaan terhadap para pemegang saham. STT telah mematuhi semua prosedur tender dan hukum yang berlaku dalam memenuhi keperluan investasi pada Indosat.
(Bisnis Indonesia)


Speedy Failed Promise
I want to subscribe Speedy and contacted Telkom 147 on August 20 to get data. On August 2, an officer visited and took the data and registration fee of Rp 82.000, with a promise that the facility will be installed in a week at last. Until three weeks after the payment, I have not received any contact from Speedy. I called Telkom 147 and it replied that there was no network yet and could not predict when it will be installed. With this experience, I'm sure that business in Indonesia would end in disputes since promises were never fulfilled. The mentality of the nation is still in a primordial stage. Only instant money becomes a life motivation. WISTIANTO Jalan Bangka Raya Nomor 20, Pela Mampang, Jakarta

Rebound, Index of JSE Rose by 100.588 Points
After undergoing a profit taking action since end of last week, transactions of shares in the Jakarta Stock Exchange (JSE) have been enthusiastic again. On Tuesday’s (23/10) transactions the Composite Stock Price Index (IHSG) was closed off up by 100.588 points to level 2,553.799. The shares which closed stronger were TLKM up by Rp 600 to Rp 11,900, ISAT up by Rp 600 to Rp 8,200, PGAS up by Rp 600 to the level Rp 13,650, PTBA up by Rp 350 to Rp 8,900, ASH up by Rp 1,250 to Rp 22,800, TINS up by Rp 1,000 to Rp 16,350, and INCO up by Rp 1,500 to Rp 74,500.

Government urged to prioritize consumers. SLJJ Access Code Opening needs huge cost
Controversy on the opening of access code of long distance direct call (SLJJ) owned by Telkom continued. In a telecommunication discussion, the government urged to cancel the opening due to the high cost. The Indonesian Telecommunication National Committee (KNTI) Chairman Srijanto Tjokrosudarmo said the cost for the opening reached trillions of rupiah for upgrading Telkom's centers and dissemination the information overseas. Srijanto said it was unfair Indosat which has only 30,000 customers of fixed phone should share of infrastructure with Telkom which has 9 million of lines. In a meeting with the House of Representatives Commission I recently, Telkom revealed that it needed to renew its 389 telephone centers and needed trillions of rupiah in three to five years. In its response, Indosat Marketing Director Guntur S. Siboro said his company has a high commitment to develop fixed network with a capacity of more than 2 million lines or higher than for a required modern license

Flexi Controls 80% of CDMA Market in East Java
PT Telkom Indonesia (Telkom) is controlling 80% of CDMA market in East Java (Jatim). The company has gained 1.8 million customers of Flexi so it has surpassed the realized number of customers of its competitors such as PT Mobile-8 Telecom with 500,000, PT Indosat with 300,000, and Smart Telecom with 100,000. "Regional tariff of Rp 49 per minute to fellow Flexi customers has proved to have increased the number of customers. Although other operators offered lower tariffs, their limited signal coverage has indirectly reduced potential customers’ interest,” said Communication Manager of Telkom’s Regional Division V of East Java, Djadi Soegiarto.

Can Be Used with Other Operators
In connection with a letter in the Kompas (15/10) " Esia Package' Disappointing" put forward by Mr. Pendy Winanto, we need to clarify that the prime aim of Esia’s providing for a hand phone package at Rp 199,000 (excluding VAT) is to increase the chance for public to use the telephone services and to communicate with families or other member of the community. Therefore Esia hand phone can be used not only to make calls to fellow customers of Esia but also with customers of other telephone operators. We have given clarification to Mr. Pendy Winarto and the concerned person has tried to call customers of other telephone operators and the result was satisfying. NADIA MARS VP Corporate Communications PT Bakrie Telecom Tbk

Mobile-8 Service reaches South Kalimantan
PT Mobile-8 Telecom Tbk is getting expansive as the network has reached South Kalimantan province after reaching three provinces outside Java including South Sulawesi, North Sumatra and Bali. Mobile-8 provided at least 50,000 Fren numbers both prepaid and post paid ones including 15,000 handsets.

Regulations On Premium SMS To Be Issued End of 2007
BRTI (Indonesian Telecommunication Regulating Board) has targeted the completion of regulations on SMS services before end of 2007. The regulations will function, among others, as a protection for customers and to create companies, which provide quality SMS services. The regulations will also contain both administrative and criminal sanctions, as well as regulate stipulations of compensation.

There are still Idul Adha, Christmas and New Year
BRTI gives thumps up. Operators' work hard this year was better than last year. "The SMS late sending is lower than last year," BRTI member Heru Sutadi, said. But the work has not ended yet. In December there will be Idul Adha, Christmas and New Year. So, prepare to work hard again.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Oct 26, 2007 7:35 am

--------------------------------------------------------------------------------
25 Oktober 2007

Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri, XL wemujudkan kepedulian kepada sesama melalui gerakan XL Care untuk para pengungsi, warga sekitar Gunung Kelud yang saat ini sedang dalam kondisi awas. Kepedulian diwujudkan melalui penyediaan sarana telepon umum gratis bagi warga di lokasi posko pengungsian di Desa Wates, Desa Tawang dan Desa Segaran Kecamatan Wates Kediri sejak tanggal 22 Oktober 2007. Selain itu, XL juga menyediakan akses internet gratis di kantor cabang XL Kediri yang dapat dimanfaatkan oleh para relawan dan wartawan setempat maupun dari luar Kediri. Melalui Posko Telekomunikasi ini para pengungsi bisa lebih mudah berkomunikasi dengan kerabat, memberikan informasi terkini mengenai keadaan mereka. XL juga akan menyiapkan XL Center Mobile, layanan pelanggan bergerak, berikut hiburan berupa musik dan tontonan gratis bagi para pengungsi agar mereka dapat terhibur dan melupakan musibah yang sedang terjadi. (OkeZone)


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) terancam diminta mengembalikan semua paket kompensasi yang diberikan pemerintah, bila masih juga tidak bersedia membuka kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) bagi PT Indosat Tbk. di lima kota. Pemerintah tidak hanya memberikan kompensasi berupa uang senilai Rp 478 miliar kepada Telkom. Tapi juga penggunaan frekuensi 15 Mhz dan kode akses sambungan langsung internasional (SLI). BRTI akan menjalankan semua proses administrasi ataupun pembahasan sebelum sanksi dijatuhkan. AKan masih ada surat peringatan kedua dan ketiga sebelum Telkom betul-betul menolak membuka kode akses itu. Sejauh ini, Telkom masih menolak membuka kode akses di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam. BRTI sudah menerima surat kedua Telkom 10 Oktober lalu .(Tempo Interaktif)


Selain menyediakan mobil uplink, Telkom juga telah menyediakan berbagai layanan telekomunikasi gratis di pegungsian Pluncing, Desa Siman, Kepung Kediri. Layanan telekomunikasi gratis di pengungsian Lapangan Pluncing, Kediri ini berupa 4 line free akses internet high speed 256 MByte, 7 line sambungan telepon tetap dan 6 sambungan Telkom Flexi, 1 perangkat audio conference. Sedangkan di lokasi Ngantang dan Blitar, Telkom menyediakan 2 sambungan telepon tetap dan 3 line akses internet. Mobil uplink Telkom ini telah disediakan sejak seminggu lalu untuk sarana broadcast para reporter seluruh media televisi di Indonesia. Telkom bersyukur mempunyai infrastruktur telekomunikasi yang paling lengkap, sehingga dalam setiap kondisi bencana, infrastruktur ini menjadi andalan utama. Sebagai bentuk kepedulian, Telkom telah mendistribusikan 10.000 masker anti debu untuk mengurangi derita sesak napas pengungsi. Menariknya, kepedulian Telkom terhadap bencana ini tidak sebatas pemberian bantuan berupa sarana dan prasarana saja. Karyawan yang tergabung dalam team penanggulangan bencana, yang disebut namanya sebagai RANGER, telah siaga untuk terjun ke lokasi. RANGER Telkom ini, akan diterjunkan bukan saja sebagai relawan dalam membantu para pengungsi atau korban, namun juga membantu merecovery fasilitas telekomunikasi yang terkena bencana. RANGER ini telah teruji sebagai satu team yang kapabel dalam penanggulangan bencana, karena sebelumnya telah beberapa kali diterjunkan ketika terjadi bencana tsunami di Aceh dan bencana Jogja.(Suara Surabaya)


Konsorsium Palapa Ring telah menyepakati pembagian kapasitas jaringan dan nilai investasi masing-masing anggota pekan ini yang akan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian awal November. Konsorsium telah menyepakati besarnya investasi sebesar US$300 juta yang dibagi pada semua anggota dengan porsi yang berbeda-beda sesuai komitmen semula. Seperti diketahui, perusahaan yang masuk dalam konsorsium adalah PT Bakrie Telecom Tbk (persentasi keikutsertaan adalah sebesar 10%), PT Excelcomindo Pratama Tbk (10%), PT Indosat Tbk (10%), PT Infokom Elektrindo (termasuk PT Mobile-8 Telecom Tbk sebesar 5%), PT Macca System Infocom (10%), PT Powertek Utama Internusa (representasi Linbrooke Worldwide Ltd sebesar 10%), PT Telkom Tbk (termasuk PT Telkomsel di dalamnya) yang akan mengambil porsi sisanya atau sekitar 45%. Kesepakatan mengenai pembagian berdasarkan kapasitasnya sehingga PT Telkom akan memiliki porsi terbesar yaitu sebesar 4l (lambda) dengan nilai investasi sebesar US$90 juta, sedangkan operator lainnya yang memiliki porsi 10% akan memperoleh 1 lambda dengan investasi sekitar US$30 juta. Untuk PT Infokom yang hanya berkomitmen 5%, maka akan memperoleh 0,5l dengan investasi sebesar US$15 juta. Perhitungan kapasitas dengan satuan lambda adalah bersifat sementara sampai pembangunan jaringan benar-benar terlaksana sehingga jumlah kapasitas jaringan Palapa Ring tersebut akan dibagi berdasarkan jumlah lambda masing-masing perusahaan. Kesepakatan mengenai pembagian kapasitas dan nilai investasi masing-masing anggota tersebut akan dikuatkan dalam penandatanganan kesepakatan pada awal November yang isinya akan mencakup a.l. jumlah investasi, kesepakatan kapasitas, dan penentuan central billing party. Central billing party adalah anggota konsorsium yang akan bertindak sebagai pengumpul anggaran investasi semua perusahaan. Konsorsium sepakat central billing party tidak akan diserahkan kepada perusahaan di luar anggota. Bila telah ditentukan maka, kami tinggal menetapkan cara pembayaran. Masalah penarifan kepada masyarakat akan ditentukan oleh masing-masing peserta sehingga besarannya akan berbeda-beda tergantung jenis layanannya. Namun sebelum perjanjian tersebut ditandatangani, seluruh anggota konsorsium akan menghadap Menkominfo Mohammad Nuh untuk menjelaskan perkembangan terkini seputar rencana pembangunan Palapa Ring. Pembangunannya sendiri baru akan dilakukan kuartal I tahun depan.(Bisnis Indonesia)


Cancel the opening long distance access code: KNTI
The Indonesian Telecommunication National Committee (KNTI) urged the government to revoke the policy on the opening of long distance call (SLJJ) access code for Indosat as it would not benefit the public. “I call for cancellation of the access code opening and review the policy by involving community elements,” said Srijanto Tjokrosudarmo, the KNTI member. The access code, as to Srijanto, would only benefit Indosat given that the operator here was not that aggressive as Telkom in terms of wire line fixed phone networks development. “Indosat only has 30,000 subscribers of wire line fixed phone. Compare it with Telkom that has about 10 million subscribers. But if Indosat has already had 5 million subscribers of wire line fixed phone, it would be normal to open the access code,” he said. On the other occasion, the Indosat president director, Johnny Swandi Sjam, continued to urge Telkom to open long distance call access code as soon as possible in a bid to maximize the StarOne’s fixed wireless access (FWA) service. “Formerly, when international call was opened, we (Indosat) was not worried about the possible loses. So, it would be better for Telkom to do the same,” he said.

Telkom is in fear for returning back the packages
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) is possibly requested to return back all compensation packages given by the government if it is not willing to open long distance call access code for PT Indosat Tbk in five major cities. The member of the Indonesian Telecommunication Regulation Body (BRTI), Heru Sutadi, said the government gave not only the money with an amount of Rp478 billion as the compensation to Telkom, but also permit to use frequency of 15 MHz and international direct call access code. When confirmed about it, the Telkom’s vice president for public and marketing communication, Eddy Kurnia, declined to comment much about it. “The most important thing now is the communication runs well with the government as well as with the BRTI. We will wait until end of the month,” said Eddy.

Minang song as the ring tone
Telkom in cooperation with the West Sumatra provincial government offered two Minang songs, Malereng and Rumah Gadang, as the ring tones for Telkom Flexi and Telkomsel subscribers in the effort to raise fund for development of Minangkabau. “The release will be held early December this year when the code preparedness process and song numbers enter the Telkom system nationwide. We will later also offer personal ring tone,” said Rinaldi Firmansyah, the Telkom president director, in Padang last week.

IHSG Fell Down, Rupiah Corrected
The unstable global market due to high world price of oil has resulted in a fall to the stock market at Jakarta Stock Exchange (JSE). The composite index of stock prices (IHSG) at JSE on Wednesday was closed off down by 28.818 points to the level 2,524.981 and LQ-45 index down by 7.341 points to the level 545.118. The fall of the index was caused by the correction of high-ranking stocks, like Bumi Resources (BUMI), Aneka Tambang (ANTM), Energi Mega Persada (ENRG), Telkom (TLKM), Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) and Bank BNI (BBNI).

Halo Card Unfair
I am a customer of Halo card with a customer number of 0813 1406 3389 under the name of Willy Jaya. On 23 September 2007 I paid Rp 146,629 for my Halo Card bill of September 2007 via BCA ATM Kosambi 2. A few days ago I received the billing statement of my Halo card, which stated that I had not settled the payment of last month (September 2007). What about this? To me, the sum of Rp 146,629 means a lot due to the great difficulty in earning money these days. Willy Jaya Jl UtanJati Selatan RT 007/012 Kalideres, Jakarta Barat

XL Allows Refugees of Kelud To Make Free Calls
KELUD MOUNT in East Java is in the Alert status. Thousands of residents around the mount have been moved in from their own homes.
In Order to realize its care for the refugees, PT Excelcomindo Pratama, Tbk. through the program of XL Care, has Provided a facility of free public telephone. In addition XL has also provided a free internet access in XL Branch of Kediri, which can be used by local volunteers and journalists as well as those from outside Kediri.

Regulator issued SLI BTEL principal permit
The regulator issued principal permit for PT Bakrie Telecom (BTEL)’s international direct call (SLI) on Wednesday 24/10 following the company status as the winning corporate in the former SLI tender. As the winner of the tender, BTEL should fulfill its commitment to develop the networks within the first five years covering five international gates including Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar, and Medan. Besides, the company should also construct a landing point in Batam, international networks route (as planned to be directed to Singapore), internet exchange networks (IIX) development through optical connection, and transmission networks among the SGI.

Palapa Ring consortium reached deal
The Palapa Ring consortium agreed to have networks capacity and investment value sharing among the members and be continued to the sign of the deal early November. The companies joining in the consortium are PT Bakrie Telecom Tbk (with its 10 percent participation), PT Excelcomindo Pratama Tbk (10 percent), PT Indosat Tbk (10 percent), PT Infokom Elektrindo (including PT Mobile-8 Telecom Tbk 5 percent), PT Macca System Infocom (10 percent), PT Powertek Utama Internusa (representing the Linbrooke Worldwide Ltd 10 percent), PT Telkom Tbk (including PT Telkomsel) which will take the rest or 45 percent.

Liberalization of Telecommunication Not To Be Out of Control
While developed countries are realizing that carrier selection (CS) and unbundling local loop (ULL) are not effective in increasing productivity and long time development of industry in the country, Indonesian Telecommunication Regulating Board (BRTI) is exactly forcing to implement them. Federal Communication Commission (FCC) in USA has even been stricter to limit the implementation of the unbundling in order to accelerate development of optic fiber networks for broadband services. In Germany the government made New laws so as to encourage and secure the investment plan of Deutsche Telecom (DT) of US$ 4 billion to lay out optic fiber in 50 cities. The two descriptions above show that government's investment is still needed, especially in relation to national interests. Therefore, even though two years ago the Government decided that a change of access codes of long distance direct calls (SLJJ) had to be implemented, it is better for this decision to be studied again so that liberalization and competition will not further misinterpreted.

Operators Claimed Efficiency of Numbering System
Telecommunication operators have claimed the efficiency of using numbering system by making a longer digital system so as to serve more customers. This was said by President Director of XL, Hasnul Suhaimi and Vice President Director of Bakrie Telecom, Erik Meijer, when contacted separately recently. On a separate occasion, Indosat Marketing Director, Guntur S Siboro explained that abolition of 0 Code had posted a challenge to fixed telephone services. "In cellular services, on the other hand, there are no direct area codes. Instead, there are codes without looking at geographical areas. As afar as I know, the abolition is still in discourse. We are still waiting for the development," he said. Previously General Head and Customer Relation of Directorate General of Post and Telecommunication, Gatot S Dewa Broto, asked operators to be more efficient in making numbering on prepaid cards. They were also asked to allocate prepaid postpaid cards proportionally. "Operators should not be too profligate in using numbers, especially for prepaid cards, because numbering is one of limited resources," he said.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Oct 26, 2007 4:18 pm

--------------------------------------------------------------------------------
26 Oktober 2007


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) Regional III Jawa Barat dan Banten mulai mengoperasikan flexi di frekuensi 800 Mhz mulai hari ini. Namun frekuensi flexi di 1900 Mhz juga masih bisa digunakan hingga 31 Desember nanti. Telkom telah membangun 164 base transceiver station (BTS) flexi di Jawa Barat dan Banten. Bulan depan Telkom akan menambah 52 BTS lagi. Perubahan frekuensi ini memperlebar daya jangkau sinyal flexi. Perpindahan atau migrasi frekuensi ini merupakan tindak lanjut dari pembenahan frekuensi yang dilakukan pemerintah. Pemerintah telah mengalokasikan frekuensi 1900 untuk telepon seluler generasi ketiga, sehingga flexi diminta pindah ke frekuensi 800 Mhz Sementara itu, Telkom Flexi berhasil mengirim 237 juta SMS secara nasional selama masa lebaran dari tanggal 8 Oktober sampai 19 Oktober 2007. Lalu lintas SMS tertinggi terjadi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2007 yang mencapai 22 juta dan 25 juta SMS. Lalu-lintas SMS selama Lebaran tahun 2007 meningkat lebih dari 50% dibanding Lebaran tahun 2006 lalu yang mencapai 151 juta SMS. Lalu-lintas SMS dari Flexi ke Flexi mencapai lebih dari 6 juta SMS, sementara dari Flexi ke operator lain (GSM) mencapai 57 juta SMS dan SMS masuk dari operator lain (GSM) ke Flexi mencapai angka sekitar 173 juta SMS. Pada H-2, terjadi trafik percakapan puncak, sistem mengolah tak kurang dari 50 juta panggilan dalam satu hari. Angka keberhasilan lalu-lintas SMS mencapai lebih dari 93%, sementara untuk percakapan tingkat keberhasilannya mencapai sekitar 98%.(Tempo Interaktif)


Keputusan Mahkamah Agung menambah daftar panjang bukti monopoli usaha yang dilakukan Telkom. Kali ini terkait penggantian akses SLI 001 dan 008 dengan 017 di wartel. Telkom terbukti bersalah karena telah menutup layanan kode akses 001 dan 008 di beberapa wartel dan menggantinya dengan kode akses 017. Hal ini dilakukan sebagai konsekuensi adanya perjanjian kerjasama (PKS) antara Telkom dan wartel. Dalam PKS tersebut pihak wartel diharuskan untuk hanya menjual produk Telkom bahkan Telkom berhak menutup akses layanan milik operator lain di wartel. Setelah diputuskan bersalah, MA pun membatalkan segala macam bentuk PKS Telkom dengan wartel yang berisi perintah melakukan persaingan tidak sehat tersebut. Bahkan MA memerintahkan Telkom untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan praktek monopoli dan membuka kembali akses SLI atau jasa telepon internasional lain. Semula, putusan KPPU terhadap perkara Telkom (Putusan No. 02/KPPU-I/2004) yang diputuskan pada tanggal 13 Agustus 2004 dibatalkan oleh Pengadilan Negeri Bandung. Selanjutnya, KPPU mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dengan menimbang beberapa bantahan KPPU, maka MA menguatkan putusan KPPU dengan memutuskan mengabulkan permohonan kasasi, membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bandung dan menolak permohonan keberatan PT Telkom. (OkeZone)


Pemerintah akan mengatur tarif pungut untuk program telepon pedesaan atau universal service obligation (USO) guna memberikan layanan yang murah kepada masyarakat. Tarif pungut USO tidak akan diserahkan kepada masing-masing pelaksana USO, tetapi ada batasan-batasan tertentu yang akan diatur pemerintah. Nantinya, pelaksana USO wajib menerapkan tarif pungut tidak melebihi tarif maksimal telepon PSTN [public switched telephone network] saat ini. Menanggapi hal tersebut, Sekjen Indonesia Telecommunication User Group (Idtug) Muhammad Jumadi menilai pemerintah seharusnya menetapkan tarif murah untuk USO serta tidak berpatokan pada tarif maksimum PSTN. Pemerintah juga sebaiknya tidak mengutamakan operator yang mengajukan subsidi sekecil-kecilnya, tetapi yang paling penting adalah bagaimana komitmen mereka dalam meningkatkan ekonomi dan potensi daerah. Idtug meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam memilih pemenang USO dan melihat pengalaman kegagalan USO tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah, menurut organisasi itu, juga sebaiknya berhati-hati dalam memilih operator yang pernah menjadi pelaksana USO, tetapi tidak berhasil agar kegagalan serupa tidak terulang kembali. PSN, pemenang tender USO 2003-2004, mengklaim kegagalan USO tahun sebelumnya lebih disebabkan oleh metode dan sistem yang kurang tepat mengingat pelaksana tidak memiliki infrastruktur tersebut. Sejumlah operator besar memang siap mengikuti tender proyek telepon pedesaan di 38.471 desa atau 11 blok di seluruh Indonesia. Operator tersebut meliputi PT Indosat Tbk, PT Excelcomindo Pratama Tbk, dan PT Telkom Tbk beserta anak usaha, termasuk PT Telkomsel dan PT Pasifik Satelit Nusantara. Lima operator tersebut bersama 22 penyelenggara telekomunikasi lainnya akan mengikuti proses tender USO. Dalam tender kali ini, operator yang mengajukan anggaran sekecil-kecilnya serta memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun jaringan telekomunikasi di pedesaan dipastikan akan menjadi pemenang. Selain itu pemerintah perlu memikirkan pembiayaan sarana dan infrastruktur USO setelah lima tahun atau setelah subsidi dihilangkan.(Bisnis Indonesia)


Demand For Flexi Combo Risen
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) has stated that demand for numbers of Flexi Combo has reached 550% or 400% higher than the initial prediction in Lebaran season this year. Flexi Combo is a service that enables Flexi customers to use their phones in towns of destination of going hometown. Vice President Public and Marketing Communications PT Telkom Eddy Kurnia in his written clarification explained that the demand for Flexi Combo reached its peak in H-Day of Lebaran season, 13 October 2007. The demand had also forced the company to prolong the validity period to be 10 days.

Index Rose To 2,600
The composite index of stock prices (IHSG) in Jakarta Stock Exchange (JSE) has risen by 71.68 points (2.83%) to the level 2,596.663 on transactions (25/10). An observer and a practitioner of capital market, N Jaganathan said the attractive transactions of blue chips stocks had pushed the index up to the psychological level of 2,600. "Telkom's shares have also supported the increase of today's index (yesterday)," he added. The shares of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) rose by Rp 200 to Rp 11,750.

Telkom Built A Command Post in Mt Kelud
PT Telkom has built a command post in the location of refugees from Mount Kelud, Kediri. In the post Telkom provides free telephone and internet access services.

Flexi operated in 800 MHz for West Java and Banten
PT Telkom of West Java and Banten Regions started the operation of Flexi at frequency of 800 MHz yesterday while kept on its service at frequency of 1900 MHz until December 31. Executive General Manager of PT Telkom for West Java and Banten, Dwi S. Purnomo, said that his company builds 164 base transceiver stations (BTS) Flexi. "Next month we will build another 52 BTS," he said yesterday.

Telkomsel Responded To KPPU's Accusation
The accusation by KPPU was also sent to PT Telkomsel, 35% of which shares are owned by SingTel, a subsidiary of Temasek. The management of Telkomsel has given their pleading before the KPPU's council session on Thursday (25/10). After this the council is going to hear the defenses by SingTel, ST Telemedia, and Temasek in a speedy manner until 2 November 2007.

TELKOMSEL FLASH launched in Purwokerto
TelkomselFlash, or HSDPA (3.5G)-based service, was launched in Purwokerto at beginning of October. This is mobile internet at a speed of 3.2 Mbps, or 1040 times quicker than one based on dial up system. Its price was based on time of connection. "Most of people haven't known the model of pricing which based on volume and they had hard time to control their consumption," President Director of PT Telkomsel Kiskenda Suriahardja said.

Rumors on Stock Exchange: Rajawali Sold EXCL shares to the Exchange?
According to a source PT Rajawali Corporation has an intention to sell 16% of its EXCL shares. The release of these shares is likely to make a more liquid movement of EXCL shares. However, President Commissioner of Rajawali, Darjoto Setyawan, has denied the rumors. "I have never said I was going to release EXCL shares," he said.

Operators Have to Offer Shared Towers. BTS Above Buildings Not Yet Regulated
Telecommunication operators owning base transceiver station (BTS) towers have to offer a list of use of towers. This is to make telecommunication operators know from the beginning the use of towers to be used. Director of Standardization of Post and Telecommunication of Department of Telecommunication and Information, Azhar Hasyim, said the requirement would be regulated in the draft of government regulations on shared towers. "The regulations are expected to finish this month," he said in Jakarta yesterday. According to Director of Network Services of PT Exelcoimindo Pratama Tbk (XL), Dian Siswarini, XL can accept the requirement that an owner of operator has to offer the use off its tower. Currently XL has been cooperating among operators. However, she said, the transition period of adaptation to using shared towers would take more than two years. Similar opinion has also been given by Director and Chief Corporate Affair of PT Mobile8 Telecom Tbk., Merza Fachys.

Bakrie Interested in SLJJ
Bakrie Telecom stated they were ready to participate in the tender of Long Distance Direct Calls (SLJJ), the implementation of which has been delayed till now. "We are ready to take part in the SLJJ tender," said Director of Corporate Services of Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi. The license of SLJJ is now owned by PT Telkom and PT Indosat.

Bakrie Telecom Shares Have An Opportunity To Rise
The shares of PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) have an opportunity to strengthen in the short or middle term. The expectation of company's better performance this year has been predicted as a catalyst for the increase of BTEL price. In yesterday's transactions BTEL was up by Rp 25 to the level Rp 460. The shares of a telecommunication company of Bakrie Group were traded for 1,532 times, with a volume of 274.80 million shares at Rp 123.27 billion.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 30, 2007 3:28 pm

--------------------------------------------------------------------------------
28 Oktober 2007


Telkom Must Open Access Code of SLJJ Tuesday (29/10)
The government has remained requiring that Telkom realize the opening of access code of Long Distance Direct Call (SLJJ) in five cities on Tuesday (30/10) tomorrow. The government will send a second letter of warning if PT Telkom does not fulfilled the requirement. "We hope that PT Telkom will show their good will to immediately open the access. By tomorrow (opening the access of) at least one of the five cities is enough before followed with the other four," said Head of General Affair and Public Relations of General Directorate of Post and Telecommunication, Gatot Dewa Broto on Sunday in Jakarta. Vice President Public and Marketing Communication of Telkom, Eddy Kurnia, said they were still going to have a dialogue with BRTI and government. Basically Telkom will observe regulations.

Application of Access Code not Calculate the Facts (29/10)
Worker Union of PT telkom, Sekar Telkom judged that government urged in the implementation of access code of long distance connection was not calculate the real facts. "The government’s effort to apply carrier selection concept on access code is not calculate the real condition in Indonesia," said Chairman I, Sekar Telkom Bambang Budiono. Meanwhile General Secretary Sekar Telkom Amir Fauzi said that the implementation will cause PT Telkom suffers. First, telkom has to spent budget up to trillions to up grade centrals and doing socializations.

Troublesome SMS from Newslink (29/10)
For recent months I got several SMS from Newslink Sme. I wonder why those massages only focused on any subjects, e.g Central Bank liquidation loan, and Lapindo mud flow. In fact, those sms bias to any groups. Who actually responsible to those sms? The sender is not identified. How could they send to my number? I have several times ask the Telkomsel to explain the Newslink, but they said they don't know and could not protect my number.The Ministry of Information and telecommunication or police should investigate the unfairness. Who get any benefit from this case? Gaib M. Sigit, Jalan Kalibata Utara VI Nomer: 43, Duren Tiga, Jakarta Selatan

Tranfer of Call Units Via Simpati (customer complaint) (29/10)
Being interested in the transfer of call units via Simpati I made a transfer to 08138143xxx. Upon transferring the call units, apparently I could not make an access due to a error in Telkomsel and the transfer of the new call units was only managed some time later. However, my call units had been deducted by Rp 300,000 per day, whereas in fact I could only transfer Rp 200,000, So I lost Rp 100,000. I directly called 116. What answer did I get? "There has indeed been an error by Telkomsel and please wait for about one or two weeks, then the call units will be returned." Until the expiry date of the card the call units had not been returned, I was only asked to extend the card, the call units would later on be given back. It has been four months since the incident, but there has not been any news. I believe it is not only me who has been harmed but there are still more customers of Simpati who have the same experience as I have. KHENG DARMAWATI Villa Melati Mas H 5 RT 29 RW 09, Serpong, Tangerang

Recorded in MURI: (29/10)
Director of Planning and Development of Telkomsel, Syarif Syarial Ahmad (center) upon receiving awards from Indonesian Museu of Records (MURI) from the General Chairman of MURI, Jaya Suprana (right) and Director of MURI, Aylawati sarwono (left) for the records in biggest number of post commands and most variable means of transport in Jakarta yesterday. In Lebaran season of 2007 out of 11 million people going mudik, about 3.6 million of them are Telkomsel customers. Even Telkomsel network has served about 60% of communication traffic of SMS in Indonesia.

Kelud care (29/10)
The handing of the aid in the form Of Free Medical Treatment Command Post, Free Telephones, Public Kitchen, and logistic supply such as instant noodle, blankets, masks, and so on. Seen in the photo, Head of Refugee Command Post of Mt Kelud in Sumber Asih Village, Blitar, Dr Ali Imam upon receiving the aid from Head of Volunteers of Telkomsel GraPari Malang, Erwin Kusumawan.

Esia's Low-price Package Sold 300,000 Units (29/10)
Since it was launched early September 2007, low-price telephone sets by Esia in cooperation with Huawei at Rp 199,000 has so far sold by 300,000 units including the starter cards in 24 cities. Vice President Director of PT Bakrie Telecom, Erick Meijer, stated that the sale of the package has reached 60% of the 500,000 put on target. It the package is warm welcomed, then more sets will be added in 2008.

Protested by Sekar Telkom, BRTI will Send Second Reminder (28/10)
Indonesian Telecommunication Regulation Body (BRTI) sated not afraid with the rally which carried by Telkom worker union, Sekar Telkom. BRTI’s Chairman, Basuki Yusuf Iskandar said that it is his obligation to monitor the opening of long distance access.

The Opening of Long Distance Access will Suffer Country (28/10)
The opening of long distance access worried to be suffered the country. “If the access opened Telkom has potential loss from long distance income. Last year, long distance contributed Rp 6 trillion – Rp 7 trillion,” said Chairman II Sekar telkom, Whisnu Adi Wuryanto.

Ministry Awarded Telkomsel Lebaran Exodus Program (28/10)
Telkomsel receipts award from the ministry of transportation for its participation and comittment to support public service in time of the 2007 lebaran holiday. President Director of PT Telkomsel Kiskenda Suriahardja said," We fell this award, as well as one of MURI, Indonesian Record Museum, and the police's trust had strengthened the confident of all elements in Telkomsel, including work partners and customers, that what we have already done was on right track and benefited the nation and country."

Supported by prime Infrastructure (28/10)
Telkomsel, an cellular GSM operator, has successfully noted a record of 1,6 billion minute of voice call during four peak days between October 11 to 14 2007. According to the director of Planning and Development of PT Telkomsel, Syarif Syarial Ahmad, it was 68 percent higher traffic voice than normal days. The company also note 1.3 billions sms or 70 percent higher than normal days during the same time. While other service, ie MMS the growth only 37 percent.

Telkomsel Care For Mt Kelud (photo news) (28/10)
Head of Refugee Command Post of Mt Kelud in Sumber Asih Village, Blitar, Dr Ali Imam upon receiving the aid from Head of Volunteers of Telkomsel GraPari Malang, erwin Kusumawan. In line with the activity of Mt Kelud, which is in alert condition, cellular telecommunication operator Telkomsel has given a care aid to the refugees. The handing of the aid in the form Of Free Medical Treatment Command Post, Free Telephones, Public Kitchen, and logistic supply such as instant noodle, blankets, masks, and so on.

XL Care For Mt Kelud (28/10)
PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) has set up a command post of humand aid in the refugee site of Mt Kelud in Kediri, East Java. Via the XL Care program, XL has provided free public phone to the residents in the location of refugee psot command in Wates Village, Tawang Village, and Segaran Village, Wates Kediri District. In addition XL has also provided free internet access in XL branch office in Kediri, which can be use by folunteers and journalists, either those coming from or outside Kediri. "As a cellular telecommunication service provider XL has realized the importance of telecommunication for refugees in Mt Kelud," said Kencono Wibowo, Vice President East Region XL.

Building of Palapa Ring To Start In 2008 (28/10)
The building of Palapa Ring project will just start early next year due to the companies joined in the consortium is just going to sign an agreement beginning of this November. The seven companies, together with their respective percentage of contribution, are PT Bakrie Telecom Tbk (10 percent), PT Excelcomindo Pratama Tbk (10 percent), PT Indosat Tbk (10 percent), PT Infokom Elektrindo (including PT Mobile-8 Telecom Tbk for 5 percent), PT Macca System Infocom' (10 percent), PT Powertek Utama Internusa (representation of Linbrooke Worldwide Ltd for 10 percent), and PT Telkom Tbk, which will take the remaining portion or about 45 percent. The division of the contribution has been based on their use of the capacity.

Long distance call access code opening will inflict the state’s loses (27/10)
The long distance call access code opening is deemed to inflict state loses worth by Rp3.4 trillion. The loses would be in the forms of investment for fixed wire line networks installation. It does not include the potential income lose from the long distance call which is worth by Rp 7 trillion. Sekar Telkom stated that Rp180 billion compensation that has been paid by the government as from the total compensation of Rp478 billion was not deemed the access code opening compensation, but rather the earlier termination of local and long distance call networks. The statement here was delivered by its all members nationwide to urge the Indonesian Telecommunication Regulation Body (BRTI) to reschedule the opening of access code.

LONG DISTANCE ACCESS CODE (27/10)
The number of PT Telkom staffers shouted yells when they staged rally in Jakarta on Friday (26/10). Hundreds of employees joint in the Telkom Labor Association from some regions declined to the opening of long distance access code as instructed by the Indonesian Telecommunication Regulation Body (BRTI).

Telkom may take legal measure: govt (27/10)
The director general for post and telecommunication of the Communication and Information Ministry, Basuki Yusuf Iskandar, welcome PT Telkom Tbk to take legal measures dealing with their negative response to the long distance call access code opening as instructed by the Indonesian Telecommunication Regulation Body (BRTI). Basuki considered that the way PT Telkom’s Labor Association (Sekar Telkom) declined the plan was ineffective. BRTI has also received second letter from PT Telkom Tbk in response to the instruction of access code opening. He said BRTI would meet PT Telkom Tbk Monday (29/10) to clarify the progress of the issue on long distance access code opening. “We have received letter from Telkom. BRTI will have plenary on October 30 to take necessary steps,” said Heru Sutadi, the BRTI member.

FLEXI COMPENSATION (27/10)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) said its readiness to undergo the process of Flexi migration from 1,900 Megahertz to 800 Megahertz. Telkom will start giving compensation to subscribers per November 2007. Telkom spokesperson Eddy Kurnia explained that all Flexi base transceiver stations (BTS) in the regional division (Divre) III covering most West Java and Banten has run well as from October 20. “We have so far built 164 BTS in Java and Bali to support the frequency migration. But there are other additional 52 BTS on November 2007 to enhance the service,” said Dwi Sasongko Purnomo, the executive general manager of PT Telkom Divre III covering West Java and Banten on the halalbihalal with journalists yesterday.

The SMS during Idul Fitri celebration raised by 200 percent (27/10)
The Telkomsel SMS traffic on the peak celebration of Idul Fitri 2007 reached 419 million SMS, or jumped by 178 percent as from the normal traffic which only reaches 236 million SMS per day. The Telkomsel VP networks operatons, Eddie Wibawa, assisted by the GM Sales of Telkomsel West Java, TB Daniel Azhari, said the escalating traffic was due mainly to the season greeting delivered by the subscribers.

Telkomsel Made MURI Records in Mudik Services (27/10)
The program of TelkomselSiaga 2007 has received three records from Indonesian Records Museum (MURI). They are in inititating and holding command posts of telecommunicatIon services for people going on "mudik' for the longest, the biggest number (580)of command posts for telecommunication services, and providing free going mudik together by the biggest number of means of transport including by planes, trains, buses, cars, and motorcycles. "We are thankful that the long and comprehensive process in order to give comfort to customers when going mudik and in Lebaran season this year, or in the program known as TelkomSiaga, has shown significant and satisfactory results. This is a joined success in serving the public," said the Director of Planning and Development of Telkomsel, Syarif Ayarial Ahmad after receiving MURI awards from the General Chairman of MURI, Jaya Suprana in Jakarta.

Recorded in MURI: (27/10)
Director of Planning and Development of Telkomsel, Syarif Syarial Ahmad (center) upon receiving awards from Indonesian Museu of Records MURI) from the General Chairman of MURI, Jaya Suprana (right) and Director of MURI, Aylawati sarwono (left) for the records in biggest number of post commands and most variable means of transport in Jakarta yesterday. In Lebaran season of 2007 out of 11 million people going mudik, about 3.6 million of them are Telkomsel customers. Even Telkomsel network has served about 60% of communication traffic of SMS in Indonesia.

Telkomsel Served Communication to 3.6 Million of People Going on Mudik
PT Telkomsel has served telecommunication needs to about 3.6 million of total 11 million pepole going mudik in Lebaran season this year. Telkomsel network has succeeded in handling communication traffic that rose by two folds compared to normal days. "Telkomsel customers have remained convenient in sending person-to-person SMS totalling 419 million in the peak of Lebaran celebration, and content service SMS totaling 14 million or 60% of cellular SMS traffic," said Director of Network Planning and Development of PT Telkomsel, Syarif Syarial Ahmad in the ceremony of asking for and giving forgiveness held by PT Telkomsel inJakarta on Friday (26/10).

Telkomsel Care For Mt Kelud (27/10)
In line with the activity of Mt Kelud, which is in alert condition, cellular telecommunication operator Telkomsel has given a care aid to the refugees. The handing of the aid in the form Of Free Medical Treatment Command Post, Free Telephones, Public Kitchen, and logistic supply such as instant noodle, blankets, masks, and so on. Seen in the photo, Head of Refugee Command Post of Mt Kelud in Sumber Asih Village, Blitar, Dr Ali Imam upon receiving the aid from Head of Volunteers of Telkomsel GraPari Malang, erwin Kusumawan.

International Halo SMS Must Deposit Rp 2 Million? (27/10)
After using Telkomsel for five years since 2006, I migrated to Halo card. International SMS is a feature that I have often used outside standards features. But since 19 September 2007 I have not been able to use the service. Then I dialled call center Caroline Telkomsel twice and the information I got was very startling. The attendant at the call center named Amel explained there were two requirements to send an international SMS or make a call, namely: more than 6 months of subscription and if the bill was below Rp 500,000, a deposit of Rp 2 million had to be made. I was shocked knowing that there had no problem in using the service so far. I suggest that Telkomsel should remember that the competition in telecommunication industry is very high and customers cannot be fooled. Other operators keep on progressing they even build relationship with customers are not arrogant.

XL Provide Care Command Post of Mt Kelud (27/10)
In line with other operators, PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) has also st up a command post of humand aid in the refugee site of Mt Kelud in Kediri, East Java. Via the XL Care program, XL has provided free public phone to the residents in the location of refugee psot command in Wates Village, Tawang Village, and Segaran Village, Wates Kediri District, since 22 October 2007. In addition XL has also provided free internet access in XL branch office in Kediri, which can be use by follunters and journalists, either those coming from or outside Kediri. "As a cellular telecommunication service provider XL has realized the importance of telecommunication for refugees in Mt Kelud," said Kencono Wibowo, Vice President East Region XL. "Through the Telecommunication Command Post the refugees can communicate more easily with their relatives, to give the information of their most recent condition."

Operators should offer joint tower (27/10)
The telecommunication operators possessing the base transceiver station (BTS) tower should obligatorily hand in the tender letter of tower use. It aims that the telecommunication operators would recognize from the initial use of the tower. The Director for Post and Telecommunication standardization of the Communication and Information Ministry, Azhar Hasyim, said the regulation will be regulated on the government regulation draft on the joint tower.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Oct 30, 2007 4:43 pm

--------------------------------------------------------------------------------
29 Oktober 2007


Natrindo Telepon Seluler (NTS) mencomot petinggi operator telekomunikasi dari Bangladesh sebagai Direktur Utama yang baru menyusul masuknya Saudi Telecom sebagai mayoritas pemegang saham. Perusahaan telekomunikasi yang dikenal dengan sebutan Lippo Telecom itu telah mengangkat Erik Aas sebagai bos baru untuk memimpin bisnis NTS di Indonesia mulai hari ini. Sebelum bergabung dengan NTS, Erik Aas memimpin sebuah perusahaan operator telekomunikasi di Bangladesh, Grameenphone selama tiga tahun. Sosok Erik Aas sendiri merupakan figur yang dikenal sebagai orang yang memiliki pengalaman panjang di sektor telekomunikasi, terutama berkaitan dengan pasar-pasar baru di bisnis telekomunikasi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Dijelaskan, pengangkatan Erik Aas ini juga merupakan hasil dari proses akuisisi yang dilakukan oleh Saudi Telecom atas saham mayoritas di NTS (sebesar 51%) dan 25% saham Maxis, sebuah operator telekomunikasi asal Malaysia yang juga memegang 44% saham NTS. Saat ini NTS sedang melakukan akselerasi pengoperasian infrastruktur yang dimilikinya sehingga dapat segera beroperasi secara komersial dalam skala penuh dalam waktu dekat. Lebih lanjut disebutkan, bagi NTS, pasar Indonesia sangat menjanjikan pertumbuhan yang progresif mengingat besarnya populasi di negara ini yang mencapai 240 juta orang dan penetrasi pasar yang masih terbilang rendah yakni sebesar 37%. Sejalan dengan itu maka tujuan utama NTS adalah dapat memasuki pasar Indonesia secepat mungkin serta membantu meningkatkan pertumbuhan sektor telekomunikasi di dalam negeri.
(Detik)


Menyambut peringatan hari Sumpah Pemuda tahun ini dengan menggelar aksi kepedulian sosial yang ditandai dengan pendirian taman bacaan dan berbagi pengetahuan ekowisata di desa Ranu Pani, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bekerjasama dengan komunitas Pangrango. Membaca merupakan kegiatan dasar untuk kita memperkaya diri dengan segala informasi, ilmu dan pengetahuan. Kekayaan tersebut mendorong kita untuk semakin berprestasi. Hal inilah yang mendorong XL untuk mendukung pendirian taman bacaan bagi masyarakat desa Ranu Pani. Melalui sarana ini XL optimis akan memicu percepatan pembentukan generasi penerus yang berkualitas dan berprestasi. Pemilihan desa Ranu Pani sebagai daerah aksi sosial XL bersama komunitas Pangrango dilatarbelakangi oleh lokasi desa tersebut yang terpencil dan kondisi geografisnya yang berliku dan menanjak kerap kali menjadi kendala proses belajar mengajar. Selain itu, potensi wisata yang dimiliki desa Ranu Pani patut untuk dikembangkan sehingga menuntut warga setempat untuk lebih mengembangkan ketrampilan di bidang ekowisata berkelas dunia. Desa Ranu Pani terletak di kaki Gunung Semeru dan sering dikunjungi oleh ratusan pendaki dari berbagai negara. Program pembelajaran ekowisata yang akan diberikan secara umum bertema lingkungan hidup namun mencakup ilmu pengetahun secara umum yaitu matematika, fisika, biologi, sejarah bumi dan bahasa. Materi dikemas dengan sangat ringan dan menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan dengan materi yang sarat dengan ilmu pengetahuan. (OkeZone)


Skype dan operator 3 telah meluncurkan ponsel yang memungkinkan para pengguna skype melakukan panggilan internet satu sama lain selagi dalam perjalanan dengan menggunakan tombol khusus Skype. Ponsel yang diberi tajuk 3 Skypephone itu juga dapat mengirimkan pesan instan melalui jaringan Skype. Mereka berharap dapat menjual ponsel tersebut dalam jumlah ratusan ribu unit di seluruh dunia pada kuartal keempat akhir tahun ini. Mereka sangat optimis, dalam satu atau dua tahun ke depan kami pasti akan menjual lebih dari ratusan ribu unit ponsel. Saat ini ponsel tersebut baru akan diluncurkan di sembilan wilayah pasar ponsel di dunia, termasuk Inggris, Australia dan Itali. 3 dan Ebay (perusahaan yang menaungi Skype) membandrol ponsel tersebut dengan harga USD102,6. Saat ini Skype memiliki jumlah pelanggan terdaftar sekira 246 juta orang di dunia.(OkeZone)


Pemerintah menegaskan Telkom wajib membuka kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) di lima kota dan mempersilakan BUMN telekomunikasi itu mengambil langkah hukum jika keberatan. Ditjen Postel menyatakan berpegang pada surat peringatan terkait implementasi kode akses SLJJ yang sudah dikirimkan kepada Dirut PT Telkom Tbk No. 520/2007 tertanggal 2 Oktober 2007. Telkom wajib untuk menerapkan kode akses SLJJ 017 paling sedikit di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Batam dan Medan selambat-lambatnya 30 Oktober 2007. Regulator menilai peringatan kepada Telkom tersebut justru akan memberikan lebih banyak kontribusi konstruktif yang dapat dilakukan bagi pengembangan telekomunikasi nasional dan bahkan internasional sebagai pemain global. Jika peringatan kepada Telkom dinilai memberatkan, maka Ditjen Postel dan BRTI mempersilakan PT Telkom Tbk untuk melakukan legal action melalui jalur hukum yang berlaku. Telkom berpendapat masalah kode akses adalah isu yang sangat strategis bagi Telkom. Pembahasan mengenai kode akses tidak bisa sekali jadi, tetapi harus berulang-ulang. Hal itu telah dilakukan dengan baik antara Telkom dan BRTI. Telkom sejauh ini tetap berpegang pada proposal yang pernah diajukan kepada BRTI dan Ditjen Postel belum lama ini. Asmiati Rasyid, Ketua Center for Indonesian Telecommunications Regulation Studies (CITRUS), berpendapat pembangunan jaringan SLJJ oleh Telkom telah memakan investasi yang sangat besar. Bukan saja tingginya investasi untuk pembangunan jaringan, tetapi juga biaya operasional untuk pemeliharaan dan tenaga teknisi di lapangan memiliki nilai sangat besar. Negara-negara yang tadinya telah menerapkan regulasi untuk mendorong kebijakan kompetisi berbasis layanan tersebut, sekarang malah berubah sikap. Mereka baru menyadari bahwa penerapan aturan carrier selection dan bentuk unbundling local loop lain tidak efektif dan kontraproduktif. Sementara itu Direktur PT Indosat Tbk Guntur S. Siboro, menilai pendapatan SLJJ Telkom sudah terkena dampak dibawanya trafik sambungan langsung jarak jauh oleh operator seluler.(Bisnis Indonesia)



Regulator berupaya mengantisipasi era konvergensi yang menyatukan sistem telekomunikasi dan penyiaran dengan menyiapkan regulasi dan panduan masa transisi. Konvergensi teknologi telekomunikasi dalam jaringan generasi mendatang menjanjikan banyak hal baru bagi penyedia jaringan, penyedia layanan, dan konsumen. Bagi operator hal ini akan menjanjikan belanja modal dan belanja operasi yang lebih murah serta layanan yang kian beragam. Pelanggan juga mengharapkan tarif yang semakin murah. Terdapat dua strategi yang akan ditempuh yaitu penyiapan regulasi pada era transisi dan ada regulasi pada era fully convergen. Tantangan akan lebih besar dalam membentuk regulasi pada masa transisi karena harus mengakomodasi dua karakter infrastruktur yang berbeda. Secara ideal diharapkan terjadi penyatuan antara UU Telekomunikasi dan UU Penyiaran. Jika hal ini tidak terwujud akan diupayakan revisi peraturan yang di bawahnya, misalnya revisi PP. Namun pemerintah optmistis pada 2011 UU Telekomunikasi dan UU Penyiaran sudah menyatu. Demikian juga dengan lembaga yang menanganinya. Rencana pemerintah dalam menyiapkan berbagai strategi menghadapi konvergensi teknologi hingga 2011 ini tertuang dalam draf Roadmap Konvergensi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia yang saat ini sedang disusun BRTI dan Ditjen Postel. Saat ini proses penyusunan roadmap dalam tahap konsultasi publik melalui situs web Postel. Roadmap mengenai infrastruktur ini diharapkan merupakan bagian dari big roadmap mengenai teknologi informasi dan komunikasi yang disiapkan Departemen Komunikasi dan Informatika. Menurut rancangan roadmap itu, masyarakat Indonesia pada 2011 diharapkan telah mencapai banyak kemajuan dibandingkan dengan kondisi saat ini. Pada saat itu jumlah pelanggan telepon kabel tembaga ditargetkan 10,9 juta sambungan, pengguna seluler sebanyak 95,5 juta nomor, sambungan wireless local loop atau fixed wireless access (FWA) 2G sebesar 23 juta nomor, dan pengguna 3G baik seluler maupun FWA sebanyak 35,5 juta. Pemerintah menetapkan sejumlah target pertumbuhan infrastruktur telekomunikasi yang mencakup saluran tetap, saluran tetap nirkabel, seluler, pita lebar, serta 3G.(Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Nov 01, 2007 11:10 am

--------------------------------------------------------------------------------
30 Oktober 2007

Mudik Seru Punya Indosat 2007:
Indosat Regional Jabotabek gave appreciation to FMC (Frontliners Matrix, Mentari, IM3, and StarOne) and IOC (Indosat Outlet Community) with held Mudik Seru Punya Indosat 2007. The program followed by more than 1000 FMC and IOC’s member. Indosat rent Citilink Garuda Indonesia Boeing 737-300 to Surabaya destination, and departed on October 11. And for bus transportation, participants was departed from Tennis Indoor Senayan, Jakarta on October 12.,

Operators help Kelud refugee
A number of telecommunication operators provided service on free telecommunication and internet to help the displaced people from the Mount Kelud eruption in Kediri, East Java. PT Telkom Tbk established Telkom’s Care Post nearby the refugee locations. The Telkom spokesperson, Eddy Kurnia, said the company equipped the post with various telecommunication facilities including six telephone units, two hotspots and four personal computer units to access internet. Indosat also established a so-called POSKO and provided mobile telecommunication service in some other refugee centers. The company also provided one truck unit stands by for 24 hours ready for evacuation.

Migration of StarOne To Finish In November
PT Indosat Tbk predicts that the frequency migration of StarOne from 1.900 Mhz to 800 Mhz will finish early November this year. President Director of Indosat, Johnny Swandi Sjam said the migration took place only in the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangeang, and Bekasi. After the migration is complete, Indosat will re-launch StarOne. Presently Indosat has 550,000 customers of fixed wireless of StarOne and over 21.5 million cellular customers all over Indonesia. For fixed wire network, Indosat has built Indosat Phone network or I-Phone to serve corporate and household customers.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Nov 01, 2007 11:20 am

--------------------------------------------------------------------------------
31 Oktober 2007


Operator seluler PT Telkomsel mengungkapkan lalu lintas penggunaan panggilan video selama Lebaran tahun ini meningkat 97% dibandingkan dengan hari biasa. Layanan 3G semakin populer di tengah perluasan jaringan ke 70 kota termasuk 46 kota di jalur tujuan mudik. Penggunaan video call selama masa Lebaran meningkat 97% menjadi 32.650 menit dari hari normal hanya 16.555 menit. Selama Lebaran lalu, peningkatan pesat juga terjadi pada pendapatan transaksi pembelian pulsa mencapai empat kali lipat selama tiga hari pada H-1 sampai H+2 menjadi sebesar Rp200 miliar per hari. Pada hari normal pendapatan transaksi Telkomsel tersebut rata-rata hanya sebesar Rp50 miliar per hari dari hasil pembelian pulsa melalui berbagai fasilitas yang telah disediakan. Setiap tahun pendapatan Telkomsel dari hasil transaksi itu mencapai sebesar Rp1,8 triliun dan kontribusi terbesar terjadi pada hari besar seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru serta masa liburan sekolah. Telkomsel, tetap akan menggelar edukasi kepada masyarakat hingga liburan Tahun Baru, pada pengembangan pemasangan jaringan selular 3G hingga berbagai kota besar yang berpotensi, baik di tingkat kabupaten maupun ibukota provinsi. (Bisnis Indonesia)


Laba bersih PT Bakrie Telecom Tbk pada kuartal III-2007 melonjak sebesar 118,7% dari Rp 51,9 miliar tahun sebelumnya menjadi Rp 113,5 miliar. Kenaikan tersebut dipicu lonjakan jumlah pelanggan dari 1,3 juta menjadi 2,95 juta. Pendapatan bersih operator telekomunikasi ini juga naik 98,8% menjadi Rp 848,8 miliar dari sebelumnya 426,9 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak melonjak 251% dari Rp 46,6 miliar menjadi Rp 136,6 miliar. Peningkatan pelanggan itu dipicu adanya kerja sama dengan vendor ponsel, Huawei dari Tiongkok dan LG dari Korsel dalam menawarkan paket menarik bagi nasabah. Seiring tingginya animo nasabah menggunakan jasa telekomunikasi operator ini, ia yakin pendapatan bisa menembus level Rp 1,5 triliun hingga akhir tahun. Dengan begitu, laba bersih juga bisa meningkat lebih besar tahun ini dibandingkan tahun 2006. Guna mendukung kinerja keuangan perusahaan dan meningkatkan jangkauan layanan, Bakrie Telecom mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 220 juta. Hingga akhir Oktober 2007, capex tersebut sudah digunakan hampir 85%. Pendanaan belanja modal tahun ini berasal dari vendor financing, pinjaman bank, dan emisi obligasi. Dana ini dipakai membiayai pembangunan jaringan seperti based-transciever station (BTS). Manajemen perseroan tidak kesulitan mencari dana, mengingat kinerja keuangan terus membaik. Hal itu terbukti dari adanya kelebihan permintaan emisi surat utang belum lama ini dari Rp 550 miliar menjadi Rp 650 miliar. Kombinasi pendanaan tahun ini akan terus diterapkan tahun depan. Di sisi lain, EBITDA (earning before interest, tax, depreciation, and amortization) perseroan meningkat 78,6% menjadi Rp 354,1 miliar dari Rp 198,3 miliar. Untuk itu, Bakrie Telecom merevisi target pencapaian pelanggan 3,6 juta yang dicanangkannya hingga akhir tahun 2007. Target pelanggan tersebut sengaja direvisi mengingat pencapaian positif kuartal ketiga tahun ini yang berhasil meraih pertumbuhan 126,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, PT Bakrieland Development Tbk tengah mencari pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun untuk membiayai proyek properti. Pinjaman itu akan mengombinasikan kredit bank dengan emisi obligasi tahun ini. Perseroan sudah menandatangani perjanjian kredit dengan empat bank lokal dengan batas maksimum Rp 300 miliar. Pinjaman itu akan jatuh tempo dalam tiga tahun. Tahun ini, kami akan mencairkan pinjaman senilai Rp 200 miliar. Bakrieland berharap akan dapat memperoleh pinjaman bank maksimum Rp 500-800 miliar, sedangkan sisanya Rp 700 miliar-Rp 1 triliun dari emisi obligasi. Untuk obligasi, Bakrieland akan menerbitkan pascapengumuman The Fed dan Bank Indonesia terkait penurunan suku bunga. Pada prinsipnya, kami sudah siap. Karena debt to equity ratio (DER) pada kuartal III-2007 mencapai 4,9%. Artinya, kemampuan meminjam dana bisa sampai Rp 3,5 triliun. Sementara itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 88,9 miliar atau naik 168,3% dari periode sama tahun 2006 Rp 33,1 miliar. Kenaikan itu didorong penjualan yang naik pesat hingga 116,2%. Hingga akhir September 2007, penjualan mencapai Rp 507,4 miliar, naik tajam dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 234,7 miliar. (OkeZone)


Pemerintah memacu penggelaran serat optik sepanjang 11.000 km dalam proyek Palapa Ring senilai Rp4 triliun yang akan dimulai 10 November. Proyek serat optik yang sebagian digelar di dasar laut tersebut akan dicanangkan pada puncak peringatan Hari Pahlawan 10 November di Surabaya. Penggunaan jaringan serat optik untuk fasilitas telekomunikasi dan komunikasi tersebut, diibaratkan oleh Menteri, seperti jalan tol informasi yang bebas hambatan, sehingga komunikasi dijamin lancar. Pada 2011 akan diadakan kerja sama regional jaringan komunikasi yang bertajuk Asean and China Super Corridor. Nantinya, Asean dan China terbentuk jaringan komunikasi yang saling terhubung. Pengoperasian jaringan serat optik akan dilengkapi beberapa terminal a.l. di Kalimantan dan Papua. Dengan dioperasikannya terminal di Papua, maka dapat terkoneksi jaringan di Australia, sedangkan terminal jaringan serat optik di Kalimantan, akan dapat terkoneksi di Filipina.(Bisnis Indonesia)


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membukukan laba bersih senilai Rp 9,8 triliun atau meningkat 6,5% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 9,2 triliun. Operator telekomunikasi terbesar di Indonesia ini juga mencetak kenaikan laba usaha sebesar 15,8% menjadi Rp 19,9 triliun dari tahun sebelumnya Rp 17,2 triliun. Kenaikan laba bersih dan laba usaha ini didukung pertumbuhan pendapatan. Hingga akhir September 2007, pendapatan BUMN telekomuniasi tersebut mencapai Rp 45,3 triliun atau tumbuh 21,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikan terutama berasal dari lonjakan pendapatan seluler, data, dan Internet serta interkoneksi. Pendapatan interkoneksi meningkat 37,6% atau Rp 2,3 triliun menjadi Rp 8,7 triliun. Sedangkan pendapatan telepon tidak bergerak melonjak 4,8% menjadi Rp 8,5 triliun dan jasa seluler meningkat 12,2% menjadi Rp 16,7 triliun. Pendapatan data dan Internet naik terbesar, yakni 59,6%, sehingga divisi ini mengontribusi Rp 10,2 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 6,4 triliun. Telkom memiliki 65% saham pada PT Telkomsel, operator jasa seluler terbesar di Tanah Air. Sedangkan sisanya dimiliki Singapore Telecommunication (Singtel). Jumlah pelanggan Telkomsel saat ini tercatat 45 juta. Nilai kapitalisasi saham Telkom mencapai US$ 26,2 miliar, terbesar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan merupakan motor penggerak utama indeks harga saham gabungan (IHSG). Terkait kinerja keuangan perseroan, diperkirakan bisnis data dan Internet terus tumbuh signifikan, sehingga akan mampu menyaingi pendapatan seluler. Telkom kan juga mempunyai pendapatan dari data dan Internet, ini bisa mengimbangi pendapatan seluler. Sementara itu, pada perdagangan kemarin, harga saham Telkom terkoreksi Rp 500 dari menjadi Rp 11.350 per lembar dari sebelumnya Rp 11.850. Menurut Gunawan, harga saham perseroan sudah memasuki level krisis, kendati berpeluang menguat jika Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) memangkas suku bunganya pada 31 Oktober 2007. Sampai akhir 2007, harga saham ditargetkan menembus level resistance Rp 12.050. Namun, bila level itu mampu ditembus, bukan tidak mungkin harga mencapai Rp 12.750. Selain persaingan ketat, peningkatan laba bersih Telkom tertekan oleh perpindahan frekuensi Telkom Flexi di wilayah Jabodetabek dari 1.900 Mhz ke 800 Mhz. (Investor Indonesia)


BRTI waits for Telkom
BRTI waited for Telkom’s decision until last night. In case Telkom remains unbending then BRTI will hold a plenary session to take further measure. The result of the meeting will likely to send a second warning notice to Telkom. To resolve the dead end, the post and telecommunication directorate general and BRTI plan to establish an independent team to deal with the access code opening.

Telkom's Profit Risen, BTEL's Increased Sharply
PT Telkom has recorded an increase of business income of 21.7% to Rp 45.29 trillion until second quarter of 2007.President Director of PT Telkom, Rinaldi Firmansyah stated that the increase of income had been resulted from an increase of income from the divisions of cellular, data and internet, and inter-connection. However, the price of Telkom's shares decreased yesterday, from Rp 11,850 at opening to level of Rp11,350 per unit upon closing. The bright performance has been shown by PT Bakrie Telecom by making a rising net income of 98.8% as compared to the same period of last year, to Rp 848 billion. The company's net profit has also risen sharply by 118.7% from Rp 51.9 billion on 30 September 2006 to Rp 113.5 billion at end of September this year. < Kompas, pg 19, Kontan pg 6, Investor Daily, pg 9, Media Indonesia, 15, Neraca, pg 2, Seputar Indonesia, pg 17, Warta Kota, pg 18, Bisnis Indonesia, pg B8>


Net Profit:
Net profit PT Telkom reach to Rp 9,819 trillion as of September 2007 or increases 6.5 percent from the same period last year. The income increases 21.7 percent. Some activities seem at Telkom retail shop.

Flexi Started Operating at Frequency 800 MHz
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Regional Division III of West Java and Banten has started operating Flexi at Frequency 800 MHz on 24 October 2007. Meanwhile for Regional Division II of Jabodetabek-Sekapur the service of Flexi at frequency 800MHz was scheduled to start operating in November 2007. Vice President Public & Marketing Communication of Telkom, Eddy Kurnia said that as of 24 October 2007 at 20.30 all BTS (Base Transceiver Station) of Flexi in west Java and Banten was already at frequency 800 MHz. However, Flexi's frequency at 1900 MHz is still used until 31 December 2007.

Telkom East Java changes subscriber composition
Telkom East Java expected to change the composition of new post paid subscribers that hardly able to move from 10 percent of the total Flexi subscribers. In fact, the average revenue per unit (ARPU) of Flexi postpaid subscribers is far bigger than the prepaid subscribers. According to the Telkom’s communication manager in East Java, Dj Hadi Soegiarto, in Surabaya Tuesday (30/10), the total of Flexi subscribers in East Java were the market leaders. “Around 1.8 million as from the total of 5.6 million Flexi subscribers are the Flexi subscribers in East Java,” he said.

Bakrie Telecom users close to 3 million
PT Bakrie Telecom (Btel) the operator of CDMA brand Esia and wireless telecommunications services Wifone and Wimode reported a 118.7 percent increase in third quarter net profit from a year earlier on the back of increasing numbers of subscribers. A 126.6 percent rise in the number of the firm's customers means that its subscriber base reached 2.95 million as of September compared with the same period last year, pushing up revenue by 98 percent to Rp 848.8 billion from the Rp 426.9 billion booked a year earlier. Financial director Jastiro Abi attributed the growth in subscriber numbers mainly to the company's newly introduced Esia Lucky Starter Package, a recent bundling cooperation venture with Chinese cellular vendor Huawei and Korean electronics brand LG. The bundling package, which allows customers to purchase a phone and CDMA SIM card for only Rp 199.600 before tax, has generated much interest among the public.

Subscribers
Vice President Director PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) Erik Meijer (second right) took a chat with Director of Corporate Services BTEL Rakhmat Junaidi (second left), Finance Director BTEL Jastiro (right) and EVP Sales BTEL Charles Sitorus in a gathering in Jakarta, Tuesday (30/10). This year BTEL increases subscribers target from 3.6 million to 3.7 million.

Esia expands its networks with larger subscribers
In September 2006, Esia had 1.3 million subscribers and grew into 2.95 million in the following year. There two things triggering the success of the PT Bakrie Telecom’s product here. Esia offered attractive package benefiting the subscribers through low-priced handset with free phone credit bonus. Then it existed in seven major cities and targeted into ten cities by the end of the year. “We believe that we can have 3.7 million subscribers by the end of the year,” said Anindya Bakrie, the president director of PT Bakrie Telecom.

Target of 1,400 BTS of Mobile-8 Definitely Not To Be Realized
The decision taken by some regions to have stopped temporarily the license for building BTS towers has caused the target of building BTS to be hampered. PT Mobile-8 Telecom acknowledged they had undergone the impact. Mobile-8 has targeted building 1,400 BTS until end of this year. But they have so far realized only 60%, namely about 840 towers.

Hutchison Whampoa Ltd.
Mobile phone operator 3 and Skype unveiled a handset that allows customers to make free Internet calls outside the home. Hutchison Whampoa Ltd.owned 3 and eBay Inc.owned Skype hope to sell several hundred thousand of the third generation Skype phones in the fourth period, and millions in the next few years. The phone will let Skype's 246 million registered users call and instant message each other free. Until now, most Skype calls have been made from computers attached to fixed line Internet connections, with most mobile operators reluctant to allow Skype on their phone networks on concerns that the move would erode voice revenues. Mobile Operator 3 said it will pay Skype royalties based on the number of active users of the service.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 06, 2007 4:11 pm

--------------------------------------------------------------------------------
5 November 2007

Penetrasi pengguna jaringan telekomunikasi generasi ketiga atau 3G di Indonesia diperkirakan mencapai 4% tahun ini dan akan tumbuh menjadi 33% dari total penguna telepon seluler pada 2010. Penetrasi 3G di Indonesia akan terus meningkat pesat hingga 33% pada 2010. Proyeksi itu kami hitung dari gabungan statistik, data operator, dan analis. Dengan penetrasi sebesar 33% itu maka populasinya akan setara dengan penduduk Korea Selatan saat ini. Menurut catatan Bisnis, total pengguna telepon seluler di Tanah Air saat ini mencapai 70 juta pelanggan. Kalau angka perkiraan NSN Indonesia itu benar, maka populasi pelanggan 3G di Indonesia saat ini baru sekitar 2,8 juta hingga akhir tahun ini. Faktor pendorong meningkatnya populasi penduduk usia muda dan komunitas yang memanfaatkan konten dan keterjangkauan komunikasi layanan nirkabel. Akan terjadi konsolidasi di sektor telekomunikasi seperti yang sudah terjadi di Eropa dan Amerika Utara serta belahan dunia lainnya termasuk Australia. Diperkirakan dua atau tiga operator [di Indonesia] akan bergabung dan biaya infrastruktur akan menurun. Pada saatnya akan ada operator besar dan kuat serta akan ada peluang bagi pemain baru. Di kawasan ini juga akan ada operator yang cukup memiliki ceruk pasar [market niche]. Regulasi lokal, juga akan berperan dan memungkinkan operator berbagi jaringan. Jika kini banyak operator memiliki jaringan masih sendiri-sendiri, nantinya akan berbagi jaringan. Satu tower bisa dimiliki tiga atau lebih operator termasuk untuk jaringan NGN dan infrastruktur lainnya. Program NSN Discovery Day adalah program unik untuk melihat visi operator telekomunikasi di masa depan dan yang dipersiapkannya untuk menghadapi pasar pertumbuhan baru. Program tersebut berbasis dialog dan ditujukan ke operator telekomunikasi dengan membawa tema utama efisiensi sesuai dengan visi vendor jaringan tersebut untuk menyediakan broadband terjangkau dalam rangka meningkatkan penetrasi Internet di Indonesia. Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan sebagai dampak regulasi lokal juga memungkinkan peluang bagi teknologi long term evolution atau teknologi pasca-3G dengan spektrum baru. Operator diuntungkan dengan penggunaan 3G karena kapasitas dan kemampuan yang lebih besar sehingga menghasilkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan teknologi lama untuk melayani ribuan pelanggan. Pada 2015, area yang menjanjikan pertumbuhan di Indonesia adalah broadband, high speed downlink packet access (HSDPA), WiMax, asymmetric digital subscriber line (ADSL). (Bisnis Indonesia)


Indosat meluncurkan Matrix Auto. Produk ini adalah kartu perdana Matrix yang menggabungkan sistem prabayar dan pascabayar. Selain itu, Indosat juga menghadirkan layanan broadband 3,5G yang berkecepatan lebih tinggi, yakni 7,2 mega bit per second (Mbps). Layanan itu baru bisa diakses pada 50 titik base trasceiver station (BTS). Peluncuran produk baru ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Indosat pada para pelanggan dan calon pelanggan. Ini kami persembahkan dalam rangka ulah tahun ke-40 Indosat. Seluruh rangkaian acara, akan dibagi berdasarkan jenis produk. Untuk minggu ini, Indosat mengeluarkan program dan produk terbaru dari produk postpaid kami, yakni Matrix Auto dan kecepatan terbaru dari 3,5G broadband Indosat. Pemilik Matrix Auto bisa sekaligus menggunakan account pascabayar, dan prabayar. Pemilik bisa memilih account pascabayar dengan limit Rp 100 ribu, Rp150 ribu, Rp 200 ribu, Rp 250 ribu, Rp 500 ribu, dan Rp 750 ribu. Bila limit pascabayar telah habis, pemilik kartu masih bisa menggunakan kartu itu dengan membeli pulsa prabayar. Kelebihan Matrix Auto, adalah pemberlakuan single tariff untuk pasca maupun prabayar, yakni Rp 85 per 6 detik (belum termasuk pajak). Selain itu, para pengguna akan diingatkan bisa credit limit sudah terpakai 80% atau habis, dan pada saat itu pula pelanggan secara otomatis bisa menggunakan prabayar. Kalaupun sampai akhir bulan, credit limit belum habis, pelanggan hanya membayar sejumlah pulsa yang dihabiskan. Saat ini, Matrix Auto berlaku untuk pelanggan baru Indosat dengan nomor Matrix baru (0855), dan sudah bisa dinikmati pelanggan di kota Jakarta, Surabaya, Bali, dan Jember. Kota-kota lain di seluruh Indonesia segera menyusul. Sementara itu, untuk layanan broadband, Indosat meningkatkan kecepatan akses high speed downlink packet access (HSDPA) menjadi 7,2 Mbps. Layanan ini baru bisa dinikmati di 50 titik BTS. Pelanggan, bisa menikmati berbagai keuntungan dengan memilih paket berlangganan. Yakni paket Light, yakni 1,2 GB. Paket ini menawarkan biaya sebesar Rp 130 ribu per bulan untuk tiga bulan pertama dan Rp350 ribu per bulan setelah bulan ketiga. Paket Medium dengan kapasitas maksimum 3GB dan uang berlangganan sebesar Rp 275 ribu untuk tiga bulan pertama dan Rp 625 ribu untuk bulan berikutnya. Sedangkan paket Heavy menawarkan 5GB dengan biaya berlangganan sebesar Rp 450 ribu per bulan (tiga bulan pertama) dan Rp 900 ribu (bulan berikutnya). Selain itu, ada paket DataCard yang dibundel dengan Huawei tipe E220 (Rp 2,23 juta), tipe E620 (Rp 2,19 juta). Paket ini menawarkan tarif Rp 1 (tiga bulan pertama), dan pada bulan berikutnya membayar Rp 350 ribu (1,2 GB), Rp 625 ribu (3 GB), dan Rp 900 ribu (5 GB). (investor Indonesia)


Panitia tender pelayanan jasa akses telekomunikasi pedesaan akan memberikan nilai lebih tinggi kepada operator telekomunikasi yang berminat membangun jaringan telekomunikasi di wilayah yang cukup berat. Tujuannya untuk pemerataan dan pembangunan telekomunikasi. Panitia sudah mempunyai cara penilaian terhadap wilayah pelayanan universal telekomunikasi (WPUT) atau blok. Nilai proyek yang semakin jauh dari Jawa akan semakin baik. Seperti diketahui, pemerintah menggelar tender proyek telepon pedesaan atau universal service obligation (USO) di 11 blok yang berada di lebih dari 38 ribu desa di Indonesia. Blok-blok ini memeiliki karakteristik wilayah yang berbeda sehingga pembiayaan juga berbeda. Karena itu, peserta tender diharapkan tidak hanya mengarah pada blok yang menguntungkan saja.(detik)


Monopoly case: (5/11)
PT Telkom’s president commissioner, Tanri Abeng, briefs the journalists in Jakarta yesterday. The explanation deals with the KPPU decision on the alleged Temasek’s monopoly over Telkom.

Telkom develops ‘Smart Campus’ program in East Java (5/11)
PT Telkom Regional Division V in East Java develops Smart Campus program in 15 universities in East Java in the effort to promote information and communication technology at campus. The program provides all service relevant to the IT development including content and information links. “Thus far, there are 15 universities join the program in East Java,” said Mas’ud Khamid, the executive general manager of Telkom Divre V East Java, in Surabaya Friday (2/11). To support the Smart Campus program, Telkom uses a co-called Astinet internet access. The bandwidth for the 15 universities reaches 36 Mbps or 100 percent rise as from the last year bandwidth. In East Java, Telkom is deemed the bandwidth provider for internet access at campus with 43 percent market share. The directorate general for high education of the Ministry of National Education even puts its confidence on the Telkkom to provide bandwidth allotting for the nationwide universities through the Indonesia Higher Education Network (Inherent) program. There are 80 universities joining the program here.

A Library On The Foot of MT Semeru (5/11)
PT Excelcomindo has recently held a social care action by building a library in Ranu Pane Village, Senduro District, Lumajang Regency, East Java. This action was part of XL's social care, which was done in commemorating the Youth Pledge Day, 28 October 2007. Myra Junor, GM Corporate Communication of XL, said the selection of Ranu Pane village located on the foot of Mt Semeru as the area of XL social care action with Pangrango community was based on the remote location of the village and its geographical condition of winding and ascending roads, which often become obstacles of teaching and learning process. In addition the potential of tourism owned by Ranu Pane village is worth developing that it requires its residents to develop their skills in the field of world-class eco-tourism.

Cellular phone bundling to lure buyers (5/11)
The China-made cellular phone bundled with starter pack will dominate the low end market. The bundling program lure lot of buyers as it was the case with Fren, the one of PT Mobile-8 products, with its ZTE C169 claiming to have sold 500,000 units. PT Bakrie Telecom also reaped the yields from joint cooperation with Huawei. The program released in September has sold 300,000 units within a month.

Regulation on joint tower needs two year transition (5/11)
The directorate general for post and telecommunication targeted the regulation on the joint tower will be issued on December 2007. On the initial draft, the directorate general for Post and Telecommunication will hold a public consultation in its bid to get feedback. One thing for sure is that the regulation will stipulate a two year transitional period. It implies that the operators having had their own tower are allowed to use them at least within two year. Afterwards, they are required to use the tower together with coordination among operators. One tower is ideally used for three operators.

Start on November 2007 Flexi Jabodetabek Frequency 800 MHz (4/11)
As of October 24, 2007, PT Telekomunikasi ndonesia Tbk (Telkom) Division Regional IIIWest Java and Banten operated Flexi on frequency 800 MHz, mean while for Division Regional II Jabodetabek-Sekapur, will start on November 2007. Vice President Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia said that as of October 2007 all BTS Flexi in West Java and Banten has on for frequency 800 MHz. However, frequency 1900 Mhz still can be used until December 31, 2007.

Facing Hajj Season, Telkom Hold International Cheap Calls Program (4/11)
Extra Save International Call and Special Hajj Program are again upheld. The program is for fixed phone (PSTN) and Flexi customers by using 0101 access. The program is available from 1 November 2007 to 29 February 2008. Executive General Manager (EGM) Telkom Sumatra Muhammad Awaluddin, said on Thursday (1/11) that the program is a continuation of earlier programs, such as Super Save International Call which was welcomed by the customers.

Telkom Targets 120,000 Speedy subscribers in Greater Jakarta (4/11)
TELKOM Divre II has targeted at the end of year, broadband internet access Speedy could reach 120,000 subscribers in Gerater Jakarta."We have reach 100,000 subscribers, most of them come from small medium enterprises and houses,” Executive General Manager Telkom Divre II, Adeng Achmad, in Jakarta recently.

Most pass the target of Year 2007 (4/11)
Operators busy in revise their target. The number of Indonesian telecommunication users has risen sharp in third quartile. It makes operators revised their target. TELKOMSEL has noted subscribers 44.5 million as of September 30. Other operator, got increased 53% for their subscribers, from 8.4 million last year to 12.8 million in this year. As for Bakrie telecom, its Esia, Wifone and Wimode has registered 2.95 million users.

On Being Harmed, Telkom Remains To Refuse (3/11)
Telkom's executives and employees are now united in the case which disrupts their strategic business. PT Telkom's Public Relations Officer, Eddy Kurnia, stated Telkom had remained consistent in refusing the opening of access code of SLJJ in 5 cities on 30 October. The attitude is in line with their response letters to BRTI and the government (Menkominfo) some time ago about the opening of access code of SLJJ, namely 2010.

Telkom Presents Extra Save International Call and Special Hajj Program (3/11)
Extra Save International Call and Special Hajj Program are again upheld. The program is for fixed phone (PSTN) and Flexi customers by using 0101 access. The program is available from 1 November 2007 to 29 February 2008. Executive General Manager (EGM) Telkom Sumatra Muhammad Awaluddin, said on Thursday (1/11) that the program is a continuation of earlier programs, such as Super Save International Call which was welcomed by the customers.

Who Made Profit From The Opening Of SLJJ Access Code (3/11)
The fight over the access code of Long Distance Direct Calls is still heating up among Directorate General of Post and Telecommunication (Postel), BRTI, Telkom and Indosat. The government is expected to take a wise attitude not to force Telkom to open the access code of SLJJ after a strong reaction by employees of the State Enterprise. "The opening of access code has to consider how big will Telkom's risks be if the access code is opened. This is because opening the access code needs a mature calculation, meaning that this will not bring their own ways without seeing the real condition," said an observer on telematics, Mas Wirgantoro.

Telkomsel Subscribers Increased : (photo news) (3/11)
Several Telkomsel employees serve customers on the company's various products in Jakarta yesterday. The products, such as HALOhybrid, 3G service and TelkomselFlash have increased its growth on the number of customers to 44.5 million or an additional 8,86 million of new subscribers in the third quarter of 2007. The increase contributed on the raise of gross operating revenue by 27% compares to the last year's revenue.< Media Indonesia, pg 15, Rakyat Merdeka, pg 20>

A Warning by BRTI to Telkom (3/11)
Directorate General of Postel and BRTI (Indonesian Telecommunication Regulating Board) has sent a second warning letter No 358/BRTI/Telkom/X/2007 to the President Director of PT Telkom concerning the implementation of access code of SLJJ of PT Telkom in 5 cities. The warning was given after a meeting with PT Telkom's Board of Directors on 29 October 2007 at the premises of Directorate General of Postel.


XL recorded Rp5.4 trillion earnings (3/11)
PT Excelcomindo Pratama (XL) successfully reaped Rp5.4 trillion profits up through to the third quarter this year. The figure grew by 32 percent as from Rp4.1 trillion at the same periods last year. According to the XL President Director, Hasnul Suhaimi, on the press release received in Surabaya Friday (2/11) said the earnings were generated through multifarious programs within the past nine months. “Considering the performance here, the target to reach 14-15 million subscribers by the end of the year is make sense notion,” he said.

Hutchison released special voucher for SMS (3/11)
Hutchison CP Telecom (HCPT), the 3 operator, released service allowing the subscribers to send unlimited short message service (SMS) among the 3 users with affordable price. The 3 users could afford the Rp 10,000 voucher special for SMS which at the same time can serve as the registration means so the users can send unlimited SMS within 30 days. The program changed the promotion of free SMS among the same 3 users which has expired. “We observe the quick growth of SMS used as tools for communication. For the reason, the 3 always provides the best product to accommodate the high market demand for SMS service,” said Suresh Reddy, the chief marketing officer of HCPT Indonesia, in Jakarta Tuesday (31/10).
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 06, 2007 4:16 pm

--------------------------------------------------------------------------------
6 November 2007


PT Mobile-8 Tbk berhasil membukukan laba Rp 55,0 milyar hingga 30 September 2007. Laba ini meningkat 513,0% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama 2006 yakni Rp 9 milyar. Peningkatan laba tersebut dipicu dari peningkatan pelanggan Mobile-8 sebesar 73,5% menjadi 2,54 juta pelanggan dari 1,46 juta pelanggan pada 30 September 2006. Jumlah Average Revenue per User (Arpu) gabungan pada kuartal III.2007 sebesar Rp 41.334, meningkat dari Rp 40.304 pada kuartal II/2007 dan Rp 38.847 di kuartal I/2007. Perseroan mencatat EBITDA sebesar 80,9% menjadi Rp 281,2 milyar dibandingkan dengan Rp 155,5 milyar pada periode yang sama tahun 2006. Perseroan juga mencatat laba usaha positif sebesar Rp 112,1 milyar dibandingkan rugi usaha sebesar Rp 7,1 milyar pada periode yang sama tahun 2006. (Suara Surabaya)


Tingkat kartu hangus (churn) PT Indosat Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) sekitar 8%-10%, dengan tingkat pertumbuhan penjualan pada periode sama berkisar 9%-12% per bulan. Sejauh ini tidak disebutkan jumlah unit kartu yang hangus dan unit penjualan kartu setiap bulan.Sampai posisi Oktober 2007 total pelanggan aktif di Sumbagut yang meliputi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumut, dan Riau mencapai 1 juta sambungan. Fasilitas Indosat saat ini mendukung peningkatan penjualan setiap bulan. Base transceiver station [BTS], base station centre [BSC], dan mobile swithching centre [MSC] mampu mendukung pengembangan areal pasar Indosat di kawasan Sumbagut. (Bisnis Indonesia)


PT Telkomsel berhasil mencatat penambahan jumlah pelanggan hingga 8,86 juta orang pada kuartal ketiga tahun ini sehingga secara total mencapai 44,5 juta orang. Jumlah peningkatan pertumbuhan pelanggan Telkomsel ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pasar secara keseluruhan. Operator itu mengungkapkan dari jumlah tersebut pelanggan kartu prabayar Telkomsel (Simpati dan Kartu As) mencapai 42,57 juta dan sisanya 1,89 juta merupakan pelanggan pascabayar (Kartu Halo). Peningkatan 8,86 juta pelanggan sampai triwulan ketiga 2007 tersebut memberikan kontribusi pada pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 27% dari periode yang sama 2006. Terus bertumbuhnya pendapatan Telkomsel juga membuktikan bahwa pelanggannya adalah pelanggan yang aktif serta memiliki kemampuan yang tinggi untuk menggunakan berbagai inovasi layanan yang diluncurkan. Telkomsel berpendapat bahwa hal ini, memberikan gambaran bahwa Telkomsel dalam jalur yang benar dalam memandu perkembangan industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Anak usaha PT Telkom Tbk itu juga dapat menjaga tingkat profitabilitas perusahaan pada tingkat yang lebih baik di mana EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation and amortization) tumbuh 22% dari periode yang sama tahun lalu dengan margin EBITDA terhadap pendapatan bersih mencapai 58% atau lebih baik dari rata-rata industri telekomunikasi seluler di Indonesia.(Bisnis Indonesia)


Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) mengaku belum pernah diajak pemerintah untuk membicarakan Rancangan Peraturan Menkominfo tentang Pedoman Penggunaan Menara Telekomunikasi (Menara Bersama). ATSI menilai aturan baru itu bertujuan baik, namun pemerintah harus memikirkan risiko-risiko akibat penerapan menara bersama itu. Menanggapi rencana pemerintah mewajibkan para operator telekomunikasi atau penyedia menara menerapkan menara untuk base tranceiver station (BTS) secara bersama. Para operator dan penyedia menara diberi waktu selama dua tahun untuk masa transisi. Sementara itu, para operator telekomunikasi menyatakan siap menyesuaikan diri dengan aturan baru itu. Ada operator yang siap-siap melego menara miliknya untuk kemudian menyewanya, ada juga dari awal menyewa menara bersama. Namun, Investor Daily belum berhasil mendapatkan komentar dari pemilik lebih dari 16 ribu menara BTS atau terbanyak di Indonesia, Telkomsel. Sedangkan Indosat dan Excelcomindo sudah berencana melego menaranya dan kemudian menyewanya. Telkomsel adalah operator yang paling terpukul dengan rencana pemerintah mengeluarkan aturan tentang menara bersama itu. Selama ini, Telkomsel adalah pelopor pembangunan menara BTS di seluruh pelosok Tanah Air. Setelah Telkomsel sukses di suatu daerah, operator lain baru ikut-ikutan membangun menara. Telkomsel kemungkinan akan membentuk anak usaha yang khusus menangani dan mengelola seluruh menaranya, termasuk membaginya dengan operator telekomunikasi lain. Ini dalam rangka mengamankan investasi Telkomsel di menara BTS yang mencapai belasan triliun rupiah. Biaya investasi untuk satu menara BTS berkisar antara Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar, bahkan ada yang mencapai Rp 1,5 miliar. Mobile-8 mendukung kebijakan pemerintah tentang menara bersama. Operator Fren itu kini memiliki 700 menara BTS dan cuma 5% dari menara itu milik sendiri. Hingga akhir tahun ini diharapkan jumlahnya menjadi 1.900, dan pada 2008 menjadi 2.500 menara BTS. Saat ini, 95% menara kami adalah sewa. Sisanya 5% milik sendiri. Dan, itu akan dijual, tapi belum tahu kapan. Sewa menara itu lebih murah, yakni Rp 15-16 juta per menara per bulan. Direktur Utama PT Smart Telecom Indonesia Sutikno Wijaya, Head of Corporate Communication PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) Anita Avianty, dan Corporate Communication Manager PT Bakrie Telecom Nadya Mars menyambuat baik dan siap mematuhi aturan tersebut. Natrindo, sejak lama mengusulkan kepada pemerintah mengenai menara bersama tersebut. Untuk itu, pihaknya akan mendukung apabila regulasi tersebut jadi dikeluarkan. Telkomsel, menyayangkan aturan itu keluar setelah operator telekomunikasi membangun lebih dari 30 ribu menara BTS. Telkomsel memiliki lebih dari 16 ribu menara BTS, Excelcomindo 10 ribu, dan Indosat memiliki lebih dari delapan ribu menara. Angka ini belum termasuk menara milik PT Telkom (Flexi), Bakrie Telecom, Mobile-8, Hutchitson, dan Sinar Mas. Apakah masa transisi selama dua tahun itu cukup untuk lebih dari 30 ribu menara BTS. Jadi, masalahnya bukan pada waktu (dua tahun untuk masa transisi), tapi konsekuensi-konsekuensinya. Misalnya cost. Menara itu menyangkut investasi yang cukup besar, dan juga strategi bisnis. Untuk menara bersama, satu menara di-share paling banyak dengan tiga operator lain. Lebih dari itu, ada risiko layanan. Selain itu, sistem dan teknologi yang digunakan masing-masing operator tidak sama. Namun, sampai hari ini, pemerintah belum pernah mengajak ATSI bicara atau diskusi tentang menara bersama itu. (Investor Indonesia)


Telephone Operators Ready To Implement Shared Towers
Telecommunication Operators are in support of government's plan to issue regulations on shared towers. But why has the government never invited to discussions or asked for any input from the Association of Indonesian Cellular Telephone (ATSI)?. Meanwhile telecommunication perators have expressed their readiness to adapt to the new regulations. There is an operator which is preparing to release its towers and then to rent them. Some other have been renting towers together from the beginning. However Investor Daily has not succeeded in getting any comments from an owner of more than 16,000 BTS towers or the highest number in Indonesia, namely Telkomsel. On the other hand Indosat and Excelcomindo have planned to release their towers and then to rent them. The information obtained by the Investor Daily mentioned that Telkomsel
was an operator which was mostly harmed by the government's plan to issue regulations on shared towers. Telkomsel has been so far a volunteer in building BTS towers all over the country. After Telkomsel had been successful in a region, other operators then just followed in building towers. Telkomsel will probably establish a subsidiary specializing in handling and managing all of its towers, also in distributing them to other telecommunication operators. This is I order to secure Telkomsel's investment in BTS towers amounting to over ten billion rupiahs. The investment cost for one BTS tower is around Rp 800 million to Rp 1 billion, some even amounting to Rp 1.5 billion

East Java as the multi media province
Telkom East Java’s attempt to make East Java province as the multi media province has eventually come to an end. Telkom has so far provided 100 hotspots as from the targeted 200 hotspots by the end of 2007 spreading along the regencies/mayoralties in East Java. According to the communication manager of Telkom Divre V East Java, Djadi Soegiarto, in Surabaya Monday (5/11), the remaining target of 100 hotspots will be focused on urban areas. “At average, every regency/mayoralty in East Java has had 12 wireless internet access points at some public places,” he said.

Customer target
A customer is doing registration his cellular card in an Esia Counter in Jakarta. PT Bakrie Telecom has an ambition to increase the quantity of customers, from 3.6 to 3.7 millions.

Indonesia Profits 2% ICT Business
Indonesia controls only 2 % of market share of a total sale of hardware of Information and Communication technology (ICT) which reached Rp 500 trillion per year. "The low national income from ICT Business profit since the production of hardware was still controlled by foreigners," Bandung-based STT Tekom School Academic Director Ali Muayyadi said. About 1,600 to 1,700 applicants registered at STT Telkom although the school only provided 1,500 seats per year with a productivity level reached 90 percent and 10 percent of its alumni are directly absorbed by PT Telkom.
While software business , telecommunication operator, is controlled by PT Telkom, a state-owned company. "More than 50 percent of service provider is controlled by Telkom and Telkomsel," Ali Muayyadi said. l
JSX declines on budget concern: Telkom Falls
Indonesia’s stock index slid from a record. PT Telekomunikasi Indonesia and PT Indofood Sukses Makmur fell on concern higher fuel subsidies will strain the country’s budget. A Weaker rupiah will increase companies costs of importing goods and servicing overseas debt. The rupiah weakened 0.4 percent to 9,163 a dollar as of 4:22 p.m Jakarta time Telkom, the country’s largest telephone company, lost Rp 200, or 1.8 percent, to Rp 11,200.The company had $415 million in dollar-denominated debts as of September.30

J.P. Morgan Studying The Divestment Scheme of EXCL Shares
The News about PT Rajawali Corporation’s plan to release 16% of the shares of PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) has become clearer. Even the rumor saying that the investment company owned by Peter Sondakh had appointed J.P. Morgan Indonesia as the consultant on divestment has also proved true. Gita Wirjawan, President Director of J.P. Morgan admitted that his management was going to handle the release of Excelcomindo’s shares. However, Gita has not decided yet the scheme of sale. There are two options, namely by a direct sale to strategic partners or by a release through a stock exchange. “ We are still discussing about this,” said Gita to KONTAN, on Monday, yesterday (5/11)

Jasa Marga Shares Offered
Shares of PT Jasa Marga Tbk started to be offered to retail investors on Monday (5/11) and will be available until 7 November 2007. The long queue investors at Semanggi Expo South Jakarta showed the big intention of the investors. During the first day, local institutional investors also ordered the shares. But Telkom Pension Fund (Dapen) decreased its order to Rp 50 billion from Rp 100 billion. "The share price is too expensive. Yesterday, we ordered the share of Rp 1,500 per share," Dapen Telkom chairman Edy Praptono told Investor Daily. Edy said Dapen telkom, the country's largest pension fund, would buy the shares in the secondary market.

BTS uninstalled due to the locals’ protest
Following the two year protest delivered by the local people, the base transceiver station (BTS) owned by PT Excelcomindo Pratama at Jl. AH Nasution in Bandung was uninstalled by the Bandung’s Urban Building Agency and City Public Order Monday (5/11). The Urban Building Agency sealed the tower on September 18 following the protest from local people. “We did it based on the peoples’ objection,” said Dedih Supriana, the section head of Bandung’s Urban Building for sealing and uninstallation affairs. Besides, the tower was erected at wrong spot as required in the building permit (IMB). Based on location map attached in the IMB permit, the location for the tower was recommended on the northern part of the BTS location. When confirmed about the matter, the GM Network of PT Excelcomindo Pratam, Robert Dedi, said the company has acquired IMB since December 2005. The map has misplaced the location as seen in the IMB. The construction of BTS has complied with the requirement of IMB map.

A Change to Palapa Ring Consortium
To be declared in Surabaya on 10 November. The Consortium of Palapa Ring has undergone a basic change due to a withdrawal by one of the members from the project. A Tempo's source expressed that the change to members of the consortium had just been known last Saturday. Presently members of the Palapa Ring Consortium are PT Bakrie TelecomTbk., PT Excelcomindo Pratama Tbk., PT Indosat Tbk., PT Infokom Elektrindo, PT Macca System Infocom, PT Powertek Utama Internusa, and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). The spokesman of the consortium, Rahmat Djunaidi, when asked for confirmation admitted that one of the members had withdrawn itself. "But I cannot mention the name yet because I have not reported to the minister," he said in Jakarta yesterday.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Wed Nov 07, 2007 2:58 pm

--------------------------------------------------------------------------------
7 November 2007

Pemerintah diminta untuk membatalkan tender penyelenggaraan telepon pedesaan (universal service obligation atau USO) karena dinilai melanggar UU Telekomunikasi No. 36/1999. Sesuai dengan Pasal 16 Ayat 1 UU No.36/ 1999, kewajiban membangun fasilitas telekomunikasi untuk pedesaan dibebankan pada penyelenggara jaringan telekomunikasi tetap yang telah mendapatkan izin dari pemerintah berupa jasa sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dan atau jasa sambungan lokal. Jika berpatokan pada pasal tersebut, maka pemilik lisensi jaringan tetap seperti Telkom, Indosat, Batam Bintan Telekomunikasi, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan Bakrie Telecom, seharusnya diperintahkan untuk membangun USO tanpa perlu ditenderkan. KNTI optimistis jika operator jaringan tetap itu dipaksa untuk membangun telepon pedesaan, maka dalam waktu satu tahun bisa terealisasi seluruh program 38.000 desa berdering tanpa harus menunggu selama lima tahun. Sementara itu, tujuan dari USO adalah sangat baik yaitu memberikan akses telekomunikasi kepada daerah terpencil. Namun, sebaiknya untuk mencapainya tidak harus menabrak rambu-rambu aturan yang sudah ada. Organisasi itu mensinyalir para peserta tender USO hanya mengincar insentif seperti lisensi frekuensi 2,3 GHz tanpa mengindahkan pembangunan prasarana telepon pedesaan tersebut nantinya. Menanggapi hal tersebut, Dirjen Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar mengungkapkan pelaksanaan tender tersebut bertujuan untuk mendapatkan penawaran yang terbaik bagi publik dan efisien dari operator USO. Ketika disinggung penyelenggaraan tender melanggar Pasal 16 Ayat 1 UU No. 36/ 1999, Dirjen Postel mengatakan yang benar adalah penyelenggara USO harus jaringan tetap lokal, bukannya peserta tendernya. Oleh karena itu pemenangnya akan diberi lisensi jaringan tetap lokal. Pemerintah rencananya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para peserta tender hari ini (7 November) sekaligus penyelesaian revisi dokumen tender setelah muncul keberatan dari sebagian besar calon penyelenggara USO. Balai Telekomunikasi dan Informatika Pedesaan (BTIP) kemungkinan besar akan mengevaluasi sebagian isi dokumen tersebut terutama pada bagian penalti atau sanksi serta jangka waktu pembangunan infrastruktur. Berdasarkan Dokumen Pemilihan Penyediaan Jasa Akses Telekomunikasi dan Informatika Pedesaan, pemerintah memang mengatur secara ketat pembangunan infrastruktur pedesaan tersebut lengkap dengan sanksi penaltinya. Penyelenggara USO diancam pemutusan kontrak kerja bila melakukan kegagalan dalam memenuhi kewajiban kontraknya melebihi batas persentase yang ditentukan atau mensubkontrakkan seluruh pekerjaan utama serta melanggar persyaratan kerja sama dengan usaha kecil menengah termasuk koperasi.(Bisnis Indonesia)


Departemen Komunikasi dan Informatika memastikan proyek pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring tetap akan direalisasikan kendati ada satu anggota konsorsium pelaksana proyek yang mengundurkan diri. Tender mungkin nanti paling lambat pertengahan Desember dan selesai 2008. Proyek Palapa Ring merupakan proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau 33 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Direncanakan proyek ini akan menggunakan kabel laut sepanjang 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan sejauh 21.807 km. Proyek ini bertujuan menyediakan infrastruktur telekomunikasi berkapasitas besar dan terpadu di seluruh Indonesia. Tahap pertama pelaksanaan proyek akan dilakukan di kawasan Indonesia Timur. Semula ada tujuh perusahaan yang tergabung dalam konsorsium meminati pembangunan jaringan kabel optik senilai US $ 300 juta (hampir Rp 3 triliun). Ke tujuh perusahaan tersebut, yakni PT Bakrie Telecom Tbk., PT. Excelcomindo Pratama Tbk., PT. Indosat Tbk., PT Infokom Elektrindo, PT Macca System Infocom, PT Powertek Utama Internusa, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). Namun, Senin (5/11) lalu, Macca System Infocom mengundurkan diri dari anggota konsorsium Palapa Ring. Mundurnya Macca merupakan keputusan bisnis perusahaan tersebut. Dia membantah keluarnya Macca karena perbedaan pendapat terhadap pembagian jaringan dan investasi. Mereka memperhitungkan dari sisi finansial terhadap proyek ini mungkin tidak sesuai rencana awal. Konsorsium berterima kasih kepada Macca kendati sudah keluar dari konsorsium. Proyek akan tetap berjalan kendati Macca mengundurkan diri. Berkurangnya anggota konsorsium diyakini tidak akan mengganggu investasi dan pelaksanaan proyek. Konsorsium juga tak akan merevisi rencana nilai investasi dan besaran kontribusi masing-masing. Kapasitas jaringan juga tidak akan berkurang. Konsorsium justru akan menyepakati penambahan landing point proyek ini dari semula 27 menjadi 32. Konsorsium juga akan menyiasati anggaran yang semula disumbangkan oleh Macca System Infocom. Konsorsium juga sedang meminta kemudahan masalah perizinan dan insentif pajak, bea masuk, dan Pajak Penghasilan (PPh). Dengan bantuan pemerintah, proyek akan lebih tertolong. (Tempo Interaktif)


PT Telkomsel memperpanjang kerja sama dengan Nokia Siemens Networks dalam menangani solusi penagihan online terpusat. Vendor jaringan tersebut akan menyediakan charge@once premium dalam mendukung pelayanan suara dan data baik untuk pelanggan prabayar ataupun pascabayar dengan peningkatan kapasitas penagihan dengan penambahan 10,5 juta nomor. Solusi itu akan membantu operator bereaksi terhadap perubahan permintaan pasar dengan cepat serta meningkatkan loyalitas pelanggannya. Charge@once premium diklaim memberikan kemampuan kepada Telkomsel untuk dapat terjun ke pasar dengan cepat berkat fitur dan perangkat yang dapat beradaptasi? terhadap pelayanan penagihan. Solusi ini mempunyai fitur rating online mutakhir dan terbaik di kelasnya, pengawasan untuk pembatasan kredit secara online, dan pemberitahuan mengenai tagihan untuk mengontrol biaya, serta meningkatkan transparansi harga untuk pelanggan Telkomsel dan pada waktu bersamaan mengurangi risiko kredit bagi operator. Rencana tarif yang bertarget, skema bonus, dan penawan hybrid membantu meningkatkan kesetiaan pelanggan dan rata-rata pendapatan untuk setiap pengguna. Implementasi itu akan memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk memilih pelayanan dan pola komunikasi (call plan) yang sesuai dengan kebutuhan mereka.(Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Nov 09, 2007 4:01 pm

--------------------------------------------------------------------------------
8 November 2007

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalihkan pengelolaan transaksi penerimaan pembayaran layanan telekomunikasi melalui saluran perbankan kepada anak usahanya, PT Finnet Indonesia. Dengan berkembangnya sarana pembayaran nontunai di lingkungan perbankan Telkom berharap pembayaran nontunai tagihan itu bisa meningkat dua kali lipat menjadi empat juta transaksi per bulan pada 2008. Proses alih kelola itu sudah diikuti oleh sejumlah bank di dalam negeri. Saat ini sudah 42 bank dan PT Posindo menggunakan sistem host-to-host ini. Dalam sistem jaringan host-to-host Telkom selama ini pembayaran tagihan Telkom dilakukan melalui kanal pembayaran bank meliputi tagihan telepon rumah (PSTN), Telkom Flexi, Speedy dan pembelian voucher Telkom Flexi Trendy. Kanal tersebut mencakup layanan pembayaran over the counter, ATM, phone banking, Internet banking, dan SMS banking. Telkom menargetkan bisa mencatat empat juta transaksi tahun depan atau dua kali lipat dari tahun ini yang mencapai dua juta per bulan. Adapun sistem pembayaran lainnya dilakukan pelanggan melalui loket di koperasi dan titik pembayaran secara tunai. Sebelumnya layanan pembayaran host-to-host tersebut dikelola oleh Divisi Multimedia Telkom, namun saat ini divisi tersebut akan lebih fokus kepada layanan broadband. Sementara itu, Telkom menargetkan pendapatan dari layanan pembayaran gateway host to host atau transaksi elektronik mencapai Rp600 miliar pada bulan depan, naik sekitar 10%-20% dari pencapaian bulan sebelumnya yakni Rp 500 miliar. Saat ini dari 10 juta pelanggan pascabayar Telkom, sebenarnya yang telah menggunakan layanan pembayaran gateway host-to-host mencapai lebih dari dua juta orang atau sekitar 27%. Sementara sisanya masih menyukai metode pembayaran konvensional. Telkom, berharap jumlah pelanggan pascabayar yang melakukan transaksi pembayaran lewat ATM atau mobile banking tersebut akan naik hingga empat juta orang dari dua juta sebelumnya. Untuk mencapai jumlah pengguna tersebut, maka Telkom akan memberikan penghargaan kepada bank-bank yang bisa menjaring lebih banyak lagi nasabahnya yang menggunakan transaksi elektronik dengan berbagai langkah pemasaran yang inovatif. Layanan payment gateway host-to-host adalah sistem koneksi antara sistem billing Telkom dengan sistem teknologi informasi milik perbankan dan perusahaan atau instansi lainnya. Bentuk layanan tersebut bisa berupa SMS banking, ATM, atau pun Internet banking yang saat ini sudah bisa melayani pembayaran tagihan telepon rumah Telkom, Flexi, Speedy serta pemnbelian voucher Telkom Flexi Trendy. Saat ini, Telkom telah bekerja sama dengan 56 perusahaan di mana 40 di antaranya merupakan lembaga perbankan, sementara sisanya datang dari PT Pos Indonesia, Koperasi Pegawai Telkom, dan lainnya. Selain melayani transaksi pembayaran Telkom, jaringan host-to-host yang selanjutnya dikelola Finnet sebagai multi biller payment gateway, akan dikembangkan untuk melayani transaksi seluruh Telkom Group, serta biller-biller di luar Telkom seperti perusahaan telekomunikasi lainnya, maskapai penerbangan, perusahaan leasing dan keuangan. Untuk maskapai penerbangan, saat ini yang telah bergabung antara lain, Garuda Indonesia, Adam Air, Lion Air, Mandala, Riau Air, serta perusahaan kereta api. (Bisnis Indonesia)


PT Telkomsel berhasil meraih penghargaan dengan predikat Excellence atau operator yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi pada pelanggan seluler dalam ajang internasional Asia Pacific Call Center Award (APCS) yang digelar di Hong Kong, belum lama ini. APCS merupakan penghargaan bergengsi bagi layanan pelanggan terbaik yang diikuti oleh 24 operator dari berbagai negara, seperti China, Hong Kong, Thailand, Filipina, Malaysia, Indonesia dan Australia. Predikat terbaik diraih Telkomsel setelah melalui serangkaian seleksi ketat dewan juri tingkat Asia Pasifik melalui presentasi dan wawancara tentang call center management, service quality management dan customer retention serta customer satisfaction.(Bisnis Indonesia)


Pemerintah memperpanjang waktu pembangunan infrastruktur universal service obligation (USO) dari delapan bulan menjadi 12 bulan sesuai dengan keinginan sebagian besar calon peserta tender program telepon pedesaan tersebut. BTIP-lembaga yang mengurusi USO, mengungkapkan pihaknya telah banyak mengakomodasi pertanyaan dari calon penyelenggara USO, terutama pada penjelasan tender (aanweijzing) sebelumnya. Salah satunya adalah pihaknya akan memperpanjang masa pembangunan infrastruktur USO dari delapan bulan menjadi 12 bulan. Selain itu, BTIP juga akan mengurangi item sanksi atau penalti terhadap berbagai pelanggaran dalam penyelenggaraan telepon pedesaan dari sebelumnya 37 item menjadi 17 item. Sebagian besar item sanksi yang dihilangkan adalah yang berupa pelanggaran tidak terukur seperti tingkat kesopanan operator dan lainnya. Hal lainnya seperti panggilan putus karena kesalahan jaringan operator lain di luar pelaksana USO di blok yang bersangkutan tidak dikenalkan penalti. Hampir seluruh peserta tender menerima penjelasan dari BTIP namun sebagian yang lain adalah mempertanyakan masalah daftar negatif investasi [DNI] yang menjadi persyaratan untuk mengikuti tender USO. Namun masih ada sejumlah calon penyelenggara USO yang tersandung masalah tersebut sehingga banyak pertanyaan timbul atas hal tersebut. Panitia tender USO pada khususnya dan BTIP pada umumnya bahkan sudah melakukan konsultasi secara intensif dengan berbagai pihak terkait, baik Bappenas, Departemen Keuangan, BPK, BPKP, konsultan dan lain-lain bagi tujuan penyempurnaan tender dan pelaksanaan USO. Daerah USO merupakan daerah di mana operator tidak mau investasi sehingga bila ada pelaksana USO yang bersedia membangun tapi malah terkan denda yang nilainya jauh lebih besar dari insentif yang disediakan pemerintah, maka hal itu tidak masuk akal. Sejumlah 22 penyelenggara telekomunikasi akan mengikuti proses tender USO. Dalam tender kali ini, operator yang mengajukan anggaran sekecil-kecilnya serta memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun jaringan telekomunikasi di pedesaan dipastikan akan menjadi pemenang. Pemenang tender USO diizinkan menyelenggarakan jaringan tetap lokal dan jasa Internet teleponi (VoIP) di wilayah cakupan blok yang dimenangkan. Pemenang seleksi USO yang belum memiliki izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal diberikan izin menyelenggarakan layanan tersebut di blok yang dimenangkannya. Bagi pemenang yang belum memiliki izin SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), pemerintah memberikan izin ITKP (Internet teleponi untuk keperluan publik) dengan wilayah cakupan blok yang dimenanginya.(Bisnis Indonesia)


Anggota BRTI menilai Undang-Undang nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi perlu direvisi. Perubahan ketentuan itu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi telematika dan penyiaran yang terus berkembang pesat. Terutama pada persoalan infrastruktur dan perubahan teknologi. Saat ini sebagian besar infrastruktur telekomunikasi masih didominasi oleh circuit switch network. Teknologi tersebut banyak kekurangannya, terutama menyangkut mutu layanan, seperti biaya tinggi, tidak efisien, pengembangan aplikasi jaringan lama, dan layanan yang terbatas. Perkembangan teknologi berkembang pesat mulai dari teknologi analog, digital dan teknologi internet. Dia memperkirakan, di waktu mendatang konvergensi akan segera terwujud. Pada masa datang multimedia mungkin hanya menjadi salah satu aplikasi yang dikelola oleh internet protocol. Seiring dengan konvergensi tersebut, akan mengakibatkan perubahan lisensi, model bisnis, regulasi dan perlindungan konsumen. Mungkin juga akan ada perubahan regulator. Mengenai perubahan regulator, perlu ada kajian mendalam untuk memastikan perlu atau tidaknya penyatuan regulasi telekomunikasi, penyiaran, informatika, dan transaksi elektronik. Saat ini regulasi telekomunikasi publik dan penyiaran masih terpisah. Padahal di masa mendatang, menurut dia, keduanya akan saling berhubungan erat. Tahun ini, 15,08 persen infrastruktur pengendali terhubung ke internet protocol, 24 persen infrastruktur inti (core) dan 3,4 persen infrastruktur akses (access) terhubung ke internet protocol, Setelah UU Telekomunikasi direvisi, diharapkan terjadi perubahan struktur hingga 2011 mendatang, yakni 85,03 persen infrastruktur pengendali terhubung ke internet protocol, 72 persen infrastruktur inti terhubung internet protocol, dan 45,5 persen infrastruktur akses terhubung internet protocol. Pada tahun tersebut, pelanggan telepon tetap ditargetkan menjadi 10,9 juta orang, pelanggan telepon seluler dan teknologi telekomunikasi generasi tiga (3G) sebanyak 35,5 juta pelanggan, seluler 2G sebanyak 95 juta pelanggan, dial up 5,1 juta pelanggan, ADSL (broadband fixed wireless yang diperlebar) 3 juta pelanggan, TV internet 4,8 juta pelanggan dan TV berbayar 1,5 juta pelanggan
(Tempo Interaktif )


Indosat Fully Repaid of Bond II and Sharia Mudharabah of Year 2002
PT Indosat announced today that the Company had fully repaid the principal of Indosat Bond II Series A, Series C, the Sharia Mudharabah of year 2002 and its 20th period interest and revenue sharing which were due on November 6, 2007 amounting to around Rp1.09 Trillion. The payment of the principal and 20th period interest and revenue sharing was exercised through the Central Securities Depository Institution - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (‘KSEI”).

Indosat Announced IWIC Finalists
PT Indosat Tbk (Indosat) has announced 24 finalist of Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2007, a competition of applying wireless telecommunication technology specializing in the development of software and hardware which have added values for industry sectors and public in general. "The program of IWIC 2007 is part of Indosat's social responsibility programs to public which focuses on education and Indonesia Learns program. We are committed to creating and producing a generation of youths who have insights and innovations in technology segment especially in wireless telecommunication technology," explained Director of Corporate Services of PT Indosat, Wahyu Wijayadi. In this competition there are 300 works that have been received or there has been an increase of about 30 percent as compared to the WICK 2006 competition.

Telephone Operator's Services:
Some workers were installing optic fiber cables of PT Indosat in Warung Buncit area, Jakarta yesterday. The installation of the cables was done for improving the provider's services to customers.

USO without tender is better
The government is recommended not to continue the tender for the Universal Service Obligation (USO) given that the tender is deemed breaching the Law No. 36/1999 on Telecommunication. The statement was addressed by the chairperson of the Indonesian Telecommunication National Committee (KNTI), Suryadi Aziz, and member of KNTI, Srijanto Tjokrosudarmo, in Jakarta Tuesday (6/11). “As stipulated by Article 16 verse 1 of Law No 36/1999 on the obligation of the development of telecommunication facilities in the rural areas shall be the responsibility of the fixed telecommunication network provider with its acquired license issued by the government in the form of long distance connection and or local connection service,” said Aziz. With reference to the Article, the license holder of fixed network such as Telkom, Indosat, Batam Bintan Telekomunikasi, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia and Bakrie Telecom, should have been obliged to develop USO without any prior tender.

Government Asked To Intervene Temasek Case
The government has been asked to intervene in the settlement of the controversy over investigations by KKPU (Business Competition Supervisory Commission) on a cross ownership in the telecommunication industry so the controversy will not linger on. "The telecommunication industry is highly regulated, so the government cannot only sit and look at the present conditions," said ex-Chairman of KPPU, Sutrisno Iwantono, in a Talkshow in RRI (Radio of Republic Indonesia) Program 2 in RRI Building in Jakarta yesterday. In a different location a discussion titled "Protecting National Interests and Eliminating Monopoly Practices in Indonesia" has recommended that KPPU be careful, fair and objective in handling the presumption of cross ownership by Temasek, a Singaporean company, in Telkomsel Indosat

KPPU Argued Against Temasek
Business Competition Supervisory Commission (KPPU) has strongly denied its presence and agreement to the purchase of Indosat's shares by Singapore Technologies (ST) Telemedia. "We have never come and been invited to a hearing at the House of Representatives (DPR) when the acquisition of Indosat was under discussion," said Muhammad Iqbal, Chairman of KPPU, recently. Iqbal asked ST Telemedia to give a proof of which member of KPPU was present and asked for agreement when the takeover of shares took place. The destiny of ST Telemedia, a subsidiary of Temasek, will be decided on 19 November

Telecommunication industry fair competition needed
The telecommunication industry needs fair competition in a bid to benefit the customers and to run the industry sustainable. The member of the House of Representatives’commission VI, Nusron Wahid and Nasril Bahar, were of the opinion here in Jakarta. According to Nusron, the recent business now reflected an imperfect competition with expensive telecommunication tariff. This matter is deemed inseparable from the two giant operators’ ownership, Telkomsel and Indosat, which are now owned by Temasek.

Faisal: The KPPU probe on the right track
The economy analyst, Faisal Basri, considered KPPU has been better to perform the due process of law principle. Now, each of the accused will have special session to plead themselves in written or spoken prior to the final decision. “So, who said it is never accommodated,” he said to KONTAN Wednesday (7/11). Faisal strongly believed the KPPU has had valid argumentation with credible evidences including the supportive witnesses. Thus, it is not true that KPPU is discriminative with reference to the probe results as considered without having evidences or witnesses from the accused.

VESTED POLITICAL INTEREST: The ownership of Temasek is deemed having vested political interest. But worse still, there is no more obvious market structure which leads to unhealthy competition. This is the agreed notions addressed by the panelists in the seminar on how to protect national interests and eradicate monopolistic practice in Indonesia in Jakarta Wednesday (7/11). They also expect that the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) must be careful, fair and objective to deal with the alleged cross ownership of the Singapore-based Temasek over Telkomsel and Indosat.

KPPU's Basis of Accusation Considered Not Vivid
The accusation of cross ownership against the investor from Singapore, Temasek Group Ltd, has been considered to have no vivid legal basis. Temasek has been considered not to have violated any elements in the Laws No 5/1999 on Restrictions of Monopoly Practices and Unfair Business Competition, which have so far been the basis of accusation used by the Business Competition Supervisory Commission (KPPU). An observer on telecommunication from Center for Strategic and International Studies (CSIS), Udin Silalahi, explained that the essence of the Laws stipulated that an actor of business that owns the majority shares in some business activities is considered to have committed a practice of cross ownership. This is because, as the consequence of this, the company controls more than 50% of the market and has a dominant control in making decisions. Whereas in fact Temasek, through its two subsidiaries Singapore Technologies Telemedia Ltd (STT) and Singapore Telecom (SingTel), does not have the majority of shares in PT Indosat Tbk (Indosat) and PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). The fact is that STT owns about 40% of shares in Indosat while SingTel controls 35% in Telkomsel.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Nov 09, 2007 4:04 pm

--------------------------------------------------------------------------------
9 November 2007

Pelanggan blackberry di seluruh dunia per Agustus 2007 sudah mencapai 10,5 juta dari 300 operator per Agustus. Hingga November diharapkan akan bertambah menjadi 12 juta pelanggan atau terjadi penambahan sekira 1,6 juta selama 3 bulan. Sedangkan untuk handset blackberry hingga kini sudah terjual 20 juta lebih di seluruh dunia. Di Indonesia pasarnya sangat menggairahkan terbukti sudah terbentuknya komunitas blackberry yang berjumlah ribuan. Belum lagi pelanggan blackberry matrix Indosat yang jumlahnya mencapai 6 ribu dari 800 ribu pelanggan matrix. RIM, akan menggarap pasar blackberry Indonesia secara menyeluruh. RIM tidak akan fokus pada segmen tertentu. Semua segmen akan kami masuki entah korporat atau individu consumer. Karena di Indonesia pasarnya masih sangat luas. Sedangkan Indosat sebagai salah satu operator yang menggunakan blackberry sebagai salah satu layanan, menargetkan pengguna blackberry bagi pelanggan Indosat mencapai 12 ribu pelanggan pada 2008 nanti. Guna memenuhi target tersebut, Indosat menambahkan fitur personal blackberry seperti i-GPS, yaitu layanan pencarian lokasi yang terintegrasi di dalam blackberry matrix sehingga pelanggan blackbverry matrix dapat menggunakan di mana saja. Fasiltas GPS dalam Blackberry dengan mengunakan guidance satelit di mana server RIM dapat menangkap lebih cepat, dan data yang tercatat dikompresi kemudian ditampilkan. Untuk penyedian aplikasi GPS ini, RIM dan Indosat merangkul Garmin International, perusahaan GPS terbesar yang berpusat di Amerika Serikat. Sedangkan untuk peta dibuat oleh Teleatlas Indonesia dengan upgrade lokasi peta dua kali dalam setahun. Fitur baru lainnya i-stock, di mana pelanggan blackberry Indosat dapat langsung mendapat update langsung tentang pergerakan saham dari Jakarta Stock Exchange. Untuk penyediaan aplikasi i-stock Indosat berkerja sama dengan Limas Stockomindo.(Bisnis Indonesia)


Indosat menggelar kontes berhadiah puluhan juta rupiah pada layanan nada sambung pribadi yang disebut I-ring personal. Kontes tersebut merupakan salah satu inovasi Indosat di HUT-nya ke 40. I-ring personal merupakan fitur baru dari layanan I-ring 808 Indosat dimana pelanggan dapat menyanyikan dan merekam suaranya untuk dijadikan nada sambung sesuai dengan daftar lagu yang telah disiapkan. Pelanggan yang menginginkan lagu ciptaannya atau kreasinya dijadikan I-ring juga bisa. Dalam kontes I-ring personal, pelanggan Indosat dapat menyanyikan lagu dari grup musik Padi untuk lagu Sobat, Tak Hanya Diam, dan Sang Penghibur, serta lagu dari grup musik Nidji, antara lain, Biarlah, Hapus Aku, dan Kau & Aku. Bekerjasama dengan MCP I-ring detik dan label Sony BMG dan Musica, kontestan dapat menyanyikan dan merekam salah satu lagu dari pilihan Nidji dan Padi. Rekaman dapat dikirimkan dalam bentuk cakram digital (CD) dengan format wav stereo ke PT Agranet Multicitra Siberkom, Aldevco Octagon Building Lantai 2 Jalan Warung Buncit Raya Nomor 75 Jakarta Selatan 12740, atau mengupload langsung di portal I-ring www.I-ring808.com. Kontestan akan dinilai langsung oleh group band yang bersangkutan, label, dan pihak Indosat. Dan pemenang terbaik akan diupload suaranya ke dalam I-ring808 dan secara komersial dapat diakses oleh pelanggan Indosat lainnya. Hadiah-hadiah yang disediakan untuk para pemenang adalah uang tunai sebesar Rp 3 juta sampai Rp 10 juta, dengan pajak hadiah ditanggung Indosat. Seluruh nominasi akan mendapatkan hadiah CD. Program ini berlaku mulai tanggal 1 hingga 30 November 2007. Pemenang akan diumumkan tanggal 12 Desember di situs www.indosat.com dan www.I-ring808.com.(detik)


Kawasan Indonesia Timur akan dilengkapi jaringan informasi berteknologi tinggi. Infrastuktur informasi yang diberi nama Palapa Ring ini diibaratkan sebuah jalan tol akan memberikan akses yang sangat cepat. Rencananya Palapa Ring ini akan diresmikan MOHAMMAD NUH Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada 10 Nopember mendatang di Surabaya. Palapa Ring ini berupa fiber optik yang akan mengelilingi seluruh wilayah Indonesia, sehingga membentuk ring tertutup. Pembangunannya akan dimulai di wilayah Indonesia bagian Timur sepanjang 11 ribu kilometer. Indonesia Barat sebenarnya sudah ada fiber optik itu, tapi pemasangannya tidak terstruktur. Tapi yang Indonesia Timur ini sudah didesain natinya akan membentuk lingkaran. Nantinya diintegrasikan begitu yang timur selesai akan di-link-kan dengan yang Barat. Sehingga secara keseluruhan itu sudah dilewati infrastruktur itu. Dana yang diperlukan untuk membangun Palapa Ring I ini oleh Menkominfo diperkirakan menghabiskan 2 hingga 3 trilyun Rupiah(Suara Surabaya)



Telkom: Opening Access Codes of SLJJ Not Urgent
The President Commissioner of PT Telkom Tbk, Tanri Abeng, stated that currently competition in the telecommunication segment had almost been perfect so that anything related to the opening of access codes was not very urgent to be done, let alone the time limit was until 2010.
"I am worried that the infrastructures which Telkom has built and is going to build for fixed cable networks will be in and useless." he said.
Head of General Affairs and Public Relations of Directorate General of Post and Telecommunication (Ditjen Postel), Gatot S. Dewa Broto, said that government had succeeded in forming an integrated team, that will study the issue of access codes, although the composition of the team cannot be revealed to public yet.

Speedy better in the absence of Wimax
The chairperson of the Association of Internet Service Users (APJI), Sylvia Sumarlin, was of the opinion that the internet operators ambition for 2008 sparked positive signal. Telkom’s Speedy will dominate the market unless Wimax technology compete it in the market. “Telkom will have been slightly reduced in its market when the market accepted the Wimax. Wimax applies wireless networks and has value added than that of fixed line,” she said to Investor Daily in Jakarta Thursday (8/11). Wimax is the internet connection with expansive reach and accessible speed is up to megabyte per second (Mbps).

Supporting USO
A resident uses a free telephone facility owned by PT Telkom in Jakarta recently. The operator supported the government plan to increase public obligation on universal service obligation (USO) for telecommunication operators.

Telkom SLI extra safe tariff
Heading to the 2007 year end, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) provides low-priced international connection service through a so-called ‘extra safe International call’ and ‘Special Hajj 2007’. The first program allows Telkom subscribers to dial fixed phone numbers and cellular to the certain destination countries using access code of ITKP Telkom Global 01017. Subscribers can also dial 01017+966+city code+destined phone number. The two programs are accessible to residential phone subscribers and Telkom Flexi users. However, it is not applicable to any call dialed from the telephone kiosk. The program starts from November 1, 2007 up through to February 29, 2008.

CDMA Migration "Disease"
Expensive phone handset is useless. The migration of two operators of code division multiple access (CDMA), Telkom Flexi and StarOne, caused the "disease". The two operators used 1.900 MHz frequency band but since the frequency was allocated for third generation cellular ( 3G), eventually, the operators should move from 1.900 MHz to 800 MHz. Meanwhile, the government gave a deadline of January1 for the migration process. The problem is not only in the customers, but also in the operators. They also allocated budget which is already limited, to smooth the migration. Because of the migration process, many customers of Flexi and StarOne protested because they could use their phones or sending SMS.

HALO OUTLET
The General Manager for Telkomsel covering Greater Jakarta II, Riza A Wildani (left), is talking to the East Jakarta Mayor, Abdul Halim (second from left), and the Manager of Grapari Telkomsel East Jakarta, Toni (right), in the HALO Telkomsel outlet opening in Cililitan, East Jakarta, Thursday (8/11). Telkomsel Area II Jabodetabek West Java has opened HALO outlet in Cililitan to complete the existing customer service centers, namely 11 Grapari, 3 service outlets, and 71 HALO outlets.

CALL CENTER AWARD: The best in Asia Pacific
Representing Indonesia in international event the Asia Pacific Call Center Award (APCS) in Hong Kong, Telkomsel secured an award for customer service excellence. The operator which has 44.5 million subscribers won the national award on April. Telkomsel serves 1.2 million calls per day handled by about 4.000 service officers supported by IVR {interactive voice response) system. The customers could access 24 hour call center with 111 access for Halo card and 116 for simPATI and AS card, and 128 special access for corporate customers or other number 08071811811. Currently, it has provided video access call center 136 for 3G technology to improve customers' experience for face to face communication.

The Signal of Telkomsel Card Missing
I am a customer of Telkomsel Halo card (Number 0813149137xx). At the same time the number also functions as chip M-kios. On 5 October 2007 I had a trip to my home town Bantul, Yogyakarta. However, unfortunately as soon as I had been out of Karawang Town, West Java, my cell phone immediately did not receive any signal at all. This took place even for 10 days, whereas in fact in the days around Idul Fitri I needed it badly for communication. By your kindness I tried ask about this to Simpati call center at 116 on 11 October 2007 at 20.00 Indonesian Western Zone Time. The operator explained that Mkios numbers could not be used except in the region of origin. In fact in Lebaran Holiday of 2006 I could use the same number outside the city from Day-7 until Day+7. After 17 October 2007 I tried to turn on my cell phone and it turned out that there was a full signal of Telkomsel, whereas in fact I was still in Bantul, Yogyakarta. This fact was different from the explanation of the operator saying that for Lebaran this year my number could not be used outside the city of origin

Nokia Siemens Improves Telkomsel Billing Solution
Telkomsel has extended its agreement with Nokia Siemens Networks (NSN) to provide centered online billing, charge@once premium, to support voice and data service for its prepaid and post paid subscribers. Through the solution, Telkomsel could improve its billing capacity to more than 38 million customers with additional 10,5 million customers. "Through the solution, we could improve and offer differently to customers," said Telkomsel VP Information Technology Arman Hazairin said in a press release.

Bakrie Telecom Shares Accumulation
PT Bakrie Telecom TbR (BTEL) shares are deserved to be accumulated in short term since their price could be reach level of Rp 600. According an Investor Daily source from a foreign security firm, BTEL planned expansion to 17 big cities in Indonesia and its success winning of bid on telecommunication infrastructure for international direct call would push the price. "Besides that, the company's effort to invite Chinese vendor to sell CDMA phone would increase BTEL share," the source said. On Thursday transaction (8/11), BTEL was corrected of Rp 10 to Rp 430.


Appointment Of Central Billing Party of Palapa Ring Delayed
Palapa Ring Consortium has decided to delay the appointment of the central billing party in the implementation of optic fiber projects fiber in 33 provinces. The spokesman of the consortium, Rakhmat Junaidi, said that currently the consortium was still concentrating in the preparation of signing ceremony of the project implementation, which will be held on 10 November 2007.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Nov 09, 2007 4:08 pm

--------------------------------------------------------------------------------
10 November 2007

Mendekati Ulang Tahunnya yang ke-40 Indosat kembali meluncurkan inovasi terbaru yaitu layanan BlackBerry 8300 dan 8800 dengan fitur layanan i-gps, i-stock dan i-go . Perangkat Peluncuran layanan ini merupakan wujud kepedulian Indosat pada para pelanggan dan calon pelanggan khususnya memasuki usianya yang ke-40 dengan selalu menghadirkan produk dan fitur yang inovatif sehingga memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat dan pelanggannya.

i-gps (Global Positioning System) adalah layanan yang memungkinkan pelanggan Indosat bisa mengetahui lokasi tertentu dengan memasukkan alamat yang dicari pada aplikasi i-gps ini. Selanjutnya aplikasi ini akan segera memunculkan suatu denah yang dilengkapi dengan arah panah dan suara untuk memandu pelanggan Indosat menuju alamat yang dicari berdasarkan jarak terdekat maupun waktu tercepat. Layanan ini dapat diakses dengan menggunakan perangkat BlackBerry terbaru tipe 8800 yang telah memiliki fitur GPS built in. Untuk saat ini i-gps dari Indosat telah mencakup area di Pulau Jawa dan Bali.

i-stock adalah aplikasi finansial saham. i-stock dapat dinikmati oleh semua pelanggan Indosat yang memiliki BlackBerry Smartphone tipe apapun termasuk BlackBerry 8300 maupun BlackBerry 8800 yang baru saja diluncurkan. i-stock menyajikan informasi saham seperti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), total volume dan nilai pasar, harga saham, status saham yang aktif, informasi seputar saham dan fitur-fitur lain yang menarik melalui koneksi GPRS, EDGE maupun 3G Indosat.

Selain i-gps dan i-stock, fitur lain yang terintegrasi dengan BlackBerry 8300 dan 8800 adalah i-go. Meskipun i-go bukan fitur baru namun untuk fitur yang terintegrasi dengan Blackberry, i-go menjadi salah satunya. i-go adalah layanan untuk aktivasi, registrasi dan transaksi layanan VAS Indosat ( i-ring, i-GPS, i-stock, downloads, dsb).

BlackBerry 8300 menawarkan fitur email, messaging (SMS maupun MMS), call waiting, conference call dan internet browsing. Semua fitur tersebut didukung oleh jaringan sinyal GPRS dan EDGE Indosat yang kuat dan luas di seluruh Indonesia. Smartphone ini juga memiliki fitur multimedia dengan kualitas suara yang mengagumkan. Selain itu Smartphone ini juga dilengkapi dengan kamera 2MP dan ekspansi slot memori untuk kartu memori microSD (sampai 2GB) dan microSDHC (4GB sampai 32 GB). Handset ini juga dilengkapi dengan Bluetooth® 2.0, hands-free headsets dan alat pelengkap lainnya.

Smartphone BlackBerry 8800 juga mempunyai fitur multimedia yang mengagumkan dengan slot memori yang bisa lebih banyak menyimpan file video, gambar maupun musik selain fitur standar selain email dan sinkronisasi kalender, task, note dan address book. Dukungan keyboard QWERTY membuat pelanggan semakin mudah untuk mengetikkan huruf seperti layaknya di komputer sesungguhnya. Navigasi trackball juga membuat pelanggan mudah dan cepat untuk melakukan scrolling, memilih menu dan aplikasi serta browsing internet.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 13, 2007 10:28 am

--------------------------------------------------------------------------------
12 November 2007


PT Mobile-8 Telecom (Fren) menargetkan mampu meraih empat juta pelanggan hingga akhir tahun ini dengan 25% di antaranya merupakan pelanggan di luar pulau Jawa. Sekitar satu juta pelanggan diprediksikan berasal dari luar pulau Jawa, seperti dari kawasan Sumatra Bagian Selatan atau Sumbagsel. Saat ini sekitar 30 BTS (base transceiver station) telah disiapkan untuk melayani masyarakat di berbagai wilayah di Sumsel. Hingga akhir 2007, jumlah BTS akan ditingkatkan mencapai 50. Selain itu, Mobile-8 juga menyiapkan sebanyak 50.000 lebih nomor Fren yang terdiri dari Fren prabayar ataupun pascabayar yang segera diedarkan kepada 1.500 outlet yang telah digandeng mulai 10 November 2007. Operator seluler berbasis CDMA (code division multiple access) itu juga telah menyiapkan sekitar 10.000 unit handset atau ponsel untuk memenuhi permintaan masyarakat Sumsel. Selain penambahan BTS, upaya mendongkrak pelanggan baru juga dilakukan melalui strategi tarif hemat dan terjangkau yang kini sedang giat dikembangkan Mobile-8 secara nasional. Mobile-8 optimistis kehadiran Fren di Sumsel akan mendapat sambutan baik dan dijadikan alternatif sarana telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Sumsel. (bisnis Indonesia)


Pemerintah tidak akan mencampuri proses tender proyek Palapa Ring Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang akan dibuka pada Januari-Februari 2008, dan pelaksanaan sepenuhnya diserahkan kepada konsorsium. Penegasan pemerintah itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh seusai menyaksikan penandatanganan perjanjian konsorsium proyek Palapa Ring KTI di Surabaya, akhir pekan lalu. konsorsium bebas menentukan penawaran tender baik kepada perusahaan nasional maupun asing serta tidak terikat dengan Kepres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jatim Imam Utomo beserta 30 bupati/wali kota dari daerah tingkat II di KTI yang wilayahnya terinstalasi landing point proyek Palapa Ring. Penandatanganan MoU dilakukan oleh enam anggota konsorsium yakni Dirut PT Telkom Rinaldi Firmansyah, Dirut Indosat Johnny Swandi Sjam, Presdir? Excelcomindo Hasnul Suhaimi, Dirut Bakrie Telecom A. Nindia Bakrie, Dirut Powertek Utama Internusa Rosemelati Sadikin Adikusumah, dan Dirut Infokom Elektrindo Wityasmoro Sih Handayanto. Pemerintah hanya memfasilitasi dan mendorong secepatnya pembangunan Palapa Ring KTI. Seluruh pelaksanaan dan pembiayaan proyek termasuk proses penawaran tender sepenuhnya menjadi tanggung jawab konsorsium. Proyek itu tidak menggunakan sepeser pun dana APBN, sehingga pelaksananya bebas menentukan persyaratan tender. Sekalipun ada anggota konsorsium yang merupakan perusahaan milik negara (BUMN), pemerintah tidak bisa melakukan intervensi. Keenam perusahaan itu telah melakukan langkah terobosan strategis dengan mengawali rencana konkret pembangunan proyek Palapa Ring. "Rintisan awal proyek tersebut sesungguhnya sudah terkonsepsi sejak 1997 melalui Konsep Nusantara 21. Proyek Palapa Ring tersebut mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat karena mereka menilai infrastruktur tersebut akan mendorong percepatan pembangunan di kawasan Timur Indonesia. Pemda setempat menilai positif pembangunan jaringan serat optik tersebut sehingga akan membantunya dan bukannya mempersulit dengan perda-perda. Terkait insentif, Ditjen Postel belum menentukan besar dan jenisnya karena hal tersebut masih dalam tahap pembahasan. Pembangunan jaringan serat optik tersebut akan mulai dilakukan pada kuartal pertama tahun depan dan selesai awal 2009. Infrastruktur Palapa Ring akan melewati 30 kabupaten/kota dan akan memiliki 22 titik landing point dengan nilai proyek sebesar US$225 juta. Konsorsium Palapa Ring akan mulai melaksanakan tender pengadaan infrastruktur Palapa Ring Desember mendatang, sehingga diharapkan pada kuartal pertama 2008 sudah bisa dimulai pemasangannya. Vendor yang memiliki kemampuan menyediakan infrastruktur kabel optik di bawah laut dating dari luar negeri, sehingga kemungkinan memilih vendor lokal cukup kecil. Rencananya pekan ini kan segera dibentuk manajemen konsorsium yang akan memilih ketua dan wakil ketua. Telkom sebagai perusahaan Yang paling besar nilai investasinya kemungkinan besar akan duduk sebagai ketua atau wakil ketua. Konsorsium enam perusahaan akan membangun proyek serat optik Palapa Ring tahap I di KTI berkapasitas 20 Gbps yang akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun. Panjang kabel yang akan dibangun dalam proyek pertama tersebut adalah sekitar 10.000 km yang diperkirakan memberikan manfaat kepada masyarakat selama 10 tahun. Pada 2009 nanti, selain jaringan serat optik sudah digelar, pemerintah juga berharap proyek telepon pedesaan (universal service obligation/USO) juga sudah selesai. (Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 13, 2007 10:37 am

--------------------------------------------------------------------------------
12 November 2007

Telkom To Reach 12 Indonesian Border Islands (12/11)
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk inaugurated broadband internet service internet Telkom Speedy in Natuna Island on 10
November. As of this year, Telkom targeted to develop 12 points in remote villages and border islands. "After developed infrastructure in
Miangas island which bordered with The Philippine and Nipah Island which bordered with Singapore, Telkom inaugurated internet broadband Telkom Speedy in Natuna Island," Telkom Vice. President Public & Marketing Communication Eddy Kurnia said in a press release over the weekend. According to Eddy, the 12 points are Marore and Marampit islands (bordered with the Philippine), Sekatung island (bordered with Vietnam), Tapeh island (next to East Timore), Rondo island (nothern of Weh island NAD), Berhala, Fani, Fanildo and Bras and (northern Papua), Batek (bordered with East Timor), Dana island (bordered with Australia), and Pulau Sebatik island (bordered with Malaysia). Eddy explained that currently there are 66,778 villages in Indonesia, and Telkom could only reach about 23,759 villages or 36% of them.

Telkom Speedy Launched In Natuna (12/11)
Director for Consumers of PT Telkom, Ermady Dahlan (left) accompanied by Regional Military Commander I Bukit Barisan May.Gen TNI J Suryo Prabowo (second from left), Regent of Natuna, Daeng Rusanadi (second from right) and a member of RI House of Representative, Dedy Jamaluddin, were holding a lap top together in a launching ceremony of Telkom Speedy in Ranai, Natuna, Saturday (10/10). The launching is a Telkom's commitment by developing telecommunication system in most outer islands

Most Fund of Palapa Ring From Telkom. Regions Asked To Facilitate Licenses. (12/11)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) has become biggest holder of the fund in the consortium of Palapa Ring project. The telephone operator owned by the government will supply a fund of about 40 percent Rp 828 billion) of the total investment value about Rp 2.07 trillion in the development project of optic fiber in the eastern region of Indonesia. According to spokesman of Telkom, Eddy Kurnia, other members of the consortium will each donor about 13.3 percent and each member will invest about 6.4 percent. "From the Beginning we are indeed enthusiastic," he said amidst the signing of Palapa Ring Consortium Agreement in Surabaya last week.

Not yet permitted, Palapa Ring Project starts in 2008. 6 Telecommunication Operators Finance Rp 2,07 Trillion Project (12/11)
Six telecommunication Operators signed a cooperation agreement for Palapa Ring project and witnessed by Minister for Communication and Informatics (Menkominfo) M Nuh. The Rp 2,07 trillion project would be started its development on the first quarter next year. PT Telkom Tbk will get shares of 40%. M Nuh expected the regional administrations which become landing points of Palapa Ring, fully supported the project. "Although we have not asked for permit yet, we hope the administrations give support and even incentives," said M Nuh in the sidelines of signing of the agreement in Surabaya as quoted by Antara, Saturday (10/11).

Palapa Ring project (photo news) (12/11)
The Minister for Communication and Information, Muhammad Nuh (middle) is sitting with the Telkomsel president director, Rinaldi Firmansyah, PT Indosat president director, Johnny Swandi Sjam, PT Excelcomindo Pratama president director, Hasnul Suhaimi, PT Powertek Utama Internusa president director, Rosemelati Sadikin Adikusumah, PT Infokom Elektrindo, Wityasmoro Sih Handayanto, and PT Bakrie Telecom president director, Anindya N Bakrie, following the sign of MoU on Palapa Ring project worth by Rp2.07 trillion in Surabaya Saturday (10/11). The project is done by a consortium with six operators and vendors aiming to make a breakthrough on telecommunication development strategy in Indonesia. The giant construction project will develop a 10,000 kilometer optical networks connecting 33 provinces and 440 regents across from North Sumatra to Papua.

12 universities in East Java joint the Smart Campus program (12/11)
Twelve universities in East Java joint with the Smart Campus service following the sign of agreement on the service program involving Telkom and 12 universities in East Java in Surabaya Saturday (10/11). The agreement signed by the universities rectors and Telkom General Manager for Enterprise Division, Deny Rudiana, deals with the provision of high speed internet access dedicated by AstiNet and Kampus Short Message Service (SMS). With the joining 12 universities, there have been 20 universities in East Java with their 200,000 students joining in the Smart Campus program pioneered by Telkom since 2004.

38,000 villages lack SLJJ access (12/11)
Half of the 78,000 villages nationwide has not yet had any long distance connection. The Minister for Communication and Information, M. Nuh, in Surabaya Sunday (11/11) said the lack of connection has affected the economic development in some regions. He mentioned Telkom has so far not yet opened the long distance call connection access (SLJJ) in five cities. To speed up the access code, the Communication and Information ministry plans to prepare comprehensive solution. “If Telkom fails to open the SLJJ access code until the deadline of November 30, 2007, we prepare for comprehensive solution,” he added.

Disburse interim dividend: (12/11)
Technicians of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) are busy mending the cut wire in one area in Jakarta recently. Telkom will disburse interim dividend for 2007 year worth by Rp48.45 per share. The disbursement of dividend is done following the Rp9.819 trillion net profit generated by the state-owned telecommunication company on the third quarter.

Telkom aggressively promotes Speedy (12/11)
PT Telekomunikasi Indonesisa Tbk (Telkom) targeted one million connections as the sales of Speedy internet service. PT Telkom’s consumer director, Ermadi Dahlan, said the target here was not beyond expectation and but very realistic given the high demand of customers. Telkom targeted this year to sell 300,000 connections. “Meanwhile, the installed connection has reached 220,000 units. Not all of the new demand, on the other side, has not yet been fulfilled,” said Ermadi at the Telkom Divre IV Central Java/Yogyakarta office yesterday.

Benefiting from free push mail service (12/11)
Some cellular operators in Indonesia seemingly compete each other for giving value added service to the customers. One of the services is offering push mail facility in which the users will get notification when there is email in the inbox. Excelcomindo has even provided this facility so-called XL MobileM@il to the customers. Indosat and Telkomsel has offered the similar facilities so-called I-Memova and Telkomsel You’ve Got Mail. If we want to make little effort to search in the internet, actually there some websites offering free Push Mail services such as in the Emoze (www.emoze.com ). The site can provide notification when our GMail inbox has received new email.

XL Subscriber grows 30 Percent (12/11)
The number of subscribers of PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) grew significantly following a series of programs. Until September, it secured additional 2.6 million customers or 30 percent from national telecommunication market. XL President Director Hasnul Suhaimi said in Surabaya, over the weekend that earlier next year, the company planned to spend capital expenditure (capex) about US$ 700 million. Part of the fund has been spent for developing 2,700 BTS. Next year the company will spend US$650 million in capex. The fund would be used to develop 2,000-3,000 BTS and development of fiber optic connecting Surabaya-Kalimantan-Batam Dumai.

XL Looking For US$ 325 Million Loan For Capex 2008. Excelcomindo Budgeted US$ 650 Million For Capex 2008 (12/11)
PT Excelcomindo Pratama (EXCL) is planning to look for a new loan next year. According to Financial Director of Excelcomindo, Willem Lucas Timmermans, the total value will amount to 50% of the total capital expenditure (capex) of Excelcomindo for 2008 amounting to US$ 650 million. Half of the capex will come from internal cash. In calculation the new loan of the XL holder will reach about US$ 325 million or almost Rp 3 trillion. President Director of XL, Hasnul Suhaimi, explained about 90% of the capex totaling US$ 360 million will be used to build 2,000 to 3,000 new base transceiver stations (BTS). About 300 to 500 of the number planned will become cellular BTS of third generation (3G). This means that Excelcomindo has targeted of about 13,000 units next year.

Bakrie Telecom Subscriber Increases 126,6 Percent (12/11)
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) recorded a significat growth in the third quarter of this year. Telecommunication operator which provides
services of Esia, Wifone and Wimode secured a rise on the number of subscribers by 126,6 percent. "From 1,30 million subscribers gained in September 2006, in the same period of 2007 the number of subscribers reached 2,95 million," Bakrie Telecom Tbk President Director Anindya N Bakrie who was accompanied by Corporate Communications A Noorman Iljas, told reporters in Semarang yesterday.

Telkom seeks 4 million subscribers to use electronic transaction (11/11)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) targeted to get four million post paid subscribers to have electronic transaction following the corporate’s integrated electronic billing system in all subsidiaries to PT Finnet Indonesia, which is one of the Telkom Group’s affiliations. Formerly, the management of electronic transaction is done by the Telkom Multimedia Division. “As from the 10 million post paid subscribers of Telkom so far, more than two million or 27 percent has used host to host gateway payment service. The rest prefers to use conventional payment method,” said Indra Utoyo, the Telkom chief information officer, in Jakarta.

Best call center of Asia Pacific (11/11)
Telkomsel’ GM Customer Service, Ririn Widaryani (middle) assisted by the Telkomsel Call Center Manager, Syafriyana Siregar (right) and the chairperson of Indonesian Call Center Association, Andi Anugrah, a moment after receiving Asia Pasific Customer Service Award, Hongkong. Telkomsel as the Indonesia representative has got excellence predicate on the prestigious event participated by 24 operators from some other countries including China, Hongkong, Thailand, Philippines, Malaysia, Indonesia and Australia.

Indoor soccer among media (11/11)
PT Excelcomindo Pratama Tbk has recently held indoor soccer competition among media in Jakarta. Two teams are playing as seen in the picture above.

PT Excelcomindo grants scholarship (11/11)
PT Excelcomindo PRatama Tbk (XL) granted scholarship to 100 students with good achievement in Purwakarta and Subang districts at Wikara building of Purwakarta district government Saturday (10/11). The Regent of Purwakarta H. Lily Hambali Hasan and XL representatives present on the event.

The grand prize of the Esia refill voucher program (11/11)
The vice president director of Bakrie Telecom, Erik Meijer, and president director of PT Raba Komunikatama (Plasma), Iffan Darmawan, hand in the Proton Savvy to Hendri and Trisnawati, the two of four Esia subscribers in Jakart winning the grand prize of Esia program so-called Esia Isi Wang Bawa Rejeki for first period on July 1- October 31, 2007. The event held at Wisma Bakrie 1, Jakarta (6/1). Considering the enthusiasm of Esia subscribers on the program, Bakrie Telecom and Plasma also released the next same program with Karimun Estilo series as the grand prize on November 1-February 29, 2008.

ESIA REZEKI RAMADAN (photo news) (11/11)
Vice president director of PT Bakrie Telecom Tbk, Erik Meijer (right) hand over Proton car to the winner of Esia Rezeki Ramadhan quiz to Trinawatie (middle) witnessed by the president director of PT Raba Komunikatama, Iffan Darmawan (left) in Jakarta Tuesday (6/11).

The signed Palapa Ring project to become giant telecommunication corridor (11/11)
The development of telecommunication network project worth by Rp 2.07 trillion in East Indonesia will be realized following the signing of memorandum of understanding (MoU) on Palapa Ring project Saturday (10/11). The giant project is to build a 10,000 kilometer optical network connecting 33 provinces and 440 districts from North Sumatra to Papua. The construction will be commenced in the third quarter of 2008 up through to the same periods of 2009. Indonesia lagged behind the other countries in terms of development of telecommunication networks with the so far reached 25,000 kilometers. Malaysia, for example, has reached 75 kilometers, India 3.4 million kilometers, and China 3.5 million kilometers.

Tariff cartel harms subscribers (11/11)
The telecommunication subscribers in Indonesia suffered up to Rp35 trillion potential losses due to the tariff cartel sparked by monopolistic practice. The president director for the Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M. Fadhil Hasan, said the potential losses were inflicted by the high rate of income margin prior to interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) despite the many Indonesian telecommunication operators. “The very high rate of margin in the country has proved the existing cartel and monopoly,” he said.

The Bill of Speedy Telkom Unfair (10/11)
I am a new customer of Speedy (121204200870) just joining and staring to use it on 7 September 2007. My total use is below the quota (1 giga). Based on the term s and conditions of the package that I took, for the quota below 1 giga of use, I had to pay only Rp 220.000 (including VAT PPN). But in reality I was charged more than Rp 280.000. This is strange since my total use was just below the quota, whereas in fact I was charged higher. I got an explanation that for the first month. Due to my registration not from the first of the month, the really same quota that I received was not fully 1 giga but was counted prorate to the 30 days. Therefore my quota was less than 1 giga, so I was charged as over limit. I consider this system to be unfair. I think as a state company trillions in profit, Telkom has overacted. Imanuel, Graha Bintaro, Tangerang

Telkom And Unilever To Distribute Interim Dividends (10/11)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) is going to distribute interim dividends of Rp 48,45 per share. According to the Secretary of the company, Harsya Denny Suryo, consideration over the distribution of the interim dividends was based on the company’s financial report for the Quarter III of 2007. The dividends are going to be distributed to all shareholders that are recorded in the company’s list of shareholders on 4 December 2007 as per recording date of 4 December. The payment will be done on 18 December.

Telkom’s Expansion End of 2007: To Acquire Foreign Company (10/11)
At the end of this year, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) is going to take two big measures. First, its plan to make expansion oversaeas will be realized in the near future. Second, telecommunication operators are going to distribute dividends to its shareholders. As for the first measure, Telkom is going to buy the shares of a telecommunication company in Asia at the end of this year. Telkom has considered it necessary to extend its wings overseas, because competition in the domestic market has been tougher.

Telkom Offering "Extra Saving" Package (10/11)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) is again providing low price international services, by starting the program of "Extra Saving International Calling" and "Special Hajj 2007". By these programs, customers of Telkom can make international calls to many countries at low tariffs. "Ties program is Telkom’s commitment to give services which are not only cheap, but also has added values. We want people going on hajj to remain in close contact with their families in Indonesia, so they can carry on their prayers much more solemnly," as explained by the Vice President for Public and Marketing Communication of Telkom, Eddy Kurnia in Jakarta yesterday.

The Skeptic, The Creative (10/11)
For some people NSP is considered as an unnecessary need. For some others it is reasonable that NSP is a means of entertainment for people contacting via telephone. In the name of creativity, Telkomsel is holding a competition of making NSP last August. There were a lot of participants. There were 1,300 songs of NSP sent by about 1,000 customers of Telkomsel. A total of 12 finalists were selected by a team of jury made up of Abdee Slank, Butet Kartaredjasa, Sarah Sechan, and Anang Hermansyah.

VoIP Cut off 50% of Company’s Telecommunication Cost (10/11)
The technology of voice over internet protocol (VoIP) can suppress a company’s cost for communication over 50%, especially for long distance direct calls (SLJJ). Bu using VoIP, long distance calls of voice can be changed digitally to data packages via internet, instead of being connected via public switched telephone network (PSTN). This is the summary of thoughts put forward by experts in technology of information, Onno S Purbo, Linksys Division of Cisco System, Deddy Angga Widjaja, and Product Manager VoIP Corporate of XL, Redi Rindayadi Ahmad, in a seminar titled VoIP Reducing Costs, Improving Performance, in Jakarta on Thursday (8/11).

CDMA Market Segment To Move Aside GSM: Fren and Esia Claim Increases of Customers (10/11)
The market segment of CDMA users has kept on increasing. Until end of 2007 Fren and Esia has showing a bright performance. Fren, for instance, under the flag of Mobile-8 has managed to book a net profit of Rp 55.0 billion for the last months or an increase by 513.0 percent as compared to the net profit of Rp 9.0 billion in 2000. Meanwhile Esia, the strongest rival for Fren, at end of this year has managed to record an impressive growth. Bakrie Telecom, a telecommunication that runs the services of Esia, Wifone and Wimode has succeeded in increasing the number of customers by 126.6 percent. In September 2006 the number of customers was recorded at 1,30 million while in September 2007 is has increased to 2.95 million.

--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Wed Nov 14, 2007 2:25 pm

--------------------------------------------------------------------------------
14 November 2007

PT Bakrie Telecom Tbk kemungkinan besar akan membentuk konsorsium yang terdiri dari sejumlah penyelenggara jasa Internet (PJI) untuk membangun jaringan sambungan langsung internasional (SLI) akhir tahun ini. Sebagai imbalan, para PJI itu bisa menggunakan jaringan tersebut untuk keperluan akses data mereka dengan pola kontrak bisnis tertentu yang saat ini masih dikaji secara intensif. Btel mengklain pola konsorsium itu tidak menyalahi ketentuan yang ada mengingat PJI tersebut telah memiliki lisensi penyelenggara Internet. Selain opsi membentuk konsorsium, Bakrie Telecom juga memiliki pilihan lain yaitu dengan membeli (bukan menyewa) sejumlah kapasitas dari penyelenggara jaringan existing, seperti Excelcomindo, Telkom, dan Indosat, serta membangun jaringan sendiri dengan memilih vendor melalui tahap tender. Berbagai opsi tersebut tengah dikaji oleh pemenang tender SLI tersebut sehingga diharapkan pada awal tahun depan, Bakrie Telecom telah dapat menyelenggarakan layanan telepon internasional. Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sylvia W. Sumarlin mengaku belum bisa memberikan tanggapannya mengingat pihaknya belum mengetahui mengenai pola kerja sama dan mekanisme bisnis yang akan ditawarkan PT Bakrie Telecom Tbk. Sementara itu, Direktur Layanan Korporasi Rakhmat Junaidi menandaskan pihaknya telah membahas hal tersebut bersama Indosat dan Telkom dan saat ini telah memasuki tahap akhir sehingga diharapkan selesai sebelum 2009. PT Bakrie Telecom Tbk akan memfokuskan layanan SLI pada suara, tetapi di masa mendatang kemungkinan besar akan bergeser ke komunikasi data dengan tidak meninggalkan layanan suara yang makin lama makin tergerus oleh layanan voice over Internet protocol (VoIP). Terkait penyelenggaraan tender sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) yang rencananya akan digelar akhir tahun ini, Buldansyah mengatakan pihaknya sudah pasti akan mengikutinya mengingat lisensi telepon jarak jauh memiliki korelasi yang sangat dekat dengan SLI. Lisensi SLJJ sangat penting untuk menyediakan tarif SLI yang murah mengingat panggilan dari luar negeri ke kota-kota di luar Jakarta akan lebih murah bila kami juga memiliki lisensi SLJJ, artinya, kami tidak perlu membebani pelanggan dengan tambahan biaya interkoneksi. Bakrie Telecom akan menjadi pemain baru di bidang Sambungan Langsung Internasional (SLI) setelah memenangkan tender SLI. Pada tiga atau empat tahun awal, Bakrie Telecom menargetkan bisa meraih 30 persen pangsa pasar SLI yang ada. Btel mentargetkan 30 persen itu bisa kami raih setelah 3 sampai 4 tahun beroperasi. Sementara di tahun pertama paling 10 persen dulu. Rata-rata lalu lintas percakapan SLI di Indonesia, mencapai 2 miliar menit per tahun. Rinciannya, 70 persen dari luar ke dalam negeri (incoming) dan 30 persen ke luar negeri (outgoing). Lalu lintas ke luar, ujarnya, lebih kecil karena kebanyakan konsumen memilih penggunaan VoIP. Di satu sisi pelanggan Bakrie Telecom relatif masih sedikit dibandingkan Telkom dan Indosat, selaku dua pemain SLI yang sudah lebih dulu beraksi. Bakrie Telecom baru berkomitmen untuk membangun infrastruktur SLI pada 2008. Salah satu komitmen pembangunan infrastruktur dari Bakrie Telecom adalah pembangunan 5 sentral gerbang internasional (SGI) di Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar, dan Medan (Bisnis Indonesia & Detik)



PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) bekerja sama dengan Grameen Foundation membuka akses telekomunikasi bagi pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya melalui pinjaman kecil dari lembaga keuangan mikro. Kerjasama ini akan menjadi kemitraan pertama di Indonesia untuk membuka akses telekomunikasi bukan hanya bagi pelaku UMKM tapi juga masyarakat miskin. Tingkat pemakaian telekomunikasi di Indonesia masih sangat terbatas atau sekitar 30% dari 220 juta masyarakat di seluruh tanah air. Oleh karena itu, BTEL kesempatan tersebut merupakan pangsa pasar yang besar bagi BTEL untuk masuk ke dalam segmen menengah ke bawah. Konsep tersebut terinspirasi dari proyek Grameen Telecom di Bangladesh, Grameen Foundation dan MTN di Uganda yang pada 2003 lalu meluncurkan “Village Phone”. Dalam jangka empat tahun, MTN "Village Phone" telah mampu menciptakan lebih dari 10.000 village phone di seluruh Uganda. Pada kesempatan yang sama mengatakan prakarsa tersebut merupakan solusi yang tepat untuk mengefektifkan fungsi lembaga keuangan mikro membantu kaum miskin. Selain itu juga diharapkan mampu mengembangkan bisnis yang berkelanjutan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi seluruh komunitas. Kemitraan tersebut juga diharapkan dapat memberikan akses telekomunikasi yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia dan membuka kesempatan baru bagi pengusaha kecil untuk dapat menjalankan usahanya secara lebih lancar. Konsep dikembangkan melalui pinjaman mikro dari lembaga keuangan mikro yang ditengahi oleh Grameen Foundation dengan BTEL. Melalui pinjaman mikro, para pengusaha dapat membeli telepon set dan memiliki perencanaan pelayanan sehingga dapat menjual air time kepada masyarakat yang lain yang selanjutnya diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam tingkatan tertentu. BTEL sendiri menjalankan proyek tersebut bukan sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) tetapi ada unit bisnis tersendiri untuk menggarapnya. Jumlah pelanggan BTEL seperti diketahui meningkat 126,6% di kuartal tiga 2007 menjadi 2,95 juta pelanggan. Setelah melayani tiga provinsi, BTEL tahun ini akan memperluas jaringan di 17 kota dan telah mendapat izin untuk membuka jaringan akses internasional.(Investor Indonesia)


Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh minta agar industri telekomunikasi nasional ikut membantu meningkatkan teledensitas telekomunikasi bagi kalangan usaha kecil. Upaya ini, bisa dilakukan dengan melibatkan mereka dalam kegiatan pemasaran tapi sekaligus juga menjadi target pasar. Teknologi informasi, harus bisa menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan merangkul kalangan usaha kecil, industri telekomunikasi tidak hanya meraup keuntungan perusahaan tapi juga memberi keuntungan bagi masyarakat kelas bawah. Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah, Sri Ernawati, mengakui sebagian besar usaha kecil belum mendapatkan akses telekomunikasi seperti telepon. Apalagi yang punya situs di internet, sangat minim sekali. Padahal media komunikasi ini cukup efekktif untuk mempromosikan usaha mereka. Karena tidak memiliki sarana telekomunikasi, kehidupan usaha kecil di Tanah Air belakangan ini naik turun. Karena itu, pemerintah akan melakukan verifikasi terhadap usaha kecil untuk diketahui kondisi usaha mereka. Verifikasi ini sekaligus untuk menentukan usaha kecil yang perlu. (Tempo Interaktif )


Operator telepon, PT Excelcomindo Pratama (XL) masih belum memutuskan pengelolaan menara bersama untuk memenuhi ketentuan pemerintah tentang penggunaan menara. XL sudah mendata banyaknya menara yang bisa digunakan bersama bersama operator lainnya. Namun pengelolaannya nanti masih dipikirkan. XL pun akan menenderkan harga menara bersama tersebut untuk mendapatkan harga yang terbaik. Mungkin bisa dikelola unit bisnis sendiri atau menyewa finansial advisor. Dari 10 ribu menara milik XL, ternyata 7 ribu menara bisa digunakan untuk menara bersama. Sementara 3 ribu yang lain tidak memungkinkan untuk digunakan. Ada yang menaranya kecil, ringan, konstruksinya tidak kuat dan di gedung. Sebelumnya PT Mobile-8 mulai menyerahkan pengelolaan menara untuk menara bersama ke pihak ketiga. Tahun ini mereka sudah mulai menjual menaranya. Mobile-8 mengatakan akan memperbanyak based transceiver station (BTS) daripada berinvestasi menara. Mobile-8 menyatakan tidak punya ketertarikan bisnis menara ini. ( Tempo Interaktif )

--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Nov 22, 2007 7:32 am

--------------------------------------------------------------------------------
21 November 2007


Meski mundur dari tender telepon pedesaan (Universal Service Obligation/USO) XL tak sepenuhnya lepas tangan. Operator itu menjanjikan special price. XL akan tetap menyokong program tersebut dengan menyiapkan harga khusus bagi pihak yang mau menggunakan infrastruktur XL dalam proyek USO. USO ini kan thin client. Jadi XL bisa berikan volume discount. XL juga menepis rumor yang mengatakan mundurnya XL dan Indosat adalah demi melancarkan jalannya grup Telkom. Hingga kini Telkom dan Telkomsel masih tercatat di antara 20 peserta tender USO yang tersisa setelah empat calon resmi mengundurkan diri. Sementara itu, Mulai November 2007, XL menyediakan berbagai program bagi pengguna Internet dan penikmat gadget di Indonesia baik kalangan individu ataupun korporasi. Paket-paket penawaran yang disediakan oleh XL di antaranya adalah : Paket Serba Gratis, yakni penawaran gratis Modem serta Internet XL 3G-HSDPA dengan kuota 1GB/bulan, hanya dengan biaya berlangganan sebesar Rp. 325.000/bulan selama 15 bulan. Bebas memilih tipe modem, dari 3 tipe yang tersedia yaitu SU 8200, ZTE MF 620, ZTE MF 330. Paket Xtra Lebih, yakni penawaran paket diskon 50% dari harga normal untuk pembelian modem/datacard serta gratis Internet XL 3G-HSDPA selama 3 bulan, untuk masa berlangganan selama 12 bulan. Internet gratis yang terdapat di dalam penawaran paket Xtra Lebih ini tersedia dalam 2 kuota yaitu Xplorer 250 MB serta Xtion 1 GB. Di dalam menawarkan paket Xtra Lebih ini, XL bekerjasama dengan PT MLW Telecom selaku distributor penyedia perangkat modem merk Option serta Bandluxe. Selain itu, XL bersama PT. MLW Telecom serta didukung Qualcomm juga memperkenalkan pemanfaatan teknology HSPA (High Speed Packet Acess) yang bertujuan untuk mendorong penggunaan layanan Internet kecepatan tinggi dengan pita lebar (broadband) dengan memanfaatkan jaringan 3G-HSDPA dari XL. Paket XL Nokia Fiesta, yakni paket gratis Internet XL 3G-HSDPA dengan kuota 250 MB/bulan selama setahun untuk pembelian paket handset Nokia seri N6210 Classic serta N 61i dengan program cicilan sebesar Rp. 288.000/bulan serta Rp. 388.000/bulan selama setahun. Dengan handset Nokia seri N6210 classic, pengguna Internet tidak perlu menyediakan/membeli modem lagi untuk mengakses Internet karena sudah dilengkapi dengan fasilitas built-in modem HSDPA. Program ini dilakukan bekerjasama dengan Nokia. Paket Layanan BlackBerry, yakni paket berlangganan layanan XL BlackBerry from Vodafone dengan perangkat handset terbaru type 8310 dengan pilihan warna eksklusif Titanium serta type 8100 silver. Harga handset BlackBerry type 8310 ditawarkan sebesar RP. 6,5 juta sementara type 8100 Rp. 4,3 jt plus bonus gratis Micro SD 1GB serta sarung handset dari kulit. Sementara untuk paket berlangganan layanan XL BlackBerry (BlackBerry services) adalah sebesar Rp. 199.000/bulan, dengan unlimited quota (bila menggunakan APN BlackBerry.net).(detik)


Pemerintah akan memberlakukan tarif baru baik selular maupun internet mulai Januari tahun depan. Kini, Kementerian Negara Komunikasi dan Informatika sedang menggodok konsep dan tarif. Pemerintah masih mengkombinasikan dua variabel kebijakan tarif. Dua variabel itu adalah dinamika pasar dan tarif, sehingga dapat satu harga yang tepat. Evaluasi tarif akan dilakukan setiap tahun melibatkan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan operator.(Tempo Interaktif)


Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terhadap monopoli Temasek atas kepemilikan saham baik di Indosat dan Telkomsel, tidak akan mempengaruhi kegiatan operasional Indosat Regional. Untuk perkembangan terbaru terkait putusan KPPU, Indosat di daerah menyerahkan sepenuhnya ke pusat. Meski demikian, Indosat Regional akan tetap kooperatif dengan Tim KPPU. Sebagai ujung tombak Indosat pusat, sejak November 2007 ini berhasil melampau target. Misalnya, realisasi jumlah pelanggan berhasil menembus 125% dari yang ditargetkan. Sampai saat ini Indosat tercatat di New York Stock Exchange, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kemarin KPPU memutuskan, Temasek Holding dan beberapa anak perusahaannya terbukti melanggar pasal 27a UU No.5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sanksi pelanggaran tersebut menyebabkan setiap perusahaan harus membayar Rp 25 milyar dan total membayar Rp 250 milyar. Temasek sendiri mempunyai saham total 90% baik di Indosat maupun di Telkomsel.(Suara Surabaya)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Nov 23, 2007 7:32 am

--------------------------------------------------------------------------------
21 November 2007

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) masih memberi kesempatan kali kedua pada PT Telkom Tbk untuk pembukaan kode akses SLJJ 017 hingga 30 November 2007. Sebelumnya, kesempatan pertama sudah habis masa berlakunya pada 30 Oktober lalu. Kalau kesempatan ini Telkom tetap tidak melakukan pembukaan kode akses SLJJ 017, terpaksa akan diberi sanksi. Hanya saja bentuk sanksinya belum kita bahas. Tapi yang jelas sanksi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Sambil menunggu deadline ke Telkom dipenuhi atau tidak, saat ini ada Tim Independen yang melakukan kajian soal pembukaan kode akses SLJJ 017 di lima kota yakni Jakarta, Surabaya, Denpasar, Batam dan Medan. Tim Independen tersebut beranggotakan diantaranya dari Departemen Keuangan, Kementerian BUMN, dan akademisi dari ITS hingga ITB. Kajian yang dihasilkan nantinya, akan dijadikan masukan BRTI dalam menyelesaikan persoalan Telkom dengan pembukaan kode akses SLJJ 017. Alasan yang pernah disampaikan pihak Telkom ke BRTI jika melakukan pembukaan kode akses SLJJ, akan merugikan negara, pendapatan Telkom menurun dan operator bisa menggunakan teknologi lain jika ingin bermain di jalur SLJJ tanpa harus membuka kode akses SLJJ 017. Telkom, sebenarnya sudah mendapatkan satu paket kompensasi pengganti pembukaan kode akses SLJJ yakni uang sebesar Rp 478 milyar, akses 15 Megahertz di frekuensi 1800 Megahertz dan tiga kode akses SLI. Untuk uangnya, baru dicicil pemerintah dengan APBN sebanyak tiga kali dengan besaran masing-masing Rp 90 milyar. Sebenarnya fokus pembukaan kode akses tidak hanya disediakan bagi operator Indosat saja tapi arahnya kita membuka peluang SLJJ baru. Bahkan akhir tahun ini, pemerintah buka tender terbuka SLJJ baru. Menanggapi penundaan pembukaan kode akses SLJJ 017 oleh Telkom, Indosat belum menghitung secara angka. Yang pasti, Indosat kehilangan banyak peluang. Dari sisi opportunity memang kita kehilangan banyak. Hanya saja secara angka kita belum dapat dari pusat. Prosentase dari kontribusi trafik, koneksi SLJJ Indosat cukup tinggi. Tapi secara income, produk SLJJ tidak terlalu banyak diperhitungkan. Untuk pencapaian target Indosat, masih didominasi 75% dari selular dan 25% non selular atau fix MIDI. (Suara Surabaya)


PT Telkomsel, selaku operator telepon seluler akan mematuhi keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sebagaimana diketahui KPPU kemarin memutuskan kepada Telkomsel untuk menurunkan tarif telepon selulernya minimal 15%. Sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia dengan mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah melalui BUMN Telkom yakni 65%, Telkomsel selalu menjalankan usahanya sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam mendukung perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia dan kompetisi yang sehat. Pada prinsipnya Telkomsel selalu patuh terhadap regulasi dan keputusan hukum (governance), namun dalam rangka mendapatkan kejelasan Telkomsel akan mengajukan Banding. Pasalnya, selama ini Telkomsel selalu mematuhi aturan regulasi (di bawah price cap yang ditetapkan pemerintah) sebagaimana dinyatakan juga oleh KPPU, dan tidak merasa melakukan praktik pengenaan tarif tinggi. Padahal tentunya Regulator dalam menetapkan kebijakan tentang tarifnya sudah melalui pertimbangan secara matang/lengkap termasuk pertimbangan referensinya, dan pihak regulator selama ini tidak pernah mempermasalahkannya Berkaitan dengan hal-hal penting, Telkomsel selalu melakukan kajian yang mendalam di internal Telkomsel yang selanjutnya akan dikonsultasikan dengan shareholders dan stakeholder untuk mendapatkan putusan yang terbaik.(Investor Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Fri Nov 23, 2007 7:34 am

--------------------------------------------------------------------------------
22 November 2007

PT Smart Telecom meluncurkan promo paket bundling kartu perdana Smart dengan ponsel ZTE X-175 seharga Rp129.000 belum termasuk PPn. Bundling tersebut juga dilengkapi dengan pemberian bonus pulsa senilai Rp120.000 yang diberikan Rp10.000 setiap minggu selama tiga bulan dalam masa aktif. Bonus pulsa tersebut, dapat digunakan untuk menelepon dan sms ke semua operator, sehingga total harga paket tersebut adalah Rp239.000 belum termasuk PPn. Dengan paket Hebat Hemat dari Smart tersebut, anak perusahaan Grup Sinar Mas itu mengklaim pelanggan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Selain dapat ponsel, pelanggan juga dapat lebih sering melakukan komunikasi karena tidak lagi dibebani oleh mahalnya tarif.(Bisnis Indonesia)


Grup Telkom mendukung ajang Indonesia Information and Communication Technology Award (Inaicta), wadah pengembangan produk kreatif dalam negeri di bidang teknologi informasi. Acara ini penting upaya memajukan produk telematika dalam negeri yang belum mendapat dukungan memadai baik dari pemerintah maupun kalangan dunia usaha sehingga perkembangannya cenderung lambat.(Bisnis Indonesia)


Upaya PT Bakrie Telecom Tbk. (Btel) untuk melakukan ekspansi pasar masih terhambat oleh belum selesainya penataan kanal di frekuensi 800 Mhz bersama operator lain. Persoalan ini baru akan diselesaikan bersama sejumlah operator telekomunikasi lain pada akhir Desember nanti. Namun, pihaknya optimistis bisa mencapai target hingga 3,7 juta pelanggan hingga akhir tahun ini setelah nanti menyelesaikan ekspansi di 17 kota. Salah satu upaya untuk memenuhi target itu adalah menawarkan program bundling atau paket handset dengan kartu. Bakrie Telecom sudah menjual lebih dari 500 ribu telepon seluler bundling. Program ini berhasil karena dinilai sudah bisa memenuhi kebutuhan dasar orang berkomunikasi dengan harga yang terjangkau. Rencananya Bakrie Telecom akan mendatangkan kembali 50 ribu telepon seluler bundling. (Tempo Interaktif)


Ericsson menghadirkan solusi telekomunikasi rendah energi bertenaga matahari dan hemat energi yang merupakan inovasi terkini, main-remote BTS (base transceiver station) GSM untuk Telkomsel. Main-remote BTS berbasis GSM seri RBS 2111 adalah bagian dari portofolio Ericsson Communications Expander. Produk ini memiliki perangkat yang lebih kecil daripada BTS standar, yang hanya memerlukan pasokan energi 60%. Unit radio remote yang ditempatkan di atas menara mengurangi kehilangan jangkauan daya sambung (feeder loss). Solusi ini juga mudah dipasang dengan komponen terberatnya hanya 35 kg. Hal ini dapat menjadi solusi guna mendukung pembangunan BTS-BTS baru di daerah terpencil yang memiliki keterbatasan pasokan listrik. Solusi ini tidak membutuhkan bahan bakar diesel, bebas perawatan pada sumber tenaganya, mengurangi biaya operasi, dan total cost of ownership. Solusi ini dapat mengurangi biaya operasional sekaligus menghadirkan layanan seluler di daerah-daerah yang belum terjangkau di Sumatra. Hal ini sejalan dengan komitmen Ericsson untuk menghadirkan komunikasi bagi semua.(Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 27, 2007 10:07 am

--------------------------------------------------------------------------------
24 November 2007

Indosat Capex 2008 Reaches US$ 1.2 Billion
PT Indosat Tbk would again allocate capital expenditure (capex) worth US$1.2 billion next year. The company would issue bonds worth Rp 3-4 trillion to cover part of the expenditure. "We have not decided the form weather it would be global or local bonds. We will also look at the timing of the market next year," Indosat Finance Director Wong Heang Tuck. PT Indosat Tbk booked a net profit increase by 56% to Rp 1,445 trillion in the third quarter of this year comparing to Rp 927,169 billion in the same period of last year, said Indosat President Director Johnny Swandi Sjam in a press conference on the company's third quarter 2007 performance at Indosat building on Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta, Thursday (22/11). < Kompas, pg 17, Bisnis Indonesia, pg B2, Media Indonesia, pg 15, Detik.com, pg 1, Investor Daily, pg 1, Republika, pg 13, Harian Kontan, pg 6, Koran Tempo, pg B4, Seputar Indonesia, pg 1, Neraca, pg 3, Suara Karya, pg 10, Warta Kota, pg 18, , Rakyat Merdeka, pg 14>

Indosat posts highest profit in almost two years
PT Indosat, Indonesia's second largest phone operator, posted its, biggest quarterly profit in almost two years as more users signed up for its wireless services. Net income rose 59 percent to Rp 600 billion (US$64 million) in the third quarter from a year earlier. Profit, calculated by subtracting half year data from nine month figures released by the Jakarta based company, Thursday, was the highest since the fourth quarter of 2005. The company said it will invest $1.2 billion in its networks next year, three days after a regulator asked Temasek to consider selling its stake. "There are a lot of uncertainties in Indosat" because of the regulator's ruling, said Michael Tjoajadi, who helps manage about $2.7 billion in assets including Indosat shares at PT Schroder Investment Indonesia. The company is likely to raise Rp 3 trillion to Rp 4 trillion next year to help fund the expansion plan, Wong Heang Tuck, Indosat's finance director, said, without providing additional details. Some of the funds may be used to launch anew satellite by 2009.

2007, Indosat Targets 24 Million Subscribers
PT Indosat Tbk. targeted total subscribers of 24 million in 2007 and 6 million new customers in 2008. Indosat President Director Johnny Swandi Sjam revealed until the third quarter of this year, the company has secured 22 million of subscribers. To increase the number of subscribers, he said Indosat would add capacity of its base transceiver station (BTS) in Java and add BTS network outside Java. Next year Indosat would develop 3.000 new BTS. Indosat allocated 80 percent of its capital expenditure for the development of the BTS.

Indosat Claims No Expensive Tariff
Indosat denied accusation by KPPU, that its cellular tariff was the most expensive. Indosat Marketing Director Guntur Siboro said the tariff was in line with the regulation. Meanwhile Indosat President Director Johnny Swandi Sjam said the opinion on expensive tariff in Indonesia since every country applies different tariff systems. "In Indonesia, tariff was paid by the caller, but in many countries, tariff was paid by the caller and receiver. So the tariff could be cheaper," Johnny said.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 27, 2007 4:02 pm

--------------------------------------------------------------------------------
25 November 2007

Indosat Choir Gets Golden Diploma in 1st Asian Choir Games Jakarta 2007 (25/11)
INDOSAT Vocal Club (Indosat Choir) gets Golden Diploma and Winner Of The Asian Open in the 1st Asian Choir Games Jakarta 2007 in category of Popular Choir Music recently. For the first time Indosat Choir joined an international competition and astonished juries and spectators in Ballroom Semeru at Jakarta Exhibition Center. Indosat Choir is one of activities of Indosat employees in art which aimed to develop singing ability and talent.

StarOne Cheap tariff (25/11)
In the 40th anniversary, Indosat gave a present to public with cheap tariff of Rp 25 per minute or Rp 750 per hour among StarOne subscribers.
Indosat President Director Johnny Swandi Sjam said the launching of StarOne service as a reborn. "But it's more an orbiting star since it's already in above. Soi StarOne ready to orbit or cheap tariff of conversation," said Johnny in the re-launching of StarOne, Friday.

Temasek Called Not to Take Arbitrary (25/11)
Temasek Holdings is called not to appeal in arbitration against the decision of the Business Competition Supervisory Commission (KPPU)
which stated the company guilty of violating Article 27 (a) of Law No 5/1999 on anti-monopoly and unhealthy business practice since it would ruin Temasek image."Temasek should have a big heart to accept KPPU decision. It should abide the law made by KPPU, since it has found legal violation on cross ownership," said chairman of the Professional Civil Society, Ismed Hasan Putro, in a discussion in Jakarta yesterday.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 27, 2007 4:04 pm

--------------------------------------------------------------------------------
26 November 2007

Lawsuits threatens Indosat and Telkomsel (26/11)
Customers file a class action lawsuit against Indosat and Telkomsel at Bekasi District Court. Jakarta- PT Indosat Tbk and PT Telkomsel really becomes the target. Formerly, the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) found the Temasek Holdings guilty for having cross ownership in Indosat and Telkomsel on November 19. Some people filed a class action lawsuit at Bekasi District Court, West Java. They considered the two companies set too expensive cellular telephone tariffs. The lawsuit was registered as No 326/Pdt.G/2007/PN.BKS/ PMH on October 31, 2007 and the judge deemed the case worth to be brought to trial on November 16, 2007. In the registrant book of Bekasi District Court, the report was on behalf of Mikha Melviana and friends as the litigants.

Indosat Prepares Rp 8,6 T for Wireless (26/11)
PT Indosat Tbk re-launched its StarOne. After its success migration from 1900 to 800 MHz, fixed wireless access (FWA) phone is ready to challenge its competitor, Telkom Flexi and Esia from PT Bakrie Telecom. Indosat will allocate US$ 960 million or about Rp 8,6 trillion to develop its network both based on GSM and CDMA technology in 2008. "We allocated 80% from capex. I forgot the details," Indosat President Director Johnny Swandi Sjam said in Jakarta on Friday (23/ 11).

Indosat more "Sexier" (26/11)
KPPU decision once made Indosat shares fell. Indosat share decreased Rp 400 (4,76 percent) to Rp 8.000 per share with market capitalization reached Rp 2,1 trillion and Telkom collapsed Rp 350 (3,35 percent) to Rp 10,100 per share with capitalization decreased to Rp 7,05 trillion.
It continued Wednesday (21/11)., as the index decreased to level 2.563,621 or down 97,162 point (3;65 percent) from their last position in level 2.660,783 last week. Fortunately, the situation was cured with a positive sentiment from a financial report from Indosat's third quarter 2007. Investor then re-hunted Indosat shares as the company managed to book net profit in the third quarter an increase of 56 percent to Rp 1,5 trillion with a total revenue increased by 34 percent to Rp 11,9 trillion and business profit grew by 31,0 percent to Rp 3,2 trillion. As a result, Indosat and Telkom shares rebounded. As of Friday transaction, ISAT share went back to level Rp 8.800 per share and TLKM at level Rp 10.050 per share

Indosat Re-launchs StarOne (26/11)
Indosat relaunchs StarOne at the anniversary 40th. This CDMA services has moved to 800 MHz frequency with cheaper tariff. "The re-launch of StarOne is by presenting special packages, talk frugal or NGORBIT," said President Director Indosat, Johnny Swandi Sjam.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Nov 27, 2007 4:06 pm

--------------------------------------------------------------------------------
27 November 2007

Indosat kembali meluncurkan StarOne pada ulang tahunnya yang ke 40. Layanan CDMA ini sudah beralih ke frekuensi 800 Mhz dengan tarif yang lebih murah. Peluncuran kembali StarOne ini menghadirkan paket penawaran istimewa, NGORBIT atau ngobrol irit, dengan pilihan tarif yang memberikan manfaat dan kenyamanan lebih kepada pelanggan. Pelanggan bisa memilih NGORBIT menitan maupun bulanan. Peluncuran kembali ini dilakukan setelah pihaknya melakukan berbagai inovasi layanan sejak awal November lalu. StarOne yang telah beralih ke frekuensi baru 800 Mhz ini memberikan layanan telepon dan internet murah. Peralihan ini menjadi awal pemberian pelayanan yang lebih profesional dan berkualitas. Dengan jaringan sinyal kuatnya, StarOne saat ini telah melayani 24 kota dan akan terus bertambah menjadi 46 kota pada akhir tahun 2007. Untuk program NGORBIT menitan menggunakan Rp 25 per menit atau Rp 750 per jam dengan tambahan menit berikutnya Rp 12,5 per menit. Produk ini ditujukan bagi pelanggan yang hanya sesekali melakukan panggilan telepon. Pelanggan juga bisa melakukan panggilan sepuasnya ke sesama StarOne dengan tarif flat tanpa membedakan lokal dan SLJJ. Sementara untuk pelanggan StarOne yang sangat sering melakukan panggilan telepon, pelanggan bisa menggunakan paket NGORBIT bulanan. Pelanggan dikenakan tarif tetap, Rp 25 ribu per bulan untuk panggilan telepon sepuasnya ke sesama pelanggan StarOne di seluruh Indonesia. Dengan paket ini pun, pelanggan bisa mengakses internet atau menelepon ke operator GSM Indosat (Matrix, Mentari, IM3) dengan tarif yang jauh lebih murah. Pengguna StarOne pasca bayar mendapatkan penawaran paket akses internet istimewa NGORBIT bulanan dengan hanya Rp 49 ribu per bulan. Pelanggan sudah dapat menikmati akses internet hingga 350 MB atau 1 GB hanya dengan Rp 99 ribu per bulan. Indosat adalah penyelenggara telekomunikasi dan informasi di Indonesia yang memberikan layanan jasa selular (Mentari, Matrix dan IM3), jasa sambungan langsung internasional (SLI 001, SLI 008 dan FlatCall 01016), jasa telekomunikasi tetap (StarOne dan Indosat Phone). Indosat juga penyelenggara jasa data tetap (MIDI) bersama-sama dengan anak perusahaannya yaitu, Indosat Mega Media (IM2) dan Lintasarta. Indosat juga menyediakan layanan seluler 3.5 G dengan teknologi High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA). (Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Wed Nov 28, 2007 12:53 pm

--------------------------------------------------------------------------------
Pemerintah diminta menjelaskan mengenai kriteria perusahaan penyedia menara, siapa yang akan mengeluarkan izin, berapa lama perusahaan beroperasi serta kemampuan keuangan dan SDM-nya sebagai jaminan kredibilitas perusahaan tersebut. Hal tersebut terungkap dalam konsultasi publik terhadap Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Pedoman Penggunaan Menara Telekomunikasi. Usulan penetapan kriteria penyedia menara disampaikan kepada Ditjen Postel karena kebanyakan penyedia menara yang ada adalah perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Pemda Tingkat II dalam jangka waktu tertentu dan masih belum lama pengalaman di bidang pembangunan menara telekomunikasi. Terkait dengan banyaknya penyedia menara yang menjalin kerja sama dengan Pemda, sejumlah operator mengusulkan agar pasal yang menyangkut kewajiban menara bersama mengacu pada UU tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Penyelenggara telekomunikasi pada prinsipnya mendukung pemberlakuan rancangan peraturan mengenai menara telekomunikasi untuk kepentingan efisiensi, efektivitas, keindahan dan estetika kota. Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Pedoman Penggunaan Menara Telekomunikasi telah disusun sejak awal tahun lalu. Namun, konsultasi publik baru digelar pada 5-16 November. Masukan yang sampai ke pemerintah sangat beragam, di antaranya kewajiban untuk memublikasikan ketersediaan kapasitas menara yang tidak perlu dilakukan, karena itu merupakan area bisnis ke bisnis (B2B), meski ada pula yang menghendaki adanya publikasi luas. Ditjen Postel juga diminta mempertimbangkan rendahnya kebutuhan menara bersama, terutama di daerah pelosok perdesaan, karena tidak semua penyelenggara telekomunikasi memiliki perencanaan pengembangan jaringan yang sama dan belum semuanya bermaksud mengembangkan ke daerah-daerah terpencil. Masukan lainnya adalah agar kapasitas menara perlu dipertimbangkan tidak hanya berdasarkan jumlah penyelenggara telekomunikasi, namun juga atas pertimbangan jumlah sistem teknologi dan perangkat yang up to date yang ada di menara tersebut. Dalam konsultasi publik juga terungkap bahwa pemerintah harus menyiapkan klausul yang menyebutkan kondisi penyelesaian masalah interferensi jika tidak dapat diputuskan bersama. Sementara itu, biaya penggunaan menara bersama diusulkan tidak semata-mata ditetapkan oleh penyelenggara telekomunikasi yang memiliki menara atau penyedia menara dengan harga yang wajar, tetapi juga berdasarkan harga pasar yang wajar serta perhitungan biaya operasi dan investasi.(Bisnis Indonesia)


PT Telkom mengincar dua slot satelit yang baru saja kembali. Baru-baru ini Indonesia mendapatkan kembali izin dua filling slot satelit dengan koordinat 150,5, 107,7 BT dan 113 BT. Menurut Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar, sedang disusun peraturan menteri tentang tata kelola satelit.(Tempo Interaktif)


PT Telkomsel akan membangun 100 BTS tenaga surya pada tahun depan. Telkomsel menyatakan bahwa, perusahaannya sudah memiliki BTS tenaga surya di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Timur, serta Kalimantan. Papua dan Maluku juga akan dibangun BTS tenaga surya tahun depan.(Tempo Interaktif)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Dec 04, 2007 3:00 pm

--------------------------------------------------------------------------------
4 Desember 2007


PT Telkom akhirnya diwajibkan membuka kode akses Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) untuk Indosat. Namun sebagai langkah awal, mereka hanya baru membukanya di satu kota. Satu kota yang dimaksud adalah Balikpapan. Sebelumnya, Telkom sempat keukeuh dengan keputusannya untuk tidak membuka kode akses hingga mereka terkena peringatan kedua. Batas waktu peringatan tersebut pun habis pada 30 November 2007. Selain itu untuk mencari masukan dalam menyelesaikan alotnya masalah kode akses SLJJ, Ditjen Postel dan BRTI juga sampai membentuk tim terpadu. Tim ini beranggotakan berbagai pihak, mulai dari akademisi perguruan tinggi, pejabat dari Kantor Meneg BUMN, pimpinan Mastel, analis pasar dan lainnya. Dan pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk mewajibkan PT Telkom membuka kode akses Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), menyusul dikeluarkannya Kep. MenKom No. 480/2007 pada 3 Desember 2007. Pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai aspek terkait keputusan dibukanya kode akses tersebut. Pembukaan kode akses SLJJ tidak dilihat dari satu aspek saja tapi dari berbagai aspek, baik dari sisi pemanfaatan infrastruktur bersama, legal, teknologi maupun kepentingan publik, yang ujung-ujungnya bisa meningkatkan teledensitas. Bertolak dari keempat aspek itulah, kota pertama yang harus dibuka kode aksesnya adalah Balikpapan, Kalimantan Timur. Kode akses tersebut baru akan dibuka per 3 april 2008. Kalau dibuka Desember ini tidak efektif, karena rata-rata pada Desember Capex (capital expenditure/belanja modal-red) operator tidak memungkinkan dan biasanya setiap kebijakan dikeluarkan eksekusi baru tiga bulan setelahnya. Meski sudah diwajibkan pemerintah untuk membuka Kode Akses Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), PT Telkom masih belum mengiyakan kewajiban tersebut. Namun, mereka tetap menghormati dan akan mempelajarinya.
Berikut adalah tanggapan resmi dari Telkom yang diterima detikINET, Senin (3/12/2007):

1. Kami masih menunggu surat keputusan resmi dari pemerintah menyangkut kebijakan kode akses SLJJ tersebut.
2. Telkom menghormati kebijakan pemerintah yang meminta Telkom membuka kode akses SLJJ per 3 april 2008 di Balikpapan
3. Telkom akan mempelajari secara mendalam substansi kebijakan kode akses SLJJ tersebut.
4. Secara umum, tentunya kebijakan kode akses SLJJ tersebut berdampak kepada keharusan Telkom untuk melakukan penyesuaian/upgrading terhadap alat-alat produksi seperti sentral telepon dan lainnya.
5. Konsekuensi lainnya adalah diperlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh Telkom akibat dibukanya kode akses SLJJ.
(Detik)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Tue Dec 04, 2007 4:16 pm

--------------------------------------------------------------------------------

PT Asia Cellular Satellite Indonesia (ACeS) berencana melaksanakan pembangunan universal service obligation (USO) dengan meminimalkan pembangunan jaringan telekomunikasi baru. ACeS hanya akan memanfaatkan jaringan yang sudah ada melalui perjanjian kerja sama atau penyewaan. Saat ini ACeS baru menjalin kerja sama de-ngan PT Excelcomindo Pratama Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk namun tidak tertutup kemung- kinan perusahaan lainnya seperti PLN atau Icon+. Pihaknya memanfaatkan jaringan XL untuk akses GSM sementara jaringan Bakrie Telecom untuk akses CDMA, sehingga ACeS hanya menyambungkan jaringan di desa USO ke jaringan milik mereka guna menyediakan akses telepon perdesaan.Ketika disinggung mengenai tarif maksimum PSTN (public switched telephone network) atau tarif telepon tetap yang harus diberlakukan meski jaringan USO menggunakan seluler, AceS telah menghitung secara cermat termasuk perhitungan sewa jaringan yang sebagian akan dibayarkan dari insentif USO. ACeS bersama Telkom akan berebut proyek USO di 11 blok di seluruh Indonesia. Dengan biaya total Rp1,7 triliun selama lima tahun, perusahaan tersebut hanya membutuhkan dana 32% dari total pagu yang disiapkan pemerintah. Telkom sendiri secara tidak langsung, melalui PSN, juga memiliki saham di ACeS. Dengan hanya menggunakan dana 31,6% dari pagu ACeS telah menghemat lebih dari Rp3 triliun dari dana yang dianggarkan pemerintah untuk pembangunan teleponi dasar di seluruh Indonesia. Sehingga sisa dana PNBP USO yang dikumpulkan dari operator-operator telekomunikasi dapat digunakan secara optimal untuk membangun desa pintar yang merupakan sasaran USO berikutnya. Dalam mengikuti tender USO, ACeS pernah terkendala kepemilikan asing yang jumlahnya di atas 49% sesuai dengan yang disyaratkan pemerintah untuk memperoleh lisensi jaringan tetap. Namun, hanya dalam sehari sebelum penyerahan dokumen sampul pertama, kepemilikan asing di tubuh perusahaan tersebut hanya tersisa 48%. Pengurangan besar-besaran terjadi pada saham milik ACeS Ltd, sementara sisanya adalah investor lokal. Di sisi lain, Telkom optimistis memenangkan tender USO meski harga yang ditawarkannya tidak lebih murah dibandingkan dengan peserta tender lain, tetapi telah melalui studi kelayakan yang kuat. Telkom juga mengklaim memiliki pengalaman sangat panjang dalam menangani layanan telepon di perdesaan dan telah memiliki jaringan yang luas hingga pelosok Tanah Air, sehingga memudahkan penggelaran infrastruktur telekomunikasi hingga ke desa ataupun daerah-daerah terpencil. Pada 3 Desember kemarin telah dilakukan verifikasi terhadap penawaran harga dari peserta tender sisa sementara pemenangnya baru akan diumumkan pada 6 Desember.
(Bisnis Indonesia)


Industri konten bergerak di Indonesia diprediksi akan terus meningkat sehingga nilai bisnisnya pada 2010 akan mencapai Rp7 triliun seiring peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 160 juta orang pada akhir dekade. Figur tersebut terungkap dalam Telkomsel Content Provider Gathering belum lama ini. Nilai tersebut juga dipengaruhi oleh hasil konvergensi antara penyedia konten, teknologi informasi, dan penyedia layanan telekomunikasi. Saat ini, Telkomsel bekerja sama dengan sekitar 144 penyedia konten dengan jumlah layanan hingga 3.000 jenis. Sekitar 15 juta pelanggan, atau 30% dari total pelanggan yang mencapai 46 juta orang, telah menikmati layanan mobile data Telkomsel. Data dalam presentasi Acces Mobile menyebutkan jumlah penyedia konten di Indonesia berkisar antara 200-500 perusahaan dan masih menunjukkan peluang untuk terus tumbuh baik jumlah perusahaan maupun ragam jenis layanannya. Di Korea Selatan dan Jepang, jumlah penyedia konten mencapai lebih dari 10.000 perusahaan. Layanan bernilai tambah menyumbang 32% dari total pendapatan salah satu operator terbesar di Korsel, yaitu SK Telecom. Salah satu pengembangan layanan dan konten yang saat ini gencar dipasarkan Telkomsel adalah layanan T-Cash. Layanan mobile wallet dari Telkomsel telah memperoleh izin dari Bank Indonesia.
(Bisnis Indonesia)

--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Mon Dec 10, 2007 7:20 am

--------------------------------------------------------------------------------
6 Desember 2007

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali mencatat prestasi internasional setelah berhasil masuk dalam 50 perusahaan publik terbaik Asia Pasifik (Fabulous 50) versi majalah bisnis Forbes. Penilaian diberikan mengacu kepada pencapaian kinerja Telkom selama tahun 2006 dan 2007 yang dinilai luar biasa. Penghargaan "Fabulous 50" tersebut diserahkan CHRISTOPHER FORBES, Vice Chairman Forbes, kepada ARIEF YAHYA Direktur Enterprise and Wholesale Telkom, disaksikan oleh RAFIDAH AZIZ Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia di Putrajaya, Kuala Lumpur, Selasa (04/12) malam. Penyerahan penghargaan kepada Telkom itu dilakukan bersamaan dengan pemberian penghargaan kepada 49 perusahaan publik terkemuka Asia lainnya. Telkom perusahaan nasional yang sahamnya juga tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE) itu menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk "Fabulous 50" dan satu dari tiga perusahaan industri telekomunikasi di wilayah Asia-Pasifik, selain China Mobil (China) dan Bharti Airtel (India). "Fabulous 50" adalah penghargaan tahunan majalah Forbes Asia terhadap kinerja perusahaan-perusahaan publik di Asia Pasifik berdasarkan laporan keuangan. Secara umum, prestasi Telkom sebetulnya tidak mengejutkan, sebab perusahaan telekomunikasi yang menggarap wilayah-wilayah berkembang dengan tingkat penetrasi seluler masih rendah itu, menunjukkan kinerja mengagumkan. Tahun 2007 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian nasional, ditandai meningkatnya harga minyak dunia, inflasi dan suku bunga yang tinggi. Dampak negatifnya terasa ke berbagai sektor, baik sektor riil maupun industri keuangan. Namun di tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan tersebut, sektor telekomunikasi menunjukkan daya tahan dan daya tumbuh yang baik. Sejalan dengan rencana pengembangan bisnis perusahaan untuk mencapai target kapitalisasi pasar sebesar 30 miliar dolar AS pada 2010, Telkom kedepan akan melakukan berbagai pengembangan bisnis dan produk, termasuk pengembangan layanan untuk pelanggan korporasi seperti call center dan transaksi finansial.
(Suara Surabaya)


PT Mobile-8 Telecom Tbk menjalin kerja sama dengan Bank Niaga untuk layanan penerimaan pembayaran tagihan dan pembelian isi ulang Fren melalui fasilitas electronic delivery channel. Melalui kerja sama tersebut, maka para pelanggan Mobile-8 yang juga nasabah Bank Niaga dapat melakukan pembayaran elektronik serta transaksi lainnya termasuk pengisian ulang pulsa Fren melalui fasilitas self service terminal Niaga, Niaga Access 14041, Niaga Global@ccess, Niaga Ponsel Access dan auto debet.
(Bisnis Indonesia)


Mulai tahun depan, Indosat akan mengembangkan konten informasi iklan dengan platform teknologi location based service (LBS). Operator itu juga akan lebih mengoptimalkan penggunaan teknologi generasi ketiga (3G) untuk mengantarkan konten. Layanan tersebut saat ini tengah dikembangkan dan ditargetkan dapat diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan. Kolaborasi antara konten dengan iklan bukan hal baru di jagat industri telekomunikasi. Teguh menambahkan untuk tahap awal pihaknya belum akan menggandeng pemasang iklan tapi lebih memaksimalkan konten-konten yang kini sudah tersedia. Pengguna bisa mendapatkannya dengan tarif yang lebih murah atau bahkan gratis. Ke depannya, Indosat akan mengkaji kemungkinan kerja sama dengan pemasang iklan. Konten berupa informasi promosi yang diberikan pada pelanggan saat melewati satu area perbelanjaan atau pameran juga diperkirakan akan semakin marak. Pengembangan konten ini tidak akan memakan waktu lama karena infrastruktur Indosat sudah siap. Cara ini dapat dijadikan alternatif pemasaran yang inovatif bagi para produsen guna menyebarluaskan informasi seputar produk dan layanan. Indosat juga akan menerapkan sistem push. Pola ini membuat operator bekerja lebih agresif menawarkan konten pada pelanggan. Selama ini cara yang diterapkan adalah sistem pull, di mana permintaan akan konten berasal dari pelanggan.
(Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Mon Dec 10, 2007 7:21 am

--------------------------------------------------------------------------------
Organisasi pelanggan telekomunikasi berencana menuntut ganti kerugian sebesar Rp30 triliun kepada tiga operator telekomunikasi seluler yaitu PT Telkomsel, PT Indosat Tbk dan PT Excelcomindo Pratama Tbk atas dugaan pemberlakuan tarif yang tinggi kepada pelanggan. Tarif yang diberlakukan oleh tiga operator tersebut terlalu mahal. Tarif itu juga hampir seragam sementara pelanggan tidak memiliki pilihan operator lain yang memiliki jaringan seluas ketiganya. Kurangnya transparansi, terutama pada layanan prabayar, menyebabkan pelanggan selalu berada di pihak yang lemah. Untuk itu, Idtug akan melakukan somasi terhadap ketiga operator tersebut guna memberikan ganti rugi kepada pelanggan dengan nilai sesuai dengan rekomendasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebesar Rp30 triliun. Idtug mengungkapkan ganti rugi tersebut sebaiknya disalurkan melalui program universal service obligation (USO) sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan telekomunikasi dengan harga yang terjangkau. Tarif telekomunikasi yang dimaksud adalah fixed price, sementara harga yang dijatuhkan ke konsumen lebih banyak dalam bentuk tarif promosi yang kebanyakan masih di bawah fixed price. Secara terpisah, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa tarif telekomunikasi seluler saat ini terlalu tinggi. Sebenarnya YLKI juga banyak menerima keluhan dari pelanggan, tetapi kami juga tidak mengetahui hitung-hitungan yang pasti mengenai hal tersebut sehingga YLKI belum bisa bertindak lebih jauh. Ketika disinggung mengenai tuntutan ganti rugi sesuai rekomendasi KPPU kepada operator itu, YLKI menyatakan masih mengkaji mengenai hal tersebut. KPPU saat ini masih menyelidiki adanya dugaan kartel tarif SMS yang dilakukan operator yang tergabung dalam Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI). Menurut BRTI, tarif operator di Indonesia memang sangat tinggi, bahkan bila harus diturunkan sampai 50% pun masih untung. Sebaliknya, sejumlah operator nondominan malah menilai penurunan tarif incumbent akan mematikan bisnis mereka.
(OkeZone)



Cables Stolen, Thousands of SST Cut Off
Thousands of telephone connection units in Medang Village, Legok District, Tangerang Regency, have been cut off since two days ago. This happened following a stealing of four rolls of telephone cables. The rolls were part of a series of 2,200 Telephone Connection Units (SST) owned by PT Telkom. Secretary of Kandatel Telkom Tangerang, Sugiyanto, said that he did not deny the stealing of the phone cables. During December 2007, he said, there were two acts of stealing. The first stealing was done to three rolls of cable in Catalina Residence, Legok District. Every roll of cable had a capacity of 400 SST. The second took place in the bridge to Medang Lestari Residence. One roll of cable with a capacity of 1,000 SST was stolen by a group of people.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Mon Dec 10, 2007 7:23 am

--------------------------------------------------------------------------------
7 Desember 2007

Telkomsel kini telah memiliki 100 ribu pengguna layanan seluler generasi ketiga (3G) sejak peluncurannya pertama kali November 2006 lalu. Jumlah pengguna 3G Telkomsel di Bali baru sekitar 11% dari total pelanggan di area tersebut yang mencapai 1,1 juta. Di Bali Telkomsel belum memiliki pelanggan HSDPA (internet kecepatan tinggi atau 3,5G), baru sebatas pengguna 3G saja. Sementara, total pengguna 3G secara nasional telah mencapai kisaran tiga juta pelanggan dari total 46 juta pelanggan yang dimiliki Telkomsel saat ini. Secara nasional, pelanggan HSDPA kami telah mencapai 193 ribu. Mereka menggunakan produk Telkomsel Flash.
(Detik)

Pemerintah membatalkan tender universal service obligation (USO) yang telah digelar sejak awal Oktober sampai menyisakan dua peserta pada awal bulan ini hingga waktu yang belum ditentukan. Pemerintah terpaksa membatalkan tender USO yang telah dilaksanakan hingga menjelang babak-babak akhir dan akan digelar kembali kemungkinan besar tahun depan. Persoalan regulasi dan ketentuan mengenai penggunaan teknologi jaringan tetap di wilayah USO merupakan suatu hal yang mendesak untuk diperiksa dan dikaji kembali. Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan lisensi jaringan tetap kepada pemenang tender USO sehingga infrastruktur yang dipakai harusnya memenuhi ketentuan lisensi itu. Artinya, di wilayah USO pelaksananya juga harus mampu menyediakan jaringan tetap lokal sesuai ketentuan UU Telekomunikasi No. 36/1999. Pada kenyataannya, setelah melalui tahap verifikasi dan klarifikasi ternyata banyak peserta yang tidak memenuhi ketentuan penggunaan teknologi jaringan tetap lokal tersebut, termasuk yang sudah lolos hingga ke babak akhir sehingga pemerintah merasa perlu untuk menenderkan kembali. Tender USO tersebut diperkirakan menyedot anggaran pemerintah hingga Rp1,6 triliun pada tahun pertama, sedangkan anggarannya untuk lima tahun hingga 2013 diprediksi mencapai Rp7,8 triliun. Pemenang tender USO diizinkan menyelenggarakan jaringan tetap lokal dan jasa Internet teleponi (VoIP) di wilayah cakupan blok yang dimenangkan. Bagi pemenang yang belum memiliki izin SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), pemerintah memberikan izin ITKP (Internet teleponi untuk keperluan publik). Pemenang USO juga akan mendapatkan secara gratis alokasi frekuensi 2,3 GHz untuk penyelenggaraan Internet pita lebar WiMax. Pelaksana USO juga dibolehkan memberlakukan tarif (tidak gratis) dalam memberikan layanannya tetapi tarif yang diberlakukan harus tidak boleh lebih tinggi dari tarif layanan jasa teleponi dasar maksimal. Terkait dengan uang jaminan para peserta tender USO, semuanya akan dikembalikan kepada para peserta tersebut. Hingga tahap akhir sebelum pembatalan, tender USO berhasil menjaring dua calon, yaitu PT Telkom dan ACeS Ltd, setelah sebelumnya beberapa peserta tender menyatakan mundur. Menanggapi batalnya tender USO, PT Telkom Tbk, yang telah lolos hingga ke tahap penawaran harga tender menyatakan memahami keputusan pemerintah untuk membatalkan tender tersebut. ACeS menyesalkan pembatalan tender USO karena tidak memiliki dasar kuat. Berdasarkan Keppres 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, seharusnya ACeS sudah memenuhi semua persyaratan tender, sehingga tidak ada alasan untuk dilakukan pembatalan tender. ACeS menyesalkan keputusan BTIP sebagai Panitia Pelelangan USO. Dengan adanya keputusan tersebut, ACeS akan mengkaji segala alternatif yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak menutup kemungkinan menempuh jalur hokum..
(Bisnis Indonesia)


Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan mengevaluasi kinerja dan komitmen semua operator penyelenggarakan jaringan telekomunikasi generasi ketiga (3G). Saat ini penyelenggaraan 3G di Indonesia sudah masuk tahun kedua. Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri nomor 7/2006 tentang Penggunaan Frekuensi Radio 2,1 Gigaheartz (Ghz) penyelenggaraan jasa jaringan bergerak selular harus dievaluasi. Saat ini terdapat lima operator penyelenggara jaringan 3G, yakni PT Hutchinson Telecomunication, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL), PT Indosat Tbk., dan PT Natrindo Telepon Seluler (NTS). Sesuai dengan ketentuan tersebut, pada tahun pertama penyelenggaraan layanan telekomunkasi operator harus menjangkau dua provinsi dengan penetrasi sekitar 10 persen. Pada tahun kedua harus menjangkau lima provinsi dengan penetrasi 20 persen. Tahun ketiga menjangkau delapan provinsi dengan pentrasi 20 persen. Tahun keempat di 10 provinsi dengan penetrasi 30 persen dan dan tahun kelima menjangkau 12 provinsi dengan penetrasi 30 persen. BRTI, akan memperingatkan operator penyelenggara layanan 3G jika tidak memenuhi syarat yang diatur oleh peraturan menteri. BRTI juga akan menanyakan alasan operator belum memenuhi komitmennya. Sejauh pantauan BRTI, hingga kini pembangunan jaringan 3G Natrindo dan Hutchinson relatif tertinggal dibanding operator lain. Hutchinson semula bernama Cyber Access Communication mendapatkan frekuensi 3g melalui seleksi (beauty contest) . Adapun Natrindo mendapat lisensi tahun 2005 dan memulai layanan di dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur.
(Tempo Interaktif)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Mon Dec 10, 2007 7:24 am

--------------------------------------------------------------------------------
Kerja sama dengan operator dinilai banyak kalangan cukup berat sebelah. Mulai dari kerja sama dengan perusahaan penyedia konten (CP) hingga institusi perbankan. Pembagian keuntungan dari kerja sama penyedia konten dengan operator, yang tidak merata, bukan merupakan hal yang baru. Pembagiannya memang variatif, ada yang 50-50, bahkan ada yang menerapkan 70-30 untuk keuntungan terbesar bagi Operator. Sedangkan sisanya harus dibagi lagi CP dengan pihak ketiga. Berbeda dengan CP, layanan mobile banking bagi institusi perbankan tidak membagi-bagi keuntungan. Hanya saja tarif sms untuk layanan mobile banking diserahkan sepenuhnya kepada operator. Misalnya saja mobile banking Bank Permata dengan menggunakan nomor pendek 3933. Seluruh biaya sms diberikan sepenuhnya kepada operator dan pihak bank hanya mendapatkan keuntungan dari trafik transaksi yang dilakukan nasabahnya. Tarif sms mobile banking (satu transaksi terdiri dari dua kali sms interaktif) ditentukan oleh pihak operator sendiri sehingga kami tidak bisa mengintervensi tarif yang mereka tawarkan. Dalam brosur promosi mobile banking Bank Permata yang ditemui Okezone, Telkomsel memberlakukan tarif sms paling mahal, sekira Rp850 untuk transaksi. Sedangkan Mobile-8 memberlakukan tarif hanya Rp100 untuk satu kali transaksi. Anehnyavendor CDMA Bakrie Telecom pernah mengajukan tarif layanan mobile banking lebih murah dari Mobile-8 beberapa tahun lalu. Namun belakangan mereka memutuskan untuk menaikkan tarif tersebut menjadi Rp300 per transaksi. Pada posisi ini institusi perbankan tidak dapat melakukan apa-apa.
(OkeZone)


Tahap kedua pengembangan layanan Esia & Wifone di tahun 2007 ini akan dimulai dengan pembukaan jaringan di Bandarlampung. Selanjutnya akan segera menyusul beberapa kota besar lainnya di Pulau Sumatra. Pengembangan layanan ke kota-kota di luar pulau Jawa ini dimaksudkan untuk memberikan pilihan yang lebih beragam pada masyarakat terhadap layanan telekomunikasi. Selain itu juga untuk memperluas penetrasi Esia & Wifone, dua produk andalan Bakrie Telecom yang memang ditujukan pada segmen pasar masyarakat luas. Tahap pertama pengembangan layanan telah dilakukan sejak Agustus lalu dengan dibukanya 7 kota baru yang meliputi Surabaya, Malang, Semarang, Solo, Jogjakarta, Medan dan Padang. Esia sendiri mentargetkan untuk segera membuka layanan di 17 kota tahun 2007 ini. Dengan dibukanya layanan di Bandarlampung, Esia & Wifone telah merambah ke 25 kota. Termasuk 17 kota di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang menjadi daerah awal pengembangan Esia sebelum mendapat lisensi nasional dari pemerintah di akhir tahun 2006. Kehadiran Esia & Wifone di Lampung didasarkan pada pertimbangan potensi masyarakat maupun letak strategis yang dimilikinya. Lampung juga merupakan pintu gerbang antara Sumatra dan Jawa. Mobilitas penduduk sangat tinggi. Letak strategis dan tingkat mobilitas tinggi ini merupakan pangsa pasar potensial bagi Esia & Wifone. Potensi pasar yang besar akan sangat tergantung pada kemampuan Bakrie Telecom untuk menjaga tingkat kualitas layanannya. Apalagi industri telekomunikasi dikenal sebagai industri dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Untuk itu Bakrie Telecom akan menempuh strategi penjualan dengan jumlah nomor terbatas demi menjaga tingkat kualitas layanan dan memenuhi harapan masyarakat akan jasa layanan telekomunikasi yang bukan saja terjangkau tapi juga handal. Untuk itu Bakrie Telecom akan menyediakan 30 ribu nomor Esia dan seribu nomor Wifone di lampung yang akan dijual pada masyarakat di dua tempat, Gerai Esia Jalan A Yani no 16 dan Mall Kartini. Agar masyarakat dapat mencoba kualitas layanan Esia & Wifone sekaligus memberikan masukan terhadap kemampuan jaringan maka Bakrie Telecom akan membebaskan percakapan telepon sesama pelanggan Esia di dalam kota yang sama. Harga perkenalan ini akan diperkenalkan hingga masa promosi ini berakhir 3 bulan mendatang. Sementara itu, beroperasinya Esia & Wifone di Lampung maupun di kota-kota nasional lainnya tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan Telkom, khususnya dalam persoalan interkoneksi. Seperti diketahui ketersediaan layanan telekomunikasi di masyarakat sangat tergantung pada kesediaan operator untuk saling menyediakan jalur atau dikenal sebagai interkoneksi. Pada titik ini Telkom sangat kooperatif, bahkan proaktif sehingga dalam waktu singkat layanan Esia & Wifone bisa bertambah ke 8 kota nasional lagi. Melihat dukungan Telkom ini Bakrie Telecom optomis target pembukaan jaringan ke 17 kota nasional pada tahun 2007 ini dapat tercapai.
(OkeZone)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Dec 13, 2007 10:13 am

--------------------------------------------------------------------------------
12 Desember 2007

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memperkirakan tarif pungut operator telekomunikasi bisa turun hingga 50%, menyusul penetapan tarif interkoneksi baru pada awal tahun depan. Tarif pungut ke pelanggan kemungkinan besar akan turun cukup signifikan sesuai dengan komitmen regulator agar masyarakat bisa menikmati layanan komunikasi secara murah. Ada kekhawatiran bila berkurangnya pendapatan itu membuat regulator dianggap telah merugikan negara. Baru-baru ini, regulator telah menerima surat dari PT Telkom Tbk yang menyatakan bahwa operator tersebut akan rugi lebih dari Rp600 miliar bila tarif interkoneksi baru ditetapkan. Berdasarkan analisis dari BRTI, turunnya tarif pungut dan tarif interkoneksi justru akan memicu peningkatan pemakaian sehingga secara otomatis pendapatan operator incumbent juga akan naik. Sebagai gambaran, tahun lalu pada saat menjelang penetapan tarif interkoneksi berbasis biaya, Telkom juga mengklaim akan menderita kerugian hingga Rp300 miliar tetapi yang terjadi justru pendapatan BUMN telekomunikasi itu naik sampai 18%. Tarif interkoneksi adalah tarif yang dikenakan satu operator kepada operator lain atas keterhubungan jaringannya satu sama lain melalui perjanjian kerja sama (PKS), sementara tarif pungut adalah tarif ritel yang dibebankan operator kepada pelanggannya. BRTI sedang melakukan kajian dan evaluasi atas skema tarif interkoneksi antaroperator yang saat ini berlaku. Tidak seperti implementasi tarif interkoneksi awal 2006 yang hanya berpatokan pada data dari Telkom, Telkomsel, dan Indosat, data yang akan dipakai regulator untuk penetapan tarif tahun depan akan meliputi trafik dari semua operator telekomunikasi, baik jaringan tetap maupun seluler pada 2005. Data yang akan dipakai regulator akan lebih panjang lagi yang meliputi sedikitnya 12 operator telekomunikasi. Dalam kajian tarif interkoneksi yang baru nanti, BRTI akan menggunakan metodologi berdasarkan long run incremental cost (LRIC) sesuai Permenkominfo No. 8/2006 tentang Interkoneksi tetapi tetap disesuaikan sedekat mungkin dengan kondisi nyata elemen jaringan di Indonesia. Regulator juga akan membedakan antara penyelenggaraan telepon tetap kabel dengan nirkabel mengingat keduanya memiliki struktur jaringan dan pengenaan tarif yang berbeda. Isu klaim kerugian Telkom hingga Rp600 miliar bila tarif pungut dan interkoneksi diturunkan adalah tidak benar.
(Bisnis Indonesia)


Setelah berhasil menjangkau Jawa, Bali, Lombok, Batam, Bintan, Lampung dan Palembang, Hutchison CP Telecom (HCPT) Indonesia dengan merek dagang 3 mulai menggarap pasar Pekanbaru. Pengembangan jaringan dan layanan 3 ke Sumatra melanjutkan penggelaran layanan ke tingkat nasional. Strategi 3, akan memadukan kualitas jaringan yang kuat, keterjangkauan harga, dan produk inovatif untuk menjaring pasar baru tersebut. Di samping menyediakan ragam pilihan model GSM, harga terjangkau, serta pengembangan jaringan, 3 juga melanjutkan program penawaran layanan untuk Pekanbaru, di antaranya memperkenalkan layanan inovatif seperti promo SMS gratis.
(Bisnis Indonesia)


PT Excelcomindo Pratama Tbk memperkuat fasilitas jelajah (roaming) internasional 3G melalui kerja sama dengan Mobitel di Slovania, Wataniya Kuwait, MTN Dialog di Sri Lanka. Dengan demikian, layanan XL telah menjalin kerja sama roaming 3G dengan 42 operator mitra di 27 negara. Pelanggan XL dapat tetap menggunakan XL 3G baik untuk keperluan akses Internet maupun video call saat berada di luar negeri. XL telah menjalin kemitraan dengan operator di Australia, Asia, Eropa dan Amerika. Kemitraan dengan operator tersebut selain memberikan manfaat bagi pelanggan XL yang berada di luar negeri juga pelanggan XL yang berada di Indonesia. XL menjalin kerja sama dengan empat mitra operator masing-masing di Australia dan Taiwan, tiga operator di Belgia, dua operator masing-masing di Prancis, Korea Selatan, Malaysia, Saudi Arabia, Singapura. Selain itu, empat operator di Hong Kong, satu operator di Jerman, Italia, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Selandia Baru, Filipina, Polandia, Portugal, Qatar, Slovenia, Spanyol, Sri Lanka, Swiss, UAE, Inggris dan Amerika Serikat.
(Bisnis Indonesia)
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Dec 13, 2007 10:14 am

--------------------------------------------------------------------------------
Telkomsel memperkenalkan kartu perdana Simpati PeDe dengan skema tarif Rp 0,5 per detik. Operator selular itu berharap, dengan hadirnya layanan baru tersebut jumlah pelanggan dan traffic penggunaan telepon akan meningkat. Dalam putusannya KPPU mewajibkan Telkomsel menurunkan tarifnya 15 persen. Telkomsel sudah merancang program ini sejak 2-3 bulan lalu, bukan karena KPPU. Melalui produk ini kami hanya menyederhanakan tata cara perhitungan tarif sesuai keinginan pelanggan. Untuk saat ini, skema tarif tersebut baru bisa dinikmati oleh pelanggan kartu perdana Simpati PeDe. Namun 23 juta pelanggan Simpati lainnya, ujar Kiskenda, bisa menggunakan layanan tersebut dengan mengirimkan SMS ke nomor *880#. Skema tarif setengah rupiah per detik ini baru bisa dinikmati setelah penggunaan menit pertama atau pada detik 61. Tarif pada menit pertama adalah Rp 25 per detik.
(Studio HP)


Indosat kembali memberikan layanan telekomunikasi bagi masyarakat yang menjalankan ibadah haji di tanah suci melalui Program Haji Indosat, yang terdiri dari tarif telekomunikasi ringan serta pendirian Pusat Layanan Haji di Arab Saudi. Indosat sebagai operator telekomunikasi terpadu di Indonesia, berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik termasuk bagi program haji, agar dapat dinikmati oleh masyarakat di Indonesia yang sedang melaksanakan haji. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menjadi operator yang memberi layanan berkualitas dan berkelas dunia yang juga dapat menghubungkan masyarakat Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah haji dengan keluarganya di Indonesia. Pusat Layanan Haji Indosat sudah dirasakan manfaatnya bagi jemaah haji Indonesia sejak kehadirannya mulai tanggal 3 Desember 2007. Dalam kegiatan di Arab Saudi, tim Indosat tidak hanya mendirikan Posko namun juga secara mobile melakukan kunjungan langsung ke maktab-maktab di Mekkah dan membantu jemaah haji Indonesia yang kesulitan menggunakan handphonenya. Pusat Layanan Haji Indosat di Arab Saudi akan berakhir pada 8 Januari 2008 dengan lokasi Posko yang berpindah-pindah mengikuti jadwal pergerakan jemaah antara lain di Hotel Grand Mekkah, Hotel Hilton Mekkah, Misfalah-Mekkah, dan Madinah. Selain pendirian Posko Haji Indosat, Program Haji dari Indosat ini memberikan tarif ringan baik untuk melakukan panggilan ke Indonesia, panggilan ke nomor Arab Saudi, menerima panggilan dari Indonesia, dan pengiriman sms. Program Haji Indosat ini memberikan tarif yang lebih hemat bila dibandingkan tarif operator Indonesia lainnya. Untuk menerima panggilan telepon dari Indonesia dari nomor apa saja hanya dikenakan biaya sebesar Rp4.400/menit baik untuk penguna Matrix, Mentari, maupun IM3 dan untuk melakukan panggilan ke Indonesia dengan Matrix sebesar Rp8.963/menit (pukul 00.00-06.00) sedangkan untuk pengguna IM3 dikenakan Rp12.100/menit dan untuk pengguna Mentari sebesar Rp13.420/menit. Tarif kirim sms dari Arab Saudi juga ringan yaitu hanya Rp2.323 untuk Matrix dan Rp2.750 untuk Mentari dan IM3. Untuk kerabat di Indonesia yang ingin menelepon ke nomor tujuan lokal Arab Saudi pun, Indosat memberikan tarif menarik Rp1.900/menit melalui kode akses internasional 01016 dari kartu Matrix, Mentari, IM3, dan StarOne. Tarif-tarif tersebut sudah termasuk PPN. Untuk menghubungi langsung tim Indosat di Arab Saudi, Indosat menyediakan contact center selama 24 jam di nomor +966-515177907 dan +966-515177908. Pendirian Layanan Haji Indosat adalah berkat kerja sama Indosat dengan AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia) dan mitra Indosat di Arab Saudi, selain itu Indosat bersama Departemen Agama senantiasa menyediakan informasi layanan haji dengan alamat website www.informasihaji.com. Pusat Layanan Haji Indosat ini melayani jemaah haji Indonesia dalam memberikan solusi kelancaran berkomunikasi, layanan isi ulang voucher Indosat, blokir/membuka blokir kartu, dan layanan informasi haji.
(OkeZone)

Letter To PT Telkomsel and Its Distributors
Based on Law No 25/1999 on Restriction Against Monopoly Practice and Unfair Business Competition, The Cooperatives of Telecomunication Services Indonesia (Koptelindo), Bandung Branch are requesting PT Telkomsel and its distributors for giving a clarification about the sale of its product/M-Kiosk. Koptelindo Bandung Branch is currently doing a business (server and its agents spreading across Indonesia) and is selling electronic vouchers, one of them is Telkomsel's product, better known as M-Kios. In running this business currently Koptelindo is facing a very serious obstacle, namely the restriction by PT Telkomsel not to sell its vouchers across other region. This means Koptelindo based in west Java Region must not sell to other regions, meanwhile other operators are allowed to do so without any problem. What has been going on with PTTelkomsel and its distributors having applied the unwritten policy? Looking forward to a response by PT Telkomsel about its policy on M-Kios. Eddy A Junaedi, Chairman of Koptelindo, Gedung Propelat Lt II Room 308 Jalan LL RE Martadinata No 86, Bandung
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Dec 13, 2007 10:18 am

--------------------------------------------------------------------------------
Tackling Against One Another In GSM Arena
Cellular operators have been much faster in setting their strategies to get new customers. Last man standing. He who endures is the victor of the fight. That is more or less what the competition of telecommunication business will be like in the future. Tackling, killing against each other. These signs can already be seen now. The most significant one is the war of tariffs in global system for mobile communication (GSM) based telecommunication technology, which has been more and more influenced by a new comer with code division multiple access (CDMA) based services. Each of the seven current operators has almost at all time performed its effective strategy by promoting as low tariff as possible. The latest is by PT Telkomsel Tbk, which just launched a starter package of Simpati Pede with a promotional tariff of Rp 0,5 per second two days ago. Interestingly Telkomsel cut off the tariff of Simpati not long after the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) had required the company to lower its tariff by 15%. But Telkomsel denied that the lowering of tariff was in connection to the KPPU's decision. "There is no connection with KPPU. We only want to give an option of service to our customers," said Suryo Hadiyanto, Telkomsel's spokesman.

Internasional Roamer in Bali Increases
Telkomsel international romaer increases 30 percent since the convention of UN climat change in Bali held on december3, 2007. “Normally, international romaer about 10 thousand per day, by the conveion incrase to 13 thousand," said GM Sales Telkomsel Bali-Nusra Hastin ing Bagyo Astuti.

Telkomsel Reached 11 Million In Java-Bali
Customers of Telkomsel Area III of Java - Bali have so far reached 10.8 million and until end of this year they can reach over 11 million. "The growth of cellular customers in Java- Bali is about 7-8 million per year and Telkomsel is able to reach about three million customers," said Telkomsel's VP Java & Bali Area, Irfandi Firmansyah, in Surabaya on Tuesday (11/12). In 2008, Irfandi said, the increase of cellular customers in Java- Bali will be by 10 million. The competition will be tight and each operator will fight for serving low-middle segment so there will be a war of tariffs. With a tariff of Rp 0,5/second in the Simpati PeDe program, Telkomsel is prepared to increase the number of customers.
--------------------------------------------------------------------------------
DimZ - Thu Dec 13, 2007 10:20 am

--------------------------------------------------------------------------------
Tariff War heated up
Competition among cellular operators is heated up recently. Telkomsel promote new cheap product called Simpati Pe De which meant Simpati Per Second sold at flat rate of Rp 25 per second after first minute of talk with other Telkomsel product user. Next minute consumer only pay Rp 0,5 per second. It was cheaper than XL that offers Rp 1 after third minutes of talk. This product is likely shift position of Telkomsel which usually focus users who spend more than Rp 50.000 of billing per month. Low Entry level usually become the target of new cellular operators especially that sell CDMA product.



Extended 3G to 42 Countries
PT EXCELCOMINDO Pratama Tbk. (XL) extended its 3G services by set up strategic partnership with 42 international roaming operators in 27 countries. With this cooperation, XL 3G both internet access and video call can be enjoyed in 42 countries. "We have set up partnership with 42 operators in 27 countries along Australia, Asia, Europe, and America. By this services, XL subscribers keep connected in everywhere even in mobile, both from Indonesia to abroad vice versa," explained GM Intercarrier Relations XL Titus Dondi.



Etisalat To Purchase 16% of Excelcom Shares Amounting To Rp 4 Trillion
Emirates Telecommunications Corp (Etisalat), telecommunication operator based in United Arab Emirates, is going to purchase 16% shares of PT Excelcomindo Pratama Tbk amounting to US$ 438 million or over Rp 4 trillion. In its release on Tuesday (11/12), Etisalat is intending to purchase 1.13 million shares of the third biggest telecommunication operator in Indonesia from Rajawali Group. "The purchase transaction of the shares is expected to finish this month," said Chairman of Etisalat, Mohammad Omran, as quoted by Reuters. Etisalat is the second biggest telecommunication operator in Arab, which operates in 16 countries. The company has been interested in Excelcom due to the fast growing potential of gaining profit in telecommunication market of Indonesia, with a basis of 226 million of . population. Meanwhile President Director of XL, Hasnul Suhaimi, admitted of having been able to make any expectation from the investor candidate. "Oh, I cannot give my comment on this issue, because I do not know any details from the sale of shares," he said briefly
--------------------------------------------------------------------------------



Powered by phpBB modified by Przemo © 2003 phpBB Group